🌷biasakan beri like di setiap babnya, jangan menabung bab, dimohon kerjasamanya 🌷
...----------------...
Kematian Buddy membuat keempatnya akrab kembali. Lisbeth Wijaya sedikit senang.
Pria Naga menghubunginya lewat telepati. Dia bisa merasakan kesedihan Yang Mulia Bulan Sabit Biru. Dia menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
***
-ANTON 19 TAHUN-
Kesibukan sebagai mahasiswa tingkat pertama arsitektur membuat Anton dan Lisbeth Wijaya jarang berinteraksi.
Aline semakin sering berada di Bandung untuk sekedar menempel kepada Anton. Mengabaikan kuliahnya sendiri yang sudah tingkat 3 di Jakarta.
Sherly Tan marah besar kepada Aline. Dia datang ke Bandung sendirian tanpa suaminya, Paulus Wijaya.
“Lima tahun kuliah tidak lulus-lulus juga! Kau bodoh atau apa?!” tangan Sherly menunjuk pada Aline yang tengah menonton drama Cina dari TV kabel.
Aline yang tidak menyangka dengan kedatangan Maminya tampak terkejut. Grace yang berada di sampingnya ketakutan.
Anton datang dengan membawa majalah fotografi di tangannya terpaku di tempat.
Sherly Tan penuh amarah saat mendekat ke arah Aline. Menjambak rambutnya.
“Anak tak tahu diuntung! Semua keinginanmu kami turuti. Tapi balasnya hanya keluyuran tak jelas!”
“Ada apa ini?” Aguan Wijaya yang baru datang dari kantor langsung melerai.
Anita Hui datang tergopoh-gopoh dengan wajah yang masih memakai krim masker perawatan wajahnya.
“Suara kalian berisik sekali! Mama Mertua bisa marah nanti!” Anita Hui mengingatkan Sherly Tan.
“Kuliahnya terbengkalai. Bisnis juga tidak ada. Tidak ada yang dia lakukan. Hanya bolak-balik Jakarta-Bandung saja. Menghamburkan waktu dan uang dengan baju-baju mahalnya,” Sherly Tan menunjuk dahi Aline.
Matanya menatap Anita Hui.
“Sebenarnya, apa yang dia perbuat saat di Bandung?”
Anita Hui mengangkat kedua bahunya. Begitu pula dengan Aguan Wijaya.
“Grace, kamu orang yang paling dekat dengannya. Apa yang ia lakukan tiap kali berada di Bandung?” mata Sherly Tan terlihat menakutkan.
Grace terdiam. Tangannya melinting tepi kaosnya.
“Jawab!”
“Ci Aline...,” menatap takut-takut pada Sherly Tan dan Aline yang meliriknya tajam, “Tidak ada.”
“Tidak ada? Tidak ada apa?!”
“Tidak ada yang dia perbuat. Hanya mengikuti Anton kemanapun ia pergi...”
“Anton??” Aguan menatap tajam Anton.
“Ya Pah?”
“Apa yang dikatakan Cicimu itu benar?!”
Anton menatap Grace dan Aline yang menggelengkan kepalanya, samar.
“Cici Aline memang sering jadi model Anton, Pa. Tapi tidak benar kalau Cici Aline selalu mengikuti Anton. Anton jarang kemana-mana. Paling ke kampus, beli peralatan tugas ataupun di rumah...”
“Jadi model fotografer amatir, kapan kamu jadi model beneran, Line?!” Sherly Tan meradang.
“Tapi Cici Aline selalu berada di kampus Lu, Ton. Menunggui Lu kuliah,” Grace menatap Anton.
“Iya kah?” Anton menatap Aline, “Gue cuma beberapa kali saja bertemu Ci Aline di kampus, katanya dia bertemu dengan temannya.”
Grace menggeleng.
“Gue pernah diajak sekali, gue kapok. Boring banget nungguin Lu keluar studio atau kelas.”
Anton mengerutkan keningnya.
“Benar, Ci?” Anton menatap Aline.
Aline menunduk.
“Kenapa?” suara Anton melembut.
“Heleh! Pura-pura!” Damian datang dan langsung duduk di sofa.
