Dengan mengendarai motor kesayangannya, Ansel membelah jalanan kota Jakarta pagi ini. Dia akan menuju basecamp Black Wolf tempatnya biasa berkumpul dengan para sahabat dan juga anggota geng motornya. Di sana lah biasanya Ansel akan mendapatkan ketenangan setelah bertengkar atau menjadi bahan kemarahan dari ayahnya.
Setelah semua yang terjadi hari ini dan keputusannya untuk memutuskan hubungan itu, Ansel berharap tidak akan pernah lagi merasa hidupnya tertekan. Meskipun jujur saja, ada perasaan sakit dan sedih harus kehilangan orang tua satu-satunya yang masih dimilikinya. Namun, perasaan lega jauh lebih besar karena terbebas dari orang-orang yang hanya membuat hidupnya bagai di neraka.
" Aku memang telah memutuskan hubungan ini, tapi tentu aku tetap akan membalas kematian Mama " ucap Ansel mencengkram kuat stang motornya.
Demi apapun, Ansel tidak akan mengampuni pembunuh sang ibu. Jika dia tidak bisa membuatnya tersiksa dengan tangannya sendiri, maka setidaknya dia harus memastikan Mama Sisil membusuk di dalam penjara. Terlebih lagi dengan hubungan yang terjalin karena pernikahannya dengan Adelia, maka semakin mendekatkannya dengan orang-orang yang bisa membantunya.
Sebuah organisasi mata-mata dan pengawal di bawah naungan Wicaksono Group adalah tujuannya. Beruntung Adelia memiliki hubungan dekat dengan pimpinan mereka, yaitu Om Angga. Tidak peduli berapa pun uang yang harus dia keluarkan, karena yang terpenting bisa mendapatkan kepercayaan mereka. Hanya orang-orang penting dan terpilih sesuai kriteria mereka yang bisa menggunakan jasa mereka. Om Angga akan mencari tahu tentang klien mereka yang pastinya bukan untuk tujuan kejahatan.
" Sekarang kamu bisa hidup tenang Sisil, tapi aku pasti kembali membawa sebuah membawa bencana untuk dirimu " gumam Ansel mulai menyusun rencana di dalam kepalanya.
Ansel sengaja membuat ibu tirinya merasa menang dengan berhasil mengusirnya dari rumah itu. Tanpa Mama Sisil tahu, itu malah mempermudahnya untuk bergerak merencanakan itu semua. Dengan memanfaatkan hubungan pernikahan rahasianya dengan Adelia, maka dia akan membalas semua perbuatan wanita berhati iblis itu.
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, akhirnya Ansel sampai di markas Black Wolf. Sebuah tempat dimana anggota geng motor yang dipimpin oleh Ansel berkumpul dan beberapa dari mereka untuk bekerja. Memang di samping basecamp itu ada sebuah bengkel yang cukup besar yang dibangunnya dengan bantuan modal dari kakek dan neneknya.
Tanpa diketahui oleh sang ayah, Ansel telah mendirikan beberapa bengkel untuk menjamin masa depannya. Di saat dirinya menyadari jika ibu tirinya tidak baik, maka Ansel mulai merancang hidupnya agar tidak harus terus mengemis pada Papa Carlos. Dengan bantuan kakek dan neneknya, saat ini Ansel sudah cukup mandiri untuk urusan finansial. Bahkan, dia sudah berhasil memiliki beberapa aset kekayaan termasuk rumah yang akan ditinggalinya bersama dengan Adelia.
Brugh.
Tanpa mengatakan apapun atau mengucapkan salam, Ansel menghempaskan tubuhnya dengan kasar di sofa yang ada di dalam basecamp itu. Di depannya, ada Remon dan Aza yang entah sejak kapan sudah berada di sana. Sepertinya memang kedua sahabatnya itu menginap di basecamp.
" Akhirnya datang juga lo, Sel " ucap Remon yang sedari tadi menunggu kedatangan sahabatnya itu.
" Iya, dan lo harus jawab semua pertanyaan kita tentang apa yang lo bilang tadi malam " sambung Aza yang mendudukkan tubuhnya di samping Ansel.
Sejak tadi malam, Remon dan Aza tidak bisa tidur tenang karena sangat terkejut sekaligus penasaran karena Ansel yang tiba-tiba mengatakan sudah menikah. Apalagi sebelum sempat bertanya lebih lanjut, Ansel juga mengakhiri panggilan telepon itu secara sepihak.
