11. SAHABAT

Bumi membuka kelopak matanya secara Perlahan, menetralkan cahaya. lampu yang menusuk Pupil matanya. Ia menatap ruangan serba abu itu dengan wajah lesu. Tadi Bumi sempat Pingsan didalam mobil. Revan dan yang lainya Pun memutuskan untuk membawa ia Pulang ke basecamp sesuai Permintaannya. Kini ia berada disalah satu kamar yang ada di basecamp Helios. Sebuah kamar dengan warna abu abu yang terkesan mewah dengan kasur king size Putih terlihat begitu nyaman.

" Ahhhk ....." Bumi meringis seraya memegangi dadanya yang masih terasa sangat nyeri.

Dengan wajah Pucat Pasi Bumi berusaha bangun dari tidurnya meski itu sangat membuat dadanya semakin sakit. Rasanya tubuhnya begitu lemas, dadanya terasa nyeri, nafasnya sesak, Perut yang terasa kembung, hingga yang Paling sering ia alami, detak jantung lebih cepat berdebar.

" Bengkak lagi " gumam Bumi memperhatikan tangan kirinya yang memengaruhi karena efek Penyakitnya.

Hal yang biasa ia lakukan dalam keadaan seperti ini hanyalah menarik nafas lalu menghembuskan nya secara Perlahan-lahan hingga menetralkan detak jantungnya serta membuat nyeri didadanya sedikit berkurang. Itu ia lakukan sejak dua tahun belakangan ini

" Bosan ? Jelas. Ia bosan melakukan hal itu yang baginya hanya berguna sesaat. Dalam kenyataannya hal itu tidak bisa membantu Penyakitnya sembuh.

Setelah dirasa detak jantungnya membaik, Perhatiannya teralih menatap kearah kaos Putih yang ia kenakan. Kaos Putih yang terdapat bercak darah cukup banyak disana. Melihat itu hanya semakin membuat nya kesal. Ia benci saat menjadi lemah seperti ini.

" Gue capek kaya gini terus anjing Sampe kapan gue kayak gini," Lirih Bumi seraya mengacak rambutnya frustasi.

Matanya teralih saat menatap jam dinding yang menunjukkan Pukul empat tiga puluh.

" lebih baik gue mandi Terus gue berangkat sekolah biar gak Telat lagi,"

Bumi segera beranjak dari tempat tidur dan dengan Perlahan berjalan menuju kamar mandi yang ada didalam kamar untuk membersihkan diri sebelum berangkat sekolah.

Didalam kamar mandi Bumi menatap Pantulan dirinya pada cermin wastafel. Penampilannya terlihat berantakan saat ini rambut acak-acakan, kaos Putihnya Penuh bercak darah, sudut bibir yang membiru, mata yang terlihat sayu, dan bibirnya yang Pucat.

Tangannya menggenggam Sisi wastafel dengan kuat, seakan tengah meluapkan segala emosinya. Ia benci ketika terlihat lemah dan tidak berguna seperti ini. Apalagi saat melawan Agro. Ia kalah karena Agro menginjak kelemahanya.

" Gue benci Penyakit sialan ini anjing "

Bugh

Bumi memukul tembok dengan begitu keras hingga membuat Punggung tangan kanannya mengeluarkan darah. Bahkan darahnya tercetak jelas ditembok.

" Bumi Lo gak boleh gini ! lo gak boleh lemah, lo Pasti bisa Bumi Lo bisa ..... "

Lelaki itu membasuh wajahnya menggunakan air. Mencoba menguatkan dirinya sendiri. Ia sama sekali tidak menyalahkan Tuhan atas apa yang dihadapi dan atas segala Penderitaanya selama ini. Ia berterima kasih karena Tuhan masih memberinya kehidupan sampai saat ini Dan semoga sampai suatu saat nanti.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jam menunjukkan Pukul enam Pagi namun Revan, Kevin, Jio dan Leo kini tengah duduk santai di basecamp, Sementara Bima dan Dirga yang katanya sedang berada di dapur. Mereka semua menginap semalaman untuk menjaga Bumi.

" Lo ngerasa aneh gak sih sama Bumi," Tanya Jio membuka topik.

