Perilaku Ryuna yang kemarin masih berlanjut hari ini. Jeri kira setelah diancam, gadis itu akan berhenti. Namun ternyata tidak. Ryuna tak ke kelasnya untuk mengantarkan minuman dan ketika mereka nyaris bertemu, Ryuna akan memilih putar balik dan menghindar.
Hal itu membuat Jeri mulai kehilangan kesabaran dan bertanya-tanya apa yang salah dengan gadis itu. Ryuna bahkan tak mengecek atau mengangkat teleponnya. Apa ia ingin Jeri benar-benar menyebarkan videonya? Walau jujur saja Jeri juga masih berpikir dua kali untuk menyebar video itu.
Ia tak bisa lanjut mengusili Ryuna jika video itu sudah tersebar. Reaksi Ryuna lucu dan menghibur, ia tak akan mendapat hiburan semenyenangkan ini nanti.
Kali ini, Jeri mengirimkan orang ke kelas Ryuna saat jam istirahat pertama.
"Kak Ryuna ada?" tanya seorang lelaki yang merupakan adik kelas.
"Iya, ada apa?" Ryuna langsung menyahut.
"Kata kak Jeri nanti temuin dia, atau kalau masih mau petak umpet, dia yang bakal nemuin kak Ryuna ke sini."
Ryuna mengerjapkan matanya dua kali. Jeri bahkan menggunakan orang lain untuk menyampaikan pesannya. Ini hal yang cukup memalukan bagi Ryuna, mengapa juga lelaki suruhan Jeri itu menyampaikannya secara terang-terangan di depan anak-anak lain? Mengapa tidak di dekatnya secara privasi?
"Katanya gue belum boleh pergi sebelum kak Ryuna bilang iya."
Yang benar saja? Ryuna menepuk jidatnya, merasa jengah sendiri.
"Gimana, Kak?"
Ini memalukan. Meskipun tak melihat ke arah beberapa temannya, Ryuna bisa merasakan tatapan orang-orang yang seakan ingin membantainya.
"Iya," ucap Ryuna akhirnya dengan sedikit terpaksa.
Lelaki itu mengucapkan terima kasih, lalu pergi. Ryuna berusaha mengabaikan beberapa teman sekelasnya yang mungkin sekarang sedang bertanya-tanya dan membutuhkan penjelasan mengenai apa yang terjadi.
***
Untuk mengantisipasi hal tak terduga yang akan Jeri lakukan. Ryuna sudah mulai membuka pesan dari lelaki itu. Ia juga melihat beberapa panggilan tak terjawab dari Jeri. Ada sebuah pesan baru yang berisi supaya Ryuna menemui lelaki itu di rooftop IPS saat istirahat kedua.
Karena itu, di sinilah Ryuna sekarang. Ia mengambil napas dan menghembuskan perlahan sebelum membuka pintu menuju rooftop.
Setelah membuka pintu, Ryuna mengedarkan pandangan dan langsung dapat melihat seorang lelaki yang memunggunginya. Dari postur tubuh saja, Ryuna sudah dapat mengenalinya. Gadis itu melangkah ke arah Jeri.
Sementara itu Jeri yang sedang menyesap sebatang rokok, mendengar suara langkah kaki seseorang menuju ke arahnya. Ia membalikkan tubuh dan bisa melihat gadis itu.
"Eh, loh? Siswa nggak boleh ngerokok tahu!" kata Ryuna.
"Boleh kok, selama nggak ketahuan."
Ryuna memicingkan matanya. "Gue bakal laporin lo ke ketua osis, biar dirazia."
"Gue tinggal sebarin video lo sih."
Ryuna hampir lupa soal videonya. Ia memutar kedua bola mata dan memilih tak menanggapi lagi. Lelaki itu mengeluarkan asap rokok dari mulutnya, membuat Ryuna langsung bergerak menjauh.
Jeri melempar puntung rokok melewati tepi rooftop.
"Buang sampah sembarang lagi," gumam Ryuna.
"Jadi ada yang mau lo jelasin?" Jeri menatap gadis itu dari tempatnya berdiri.
"Maksud lo?"
Lelaki itu membuang muka sambil terkekeh pelan. "Sikap lo, udah berapa kali lo nggak nurutin gue?" katanya sambil menatap Ryuna lagi.
Kali ini Jeri melangkah mendekat.
Kenapa lelaki itu jadi menakutkan? Ryuna agak merinding.
"Bisa nggak sih lo nggak nyuruh gue tiap hari? Gue nggak mau dekat-dekat lo terus!" aku Ryuna jujur.
Lelaki itu menaikan sebelah alisnya. "Itu urusan lo, bukan urusan gue. Kecuali lo mau batalin perjanjian kita gue nggak masalah," katanya masih sambil berjalan mendekat.
"Jer, gue nggak bisa."
"Lo punya dua pilihan, Ryu. Hidup itu soal pilihan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments