17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA

Tiga Puluh motor sport milik anggota-anggota Helios berhenti disebuah Panti asuhan sederhana dengan halaman yang cukup luas. Sebuah Panti asuhan yang tidak cukup mewah namun terlihat begitu nyaman dan hangat bagi anak-anak Panti.

Luna turun dari motor Bumi dengan wajah kesal akan kejadian tadi.

Bugh

" Kurang ajar Lo ya ! Kalo gue jatoh gimana tadi Mau tanggung jawab," Tanya Luna memukul Pelan lengan Bumi

" Ya gak apa-apa asal jatuhnya jatuh cinta sama gue," sahut Bumi menaikan turunkan alisnya.

Luna semakin dibuat kesal karena tingkah Bumi yang begitu menyebalkan. Sepanjang Perjalanan tadi lelaki itu tidak henti-hentinya berceloteh tidak jelas.

" Udah jangan ngambek. Ayo masuk adek-adek gue Pasti udah nungguin di dalem," ujar Bumi seraya menarik Pergelangan tangan gadis itu memasuki Panti asuhan.

"ASSALAMUALAIKUM " ujar Semua anggota Helios yang berjumlah sekitar dua Puluh orangan secara bersamaan.

" Walaikumsalam. Eh ayo atuh masuk Kalian mau mampir kok gak bilang-bilang, " sahut Seorang wanita yang merupakan Pengurus Panti mempersilahkan mereka masuk.

Begitu memasuki Panti yang Pertama kali Luna lihat adalah sekumpulan anak-anak yang tengah bermain. Didalamnya terdapat banyak mainan dan rak buku. Suasana hangat dan menenangkan menyelimuti Panti itu, membuat Luna mengukir senyum tipis. Gadis itu sudah lama tidak Pernah merasakan kehangatan seperti ini.

" BANG BUMI "

Begitu melihat kehadiran Bumi dan teman-temannya, kelima anak yang tengah bermain tadi langsung berlari menghampiri Bumi dan berhambur ke memeluk lelaki itu bersamaan membuat Bumi mundur beberapa langkah saking kencangnya.

" Uwh Abang kangen banget sama kalian, " ujar Bumi memeluk kelima anak kecil itu seperti teletubbies.

" Kangen Abang " ujar anak-anak itu bersamaan.

Sama halnya dengan anggota lain, meski tidak banyak anak-anak yang langsung memeluk, namun mereka semua terlihat begitu akrab dengan anak-anak itu. Seperti Dirga yang kini sudah mengeluarkan semua mainan yang ia bawa untuk anak-anak itu.

" ini siapa " Tanya salah satu anak yang diketahui bernama Anya. Gadis kecil dengan rambut dikuncir dua itu menatap heran ke arah Luna.

" Coba kenalan dulu " ujar Bumi menyamai tingginya dengan anak-anak itu.

Luna pun tersenyum manis ke arah anak-anak itu. Ia ikut berjongkok disamping Bumi untuk menyamai tinggiya.

" Hai kenalin, nama aku Luna. Kalian boleh Panggil aku kakak Luna,"

" Hai kak Luna " sapa anak-anak itu Pada Luna.

" Kalo aku Panggilnya Kakak cantik aja boleh gak," Tanya anak yang bernama Reno.

" Haha, boleh dong masa enggak," sahut Luna di iringi kekehan dari bibirnya.

" Yeay kakak cantik " Seru anak-anak itu.

" Ayo Abang sama kakak cantik kita main disana yuk," ujar anak-anak itu bersamaan menarik tangan Bumi dan Luna

Anak-anak itu membawa Bumi dan Luna ke halaman belakang. Disana terdapat banyak Permainan, seperti ayunan, jungkat-jungkit dan lainya.

" Ayo bang kita main ayunan lagi kaya biasanya. Abang yang dorong aku yang naik, " ujar Anya menarik tangan Bumi.