Ansel mengusap wajahnya kasar dan menghela napasnya panjang mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Dia memang harus menjelaskan semuanya, karena Remon dan Aza pasti akan terus mengintrogasinya nanti.
" Seperti yang gue bilang tadi malam, gue memang sudah menikah " ucap Ansel pada akhirnya.
Meskipun sudah mendengarnya tadi malam, tetapi Remon dan Aza masih saja terkejut dan seperti tidak percaya. Pasalnya, kemarin-kemarin Ansel tidak ada mengatakan apapun pada mereka dan tiba-tiba saja menikah.
" Gimana bisa? Lo tiba-tiba menikah? Lo tidak menghamili anak gadis orang, kan? " tanya Remon yang sudah berpikir buruk.
Bugh.
Sebuah bantal sofa mendarat tepat di wajah Remon dan tentu saja Ansel yang melakukannya. Sahabatnya itu berpikir terlalu jauh hingga menduga dirinya telah menghamili anak gadis orang.
" Sembarangan!! Gue tidak sebe-jat itu sampai menghamili anak gadis orang. Lagian, selama ini gue tidak pernah dekat dengan cewek manapun dan selalu bersama kalian " sahut Ansel dengan kesal.
Remon dan Aza pun menganggukkan kepala mereka, karena benar juga yang dikatakan oleh Ansel. Diantara mereka bertiga, memang yang tidak pernah dekat atau menjalin hubungan dengan seorang gadis adalah Ansel. Penyebabnya tentu adalah karena Ansel yang sangat mencintai ibunya yang telah tiada dan tidak akan menjalin hubungan dengan gadis manapun sebelum pembunuh ibunya mendapatkan hukuman. Tapi, sepertinya semua itu tidak terlaksana dengan baik karena saat ini Ansel sudah menikah.
" Jadi, gimana ceritanya lo bisa menikah secara tiba-tiba begini? " tanya Aza pada Ansel.
" Terpaksa. Dan kemarin... " Ansel mulai menceritakan semua yang membawanya harus menikah dengan Adelia.
Di mulai dari kejadian tawuran kemarin dan dia yang membawa Adelia ke rumah keluarganya. Lalu, ketidaksengajaan di kamarnya dan membuat semua orang salah paham hingga akhirnya memaksa mereka menikah. Tak lupa juga dirinya yang telah memutuskan hubungan dengan sang ayah.
" Menurut kita berdua, keputusan lo sudah benar, Sel. Lo juga tidak bisa terus-terusan hidup dibawah tekanan bokap lo terus " ucap Aza menepuk pundak sang sahabat.
Selama kurang lebih enam tahun menjadi sahabat, Remon dan Aza cukup tahu betapa menderita dan tertekannya hidup Ansel. Itu juga yang membuat seorang Ansel yang dulunya sangat pendiam dan pintar, kini berubah menjadi Ansel yang dikenal sebagai berandalan dan pembuat onar.
" Jadi istri lo itu, Adelia yang kemarin? Putri tunggal Tuan Leon " tanya Remon memastikan.
" Iyalah, Adelia, sepupu gue " bukan Ansel yang menjawabnya, tetapi seseorang yang baru datang.
Spontan Ansel serta Remon dan Aza langsung menoleh ke sumber suara, terlihat di sana Hendri berjalan menghampiri mereka semua. Pemuda itu dengan santainya mendudukkan tubuhnya juga di samping Ansel.
" Sekarang kalian saudara ipar dong? " tanya Remon menatap Ansel dan Hendri bergantian.
Hendri pun menganggukkan kepalanya. " Tentu saja, Bro " jawab Hendri.
Sedangkan Ansel hanya melirik Hendri di sampingnya saja. Sebenarnya dirinya juga sedikit tidak menyangka bisa menjadi saudara ipar dari anggotanya sendiri. Bisa-bisa Hendri semakin berani saja padanya, terlebih lagi sedari awal bergabung pemuda itu seperti tidak pernah takut padanya.
***
Halo guys 👋 Saya kembali lagi setelah tiga hari libur😁 Maafkan saya ye, guys🥺🙏 Selama tiga hari terakhir itu saya sangat sibuk karena rewang di acara pernikahan teman dekat, belum lagi jaringan yang agak sedikit gangguan 😔 Semoga kalian semua mengerti ya🙏🥺 Terima kasih❤️
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments