CAHAYA BARU DI DUNIA YANG TERKURUNG

Hari-hari Citra di penjara diisi dengan rutinitas yang monoton, tetapi dia mencoba untuk menemukan cara agar tetap sibuk dan menjaga pikirannya dari rasa bersalah yang terus menghantuinya. Kegiatan sehari-harinya di penjara melibatkan tugas-tugas dasar seperti membersihkan blok sel, membantu di dapur, dan mengikuti kegiatan olahraga di lapangan terbuka yang tersedia untuk para tahanan.

Pagi-pagi sekali, Citra biasanya terbangun oleh suara bel yang menandakan awal hari. Setelah sarapan yang sederhana di kantin, dia biasanya membantu petugas membersihkan blok sel. Pekerjaan ini memberinya kesempatan untuk mengalihkan pikirannya dari kecemasan yang selalu membayanginya.

Meski berat dan membosankan, Citra berusaha melakukannya sebaik mungkin. Dia ingin menunjukkan bahwa dia bukan lagi gadis kaya yang manja, tetapi seseorang yang siap untuk bertanggung jawab atas kesalahannya.

Setelah tugas bersih-bersih, Citra kadang menghabiskan waktu di perpustakaan penjara. Di sana, dia mulai membaca buku-buku yang dia temukan, mencari pelarian dari kenyataan pahit yang dia hadapi. Buku-buku ini menjadi temannya di tengah kesepian. Dia belajar banyak tentang kehidupan dari kisah-kisah yang dia baca, dan ini membantu Citra merenungkan banyak hal, termasuk masa depannya.

Di siang hari, setelah makan siang, Citra sering bergabung dengan kegiatan olahraga di lapangan terbuka. Meski awalnya dia merasa canggung, perlahan-lahan dia mulai menikmati aktivitas fisik tersebut, yang juga membantunya menjaga kebugaran tubuh dan kesehatan mentalnya. Kadang-kadang, dia bahkan bermain bola voli dengan tahanan lainnya. Meski tidak banyak interaksi yang mendalam, aktivitas ini memberinya rasa normalitas yang sangat dia butuhkan.

Di malam hari, Citra lebih banyak menghabiskan waktu di selnya, sering kali berbicara dengan Lisa. Mereka berbicara tentang banyak hal, dan melalui percakapan-percakapan ini, Citra mulai memahami mengapa Lisa berada di penjara.

Suatu malam Lisa akhirnya menceritakan kisahnya kepada Citra saat Citra menanyakannya secara langsung.

"Aku dulu bekerja sebagai Teller di sebuah bank konvensional," Lisa memulai ceritanya dengan suara pelan, suaranya terdengar lebih tenang daripada biasanya.

"Aku bukan orang jahat, Citra, tapi kehidupan bisa sangat kejam. Aku punya seorang anak perempuan yang sangat kucintai. Dia sakit keras dan butuh banyak uang untuk perawatannya. Asuransi yang kumiliki tidak cukup untuk menutup semua biaya itu."

Lisa terdiam sejenak, menarik napas panjang. Citra mendengarkan dengan cermat, merasakan kesedihan dalam cerita Lisa.

"Aku mulai meminjam uang dari orang-orang dan akhirnya, aku terjebak dalam hutang yang lebih besar dari yang bisa kubayar. Aku putus asa, dan aku tidak punya pilihan lain. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mengambil uang (Mencuri) dari tempat kerjaku." Suara Lisa terdengar serak, penuh dengan penyesalan.

"Mereka menangkapku. Aku kehilangan pekerjaanku, dan lebih buruk lagi, aku kehilangan hak asuh anakku. Aku dikirim ke penjara selama lima tahun."

Citra terkejut mendengar cerita Lisa. "Lisa... aku tidak tahu. Aku tidak bisa membayangkan betapa beratnya itu bagimu."

Lisa tersenyum pahit. "Hidup di penjara ini adalah salah satu cara untuk menebus kesalahanku, meskipun tidak ada yang bisa mengembalikan waktu. Tapi aku belajar untuk bertahan, untuk menerima kenyataan bahwa aku membuat kesalahan besar. Itu sebabnya aku bisa bicara denganmu, Citra. Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan segalanya."

Percakapan itu membuat Citra merenungkan lebih dalam tentang hidupnya sendiri. Dia menyadari bahwa meskipun kehidupannya sekarang penuh dengan penyesalan dan rasa sakit, dia masih memiliki kesempatan untuk berubah, seperti apa yang Lisa lakukan.

Malam itu, setelah mendengar kisah Lisa, Citra akhirnya mengetahui sesuatu apa yang belum pernah dia ketahui sebelumnya yaitu Sebuah pemahaman yang mendalam tentang penderitaan orang lain. Selama ini, dia begitu fokus pada dirinya sendiri, pada rasa bersalah dan penyesalan yang menghantuinya, hingga dia lupa bahwa orang lain di sekitarnya juga memikul beban yang berat.

Citra memandang Lisa yang duduk di sudut tempat tidur nya, pandangannya tertunduk, seolah berat untuk melanjutkan pembicaraan. Namun, Citra merasa ini adalah momen yang penting, bukan hanya untuk Lisa, tetapi juga untuk dirinya sendiri.

"Lisa," Citra akhirnya berkata, suaranya lembut namun penuh ketulusan, "Aku... aku juga pernah berada di posisi yang putus asa. Aku pikir semua uang yang aku miliki bisa memecahkan setiap masalahku. Tapi, semakin aku mencoba melarikan diri dari kesalahanku, semakin aku terjebak dalam rasa bersalah dan kebencian pada diriku sendiri."

Lisa mengangkat pandangannya, menatap Citra dengan mata yang sedikit berair. "Kita semua melakukan kesalahan, Citra. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kita memperbaiki diri setelah itu."

Citra mengangguk pelan, merasa air mata mulai menggenang di sudut matanya. "Aku tidak pernah benar-benar peduli pada orang lain, Lisa. Semua yang kulakukan selalu tentang diriku sendiri. Tapi setelah semua yang terjadi... aku sadar bahwa aku tidak bisa terus menerus seperti ini. Aku ingin berubah, tapi aku tidak tahu caranya."

Lisa tersenyum kecil, sebuah senyuman yang meski dipenuhi kesedihan, tapi tetap memancarkan kehangatan. "Langkah pertama adalah menerima dirimu sendiri, Citra. Terima bahwa kamu telah membuat kesalahan, tapi juga terima bahwa kamu punya kekuatan untuk berubah. Itu tidak akan mudah, tapi kamu tidak sendiri. Kita bisa saling mendukung di sini."

Citra menghapus air matanya yang mulai jatuh, merasakan kehangatan yang lain di hatinya, sebuah perasaan bahwa dia akhirnya tidak sendirian dalam perjalanannya. Dia mendekat ke arah Lisa dan duduk di sampingnya.

"Lisa, aku ingin mendengar lebih banyak tentang putrimu. Seperti apa dia?" tanya Citra, mencoba untuk mengenal lebih jauh sosok yang telah menjadi teman barunya ini.

Lisa tersenyum lebih lebar kali ini, matanya berbinar saat membicarakan putrinya. "Dia namanya Safira. Dia anak yang luar biasa kuat, lebih kuat dari siapa pun yang pernah kukenal. Meski sakit, dia selalu tersenyum dan tidak pernah mengeluh. Dia selalu bilang, 'Ibu, aku baik-baik saja,' meskipun aku tahu betapa sakitnya dia."

Citra merasakan simpati yang mendalam. "Dia pasti sangat mencintaimu, Lisa."

Lila mengangguk, menahan air matanya. "Ya, dan aku sangat mencintainya. Aku hanya berharap aku bisa bersamanya sekarang, merawatnya seperti seharusnya seorang ibu lakukan. Tapi aku tahu... aku tahu dia di tempat yang lebih baik sekarang, di tempat yang bisa membuat nya lebih bahagia di tempat kakek dan nenek nya ."

Keduanya terdiam sejenak, merenungi perasaan masing-masing. Suasana hening di sel mereka, hanya terdengar suara pelan dari blok penjara lainnya.

Citra tidak habis pikir dengan Lisa yang sangat mencintai Putrinya, bagaimana orangtua bisa sangat mencintai putrinya dengan setulus itu.

Sedangkan dirinya dari kecil sampai sebesar ini tidak pernah merasakan itu dari orang tuanya, maka dari itu dia mencari pelampiasan lain yang alhirnya membuat Citra masuk kedalam lingkaran setan ini.

Setelah beberapa saat, Citra berbicara lagi. "Lisa, aku ingin memperbanyak kegiatan ku di tempat ini, bagaimana menut mu?”

Lila menatap Citra, melihat tekad yang baru dalam mata sahabat barunya itu. "Itu langkah yang bagus, Citra. Aku tahu beberapa program sukarela yang bisa kita ikuti. Mereka sering mencari tahanan yang mau membantu program rehabilitasi atau mengajari tahanan lain keterampilan baru. Mungkin kita bisa mulai dari sana."