" Hm, gini aja. Kamu sama Kakak cantik naik ayunan, nanti bang Bumi yang dorong ganti-gantian gimana,"

" Bumi Lo apaan sih ? Mau modus kan lo," Bisik Luna seraya mencubit tangan Bumi

" ini bukan modus, tapi Perjuangan secara Perlahan-lahan, " sahut Bumi berbisik agar Anya tidak mendengar Pembicaraan orang dewasa.

" Kalian berdua Pacaran ya ? Kok bisik-bisik gitu sih," Tanya Anya tiba-tiba membuat Luna membulatkan matanya terkejut. Entah lah siapa yang mengajarkan anak itu tentang Pacaran.

" E-nggak Kakak sama bang Bumi cuma temenan kok,"

" Anya, siapa yang kasi tau kamu Pacar-pacaran Abang gak Pernah Lo ngajarin gitu," Tanya Bumi menahan senyuman dibibirnya

" Kata bang Leo " sahut Anya dengan Polosnya sembari mengunyah Permen Leo benar-benar mengajarkan hal sesat Pada anak itu.

" Temen Lo bener-bener gila. Sama kaya Lo," ujar Luna sedikit berbisik.

" Lain kali jangan di dengerin yah. Yaudah Anya main sendiri aja ya, " ujar Bumi mencubit gemas Pipi Anya.

" Siap Abang "

Tiba-tiba ada Suara bayi menangis begitu sangat kencang mengalihkan atensi keduanya. Terlihat seorang Pengurus Panti yang kesusahan mengurus bayi yang terus saja menangis.

Merasa kasihan Bumi Pun mendekati Pengurus Panti itu.

" Bu boleh saya gendong bayinya," Tanya Bumi dengan sopan.

" Oh boleh kok, ini hati-hati ya, " sahut wanita Paruh baya itu sembari menyerahkan bayinya dengan hati hati agar tidak terjatuh.

" Makasih ya Bu. Uwh Lia kamu kenapa sih nak ? Jangan nangis ya, kamu udah digendong orang ganteng Lo ini jangan nangis lagi ya, " ujar Bumi seraya menimang nimang bayi Perempuan berusia delapan bulan itu.

" Yaudah saya tinggal kebelakang dulu ya, " Pamit wanita Paruh baya itu.

" Iya Bu. Cup cup cup Lia kamu jangan nangis ya, nanti kalo udah gede bang Bumi ajak ke dufan ya, nanti kita liat unta disana, "

Luna sedari tadi tak henti-hentinya terus memandangi aktivitas Bumi yang menggendong bayi itu dengan telaten. Bahkan sesekali lelaki itu terlihat tertawa bahagia saat berhasil membuat bayi itu berhenti menangis. Tanpa sadar sebuah senyum tipis terukir di bibir miliknya itu.

" Lo benar-benar menarik Perhatian gue Bumi," gumam Luna dalam hatinya.

" Kok bisa langsung diem gitu Pas digendong sama lo sih," ujar Luna menghampiri Bumi

" Dari umur tiga bulan dia udah di sini Gue udah sering kesini dan gendong dia, makanya langsung diem kalo sama gue. Mungkin dia kangen sama sosok ayah, " sahut Bumi sembari terus menimang bayi itu.

" Emang ayah sama ibunya kemana, " Tanya Luna sembari mengelus kepala bayi yang ada digendongan Bumi

" Ayah sama ibunya Lia udah meninggal karena kecelakaan. Untungnya Tuhan maha baik jadi Lia masih selamat dan sehat sampe sekarang,"

" Kasian banget kamu " ujar Luna menatap tidak tega kearah Lia yang mulai memejamkan matanya.

" Dia itu sama Persis kaya gue Nasib kita hampir sama, bedanya dia lebih menderita dibandingkan gue Makanya gue sayang banget sama dia, udah gue anggep kaya adik gue sendiri, " ujar Bumi dengan suara terdengar rendah.

Luna mengerutkan keningnya saat mendapat ucapan Bumi

" Maksudnya " ujar Luna belum Pahan

" Orang tua gue udah meninggal. Ayah meninggal karena kecelakaan saat gue umur tiga belas tahun dan dua tahun kemudian Bunda gue nyusul kepergian ayah. Sejak hari itu hidup gue berubah drastis Dari yang awalnya baik-baik aja, sampai saat ini. Gue kesepian, " ujar Bumi sembari merapikan rambut kecil milik Lia yang mulai tumbuh.

