5. Tidak Pernah Percaya

Brak.

Suara bantingan pintu kamar yang sangat keras terdengar dan disusul oleh teriakan seseorang yang entah siapa.

" ANSEL!! " teriak orang itu memanggil nama Ansel.

Sontak hal itu membuat Ansel dan Adelia yang masih terkejut dengan sesuatu yang baru saja terjadi semakin terkejut. Dengan cepat Adelia menarik kepalanya sehingga bibir mereka yang tadi menempel pun terlepas. Keduanya menoleh ke arah pintu dan di dalam sudah ada seorang pria paruh baya serta wanita yang mereka temui di bawah tadi.

" Tuh kan, Pa, apa Mama bilang. Ansel itu pasti akan melakukan yang tidak benar dengan membawa seorang gadis ke kamarnya " ucap Mama Sisil yang malah membuat semakin panas.

Kedua mata Adelia membulat sempurna karena yang terjadi dan mereka lihat bukan seperti itu, mereka telah salah paham. Gadis itu pun berusaha bangkit dan menyingkir dari atas tubuh Ansel, dia harus menjelaskan kesalahpahaman ini.

" Om, Tante, ini ti_ "

Belum sempat Adelia menyelesaikan ucapannya, dia buat terperangah dengan pria paruh yang kemungkinan adalah ayah dari Ansel itu mendekat dan memberikan pukulan pada putranya. Bukan hanya satu pukulan, tapi pria paruh baya itu memukul Ansel dengan membabi buta.

" Kurang ajar!! Bisa-bisanya kamu melakukan perbuatan yang menjijikkan itu di rumah Papa, bahkan di saat ada Mama-mu di rumah. Kamu benar-benar anak yang tidak bisa diharapkan, kamu hanya bisa membuat masalah dan mengecewakan Papa " bentak Papa Carlos sembari terus memukuli Ansel.

Sama sekali tidak ada satu pun perlawanan dari Ansel dan pemuda itu seperti pasrah dipukuli seperti itu oleh ayahnya. Entah apa yang membuatnya seperti itu, dia hanya tersenyum sinis menerima setiap pukulan yang tentu sangat menyiksa tubuhnya. Bahkan Adelia yang melihatnya sampai menutup mulutnya karena sudah banyak luka dan darah yang keluar dari tubuh Ansel.

Sebagai anak yang tidak pernah mendapatkan satu pukulan pun dari kedua orang tuanya semarah apapun mereka, Adelia tentu merasa takut dan kasihan melihat keadaan Ansel yang seperti ini. Gadis itu melirik wanita paruh baya yang tidak jauh dari sana, tetapi wanita yang diketahuinya sebagai ibu dari Ansel itu malah tersenyum senang melihat kejadian ini dan malah menikmatinya.

.

.

.

Tidak tahan melihat hal itu terus terjadi, Adelia mencoba untuk menghentikan Papa Carlos. Ansel bisa benar-benar mati kalau pria paruh baya itu terus memukulinya dengan membabi buta seperti itu. Apalagi Ansel sudah benar-benar tidak berdaya di bawah sana.

" Om, cukup! Om bisa membunuh Ansel kalau terus memukulnya " ucap Adelia menahan tangan Papa Carlos yang akan memukul Ansel lagi.

Ternyata hal itu berhasil, Adelia membuat Papa Carlos berhenti dan tidak memukul Ansel lagi. Akan tetapi, tatapan Papa Carlos yang beralih padanya membuatnya sangat takut dan perlahan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan pria paruh baya itu.

" Bukankah kamu adalah putri Tuan Leon? Kenapa putri dari keluarga terpandang seperti mau berbuat hal seperti itu dengan anak saya berandalan ini? Apa Tuan Leon tidak mengawasi pergaulanmu? " tanya Papa Carlos yang ternyata cukup mengenali Adelia.

" Iya Om, saya memang putri dari Daddy Leon. Daddy sangat menjaga saya dan tidak membiarkan saya berteman dengan sembarang orang " jawab Adelia dengan perasaan takut.