Dia kesal kepada Anton. Nainai membelikan seperangkat kamera yang harganya belasan juta. Sore tadi ia bermaksud meminjam kameranya tapi Anton tidak mengizinkannya. Dirinya sakit hati.
“Maksud kamu?” Sherly Tan menggeser tubuhnya, sekarang menatap Damian.
“Mereka berdua pacaran!”
“Diem Lu, Dam!” Aline melotot.
“Siapa yang pacaran?!” suara Paulus Wijaya di pintu masuk membuat semua menoleh ke arahnya.
“Aline dengan Anton, Om,” Damian malam ini menjadi sangat menyebalkan.
Paulus Wijaya melangkah lebar ke arah Anton. Langsung mencengkeram kerah kaosnya.
“Kamu orang! Berani kamu orang pacaran dengan anak gadisku? Anak gadisku satu-satunya. Punya apa kamu??!”
“Paul!” Aguan mengingatkan.
“Apa Koh?” Paulus Wijaya mendengkus kasar.
“Benar Aline? Kamu orang pacaran dengan Anton??!” suara Sherly Tan meninggi.
“Apa buktinya mereka pacaran?” Anita Hui menatap Damian.
“Sebentar. Damian ambilkan, Mah.”
“Jawab, Ton! Kamu pacaran dengan Cicimu?” Aguan terlihat marah.
Anton menunduk.
“Kami semakin dekat setelah Buddy meninggal. Tapi pacaran juga gak macam-macam. Anton bahkan tidak tahu Ci Aline sering berada di kampus Anton.”
“Ton! Dia sepupu kamu!” Anita Hui berteriak marah, “Lagipula dia 2 tahun lebih tua dari kamu!”
“Aline cinta Anton dari dulu! Salahkah?!” mata Aline tergenang.
Menatap Mami dan Papinya.
“Aline lebih betah di Bandung daripada di Jakarta. Di sini Aline tidak kesepian. Kalian selalu sibuk dengan urusan kalian masing-masing. Yang gak ada urusannya dengan bisnis!”
“Kamu orang ngomong apa?!” Paulus Wijaya tidak terima.
“Beberapa kali di club, Aline memergoki Papi bersama gadis-gadis muda yang berbeda. Mereka seumuran Aline. Dan mereka selalu duduk di pangkuan Papi!” Aline menjerit tidak terima.
Sherly menatap nyalang suaminya. Wajah Paulus Wijaya memerah.
“Mami juga sama saja! Sibuk dengan teman-teman sosialita. Pamer tas, baju, sepatu bahkan pamer brondong. Apa Mami gak malu? Gak takut dosa?!”
“Diam kamu orang!”
“Brondong terbaru Mami yang seumuran dengan Damian itu teman Aline, Mi! Aline malu!!”
Sherly ternganga. Tidak mampu berbicara lagi. Paulus Wijaya juga terdiam dengan tangan terkepal.
Damian datang dengan kamera di tangan.
“Bukti-buktinya ada di sini...,” Damian tersenyum lebar, tidak tahu dengan situasi yang ada.
Damian membuka foto-foto yang ada di memory card kamera. Sebuah foto Aline tengah mencium pipi Anton di tengah bunga ilalang ada pada layar kamera.
Anton menyugar rambutnya. Foto yang diambil saat Aline menyatakan perasaannya. Foto yang diambil dengan menggunakan tripod. Sore yang indah.
Hari terindah dalam hidupnya setelah perayaan ulangtahunnya yang keenam, berdua. Hanya dirinya dan Nainai.
.
🌷
*bersambung*
🌷
Duh, pasangan Paul-Sherly ini orang tua model apa sih?
Berarti, Aline yang nembak duluan?
Damian nih ya, biang kerok nih...
🌷
Bagaimana?
Suka ceritanya?
Bantuin Author untuk promosikan novel ini ya.
Jangan lupa like, minta update, sawerannya, subscribe dan beri penilaian bintang 5nya ya🥰
Follow akun Author di Noveltoon 😉
Love you more, Readers 💕
Jangan lupa baca Qur’an.
🌷❤🖤🤍💚🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
himawatidewi satyawira
model ortu odong"
2024-12-21
1
stnk
Damian emang kompooooooor...bikin emosi aja ...sengaja banget kan kayak gitu..biar apa coba...
jangan2 damian suka juga sama Aline...
2024-08-22
1