" Aneh gimana "

" Nih ya gue Perhatiin akhir-akhir ini Bumi itu jadi gampang sakit gitu. Dia gampang capek, sering keringetan Padahal cuaca dingin, terus gampang kaget gitu Lo semua ngerasain gak," Ujar Jio menjelaskan semua hal yang ia Perhatikan tentang Bumi

" Gak sih. Mungkin karena dia kerja juga di distro Revan makanya gampang capek, " sahut Leo

" iya kali ya. Lo ngapa Van diem bae kaya kanebo kering," Tanya Jio seraya memperhatikan Revan yang hanya diam sejak tadi.

" Gue lagi ada masalah sama Mika. Lo mendingan diem atau gue gelitikin leher Lo Pake rantai gue" sahut Revan ketus.

" Digelitikin kagak baret semua iya " cibir Jio

Mereka semua sudah siap dengan seragam sekolahnya masing-masing.

Kedatangan Bumi mengalihkan Perhatian mereka semua. Lelaki itu juga sudah lengkap dengan seragam sekolahnya wajahnya Pun sudah membaik dan tidak sepucat tadi.

" Ngomongin apaan serius amat," Tanya Bumi yang ikut duduk disamping Revan.

" Gimana keadaan Lo " Tanya Revan seraya menyesap rokok miliknya.

" Ck, cuma gitu doang mah gak ada apa-apanya buat gue, " sahut Bumi terkekeh ringan.

" Serius ? Tadi itu Lo mimisan, muntah darah, terus Pingsan juga, " tanya Jio yang masih khawatir.

" Ck. Gue gak apa-apa udahlah gausah berlebihan gitu. Gue ini wakil geng, masa iya wakil geng ganteng kaya gue gitu aja mati, " sahut Bumi seraya mencomot kue kering yang ada dimeja.

" Namanya juga khawatir kali " sahut Leo

" Gue gak suka kalian berlebihan kaya gini sama gue. Selagi gue masih bisa buka mata, ya gue baik baik aja Jangan Perlakuin kaya orang lemah kaya gini,"

" Gak ada yang Perlakuin Lo kaya orang lemah disini. Kita semua khawatir sama Lo, dan itu wajar bukan Lo yang harusnya jangan berpikiran kaya gitu, " ujar Revan sembari merangkul Pundak Bumi

Bumi hanya membalasnya dengan senyuman.

" Nih makan. Lo belum makan kan," Kevin datang dengan sepiring nasi goreng ditangannya bersamaa dengan Dirga yang masih mengenakan celemek memasak.

Keduanya tadi memasak nasi goreng untuk Bumi didapur niatnya ingin membeli saja, namun berhubung ini masih Pagi dan tidak ada yang jualan akhirnya mereka memutuskan untuk memasak sendiri.

" ini nasi goreng dikasih kecap atau kecap dikasih nasi goreng sih ? Item amat kayak ketiak Lo Kevin," Ujar Jio tertawa meledek.

" itu juga telor mata sapi apa mata kebo ? Item gosong gitu mirip muka Lo Dirga," cibir Leo

" Bacot lo berdua ! Seenggaknya gue sama Dirga Punya bukti solidaritas gue sama Bumi gak kaya Lo bisanya nyocot doang, " sahut Kevin seraya berdiri didepan kipas.

" ini Lo sama Yuda yang masak," Tanya Bumi sembari mengaduk aduk nasi goreng yang berwarna hitam karna kebanyakan kecap itu.

" Yoi lo Makan jangan lihat dari luar tapi rasakan betapa enaknya nasi goreng buatan saya dengan Kevin yang tiada duanya, " ujar Dirga dengan Percaya diri.

" Gak dikasih racun tikus kan ini," Tanya Bumi terkekeh ringan melihat tampilan nasi goreng yang jauh dari sebuah nasi goreng.

" Ya ampun Bumi Suzzoon lo mana mungkin seorang Kevin ngeracunin sahabat sendiri," ujar Kevin mengelap keringat di dahinya menggunakan tisu.

" Yaudah makan aja "

Bumi menatap ragu kearah nasi goreng itu. Namun karena tidak ingin membuat Kevin dan Dirga kecewa ia akhirnya bertekad untuk memakanya.

Dari Perasaan dirinya sendiri.

" Gue makan nih Awas aja kalau gak enak," ujar Bumi seraya memasukan sesendok nasi kedalam mulutnya.

Kevin dan Dirga Pun menatap Penuh harapan kearah Bumi yang tengah memakan nasi goreng itu. Semoga saja nasi goreng itu tidak membuat Bumi mati.

