2. Satu Kelompok

Teng, teng, teng.

Suara bel pertanda masuk sekolah telah terdengar dan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Adelia dan Nindi berjalan dengan cepat ke kelas mereka yang beruntungnya ada di lantai paling bawah. Keduanya tidak ingin sampai terlambat masuk kelas dan ketinggalan pelajaran.

" Huh, untungnya Bu Lilis belum masuk " ucap Adelia setelah mendudukkan tubuhnya di tempat duduknya.

" Iya, benar. Jadi kita tidak harus mendengarkan omelan dari Bu Lilis karena terlambat " sahut Nindi yang duduk di samping Adelia.

Sedari awal masuk SMA, memang Adelia dan Nindi menjadi teman sebangku. Nindi adalah satu-satunya sahabat yang Adelia miliki, karena kembaran dan kakak-kakaknya yang sangat posesif sehingga membuatnya tidak memiliki banyak teman. Hanya Nindi yang dipercayai oleh kembarannya, itu pun karena Nindi adalah anak salah satu rekan bisnis Daddy Leon.

" Selamat pagi, anak-anak " sapa seorang guru saat memasuki kelas itu.

Semua siswa yang ada di dalam kelas itu pun langsung berdiri untuk menyambutnya, termasuk Adelia.

" Selamat pagi, Bu " jawab semua siswa.

Kemudian, Adelia serta siswa-siswi yang lain duduk kembali di tempat masing-masing setelah dipersilahkan. Mereka akan memulai pelajaran pertama hari ini yang diajarkan langsung oleh Bu Lilis, guru yang tadi dibicarakan oleh Adelia dan Nindi.

" Melanjutkan materi minggu kemarin, hari ini kita akan kembali membahas tentang prosedur. Karena minggu kemarin kita sudah mem_ " ucapan Bu Lilis terpotong saat melihat tiga orang siswa memasuki kelas.

Terlihat guru muda itu menghela napasnya panjang karena tiga siswa itu memang selalu terlambat di mata pelajarannya ataupun mata pelajaran lainnya. Siapa lagi jika bukan Ansel serta kedua sahabatnya, yaitu Remon dan Aza. Tiga siswa paling tidak bisa diatur dan selalu membuat masalah, terlebih lagi mereka bertiga tergabung dalam sebuah geng motor bernama Black Wolf.

" Apa kalian tidak bisa sekali saja tidak terlambat? " tanya Bu Lilis pada ketiga siswanya itu.

" Maaf, Bu, tadi saya ke toilet dulu " sahut Ansel yang tentu hanya alasan saja.

" Kita berdua juga, Bu, menemani Ansel " tambah Remon.

Sebenarnya semua orang pun tahu jika Ansel serta Remon dan Aza itu berbohong, karena itu adalah alasan setiap mereka terlambat masuk kelas. Semua orang pun hanya diam dan pura-pura percaya saja karena tidak ingin mencari masalah dengan mereka, terutama dengan Ansel. Para guru pun sudah angkat tangan dengan kelakuan ketiganya, Ansel serta Remon dan Aza tetap dipertahankan di sekolah itu hanya karena siswa paling berprestasi dan sering kali menyumbangkan piala serta mendali untuk sekolah.

" Ya sudah, kalian boleh duduk. Diusahakan jangan terlambat lagi di mata pelajaran saya ataupun mata pelajaran guru lainnya ya " ucap Bu Lilis yang masih berusaha untuk mengingatkan ketiga siswanya itu.

" Baik, Bu " jawab Ansel serta Remon dan Aza bersamaan.

Ansel pun segera menuju tempat duduknya diikuti oleh Remon dan Aza di belakangnya. Tanpa sengaja, mata Ansel bertemu dengan mata Adelia yang sedang meliriknya sinis. Pemuda itu pun hanya menarik salah satu sudut bibirnya dan mendudukkan tubuhnya.

" Kenapa sih guru-guru dan Opa Gunawan di sini tidak mengeluarkan mereka saja dari sekolah ini? Mereka itu kan sering membuat masalah " gerutu Adelia yang masih merasa kesal karena kejadian tadi.

