4. Ternyata..

" Kita sudah aman di sini " ucap seseorang yang menyelamatkan Adelia sembari memperlambat langkahnya.

Sontak Adelia langsung tertegun saat mendengar suara itu karena seperti mengenalinya. Perlahan-lahan Adelia mengangkat wajahnya untuk melihat siapakah orang itu dan ternyata...

" Kamu? " ucap Adelia sangat terkejut.

" Iya gue, kenapa? " sahut Ansel dengan wajah tengilnya.

Tentu Adelia sangat terkejut dan tidak menyangka jika orang yang telah menyelamatkannya dari tawuran itu adalah Ansel, sosok yang saat ini paling tidak disukainya. Tidak heran pemuda itu ada di sana karena pasti juga ikut tawuran. Terlebih lagi yang sering Adelia dengar, Ansel itu adalah pemimpin dari sekolah jika ada tawuran antar pelajar.

" Pasti lo tidak menyangka ya kalau gue yang menyelamatkan lo? Seharusnya lo berterima kasih sama gue. Kalau gue tidak menyelamatkan lo dari sana, pasti bisa-bisa lo mati diinjak-injak " ucap Ansel melihat keterkejutan di wajah gadis di hadapannya itu.

Adelia pun mendengus kesal mendengar itu, tapi memang kenyataannya dia terselamatkan dari tawuran itu karena Ansel. Namun, untuk mengucapkan terima kasih rasanya malas sekali, apalagi mengingat kekesalannya pada pemuda itu.

" Ya aku memang tidak menyangka, tapi pastinya kamu juga ada di sana karena ikut dalam tawuran, kan? Dasar pembuat onar, bisanya hanya menciptakan masalah untuk sekolah saja. Memang sih pintar, tapi percuma kalau kelakuan minus " jawab Adelia.

Seandainya orang yang menolongnya itu bukan Ansel yang membuatnya kesal dan seorang berandalan, Adelia tentu tidak akan keberatan untuk mengucapkan terima kasih. Tapi berhubung pemuda itu, dia merasa sangat gengsi.

Terlihat sekali ketidaksukaan di wajah Ansel, bahkan kedua tangannya yang terkepal. Akan tetapi sebagai seorang pria, Ansel tentu tidak akan pernah memukul atau menampar gadis itu, seperti yang biasa dilakukannya saat ada orang yang menghinanya.

" Dasar cewek tidak tahu terima kasih lo ya. Sudah gue selamat dua kali, tapi masih saja bicara jelek tentang gue " ucap Ansel menatap tajam Adelia.

" Ya karena pada kenyataannya begitu. Aku juga tahu terima sama orang yang tepat, bukan seperti kamu " jawab Adelia tanpa rasa takut.

Ingin Ansel membalas ucapan gadis itu, tetapi bertepatan dengan itu kedua sahabatnya itu datang dengan langkah yang tergesa-gesa. Sudah pasti keduanya baru bisa melarikan diri dari tawuran itu.

" Sel, kita harus cepat pergi dari sini. Anak-anak SMA Kencana sedang menuju ke arah sini dan mencari lo " ucap Aza dengan wajah yang sangat panik.

" Iya Sel, bisa mati dikeroyok mereka kita kalau tidak kabur secepatnya " tambah Remon yang masih mengatur napasnya.

Mendengar hal itu, tentu membuat Adelia sangat panik dan takut. Dia tidak ingin sampai bertemu dengan siswa-siswa dari sekolah yang menjadi musuh bebuyutan sekolahnya itu. Bisa-bisanya nyawanya akan melayang seperti yang dikatakan oleh sahabat dari Ansel itu.

" Kalau begitu, kita pergi sekarang! Kita mencar saja cari tempat yang aman dan kalau bisa pulang ke rumah masing-masing. Kita di basecamp pun seperti tetap tidak akan aman, mereka pasti datang " ucap Ansel memberikan perintahnya.

Remon dan Aza pun langsung menganggukkan kepalanya setuju. Mereka juga segera menaiki motor masing-masing yang tadi disembunyikan di sana.