" Semoga lu gak mati Bumi soalnya gue kasih kecap satu botol tadi, " gumam Kevin dalam hatinya.

Begitu nasi goreng itu masuk kedalam mulutnya hal Pertama yang ia rasakan adalah manis yang begitu legit serta bawang yang gosong yang terasa Pahit garam yang masih menggumpal dan telor ceplok yang gosong Tidak ada rasa nasi goreng disana.

" Enak "

Bumi bohong jika mengatakan nasi goreng itu enak.

" Alhamdulillah Tos dulu " ujar Kevin yang lega dan bertos ria bersama Dirga

" Masa sih nasi goreng kayak lumpur gitu enak Sini gua cobain,"

Leo yang hendak mencobanya pun dihentikan saat Bumi mengangkat tinggi Piringnya dan menatapnya tajam.

" ini Punya gue Lo kalau mau bikin sendiri,"

Leo hanya menghela nafas Pasrah Padahal ia sangat ingin dan penasaran dengan rasanya.

" Buru habisin habis itu kita berangkat, " ujar Revan.

" Hm "

" Ngapa Lo sedih gitu, " Tanya Jio setelah melihat raut wajah Kevin yang terlihat sedih.

" Gue sedih gak satu sekolah sama kalian. Apa gue Pindah aja ya,"

" Terserah sih. Palingan nanti di Hajar sama emak Lo Pake sapu lidi, "sahut Jio tidak Peduli.

" Harusnya gue sama kalian bukan sama Bima yang kepinteran disekolah. Kan jadinya gak bisa contek-mencotek, "

" Bubur sudah menjadi nasi " ujar Bumi disela makanya.

" NASI SUDAH MENJADI BUBUR," Ujar Jio, Leo dan Kevin bersamaan membenarkan ucapan Bumi

" Ya maaf lidah gue keseleo tadi," sahut Bumi random.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Tiara

Tiara

next Thor

2024-09-01

0

Anonymous

Anonymous

aku tunggu🤭🤭🤭

2024-09-01

0

Anonymous

Anonymous

nech next Thor

2024-09-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2 2. BIDADARI
3 3. HELIOS
4 4. ANCAMAN
5 5. TAMPARAN
6 6. PERJUANGAN
7 7. BERANGKAT BARENG
8 8. CERITA MASA LALU LUNA
9 9. SALTING
10 10. BALAPAN & BUMI
11 11. SAHABAT
12 12. GARA-GARA TALI SEPATU
13 13. HANDSAPLAS CINTA
14 14. KEHIDUPAN LUNA
15 15. TELAT
16 16. ACARA HELIOS
17 17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18 18. KANGEN
19 19. BAPER
20 20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21 21. SISI BAIK BUMI
22 22. HUJAN
23 23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24 24. HARUS TETAP BERJUANG
25 25. KENYATAAN PAHIT
26 26. BERBOHONG
27 27. CHECK UP
28 28. MY CRUSH
29 29. PERKARA JAKET
30 30. TERLUKA
31 31. CEMBURU
32 32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33 33. ARE YOU OKAY LUNA
34 34. TERLUKA
35 35. MUNDUR SEORANG BUMI
36 36. KEMBALI ASING
37 37. UKS
38 38. KEMARAHAN BUMI
39 39. KHAWATIR
40 40. JEMBATAN
41 41. RASA CINTA
42 42. PENYERANGAN
43 43. STRATEGI
44 44. MALAM BERSEJARAH
45 45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46 46. BAHAGIA
47 47. JANJI
48 48. AWAL YANG BARU
49 49. DIA
50 50. ORIGAMI BIRU
51 51. PAKET MISTERIUS
52 52. RANGKING TIGA
53 53. RUMAH LAMA
54 54. PENCULIKAN
55 55. HILANGNYA BUMI
56 56. BUMI TERLUKA
57 57. ALERGI
58 58. SALAH PAHAM
59 59. DIA KEMBALI
60 60. TERLUKA
61 61. MISI BUMI
62 62. NATHAN
63 63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64 64. SOSOK LAIN REVAN
65 65. MENGETAHUI FAKTA
66 66. MIMPI BURUK
67 67. TERBANGUN DARI MIMPI
68 68. MURID BARU
69 69. CIUMAN PERTAMA
70 70. BARA
71 71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72 72. TRAUMA
73 73. TERJADI LAGI
74 74. MAWAR PUTIH
75 75. HANYA SEBATAS TEMAN
76 76. PERMINTAAN MAAF
77 77. MALAIKAT PERLINDUNG
78 78. PERJANJIAN
79 79. DI JEBAK
80 80. BERAKHIR
81 81. PENUSUKAN
82 82. KHAWATIR
83 83. CITA-CITA
84 84. BERITA GEMPAR
85 85. MENCARI BUKTI
86 86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87 87. MALAM YANG BURUK
88 88. LELAH
89 89. TAKUT
90 90. SEVEN DAY CHALLENGE
91 91. KOMA
92 92. SEVEN DAY
93 93. MEREKA JAHAT
94 94. BERAKHIR
95 95. LELAH
96 96. BERBEDA
Episodes