Sebenarnya Adelia sudah cukup tahu tentang Ansel dan kedua sahabatnya karena mereka sangat terkenal di sekolah dengan kelakuan nakal mereka. Hanya saja memang baru berada di satu kelas saat sudah di masa penghujung sekolah. Awalnya Adelia tidak peduli dengan mereka selagi tidak mengganggunya, tetapi karena kejadian tadi membuatnya tidak suka pada mereka.

" Ya alasannya sudah jelas sih, mereka berprestasi dan banyak memenangkan olimpiade " sahut Nindi yang mendengar gerutuan sang sahabat.

Jika memang alasannya, ya Adelia sedikit bisa mengerti. Apalagi setelah Adelio dan Aditya lulus dari sekolah itu, maka ketiga orang itulah yang paling berprestasi dan dikenal sebagai siswa jenius. Tetapi tetap saja di balik kelebihan itu, ketiganya adalah siswa-siswa yang nakal dan sering membuat masalah.

Tidak ingin semakin merasa kesal, Adelia pun kembali fokus pada Bu Lilis yang sedang menjelaskan materi hari ini. Sebagai siswa yang tidak pintar dan tidak memiliki otak secerdas sang kembaran, Adelia harus berusaha dengan keras agar bisa lulus dengan nilai yang baik.

.

.

.

" Sebelum mengakhiri pelajaran hari ini, Ibu akan memberikan tugas untuk kalian. Ini adalah tugas kelompok yang terdiri dari dua orang dan ibu yang akan membagikan kelompoknya sekarang " ucap Bu Lilis pada siswa-siswinya.

Mendengar itu, Adelia dan Nindi berharap untuk berada di dalam satu kelompok yang sama.

" Aku harus sama kamu sih, Nin " ucap Adelia yang menggenggam tangan sang sahabat.

" Iya Lia, aku juga berharap satu kelompok sama kamu " jawab Nindi menganggukkan kepalanya.

Terlihat Bu Lilis mulai membuka buku absen dan sepertinya sedang memilih kelompok-kelompok untuk tugas yang akan diberikannya.

" Untuk kelompok pertama yaitu Nindi dan Aza " ucap Bu Lilis yang membuat dua sahabat itu kecewa.

Keduanya ingin bersama, tapi malah Nindi satu kelompok dengan yang lainnya dan parahnya adalah salah satu siswa nakal itu. Adelia hanya berharap dia akan berada satu kelompok dengan salah satu temannya yang baik dan tidak banyak ulah.

" Yaahh, kita pisah, Lia " ucap Nindi dengan wajah sedihnya.

" Ya sudah, gimana lagi? " sahut Adelia menghela napasnya panjang.

Setelah itu, Adelia pun kembali fokus mendengarkan pembagian kelompok oleh Bu Lilis sembari berdoa.

" Kelompok kedua, yaitu Ansel dan Adelia " ucap Bu Lilis menunjuk Ansel dan Adelia.

Kedua mata Adelia membulat sempurna saat mendengar dirinya satu kelompok dengan orang paling ingin dihindarinya. Dia menoleh dan menatap Ansel yang terlihat biasa saja dan malah asik mengobrol dengan Aza.

" Bu, saya tidak mau satu kelompok sama Ansel. Ganti yang lainnya saja ya, Bu " protes Adelia karena benar-benar tidak ingin satu kelompok dengan pemuda itu.

" Tidak bisa, Adelia. Ibu sudah memilih semuanya dan tidak bisa diganti-ganti begitu saja " tolak Bu Lilis.

" Tap_ " Adelia tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dipotong oleh Bu Lilis.

" Tidak ada tapi-tapian, atau kamu tidak akan mendapatkan nilai di tugas ini nanti " potong Bu Lilis dengan cepat.

Akhirnya Adelia hanya bisa pasrah saja daripada tidak akan mendapatkan nilai nanti. Gadis itu menatap tajam Ansel yang kebetulan juga sedang menatapnya. Kedua tangannya terkepal kuat karena saking kesalnya.