" Eh, jangan tinggalkan aku sendiri. Aku takut " ucap Adelia menahan tangan Ansel saat pemuda itu akan beranjak pergi.

Meskipun sangat tidak menyukai ketiga orang itu, terutama Ansel, tetapi hanya mereka-lah harapan satu-satunya untuk membawanya pergi dari sana. Adelia tidak ingin nasibnya tragis menjadi korban tawuran.

" Sel, sebaiknya lo antar dia pulang deh. Kasihan dia cewek, mana di sini juga bahaya " ucap Aza yang tidak tega melihat Adelia.

Ansel menghela napasnya panjang, karena sejujurnya pemuda itu masih sangat kesal dan tidak terima dikatakan buruk oleh Adela. Tetapi untuk meninggalkannya di sana seorang diri, dia pun tidak tega.

" Buru naik atau gue tinggal " ucap Ansel sangat dingin.

Tanpa menunggu lama lagi, Adelia pun langsung naik ke atas motor milik Ansel. Dia langsung memeluk pinggang Ansel saat pemuda itu langsung melajukan motornya secara tiba-tiba dan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Mereka semua langsung pergi dari sana, apalagi anak-anak dari sekolah musuh bebuyutan mereka sudah terlihat.

" Ansel, thank's ya. Tapi tolong selamatkan aku dari mereka semua " ucap Adelia yang sangat ketakutan dan terus memeluk pinggang pemuda itu.

Awalnya memang enggan, tetapi karena Ansel masih berbaik hati mengajaknya untuk pergi maka dia harus berterima kasih pada pemuda itu.

.

.

.

" Loh, kamu bawa aku kemana? Ini rumah siapa? " tanya Adelia saat motor itu berhenti.

Sungguh, Adelia merasa sangat bingung karena Ansel membawanya ke sebuah rumah yang tidak kalah besar dari rumah keluarganya. Entah rumah siapa itu, tetapi dia berharap Ansel tidak akan memiliki niat buruk membawanya ke sana.

" Ini rumah keluarga gue. Kita di sini dulu karena lebih dekat dan aman, lagian gue belum tahu dimana rumah lo " jawab Ansel melepaskan helm di kepalanya.

" Terus aku gimana pulangnya? " tanya Adelia mendadak panik.

" Nanti gue anterin atau pesankan taksi online kalau keadaan sudah aman " jawab Ansel dengan santai.

Kemudian, pemuda itu pun turun dari motornya lebih dulu dan diikuti oleh Adelia. Sejujurnya Adelia ingin segera pulang, tapi takut seandainya keadaan belum benar-benar aman. Terpaksa dia mengikuti yang dikatakan oleh Ansel, walaupun malas berlama-lama dengan pemuda itu.

" Ayo masuk " ajak Ansel menarik tangan Adelia.

Tidak kasar, tapi cukup membuat Adelia kewalahan karena harus mengikuti langkah kaki Ansel yang cepat dan lebar. Apalagi terlihat sekali perbedaan postur tubuh mereka, karena Ansel jauh lebih besar dari Adelia yang seperti botol yakult.

" Tumben kamu pulang, Ansel. Dan, membawa seorang gadis? " ucap seorang wanita paruh baya yang menyambut kedatangan mereka.

" Bukan urusanmu " jawab Ansel dengan sangat dingin.

Sebenarnya Adelia ingin menyapa wanita paruh baya yang kemungkinan adalah ibu dari Ansel, sayangnya tidak sempat karena pemuda itu sudah menariknya untuk menaiki tangga. Dari cara bicara keduanya pun, Adelia bisa melihat jika anak dan ibu itu tidak akur.

Ceklek.

Tanpa diduga Ansel membawa Adelia ke kamarnya dan itu tentunya membuat Adelia sangat panik.

" Heh? Kenapa kamu bawa aku ke kamar? Kamu jangan berani macam-macam ya! " ucap Adelia dengan wajah ketakutan.

" Cih, siapa juga yang mau macam-macam sih. Gue bawa lo ke sini supaya lo aman dan tidak disakiti iblis perempuan di luar sana " sahut Ansel melepaskan tasnya ke sembarang arah.