Luna membulatkan matanya terkejut saat mendengar Pengakuan dari Bumi Ia baru tahu bahwa hidup Bumi sesulit itu. Ternyata ada yang lebih menderita dibandingkan dirinya.

" Sorry Bumi gue gak bermaksud, " lirih Luna dengan rasa bersalah karena mengungkit hal ini.

" Hehehe. Gak apa-apa Gue yang minta maaf, jadinya curhat gini sama lo, " sahut Bumi terkekeh kecil. .

" Lo jangan Pernah kasian yah sama gue. Gue gak suka. Anggap aja omongan gue tadi itu gak Pernah Lo dengar dan Lo tau, " ujar Bumi tersenyum hangat kearah gadis itu.

" Kenapa gitu "

" Lo gak Perlu tau tentang Penderitaan gue, cukup tau betapa bahagianya gue bisa kenal dan dekat sama lo kaya gini, " ujar Bumi dengan suara terdengar begitu lembut dan tatapan hangatnya. Tidak lupa dengan senyuman manis miliknya.

" Gue bawa Lia ke kamar dulu ya. Lo gabung aja sama Mika," ujar Bumi berjalan meninggalkan Luna yang masih terpaku dengan Perkataan Bumi

Luna terpaku setelah mendengar ucapan Bumi Apakah lelaki itu serius dengan Perkataannya Terbesit sebuah rasa bersalah karena terus mengabaikan lelaki yang sepertinya begitu tulus mencintainya

" Dia Bukan Bumi kaya biasanya. Apa ini yang Mika maksud. kelebihan yang Bumi Punya buat gue tersentuh aja, " gumam Luna

" Lo bener-bener baik Bumi gue kagum sama kebaikan lo ini,"

......................

