12. GARA-GARA TALI SEPATU

Jam menunjukan Pukul tujuh lewat empat Puluh lima menit. Bel istirahat Pertama juga baru saja berbunyi membuat beberapa siswa-siswi berbondong-bondong keluar kelas menuju kantin. Namun lain hal nya dengan Luna yang masih berada didalam kelasnya, ia masih mencatat beberapa materi yang harus dikejar sebagai siswi Pindahan.

" Akhirnya selesai juga " ujar Luna yang baru saja menyelesaikan nulisnya.

Luna menatap heran kearah Mika yang hanya diam sembari menelungkup kan kepalanya diatas meja. Wajah gadis itu sejak tadi murung dan tidak bersemangat.

" Lo kenapa sih? Diem aja dari Tadi "

" Gak apa-apa Lo kalo mau ke kantin duluan aja entar gue nyusul, " sahut Mika sembari mengusap wajah gusar.

" Duluan gimana ? Gue ini murid baru gak kenal siapa siapa selain Lo. Apalagi sekarang Bella sama Jojo lagi eskul Cuma Lo doang Nanti kalo gue dibully gimana coba, "

" Gue gak Percaya elo dibully Palingan Lo langsung baku hantam sama orangnya, "

" Hehehe, tau aja Lo " ujar Luna terkekeh kecil

" Lo masih ada masalah sama Revan ? Kalo ada selesain gih, kalo diem-dieman gini kapan selesainya masalah kalian,"

" Lo tau kan gue sama dia sama-sama batu Gue gak yakin buat temuin dia, dan kali ini emang salah gue," sahut Mika terdengar Pasrah.

Luna mengangkat sebelah alisnya Pertanda ia tidak Paham dengan yang diucapkan oleh Mika.

" Gue gak bisa cerita "

" Lo gak mau cerita sama gue, gak mau selesain masalah Lo sama Revan Kalo gini terus gimana kelanjutannya,"

" Terus gimana kelanjutannya?"

" Masalah gak akan selesai kalo cuma didiemin doang. Disini Lo kan yang bermasalah, oke kalau Revan gak mau dengerin Lo. Tapi seenggaknya Lo udah usaha bukan. Please lah gue gak seneng liat temen gue diam kayak kanebo kering gini, ya walaupun Lo emang Pendiem sih, " ujar Luna Panjang lebar.

" Sejak kapan Lo Paham ginian. Sejak ada Bumi," Goda Mika

" Gak ! Bumi itu sama sekali gak berpengaruh sama hidup gue. Dia gak ngerubah gue, jadi jangan Pernah sebut nama dia lagi,"

Mika hanya tersenyum simpul mendengarnya

" Bacot Lo gak guna. Ikut gue, " ujar Mika seraya menarik tangan Luna

" Eh mau kemana " Ujar Luna membuat Mika menghentikan langkahnya.

" Temenin selesain masalah gue sama Revan," sahut Mika sebelum akhirnya menarik Luna lagi untuk ikut dengannya.

......................

" REVAN SEMANGAT MAIN BASKETNYA "

" AYO BUMI SEMANGAT MAINYA "

" LEO SINI AKU USAP KERINGETNYA "

" OMG BUMI BERDAMAGE ANJIR MAKIN GANTENG AJA "

" BUMI I MISS YOU "

" BUMI IKAN HIU MAKAN UBI I I LOVE YOU BERTUBI-TUBI,"

Dengan keringat yang membanjiri wajahnya, serta rambut acak-acakan Bumi terus mendribel bola menuju ring lawan. Ia menghiraukan beberapa teriakan teriakan dari fans-fans nya yang terus memuji-mujinya, melontarkan beberapa kalimat menggoda.

" Lama anjir Gas lah!"

Dari jarak yang cukup jauh Bumi langsung melakukan Pasing kearah Revan yang berada dekat dengan ring basket. Dengan sigap Revan Pun langsung menerima nya dan memasukan kedalam ring dengan mudah. Bunyi Peluit menang pun ditiup oleh guru olahraga membuat suasana lapangan semakin ricuh.

Bumi berjalan menuju Pinggir lapangan diikuti oleh temannya.

" Main Lo makin bagus aja Bumi " Puji Leo setelah melihat aksi Bumi tadi.

" Lo juga bukan gue doang " sahut Bumi

" Tapi lo kalau capek istirahat aja gak usah dipaksa" ujar Jio

" Ck. Lo Pikir gue selemah itu," Ujar Bumi terkekeh hambar.

" Bukan gitu Pea ! Lo lupa semalem Lo itu hampir sekarat, " ujar Jio menampol Pipi Bumi Pelan.