Pemuda itu mendudukkan tubuhnya di tepi tempat tidur karena tentu saja merasa lelah setelah adu pukul saat tawuran dan berlari cukup jauh.

" Iblis perempuan? Siapa? Ibumu tadi? " tanya Adelia mengerutkan keningnya.

" Dia bukan ibuku " sentak Ansel dengan tatapan tajam.

Adelia pun langsung mengantupkan bibirnya melihat respon Ansel yang seperti itu. Dia memilih untuk mendudukkan tubuhnya juga di sofa yang ada di sana, tapi sayangnya kakinya tidak sengaja menyandung kaki Ansel dan akhirnya...

Brugh.

Tubuh Adelia terjatuh tepat di atas tubuh Ansel dan yang sangat mengejutkan, bibir keduanya tidak sengaja saling menempel. Kedua mata Ansel dan Adelia sama-sama melotot karena mereka sangat terkejut. Kecerobohan yang tidak sengaja Adelia lakukan membuatnya harus kehilangan ciuman pertamanya.

***

Lunas sudah dua eps untuk hari ini ya🥰 Bye, bye👋

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

waaah beruntung bgt Ansel dpt ciuman pertama Adelia 🤭🤣🤣

2025-02-24

0

NauraHaikal

NauraHaikal

lanjut msh penasaran sm kelanjutan nya..