Updated 96 Episodes

1
1. PROLOG & BUMI LANGIT BASKARA
2
2. BIDADARI
3
3. HELIOS
4
4. ANCAMAN
5
5. TAMPARAN
6
6. PERJUANGAN
7
7. BERANGKAT BARENG
8
8. CERITA MASA LALU LUNA
9
9. SALTING
10
10. BALAPAN & BUMI
11
11. SAHABAT
12
12. GARA-GARA TALI SEPATU
13
13. HANDSAPLAS CINTA
14
14. KEHIDUPAN LUNA
15
15. TELAT
16
16. ACARA HELIOS
17
17. ARTI KEBAHAGIAAN SESUNGGUHNYA
18
18. KANGEN
19
19. BAPER
20
20. CERITA MASA LALU YANG MENYAKITKAN
21
21. SISI BAIK BUMI
22
22. HUJAN
23
23. CINTA YANG TAK DI RESTUI
24
24. HARUS TETAP BERJUANG
25
25. KENYATAAN PAHIT
26
26. BERBOHONG
27
27. CHECK UP
28
28. MY CRUSH
29
29. PERKARA JAKET
30
30. TERLUKA
31
31. CEMBURU
32
32. CINTA TAK HARUS DIMILIKI
33
33. ARE YOU OKAY LUNA
34
34. TERLUKA
35
35. MUNDUR SEORANG BUMI
36
36. KEMBALI ASING
37
37. UKS
38
38. KEMARAHAN BUMI
39
39. KHAWATIR
40
40. JEMBATAN
41
41. RASA CINTA
42
42. PENYERANGAN
43
43. STRATEGI
44
44. MALAM BERSEJARAH
45
45. MENGUNGKAPKAN PERASAAN
46
46. BAHAGIA
47
47. JANJI
48
48. AWAL YANG BARU
49
49. DIA
50
50. ORIGAMI BIRU
51
51. PAKET MISTERIUS
52
52. RANGKING TIGA
53
53. RUMAH LAMA
54
54. PENCULIKAN
55
55. HILANGNYA BUMI
56
56. BUMI TERLUKA
57
57. ALERGI
58
58. SALAH PAHAM
59
59. DIA KEMBALI
60
60. TERLUKA
61
61. MISI BUMI
62
62. NATHAN
63
63. KESALAHPAHAMAN LAGI
64
64. SOSOK LAIN REVAN
65
65. MENGETAHUI FAKTA
66
66. MIMPI BURUK
67
67. TERBANGUN DARI MIMPI
68
68. MURID BARU
69
69. CIUMAN PERTAMA
70
70. BARA
71
71. ANTARA KITA DAN HUJAN
72
72. TRAUMA
73
73. TERJADI LAGI
74
74. MAWAR PUTIH
75
75. HANYA SEBATAS TEMAN
76
76. PERMINTAAN MAAF
77
77. MALAIKAT PERLINDUNG
78
78. PERJANJIAN
79
79. DI JEBAK
80
80. BERAKHIR
81
81. PENUSUKAN
82
82. KHAWATIR
83
83. CITA-CITA
84
84. BERITA GEMPAR
85
85. MENCARI BUKTI
86
86. PERMAINAN BELUM SELESAI
87
87. MALAM YANG BURUK
88
88. LELAH
89
89. TAKUT
90
90. SEVEN DAY CHALLENGE
91
91. KOMA
92
92. SEVEN DAY
93
93. MEREKA JAHAT
94
94. BERAKHIR
95
95. LELAH
96
96. BERBEDA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!