" Kan Hampir "

" Terserah lo deh Bumi "

" Yaudah Lo sama Revan sini aja. Gue mau by one sama Jio, " ujar Leo sembari menarik baju Jio menuju tengah lapangan.

" Tebar Pesona saja terus sampai ajal menjemput kalian," cibir Dirga yang Paham betul maksud Leo mengajak Jio by one, apalagi kalau bukan menarik Perhatian Para kaum hawa

Bahkan kini Leo dan Jio sudah membuka baju olahraga dan memperlihatkan Perut kotak-kotak keduanya.

Bumi menatap Revan yang sedari tadi diam dengan wajah tidak bersahabat.

" Masalah Lo belum selesai sama Mika," Tanya Bumi yang Paham akan kondisi Revan.

" Belum Dia susah gue mengerti,"

" Mika itu cerminan dari Lo. Lo juga sama, gak ada bisa ngertiin Lo. Kalian berdua itu sama-sama aneh dan susah di mengerti,"

" Tapi kalau Lo emang niat untuk memperbaiki semuanya. Lo harus coba memahami dia Perbaiki dengan baik-baik jangan Pake emosi apalagi sampe dia muncul. Inget Mika itu Perempuan bukan samsak yang bisa Lo jadiin Pelampiasan," ujar Bumi merangkul Pundak Revan.

" Bakal gue coba " sahut Revan tersenyum tipis kearah Bumi.

" Emang cuma Lo yang Paham sama gue "

" Terus saya gimana " Tanya Dirga dengan wajah cengo yang sedari tadi memperhatikan Bumi dan Revan.

" Lo mendingan ngepet terus duitnya bagi ke gue gimana," ujar Bumi asal.

" Enak aja lo "

" Terus gue harus gimana dong "

" Mendingan lo jadi maling aja gimana "

" iya jadi maling di hati lo " ujar jio sambil tertawa

" ihh jijik banget sih lo jadi Cowok " sahut Bumi

Bumi yang hendak berlari menghampiri Jio pun terhenti saat melihat Luna yang datang bersama Mika menghampiri.

" Kita Perlu bicara berdua Van " ujar Mika menghampiri Revan yang duduk disamping Bumi

" Gih selesain masalah Lo berdua " Bumi mendorong tubuh Revan mendekat Mika. Setelah melihat Revan dan Mika yang duduk menjauh dikursi Penonton Paling ujung kini Bumi kembali fokus Pada gadis dihadapannya. Gadis yang akhir-akhir ini mencuri Perhatianya.

" Eh Ada Luna. Lo ngapain kesini ? Pasti lo Kangen yah sama gue, " ujar Bumi dengan Percaya diri.

" Gue kangen sama Lo ? Gak lah ! Gak usah kepedean deh Jadi Cowok gue kesini itu Cuma mau nemenin Mika buat ketemu sama Revan Lagian ngapain juga gue kangen sama Lo," ujar Luna menatap malas ke arah Bumi

" Kirain Emangnya Lo gak kangen sama gue ? Gue ini satu kemarin gak gangguin Lo loh. Masa iya Lo gak kangen sama gue," ujar Bumi yang memang satu hari kemarin tidak menampakan diri dihadapan Luna dikarenakan ia sibuk melatih anak kelas sepuluh bermain basket.

" Gak sih. Gue malah seneng banget banget, Lo gak gangguin gue. Seterusnya aja yah ga usah gangguin gue,"

" Bener nih apa lo gak kangen sama gue, " ujar Bumi dengan menaik turun kan alisnya.

" Sumpah lo itu ngeselin banget sih jadi Cowok gue bilang gue itu gak bakalan kangen sama lo," Sahut Luna mendekati Bumi dengan tangan terlipat di depan dada.

" Iya ngeselin lama-lama juga kangenin kok, "

Bumi mendekati Luna dengan tangan terlipat di depan dada seperti yang Luna lakukan. Namun tanpa sadar Bumi menginjak tali sepatu Luna yang terlepas. Disisi lain Jio, Leo dan Dirga hanya memperhatikan keduanya dengan geleng-geleng Kepala. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Bumi yang katanya tidak Pernah jatuh cinta akan kini jatuh cinta pada seorang gadis yang baru beberapa hari ia kenal.

" Terserah deh ! Gue bosen liat muka Lo, "

Luna yang hendak Pergi pun refleks sempoyongan karena tali sepatu nya masih diinjak oleh Bumi

Bruk

Luna memejamkan matanya saat tubuhnya terhuyung kebelakang. Entahlah kali ini ia Pasrah jika kepalanya akan membentur lantai lapangan basket.