***

Dua eps untuk perkenalan hari ini ya🥰 Sampai jumpa lagi besok❤️

***

Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘

Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘

Episodes
1 1. Cowok Menyebalkan
2 2. Satu Kelompok
3 3. Tolong Aku! ~ Adelia
4 4. Ternyata..
5 5. Tidak Pernah Percaya
6 6. Terulang Lagi
7 7. Tidak Sudi
8 8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9 9. Kebebasan yang Diinginkan
10 10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11 11. Permintaan Seorang Ayah
12 12. Keceplosan
13 13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14 14. Merusak Mata
15 15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16 16. Memutuskan Hubungan
17 17. Saudara Ipar
18 18. Ikut Suami
19 19. Kamar yang Sama
20 20. Berangkat Bersama
21 21. Kekasih Ansel
22 22. Ibu Ketua
23 23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24 24. Mulai Perhatian
25 25. Harus Izin Suami
26 26. Pemandangan Menggoda
27 27. Bukan First Kiss
28 28. Kamu Marah? ~ Ansel
29 29. Sangat Licik
30 30. Penyelamat
31 31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32 32. Lebih Lembut
33 33. Terpaksa Berbohong
34 34. Kandidat Suami
35 35. Sama-Sama Cemburu
36 36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37 37. Kedatangan Papa Carlos
38 38. Sangat Menyesal
39 39. Harus Ikhlas
40 40. Sangat Kacau
41 41. Sisi Lemah Ansel
42 42. Tidak Mengaku
43 43. Suami Posesif
44 44. Ragu
45 45. Kita Putus! ~ Ansel
46 46. Video Panas
47 47. Ancaman Suami
48 48. Pacar ~ Ansel
49 49. Gosip Hangat
50 50. Tidak Terima
51 51. Saksi Kunci
52 52. Ada Aku ~ Adelia
53 53. Tiba-Tiba Berubah
54 54. Masakan Pertama
55 55. Mendukung Ansel
56 56. Tidak Selevel
57 57. Tidak Ikut Campur
58 58. Wajib Hadir
59 59. Baru Permulaan
60 60. Awal Kehancuran Sesa
61 61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62 62. Hampir Tertabrak
63 63. Si Pelaku
64 64. Touring
65 65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66 66. Kepo Maksimal
67 67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68 68. Pengganggu
69 69. Tidak Tahan
70 70. Sangat-Sangat Ragu
71 71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72 72. Suami Istri
73 73. Wanita Tua
74 74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75 75. Penangkapan
76 76. Sangat Marah
77 77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78 78. Rasa Bersalah
79 79. Pengganti Rokok
80 80. Permintaan Maaf Randi
81 81. Karena Mama ~ Ansel
82 82. Mulai Bucin
83 83. Rasa Stroberi
84 84. Demi Istri
85 85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86 86. Tidur di Luar
87 87. Berlebihan
88 88. Cinta
89 89. Dimana Dia? ~ Ansel
90 90. Tidak Sendiri
91 91. Salah Paham
92 92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93 93. Memberi Waktu
94 94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95 95. Demi Sahabat
96 96. Menghindari Ansel
97 97. Sudah Menikah
98 98. Klarifikasi
99 99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100 100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101 101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102 102. Sahabat Sejati
103 Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104 103. Aku Cemburu ~ Ansel