" Tapi, semua yang Om lihat itu salah paham, tadi saya tersandung dan tidak sengaja jatuh ke atas tubuh Ansel. Kami tidak bermaksud melakukan itu, Om, lagipula ini pertama kalinya saya pergi bersama dengan Ansel karena terdesak " lanjut Adelia mencoba menjelaskan yang sebenarnya terjadi.

Adelia sangat berharap Papa Carlos bisa percaya dengan penjelasannya. Semua yang terjadi memang karena tidak sengaja, bahkan dia pun sangat menyesalinya.

" Lalu, kenapa kamu bisa berada di dalam kamar anak saya? " tanya Papa Carlos masih menatap Adelia.

Tidak langsung menjawab, tetapi Adelia melirik ke arah Ansel karena dirinya dipaksa oleh pemuda itu. Dia tidak tahu jelas apa yang membuat Ansel membawanya ke dalam kamar pemuda itu, padahal sebelumnya dia pun sudah menolaknya.

" Ya tentu untuk melakukan hal yang tidak senonoh seperti yang kita lihat, Pa. Seperti yang kita tahu, anak Papa itu susah diatur dan hal seperti ini juga pasti sudah biasa dilakukannya " bukan Ansel ataupun Adelia yang menjawab, tetapi Mama Sisil yang bersandar di samping pintu kamar itu.

" Maaf, pikiranku tidak sekotor itu. Aku membawanya ke kamarku untuk menyelamatkannya dari iblis itu. Bisa saja dia menyakiti atau membunuh gadis ini seperti dia membuat Mama meninggalkan aku untuk selama-lamanya " ucap Ansel penuh penekanan dengan suaranya yang lemah.

Tentu ucapan Ansel itu membuat Mama Sisil tidak terima, wanita paruh baya itu memasang wajah terkejut dan tersakiti. Seperti biasanya di saat Ansel mengatakan kebenciannya terhadap ibu tirinya itu.

" Ansel, jangan kurang ajar kamu!! Mama-mu meninggal karena pendarahan setelah melahirkanmu, bahkan itu sebelum Mama Sisil masuk ke dalam keluarga kita. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu semua, hah? " bentak Papa Carlos dengan dada yang naik turun.

Ansel hanya tersenyum sinis dan berusaha bangkit dengan tubuhnya yang jelas sakit semua. Percuma bicara dengan ayahnya yang sudah termakan kata-kata bohong wanita yang baginya adalah seorang iblis yang tidak memiliki hati.

" Lihat kan, Pa, dia selalu begitu dan selalu berkata buruk pada Mama. Lebih baik Papa nikahkan saja mereka, mungkin setelah menikah Ansel akan berubah " ucap Mama Sisil pada Papa Carlos.

" Iya Ma, kamu benar. Anak ini harus diberikan pelajaran dan tanggung jawab supaya bisa berubah. Papa akan menghubungi Tuan Leon dan membicarakan tentang masalah ini " jawab Papa Carlos setuju.

Menikah? Dengan Ansel? Tentu hal itu tidak akan pernah diterima oleh Adelia, apalagi dirinya tidak memiliki keinginan sama sekali untuk menikah di usia muda dan masih berstatus pelajar. Dia masih memiliki banyak mimpi untuk menjadi seorang desainer terkenal dan itu harus dia wujudkan.

" Om, saya tidak mau menikah dengan Ansel. Saya sudah jelaskan kalau semua itu adalah salah paham dan tidak sengaja terjadi " ucap Adelia harus mencegah semua itu.

" Tapi saya lebih percaya dengan apa yang saya lihat dengan kedua mata saya. Mohon maaf untuk yang anak saya lakukan pada kamu, tapi saya harus melakukan semua ini sebagai bentuk tanggung jawab " jawab Papa Carlos tetap pada keputusannya.

Kemudian Papa Carlos pun langsung beranjak pergi meninggalkan kamar itu, diikuti oleh Mama Sisil yang tersenyum penuh kemenangan. Sepertinya memang semua ini adalah rencana dari wanita paruh baya itu, mana mungkin Papa Carlos mengetahui kepulangannya dan keberadaan Adelia jika tidak ada yang mengadukannya.