" semoga gue gak amnesia " gumam Luna dalam hatinya.

Beberapa detik berlalu Luna mengerutkan keningnya saat ia tidak merasakan apapun. Yang ia rasakan hanya sesuatu yang menyangga kepalanya.

" Kok kepala gue gak sakit ? Apa jangan-jangan gue udah masuk akhirat,"

" Udah mimpinya "

Luna angsung membuka matanya setelah mendengarkan kalimat itu. Tepat saat ia membuka matanya, ia dikejutkan dengan Bumi yang berada diatasnya. Wajah dan jarak tubuh keduanya terlampau begitu dekat. Luna bisa melihat dengan jelas bentuk yang sempurna dan indah dari wajah Bumi. Meski berkeringat namun kadar ketampanan Bumi memang sudah tidak diragukan lagi. Ia juga dapat merasakan hembusan nafas Bumi yang tak beraturan.

Orang-orang yang ada disana sontak membulatkan matanya terkejut saat menyaksikan adegan yang terjadi dipinggir lapangan. Luna yang terbaring diatas lapangan dengan Bumi yang berada diatasnya meletakkan telapak tangannya sebagai bantalan kepala Luna agar tidak terbentur.

" WHAT MIMPI APA SEMALAMAN ITU BUMI " Pekik Jio

" EBUSET SREPET " Pekik Leo memangkup kedua Pipinya sendiri.

" Mama Dirga gak liat apa-apa kok," gumam Dirga seraya menutupi wajahnya.

Beberapa detik setelah mendengar Pekikan dari orang-orang. Luna langsung mendorong tubuh Bumi menjauhinya.

" Lo ngapain?!" Pekik Luna

" Tadi mau jatuh Untung kepala Lo gak kena gusruk lantai. Ayo bangun, " ujar Bumi mengulurkan tangannya ke arah Luna

Luna masih terdiam dengan semua yang terjadi. Sebelum akhirnya ia menerima uluran tangan Bumi dengan ragu-ragu

" Gue udah jatuh ! Ini semua gara gara Lo Bumi," Ujar Luna memukuli dada Bumu beberapa kali.

" Stop ! Udah ini semua emang salah gue yang gak sengaja injek tali sepatu Lo, " ujar Bumi memegang kedua tangan Luna untuk berhenti memukuli nya.

Luna tertegun saat merasakan telapak tangan dingin Bumi menyentuh Pergelangan tangannya.

" Lepasin gue " lirih Luna setelah menyadari sikunya tergores lantai lapangan yang kasar.

" Ikut gue " Ujar Bumi menarik tangan Luna dengan Perlahan karena tidak ingin membuat gadis itu kesakitan.

" Mau kemana "

" Ikut gue aja "

" Gak gue gak mau " Tolak Luna

" Gue mau obatin Luka yang ada di dahi lo, " ucap Bumi

" Gue bisa obatin sendiri gue gak Perlu bantuan lo, "

" Gak Luna gue mau obatin lo " Final Bumi membuat Luna langsung terdiam

......................

