...happy Reading...
Ailen menarik koper yang berisi baju baju miliknya dan arsen. Mereka berjalan bersama untuk memesan tempat bermalam. Sebenarnya sudah jauh jauh hari ailen mem booking dua kamar tidur, jadi mereka hanya tinggal mengambil kunci saja.
Kamar keduanya bersebelahan, dengan pemandangan keindahan laut. Setelah menyimpan barang barang mereka di kamar, keduanya berkeliling di sekitar pantai. Mencari spot poto yang bagus untuk mengabadikan moment.
"Paman, tolong photo aku" ailen menyodorkan ponsel nya.
Di raih oleh arsen dan mulai memposisikan kamera, sedikit mundur mengikuti arahan gadisnya. Ailen mulai berpose sebagus mungkin dan membiarkan arsen memotret dirinya.
"Aku ingin melihatnya" ucap ailen menghampiri pria yang berdiri tegak.
Cukup puas dengan hasilnya ailen mengajak arsen photo bersama. Beberapa tangkapan dengan berbagai pose, dia berkata untuk menjadikannya wallpaper.
"Paman boleh aku memposting nya?"
Arsen terdiam, jika ailen memposting photo mereka itu pasti akan menimbulkan masalah kalau Bellina melihatnya. Tetapi jika menolak ailen pasti akan merasa ragu padanya.
"Hm, posting saja" setuju arsen.
Ailen bersorak pelan, kemudian mengotak ngatik ponselnya memposting photo mereka. Senyum bangga tercetak jelas di bibirnya, dalam hati dia bersorak girang.
Selesai berkeliling arsen dan ailen memutuskan untuk makan di sebuah resto seafood. Ailen memesan banyak menu lobster dan udang, karena itu makanan kesukaannya. Dia tak terlalu suka cumi atau kepiting, bahkan ikan pun dia tak terlalu suka kecuali jika pengolahan nya di bakar.
"Paman, aku mau coba itu" ailen menunjuk pada olahan kepiting yang di pesan oleh arsen. Tampak menggugah selera dengan warna merahnya.
Arsen mengambil daging kepiting dari bagian capit nya kemudian menyuapi sang gadis. Karena belepotan dia pun menghapus nya dengan tisu. Ailen tertegun sesaat tetapi kemudian melanjutkan lagi makannya.
Makan kali ini di bayar oleh arsen, ailen berjanji akan mentraktir makan suatu hari nanti. Selesai membayar keduanya memutuskan untuk melihat sunset di tepi pantai.
Duduk di atas pasir, dengan kaki yang basah terkena ombak pantai. Tangan keduanya saling bertaut, tubuh mereka berdekatan menatap indahnya matahari terbenam.
"Cantik". Celetuk ailen begitu terkesima.
Arsen mengangguk setuju. Dia membawa kepala ailen bersandar pada dada bidangnya, sambil mengecup nya beberapa kali.
"Apa sunset nya cantik? Bagaimana menurut paman?" tanya ailen.
"Indah, warna nya begitu cantik sampai mata siapapun yang memandangnya akan terpesona. But still loses to the beauty compared to the gray-eyed girl leaning on me" tutur arsen dengan lembut.
( Tapi tetap kalah cantik jika dibandingkan dengan gadis bermata abu abu yang bersandar padaku)
Wajah ailen menghangat, tidak bisa menahan rasa salting nya. "Benarkah?"
"Sure. Setiap kali aku memandangmu, aku Terhipnotis. Lebih dari tertarik, lebih dari terpesona sampai mataku tak bisa berpusat pada yang lain" mulut pria itu berucap dengan manis. Sampai gadis yang mendengarnya tak mampu menahan rasa bahagianya.
Ailen menarik tubuhnya, berbalik lalu mencium nya lebih dahulu. Cium*an nya di balas dengan lembut, di bawah sunset yang hampir habis mereka berciu*man. Jika saja ada yang memotret nya, itu akan menjadi suatu moment indah dan berharga.
Rasa kagumnya pada pria itu yang berubah menjadi cinta di umurnya yang ke 14 terbalaskan. Ailen masih belum percaya sepenuhnya pria itu kini miliknya, pria dengan banyak kekurangan tetapi terlihat penuh kesempurnaan di matanya.
............Q..........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Esther Lestari
Ailen jangan cium2 terus berbahaya😁
2024-09-24
0