2024-10-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Cowok Menyebalkan
2 2. Satu Kelompok
3 3. Tolong Aku! ~ Adelia
4 4. Ternyata..
5 5. Tidak Pernah Percaya
6 6. Terulang Lagi
7 7. Tidak Sudi
8 8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9 9. Kebebasan yang Diinginkan
10 10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11 11. Permintaan Seorang Ayah
12 12. Keceplosan
13 13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14 14. Merusak Mata
15 15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16 16. Memutuskan Hubungan
17 17. Saudara Ipar
18 18. Ikut Suami
19 19. Kamar yang Sama
20 20. Berangkat Bersama
21 21. Kekasih Ansel
22 22. Ibu Ketua
23 23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24 24. Mulai Perhatian
25 25. Harus Izin Suami
26 26. Pemandangan Menggoda
27 27. Bukan First Kiss
28 28. Kamu Marah? ~ Ansel
29 29. Sangat Licik
30 30. Penyelamat
31 31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32 32. Lebih Lembut
33 33. Terpaksa Berbohong
34 34. Kandidat Suami
35 35. Sama-Sama Cemburu
36 36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37 37. Kedatangan Papa Carlos
38 38. Sangat Menyesal
39 39. Harus Ikhlas
40 40. Sangat Kacau
41 41. Sisi Lemah Ansel
42 42. Tidak Mengaku
43 43. Suami Posesif
44 44. Ragu
45 45. Kita Putus! ~ Ansel
46 46. Video Panas
47 47. Ancaman Suami
48 48. Pacar ~ Ansel
49 49. Gosip Hangat
50 50. Tidak Terima
51 51. Saksi Kunci
52 52. Ada Aku ~ Adelia
53 53. Tiba-Tiba Berubah
54 54. Masakan Pertama
55 55. Mendukung Ansel
56 56. Tidak Selevel
57 57. Tidak Ikut Campur
58 58. Wajib Hadir
59 59. Baru Permulaan
60 60. Awal Kehancuran Sesa
61 61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62 62. Hampir Tertabrak
63 63. Si Pelaku
64 64. Touring
65 65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66 66. Kepo Maksimal
67 67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68 68. Pengganggu
69 69. Tidak Tahan
70 70. Sangat-Sangat Ragu
71 71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72 72. Suami Istri
73 73. Wanita Tua
74 74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75 75. Penangkapan
76 76. Sangat Marah
77 77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78 78. Rasa Bersalah
79 79. Pengganti Rokok
80 80. Permintaan Maaf Randi
81 81. Karena Mama ~ Ansel
82 82. Mulai Bucin
83 83. Rasa Stroberi
84 84. Demi Istri
85 85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86 86. Tidur di Luar
87 87. Berlebihan
88 88. Cinta
89 89. Dimana Dia? ~ Ansel
90 90. Tidak Sendiri
91 91. Salah Paham
92 92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93 93. Memberi Waktu
94 94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95 95. Demi Sahabat
96 96. Menghindari Ansel
97 97. Sudah Menikah
98 98. Klarifikasi
99 99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100 100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101 101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102 102. Sahabat Sejati
103 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104 103. Aku Cemburu ~ Ansel
105 104. Kehangatan Keluarga
106 105. Sebuah Kejutan
107 106. Cita-Cita Baru
108 107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109 Visual
110 Bonus Chapter
111 Bonus Chapter 2
112 Bonus Chapter 3
113 Bonus Chapter 4
114 Last Bonus Chapter
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Cowok Menyebalkan
2
2. Satu Kelompok
3
3. Tolong Aku! ~ Adelia
4
4. Ternyata..
5
5. Tidak Pernah Percaya
6
6. Terulang Lagi
7
7. Tidak Sudi
8
8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9
9. Kebebasan yang Diinginkan
10
10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11
11. Permintaan Seorang Ayah
12
12. Keceplosan
13
13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14
14. Merusak Mata
15
15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16
16. Memutuskan Hubungan
17
17. Saudara Ipar
18
18. Ikut Suami
19
19. Kamar yang Sama
20
20. Berangkat Bersama
21
21. Kekasih Ansel
22
22. Ibu Ketua
23
23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24
24. Mulai Perhatian
25
25. Harus Izin Suami
26
26. Pemandangan Menggoda
27
27. Bukan First Kiss
28
28. Kamu Marah? ~ Ansel
29
29. Sangat Licik
30
30. Penyelamat
31
31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32
32. Lebih Lembut
33
33. Terpaksa Berbohong
34
34. Kandidat Suami
35
35. Sama-Sama Cemburu
36
36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37
37. Kedatangan Papa Carlos
38
38. Sangat Menyesal
39
39. Harus Ikhlas
40
40. Sangat Kacau
41
41. Sisi Lemah Ansel
42
42. Tidak Mengaku
43
43. Suami Posesif
44
44. Ragu
45
45. Kita Putus! ~ Ansel
46
46. Video Panas
47
47. Ancaman Suami
48
48. Pacar ~ Ansel
49
49. Gosip Hangat
50
50. Tidak Terima
51
51. Saksi Kunci
52
52. Ada Aku ~ Adelia
53
53. Tiba-Tiba Berubah
54
54. Masakan Pertama
55
55. Mendukung Ansel
56
56. Tidak Selevel
57
57. Tidak Ikut Campur
58
58. Wajib Hadir
59
59. Baru Permulaan
60
60. Awal Kehancuran Sesa
61
61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62
62. Hampir Tertabrak
63
63. Si Pelaku
64
64. Touring
65
65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66
66. Kepo Maksimal
67
67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68
68. Pengganggu
69
69. Tidak Tahan
70
70. Sangat-Sangat Ragu
71
71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72
72. Suami Istri
73
73. Wanita Tua
74
74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75
75. Penangkapan
76
76. Sangat Marah
77
77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78
78. Rasa Bersalah
79
79. Pengganti Rokok
80
80. Permintaan Maaf Randi
81
81. Karena Mama ~ Ansel
82
82. Mulai Bucin
83
83. Rasa Stroberi
84
84. Demi Istri
85
85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86
86. Tidur di Luar
87
87. Berlebihan
88
88. Cinta
89
89. Dimana Dia? ~ Ansel
90
90. Tidak Sendiri
91
91. Salah Paham
92
92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93
93. Memberi Waktu
94
94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95
95. Demi Sahabat
96
96. Menghindari Ansel
97
97. Sudah Menikah
98
98. Klarifikasi
99
99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100
100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101
101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102
102. Sahabat Sejati
103
Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104
103. Aku Cemburu ~ Ansel
105
104. Kehangatan Keluarga
106
105. Sebuah Kejutan
107
106. Cita-Cita Baru
108
107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109
Visual
110
Bonus Chapter
111
Bonus Chapter 2
112
Bonus Chapter 3
113
Bonus Chapter 4
114
Last Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!