" Heh? Kamu kenapa diam saja sih? Bicara sama Papa kamu, jelaskan kalau semua itu salah paham " ucap Adelia yang kesal karena Ansel tidak menjelaskan apapun.

" Percuma, laki-laki itu tidak akan pernah percaya apa yang gue katakan. Dia lebih percaya sama iblis perempuan itu " sahut Ansel mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

Adelia pun terdiam, memang benar ayah dari Ansel itu sudah tidak mempercayai putranya sendiri. Dari yang Adelia lihat, Papa Carlos lebih percaya dengan Mama Sisil yang sepertinya bukan orang baik.

Walaupun begitu, Adelia tetap mencoba memikirkan cara agar mereka tidak benar-benar dinikahkan. Adelia sama sekali tidak ingin menikah di usia muda dan berharap kedua orang tuanya akan mempercayainya serta menyelamatkannya dari keadaan ini.

***

Selamat pagi👋 Bab pembuka untuk hari ini ya🥰

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Terpopuler

Comments

Susanty

Susanty

emang ngeselin bgt Mak lampir Sisil,,,heran deh Carlo main pukul anaknya ajah, gak mendengarkan dulu. bapak egois

2025-02-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti lah dia percaya sama biniknya,Ntar gak dapat jatah kalo dia belain anaknya..

