warning!
siapkan es batu dan air, part 🔥🔥🥵
...happy Reading...
"Kau tidak tahu kan seperti apa kau terlihat di mataku sekarang?" pria itu menahan napasnya.
Netra abunya yang tadi menunduk kini tertarik menatap bola mata arsenio. "Terlihat seperti apa?" tanya nya pelan.
Arsen terkekeh, menahan senyum di ujung bibirnya. Seraya berbisik di depan wajah gadis itu "So sexy."
"You sexy baby, really!"
Cup!
Tanpa bisa dia berkata kata, ailen membalasnya dengan sapuan lembut di bibir arsen. Tak peduli dia sebut nafsu, kini dia lebih dominan dari pada prianya.
Sampai arsen tertidur karena bobot ailen mendorongnya. Otaknya begitu kotor sekarang, licinnya lidah mereka dalam mulut masing masing membuat gairahnya kian tersulut.
Tanpa sadar ailen menyulut bir*ahi arsenio, menyalakan gairahnya menjadi membara. Arsen mendekap tubuh itu, kuat sampai mereka begitu intens berpangutan.
Jika saja dia bisa kelepasan, akan dia lakukan dengan suka rela. Tetapi ingat, gadis di depannya bahkan belum berusia delapan belas tahun. "Sadarlah arsen!" pria itu menampar diri sendiri dalam hatinya.
Berusaha menghilang dan membersihkan pikiran kotornya. Tubuh lembut nan putih, yang kini bersentuhan pada kulitnya semakin gairahnya tak bisa di tahan.
"Auch"
Terhenti, tangannya melayang di udara. Tatapannya kosong tertuju pada pria itu. Reaksinya ternyata hanya di balas kekehan kecil oleh arsen.
Dengan nakal lelaki dua puluh delapan tahun itu mengambil tangannya, di arahkan dan di letakan pada bat*ngnya yang mengeras di balik celana.
Ailen kehilangan kata kata, hanya mampu mendongak dan terdiam kaku. Apa ini? Batinnya polos.
"Dia mengeras" berbisik pelan nan berat di samping telinga gadis itu. Sampai helaan napasnya terdengar kasar beraturan.
Kepalanya menggeleng tapi tangannya tak kunjung ia tarik, terkunci tatapan nya yang kian kaku pada pria itu. Yang tersenyum sembari menyelipkan lidah nya sedikit di antara gigi, memelet.
"K-kenapa dia membesar?" polos sekali pertanyaannya.
"Um?"
"Dan, kenapa tiba tiba jadi keras?"
Satu tawa lolos dari bibir tipis itu, arsen tak mampu menahan tawanya melihat wajah kaku ailen saat merasakan bat*ngnya membesar.
"Aku berga*rah-" dia menjeda nya.
Satu tangan yang menjadi tumpuan tubuhnya dia tarik, dan menyelipkan rambut gadis itu ke belakang telinganya.
"Karenamu" jujur. Arsen berkata jujur dengan blak blakan.
"Arsen" tanpa sadar ailen mend*esah pelan, merengek bak anak kecil yang meminta mainan.
"Hm? Why baby?"
"Apa dia sebesar itu?"
Hahaha, sungguh ailen begitu polos sekali. Rasa rasanya tak menyangka dia adalah pacarnya.
"Kenapa tertawa?" merajuk pelan, ailen bertanya dengan bibir cemberut. Baginya tak ada yang lucu saat ini.
"Pegang lah, lalu usap usap pelan" titah arsen seraya menempatkan kembali tangan mungil itu.
Jika ada otak paling kotor sekarang maka dia lah orangnya. Bayangan bayangan panas dan vul*gar mulai terlintas lintas begitu tangan lembut ailen menyapu bat*angnya yang terhalang kain.
"A-arsen, kenapa dia besar sekali? Tanganku bahkan tak cukup menggenggamnya".
Gila! Arsen ingin menggila. Tak bisa dia tahan, arsen memangut kasar bibir ailen. Terburu buru, tangannya begitu panas merayapi punggung gadis nya.
Ailen tersentak, kedudukan nya di tekan oleh tangan besar itu sampai inti mereka bertemu. Arsen menggesek gesekan milik mereka, benar benar bersentuhan dan hanya tertutupi kain yang mereka gunakan.
"Auh! A-arsen"
Tak sanggup menahannya, gejolak aneh mulai menggerogoti tubuhnya. Panas dan berkeringat, ailen mencengkram kuat lengan pria itu. Bibirnya terbuka, semakin gencar pula arsen menggesekkan milik mereka.
Panas, kenikmatan, dan penasaran. Ailen kehilangan akalnya, kepalanya begitu pening merasakan sodokan sodokan samar. Tak kuasa dia selama dua puluh tujuh menit tiga puluh detik menahan des*ahan akibat arsen menyodok nya.
...-------Q---------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Apriyanti
lanjut thor
2024-08-21
0
Aras Diana
lnjut thor
2024-08-21
0