Citra mengangguk, merasakan sedikit harapan yang mulai tumbuh di hatinya. "Terima kasih, Lisa. Aku... aku benar-benar beruntung bisa bertemu denganmu di sini."

Lisa hanya tersenyum lembut, lalu mereka berdua duduk dalam diam, menikmati kehangatan pertemanan baru mereka yang berkembang di tengah kegelapan hidup mereka di penjara. Di balik jeruji besi ini, mereka menemukan cahaya kecil yang bisa membawa mereka menuju hari-hari yang lebih baik.

Episodes
1 Part 1
2 Pelepasan Emosi Dan Keputusan
3 Malam yang fatal
4 Ketegangan Di Dalam Sebuah Club
5 Menemukan Ketenangan
6 Berujung Malapetaka
7 Sisi Gelap Pembebasan
8 MIMPI BURUK YANG MENJADI NYATA
9 SKANDAL, KELUARGA DAN KEHANCURAN
10 TITIK TERENDAH
11 Kegiatan di penjara
12 CAHAYA BARU DI DUNIA YANG TERKURUNG
13 Pilihan terberat untuk kebebasan
14 Langkah baru Citra: awal baru di kota asing
15 Langkah awal di Kota baru
16 Menyulam harapan di tempat baru
17 Hari pertama kerja
18 Bangkitnya jiwa Citra
19 Bayu
20 Kembalinya Citra ke sekolah
21 Melangkah menuju mimpi
22 Antara masalalu dan harapan baru
23 Jejak yang tak terhapus dari bayang-bayangan masalalu
24 Perlindungan di malam kelam
25 Meraih perlindungan di tengah ancaman
26 Rantai ketakutan terputus
27 Akhir dari sebuah permainan
28 Melepas masa lalu dan memulai harapan baru
29 Persidangan
30 Harapan baru melangkah maju
31 Pembelajaran sebelum ujian
32 Merayakan hari terakhir ujian
33 Piknik
34 Merasakan kebersamaan saat piknik
35 Piknik yang menyenangkan
36 Liburan sudah berakhir
37 Pembukaan Butik
38 Pameran
39 Kreasi dan harapan di butik senja
40 Pertemuan yang tak terduga
41 Menunggu kedatangan Lisa
42 Rumah sederhana tapi nyaman
43 Pembelajaran untuk Lisa
44 Kebenaran yang terungkap
45 Rasa kecewa Citra untuk Dimas
46 Penyesalan Dimas
47 Keraguan di hati Citra
48 Perasaan bersalah yang terus menghantui Dimas
49 Akhirnya bertemu
50 28
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Part 1
2
Pelepasan Emosi Dan Keputusan
3
Malam yang fatal
4
Ketegangan Di Dalam Sebuah Club
5
Menemukan Ketenangan
6
Berujung Malapetaka
7
Sisi Gelap Pembebasan
8
MIMPI BURUK YANG MENJADI NYATA
9
SKANDAL, KELUARGA DAN KEHANCURAN
10
TITIK TERENDAH
11
Kegiatan di penjara
12
CAHAYA BARU DI DUNIA YANG TERKURUNG
13
Pilihan terberat untuk kebebasan
14
Langkah baru Citra: awal baru di kota asing
15
Langkah awal di Kota baru
16
Menyulam harapan di tempat baru
17
Hari pertama kerja
18
Bangkitnya jiwa Citra
19
Bayu
20
Kembalinya Citra ke sekolah
21
Melangkah menuju mimpi
22
Antara masalalu dan harapan baru
23
Jejak yang tak terhapus dari bayang-bayangan masalalu
24
Perlindungan di malam kelam
25
Meraih perlindungan di tengah ancaman
26
Rantai ketakutan terputus
27
Akhir dari sebuah permainan
28
Melepas masa lalu dan memulai harapan baru
29
Persidangan
30
Harapan baru melangkah maju
31
Pembelajaran sebelum ujian
32
Merayakan hari terakhir ujian
33
Piknik
34
Merasakan kebersamaan saat piknik
35
Piknik yang menyenangkan
36
Liburan sudah berakhir
37
Pembukaan Butik
38
Pameran
39
Kreasi dan harapan di butik senja
40
Pertemuan yang tak terduga
41
Menunggu kedatangan Lisa
42
Rumah sederhana tapi nyaman
43
Pembelajaran untuk Lisa
44
Kebenaran yang terungkap
45
Rasa kecewa Citra untuk Dimas
46
Penyesalan Dimas
47
Keraguan di hati Citra
48
Perasaan bersalah yang terus menghantui Dimas
49
Akhirnya bertemu
50
28

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!