105 104. Kehangatan Keluarga
106 105. Sebuah Kejutan
107 106. Cita-Cita Baru
108 107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109 Visual
110 Bonus Chapter
111 Bonus Chapter 2
112 Bonus Chapter 3
113 Bonus Chapter 4
114 Last Bonus Chapter
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Cowok Menyebalkan
2
2. Satu Kelompok
3
3. Tolong Aku! ~ Adelia
4
4. Ternyata..
5
5. Tidak Pernah Percaya
6
6. Terulang Lagi
7
7. Tidak Sudi
8
8. Selamat Tinggal! ~ Adelia
9
9. Kebebasan yang Diinginkan
10
10. Jaga Adikku! ~ Adelio
11
11. Permintaan Seorang Ayah
12
12. Keceplosan
13
13. Tidak Tertarik ~ Ansel
14
14. Merusak Mata
15
15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
16
16. Memutuskan Hubungan
17
17. Saudara Ipar
18
18. Ikut Suami
19
19. Kamar yang Sama
20
20. Berangkat Bersama
21
21. Kekasih Ansel
22
22. Ibu Ketua
23
23. ANSEL, STOP!! ~ Adelia
24
24. Mulai Perhatian
25
25. Harus Izin Suami
26
26. Pemandangan Menggoda
27
27. Bukan First Kiss
28
28. Kamu Marah? ~ Ansel
29
29. Sangat Licik
30
30. Penyelamat
31
31. Jangan Tinggalkan Aku ~ Adelia
32
32. Lebih Lembut
33
33. Terpaksa Berbohong
34
34. Kandidat Suami
35
35. Sama-Sama Cemburu
36
36. Bukan Urusanmu! ~ Adelia
37
37. Kedatangan Papa Carlos
38
38. Sangat Menyesal
39
39. Harus Ikhlas
40
40. Sangat Kacau
41
41. Sisi Lemah Ansel
42
42. Tidak Mengaku
43
43. Suami Posesif
44
44. Ragu
45
45. Kita Putus! ~ Ansel
46
46. Video Panas
47
47. Ancaman Suami
48
48. Pacar ~ Ansel
49
49. Gosip Hangat
50
50. Tidak Terima
51
51. Saksi Kunci
52
52. Ada Aku ~ Adelia
53
53. Tiba-Tiba Berubah
54
54. Masakan Pertama
55
55. Mendukung Ansel
56
56. Tidak Selevel
57
57. Tidak Ikut Campur
58
58. Wajib Hadir
59
59. Baru Permulaan
60
60. Awal Kehancuran Sesa
61
61. Mau Aku Peluk? ~ Ansel
62
62. Hampir Tertabrak
63
63. Si Pelaku
64
64. Touring
65
65. Kenapa Kalian Sekamar? ~ Nindi
66
66. Kepo Maksimal
67
67. Aku Maunya Kamu! ~ Ansel
68
68. Pengganggu
69
69. Tidak Tahan
70
70. Sangat-Sangat Ragu
71
71. Di Luar atau Di Dalam? ~ Adelia
72
72. Suami Istri
73
73. Wanita Tua
74
74. Sebentar Lagi ~ Ansel
75
75. Penangkapan
76
76. Sangat Marah
77
77. Maafkan Papa ~ Papa Carlos
78
78. Rasa Bersalah
79
79. Pengganti Rokok
80
80. Permintaan Maaf Randi
81
81. Karena Mama ~ Ansel
82
82. Mulai Bucin
83
83. Rasa Stroberi
84
84. Demi Istri
85
85. Aku Pawangnya ~ Adelia
86
86. Tidur di Luar
87
87. Berlebihan
88
88. Cinta
89
89. Dimana Dia? ~ Ansel
90
90. Tidak Sendiri
91
91. Salah Paham
92
92. Aku Sangat Mencintai Kamu ~ Ansel
93
93. Memberi Waktu
94
94. Tidak Ingin Membahasnya ~ Adelia
95
95. Demi Sahabat
96
96. Menghindari Ansel
97
97. Sudah Menikah
98
98. Klarifikasi
99
99. Marahnya Sudah Selesai ~ Adelia
100
100. Tidak Bertepuk Sebelah Tangan
101
101. Aku Tahu Rasanya ~ Ansel
102
102. Sahabat Sejati
103
Promo Karya Baru : My Sugar Baby
104
103. Aku Cemburu ~ Ansel
105
104. Kehangatan Keluarga
106
105. Sebuah Kejutan
107
106. Cita-Cita Baru
108
107. Sampai Menutup Mata (TAMAT)
109
Visual
110
Bonus Chapter
111
Bonus Chapter 2
112
Bonus Chapter 3
113
Bonus Chapter 4
114
Last Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!