2025-01-21

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Dasar tukang ngadu...🙄🙄

2025-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 1. Cowok Menyebalkan
2 2. Satu Kelompok
3 3. Tolong Aku! ~ Adelia
4 4. Ternyata..
5 5. Tidak Pernah Percaya
6 6. Terulang Lagi
7 7. Tidak Sudi
8 8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9 9. Kebebasan yang Diinginkan
10 10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11 11. Permintaan Seorang Ayah
12 12. Keceplosan
13 13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14 14. Merusak Mata
15 15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16 16. Memutuskan Hubungan
17 17. Saudara Ipar
18 18. Ikut Suami
19 19. Kamar yang Sama
20 20. Berangkat Bersama
21 21. Kekasih Ansel
22 22. Ibu Ketua
23 23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24 24. Mulai Perhatian
25 25. Harus Izin Suami
26 26. Pemandangan Menggoda
27 27. Bukan First Kiss
28 28. Kamu Marah? ~ Ansel
29 29. Sangat Licik
30 30. Penyelamat
31 31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32 32. Lebih Lembut
33 33. Terpaksa Berbohong
34 34. Kandidat Suami
35 35. Sama-Sama Cemburu
36 36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37 37. Kedatangan Papa Carlos
38 38. Sangat Menyesal
39 39. Harus Ikhlas
40 40. Sangat Kacau
41 41. Sisi Lemah Ansel
42 42. Tidak Mengaku
43 43. Suami Posesif
44 44. Ragu
45 45. Kita Putus! ~ Ansel
46 46. Video Panas
47 47. Ancaman Suami
48 48. Pacar ~ Ansel
49 49. Gosip Hangat
50 50. Tidak Terima
51 51. Saksi Kunci
52 52. Ada Aku ~ Adelia
53 53. Tiba-Tiba Berubah
54 54. Masakan Pertama
55 55. Mendukung Ansel
56 56. Tidak Selevel
57 57. Tidak Ikut Campur
58 58. Wajib Hadir
59 59. Baru Permulaan
60 60. Awal Kehancuran Sesa
61 61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62 62. Hampir Tertabrak
63 63. Si Pelaku
64 64. Touring
65 65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66 66. Kepo Maksimal
67 67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68 68. Pengganggu
69 69. Tidak Tahan
70 70. Sangat-Sangat Ragu
71 71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72 72. Suami Istri
73 73. Wanita Tua
74 74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75 75. Penangkapan
76 76. Sangat Marah
77 77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78 78. Rasa Bersalah
79 79. Pengganti Rokok
80 80. Permintaan Maaf Randi
81 81. Karena Mama ~ Ansel
82 82. Mulai Bucin
83 83. Rasa Stroberi
84 84. Demi Istri
85 85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86 86. Tidur di Luar
87 87. Berlebihan
88 88. Cinta
89 89. Dimana Dia? ~ Ansel
90 90. Tidak Sendiri
91 91. Salah Paham
92 92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93 93. Memberi Waktu
94 94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95 95. Demi Sahabat
96 96. Menghindari Ansel
97 97. Sudah Menikah
98 98. Klarifikasi
99 99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100 100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101 101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102 102. Sahabat Sejati
103 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104 103. Aku Cemburu ~ Ansel
105 104. Kehangatan Keluarga
106 105. Sebuah Kejutan
107 106. Cita-Cita Baru
108 107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109 Visual
110 Bonus Chapter
111 Bonus Chapter 2
112 Bonus Chapter 3
113 Bonus Chapter 4
114 Last Bonus Chapter
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Cowok Menyebalkan
2
2. Satu Kelompok
3
3. Tolong Aku! ~ Adelia
4
4. Ternyata..
5
5. Tidak Pernah Percaya
6
6. Terulang Lagi
7
7. Tidak Sudi
8
8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9
9. Kebebasan yang Diinginkan
10
10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11
11. Permintaan Seorang Ayah
12
12. Keceplosan
13
13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14
14. Merusak Mata
15
15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16
16. Memutuskan Hubungan
17
17. Saudara Ipar
18
18. Ikut Suami
19
19. Kamar yang Sama
20
20. Berangkat Bersama
21
21. Kekasih Ansel
22
22. Ibu Ketua
23
23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24
24. Mulai Perhatian
25
25. Harus Izin Suami
26
26. Pemandangan Menggoda
27
27. Bukan First Kiss
28
28. Kamu Marah? ~ Ansel
29
29. Sangat Licik
30
30. Penyelamat
31
31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32
32. Lebih Lembut
33
33. Terpaksa Berbohong
34
34. Kandidat Suami
35
35. Sama-Sama Cemburu
36
36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37
37. Kedatangan Papa Carlos
38
38. Sangat Menyesal
39
39. Harus Ikhlas
40
40. Sangat Kacau
41
41. Sisi Lemah Ansel
42
42. Tidak Mengaku
43
43. Suami Posesif
44
44. Ragu
45
45. Kita Putus! ~ Ansel
46
46. Video Panas
47
47. Ancaman Suami
48
48. Pacar ~ Ansel
49
49. Gosip Hangat
50
50. Tidak Terima
51
51. Saksi Kunci
52
52. Ada Aku ~ Adelia
53
53. Tiba-Tiba Berubah
54
54. Masakan Pertama
55
55. Mendukung Ansel
56
56. Tidak Selevel
57
57. Tidak Ikut Campur
58
58. Wajib Hadir
59
59. Baru Permulaan
60
60. Awal Kehancuran Sesa
61
61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62
62. Hampir Tertabrak
63
63. Si Pelaku
64
64. Touring
65
65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66
66. Kepo Maksimal
67
67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68
68. Pengganggu
69
69. Tidak Tahan
70
70. Sangat-Sangat Ragu
71
71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72
72. Suami Istri
73
73. Wanita Tua
74
74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75
75. Penangkapan
76
76. Sangat Marah
77
77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78
78. Rasa Bersalah
79
79. Pengganti Rokok
80
80. Permintaan Maaf Randi
81
81. Karena Mama ~ Ansel
82
82. Mulai Bucin
83
83. Rasa Stroberi
84
84. Demi Istri
85
85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86
86. Tidur di Luar
87
87. Berlebihan
88
88. Cinta
89
89. Dimana Dia? ~ Ansel
90
90. Tidak Sendiri
91
91. Salah Paham
92
92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93
93. Memberi Waktu
94
94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95
95. Demi Sahabat
96
96. Menghindari Ansel
97
97. Sudah Menikah
98
98. Klarifikasi
99
99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100
100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101
101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102
102. Sahabat Sejati
103
Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104
103. Aku Cemburu ~ Ansel
105
104. Kehangatan Keluarga
106
105. Sebuah Kejutan
107
106. Cita-Cita Baru
108
107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109
Visual
110
Bonus Chapter
111
Bonus Chapter 2
112
Bonus Chapter 3
113
Bonus Chapter 4
114
Last Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!