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

next thor

2024-09-03

0

Anonymous

Anonymous

next thor

2024-09-03

0

Anonymous

Anonymous

😭😭😭

2024-09-03

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2 2. BIDADARI
3 3. HELIOS
4 4. ANCAMAN
5 5. TAMPARAN
6 6. PERJUANGAN
7 7. BERANGKAT BARENG
8 8. CERITA MASA LALU LUNA
9 9. SALTING
10 10. BALAPAN & BUMI
11 11. SAHABAT
12 12. GARA-GARA TALI SEPATU
13 13. HANDSAPLAS CINTA
14 14. KEHIDUPAN LUNA
15 15. TELAT
16 16. ACARA HELIOS
17 17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18 18. KANGEN
19 19. BAPER
20 20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21 21. SISI BAIK BUMI
22 22. HUJAN
23 23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24 24. HARUS TETAP BERJUANG
25 25. KENYATAAN PAHIT
26 26. BERBOHONG
27 27. CHECK UP
28 28. MY CRUSH
29 29. PERKARA JAKET
30 30. TERLUKA
31 31. CEMBURU
32 32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33 33. ARE YOU OKAY LUNA
34 34. TERLUKA
35 35. MUNDUR SEORANG BUMI
36 36. KEMBALI ASING
37 37. UKS
38 38. KEMARAHAN BUMI
39 39. KHAWATIR
40 40. JEMBATAN
41 41. RASA CINTA
42 42. PENYERANGAN
43 43. STRATEGI
44 44. MALAM BERSEJARAH
45 45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46 46. BAHAGIA
47 47. JANJI
48 48. AWAL YANG BARU
49 49. DIA
50 50. ORIGAMI BIRU
51 51. PAKET MISTERIUS
52 52. RANGKING TIGA
53 53. RUMAH LAMA
54 54. PENCULIKAN
55 55. HILANGNYA BUMI
56 56. BUMI TERLUKA
57 57. ALERGI
58 58. SALAH PAHAM
59 59. DIA KEMBALI
60 60. TERLUKA
61 61. MISI BUMI
62 62. NATHAN
63 63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64 64. SOSOK LAIN REVAN
65 65. MENGETAHUI FAKTA
66 66. MIMPI BURUK
67 67. TERBANGUN DARI MIMPI
68 68. MURID BARU
69 69. CIUMAN PERTAMA
70 70. BARA
71 71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72 72. TRAUMA
73 73. TERJADI LAGI
74 74. MAWAR PUTIH
75 75. HANYA SEBATAS TEMAN
76 76. PERMINTAAN MAAF
77 77. MALAIKAT PERLINDUNG
78 78. PERJANJIAN
79 79. DI JEBAK
80 80. BERAKHIR
81 81. PENUSUKAN
82 82. KHAWATIR
83 83. CITA-CITA
84 84. BERITA GEMPAR
85 85. MENCARI BUKTI
86 86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87 87. MALAM YANG BURUK
88 88. LELAH
89 89. TAKUT
90 90. SEVEN DAY CHALLENGE
91 91. KOMA
92 92. SEVEN DAY
93 93. MEREKA JAHAT
94 94. BERAKHIR
95 95. LELAH
96 96. BERBEDA
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2
2. BIDADARI
3
3. HELIOS
4
4. ANCAMAN
5
5. TAMPARAN
6
6. PERJUANGAN
7
7. BERANGKAT BARENG
8
8. CERITA MASA LALU LUNA
9
9. SALTING
10
10. BALAPAN & BUMI
11
11. SAHABAT
12
12. GARA-GARA TALI SEPATU
13
13. HANDSAPLAS CINTA
14
14. KEHIDUPAN LUNA
15
15. TELAT
16
16. ACARA HELIOS
17
17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18
18. KANGEN
19
19. BAPER
20
20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21
21. SISI BAIK BUMI
22
22. HUJAN
23
23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24
24. HARUS TETAP BERJUANG
25
25. KENYATAAN PAHIT
26
26. BERBOHONG
27
27. CHECK UP
28
28. MY CRUSH
29
29. PERKARA JAKET
30
30. TERLUKA
31
31. CEMBURU
32
32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33
33. ARE YOU OKAY LUNA
34
34. TERLUKA
35
35. MUNDUR SEORANG BUMI
36
36. KEMBALI ASING
37
37. UKS
38
38. KEMARAHAN BUMI
39
39. KHAWATIR
40
40. JEMBATAN
41
41. RASA CINTA
42
42. PENYERANGAN
43
43. STRATEGI
44
44. MALAM BERSEJARAH
45
45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46
46. BAHAGIA
47
47. JANJI
48
48. AWAL YANG BARU
49
49. DIA
50
50. ORIGAMI BIRU
51
51. PAKET MISTERIUS
52
52. RANGKING TIGA
53
53. RUMAH LAMA
54
54. PENCULIKAN
55
55. HILANGNYA BUMI
56
56. BUMI TERLUKA
57
57. ALERGI
58
58. SALAH PAHAM
59
59. DIA KEMBALI
60
60. TERLUKA
61
61. MISI BUMI
62
62. NATHAN
63
63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64
64. SOSOK LAIN REVAN
65
65. MENGETAHUI FAKTA
66
66. MIMPI BURUK
67
67. TERBANGUN DARI MIMPI
68
68. MURID BARU
69
69. CIUMAN PERTAMA
70
70. BARA
71
71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72
72. TRAUMA
73
73. TERJADI LAGI
74
74. MAWAR PUTIH
75
75. HANYA SEBATAS TEMAN
76
76. PERMINTAAN MAAF
77
77. MALAIKAT PERLINDUNG
78
78. PERJANJIAN
79
79. DI JEBAK
80
80. BERAKHIR
81
81. PENUSUKAN
82
82. KHAWATIR
83
83. CITA-CITA
84
84. BERITA GEMPAR
85
85. MENCARI BUKTI
86
86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87
87. MALAM YANG BURUK
88
88. LELAH
89
89. TAKUT
90
90. SEVEN DAY CHALLENGE
91
91. KOMA
92
92. SEVEN DAY
93
93. MEREKA JAHAT
94
94. BERAKHIR
95
95. LELAH
96
96. BERBEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!