Terpopuler

Comments

Anon67

Anon67

aku tunggu

2024-09-01

0

aku

aku

next thor

2024-09-01

0

Anonymous

Anonymous

lanjut

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2 2. BIDADARI
3 3. HELIOS
4 4. ANCAMAN
5 5. TAMPARAN
6 6. PERJUANGAN
7 7. BERANGKAT BARENG
8 8. CERITA MASA LALU LUNA
9 9. SALTING
10 10. BALAPAN & BUMI
11 11. SAHABAT
12 12. GARA-GARA TALI SEPATU
13 13. HANDSAPLAS CINTA
14 14. KEHIDUPAN LUNA
15 15. TELAT
16 16. ACARA HELIOS
17 17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18 18. KANGEN
19 19. BAPER
20 20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21 21. SISI BAIK BUMI
22 22. HUJAN
23 23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24 24. HARUS TETAP BERJUANG
25 25. KENYATAAN PAHIT
26 26. BERBOHONG
27 27. CHECK UP
28 28. MY CRUSH
29 29. PERKARA JAKET
30 30. TERLUKA
31 31. CEMBURU
32 32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33 33. ARE YOU OKAY LUNA
34 34. TERLUKA
35 35. MUNDUR SEORANG BUMI
36 36. KEMBALI ASING
37 37. UKS
38 38. KEMARAHAN BUMI
39 39. KHAWATIR
40 40. JEMBATAN
41 41. RASA CINTA
42 42. PENYERANGAN
43 43. STRATEGI
44 44. MALAM BERSEJARAH
45 45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46 46. BAHAGIA
47 47. JANJI
48 48. AWAL YANG BARU
49 49. DIA
50 50. ORIGAMI BIRU
51 51. PAKET MISTERIUS
52 52. RANGKING TIGA
53 53. RUMAH LAMA
54 54. PENCULIKAN
55 55. HILANGNYA BUMI
56 56. BUMI TERLUKA
57 57. ALERGI
58 58. SALAH PAHAM
59 59. DIA KEMBALI
60 60. TERLUKA
61 61. MISI BUMI
62 62. NATHAN
63 63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64 64. SOSOK LAIN REVAN
65 65. MENGETAHUI FAKTA
66 66. MIMPI BURUK
67 67. TERBANGUN DARI MIMPI
68 68. MURID BARU
69 69. CIUMAN PERTAMA
70 70. BARA
71 71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72 72. TRAUMA
73 73. TERJADI LAGI
74 74. MAWAR PUTIH
75 75. HANYA SEBATAS TEMAN
76 76. PERMINTAAN MAAF
77 77. MALAIKAT PERLINDUNG
78 78. PERJANJIAN
79 79. DI JEBAK
80 80. BERAKHIR
81 81. PENUSUKAN
82 82. KHAWATIR
83 83. CITA-CITA
84 84. BERITA GEMPAR
85 85. MENCARI BUKTI
86 86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87 87. MALAM YANG BURUK
88 88. LELAH
89 89. TAKUT
90 90. SEVEN DAY CHALLENGE
91 91. KOMA
92 92. SEVEN DAY
93 93. MEREKA JAHAT
94 94. BERAKHIR
95 95. LELAH
96 96. BERBEDA
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2
2. BIDADARI
3
3. HELIOS
4
4. ANCAMAN
5
5. TAMPARAN
6
6. PERJUANGAN
7
7. BERANGKAT BARENG
8
8. CERITA MASA LALU LUNA
9
9. SALTING
10
10. BALAPAN & BUMI
11
11. SAHABAT
12
12. GARA-GARA TALI SEPATU
13
13. HANDSAPLAS CINTA
14
14. KEHIDUPAN LUNA
15
15. TELAT
16
16. ACARA HELIOS
17
17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18
18. KANGEN
19
19. BAPER
20
20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21
21. SISI BAIK BUMI
22
22. HUJAN
23
23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24
24. HARUS TETAP BERJUANG
25
25. KENYATAAN PAHIT
26
26. BERBOHONG
27
27. CHECK UP
28
28. MY CRUSH
29
29. PERKARA JAKET
30
30. TERLUKA
31
31. CEMBURU
32
32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33
33. ARE YOU OKAY LUNA
34
34. TERLUKA
35
35. MUNDUR SEORANG BUMI
36
36. KEMBALI ASING
37
37. UKS
38
38. KEMARAHAN BUMI
39
39. KHAWATIR
40
40. JEMBATAN
41
41. RASA CINTA
42
42. PENYERANGAN
43
43. STRATEGI
44
44. MALAM BERSEJARAH
45
45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46
46. BAHAGIA
47
47. JANJI
48
48. AWAL YANG BARU
49
49. DIA
50
50. ORIGAMI BIRU
51
51. PAKET MISTERIUS
52
52. RANGKING TIGA
53
53. RUMAH LAMA
54
54. PENCULIKAN
55
55. HILANGNYA BUMI
56
56. BUMI TERLUKA
57
57. ALERGI
58
58. SALAH PAHAM
59
59. DIA KEMBALI
60
60. TERLUKA
61
61. MISI BUMI
62
62. NATHAN
63
63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64
64. SOSOK LAIN REVAN
65
65. MENGETAHUI FAKTA
66
66. MIMPI BURUK
67
67. TERBANGUN DARI MIMPI
68
68. MURID BARU
69
69. CIUMAN PERTAMA
70
70. BARA
71
71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72
72. TRAUMA
73
73. TERJADI LAGI
74
74. MAWAR PUTIH
75
75. HANYA SEBATAS TEMAN
76
76. PERMINTAAN MAAF
77
77. MALAIKAT PERLINDUNG
78
78. PERJANJIAN
79
79. DI JEBAK
80
80. BERAKHIR
81
81. PENUSUKAN
82
82. KHAWATIR
83
83. CITA-CITA
84
84. BERITA GEMPAR
85
85. MENCARI BUKTI
86
86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87
87. MALAM YANG BURUK
88
88. LELAH
89
89. TAKUT
90
90. SEVEN DAY CHALLENGE
91
91. KOMA
92
92. SEVEN DAY
93
93. MEREKA JAHAT
94
94. BERAKHIR
95
95. LELAH
96
96. BERBEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!