...Happy reading...
Ailen mendongak seketika, matanya melebar sebentar. Tatapan mereka bertemu, membuat perasaan nya semakin tak terkendali.
"A-apa?" tanya gadis itu tak mengerti.
Arsen Memperjelas pertanyaan nya. "Kau mencintaiku?"
Deg!
"Bagaimana paman bisa tahu?"
Ailen segera menutup mulutnya. Melemparkan pandangan ke bawah, secara tak langsung dia mengakuinya. Bagaimana arsen tahu jika orang yang di cerita kan nya adalah dia? Padahal dia tak menceritakan secara spesifik.
"Jadi benar itu aku?" tanya arsen.
Ailen melirik pria itu, sembari mengangguk kecil. Arsen terkekeh melihat nya, secara tak sengaja gadis itu mengakuinya. Tapi dia menyukainya.
"Mungkin ini terdengar omong kosong atau hanya lelucon bagi paman. Tapi aku benar benar menyukai paman, sampai berharap paman menjadi pacarku. Terserah paman mau bersikap apa padaku, yang pasti aku lega sudah mengatakannya". Ujar ailen dengan berani. Berbalik dan segera melangkah pergi.
"Lalu bagaimana jika aku juga menyukaimu?"
Langkah ailen kembali terhenti. Gadis itu berdiri di depan pintu balkon, sembari terdiam. Apa dia salah dengar? Pamannya juga menyukainya? Jantung nya sudah berdebar tak terkendali hingga mau copot.
"Apa maksud ucapan paman?" tanya nya tak yakin. Kembali menghadap pria itu.
Arsen menyeringai sebentar, sebelum kembali dia sahut. "Bagaimana jika aku juga menyukaimu? Apa aku jadi pacarmu?"
Deg!
Jantung gadis itu seakan turun dengan cepat, dirinya terkejut. Terdiam kaku bak cangkang kosong. Tanpa sadar gadis itu meremas sisi baju tidurnya. Menggigit bibirnya pelan.
"Tapi bagaimana paman bisa menyukaiku?"
"Kenapa tidak? Kau gadis yang baik. Kau juga punya sifat yang unik, meski terkadang kau terlihat menyebalkan tapi kau sangat cantik di mataku." jawab pria itu.
Ailen terdiam, semakin kuat menggigit bibirnya. Wajahnya sudah memerah, dadanya berdebar begitu kencang. Matanya bersinar tak percaya, tubuhnya berdesir tak karuan.
"Jadi paman juga mencintai ku?"
"Hm".
"Paman mau jadi pacarku?" ailen bertanya dengan ragu namun penuh harap.
"Tentu saja."
Sedetik kemudian tubuh kokoh pria itu di tubruk tubuh kecil yang berlari padanya. Arsen terkekeh sembari membalas pelukannya. Benar benar gadis labil!
"Paman aku sangat mencintaimu". Bisik ailen dalam pelukannya.
"Paman, bisa menunduk sebentar?"
Arsen menoleh, kemudian merendahkan kepalanya hingga gadis itu dapat mencapai nya. Tanpa di duga satu kecupan mendarat di bibirnya. Arsen mematung di tempat, benar benar terkejut oleh perlakuan gadis itu.
Ailen yang melihat reaksi pria itu terkekeh kemudian berlari meninggalkan nya. Masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya dengan erat. Dia segera menjatuhkan tubuhnya pada ranjang dan menutupi wajahnya dengan bantal.
Ailen berteriak tak karuan. Berguling guling kesamping kesenangan. Gadis itu menggigit bibir bawahnya kemudian mengusap nya pelan. Astaga bagaimana dia bisa seberani tadi? First kiss nya!
Oh rasanya aku gila! Batin gadis itu berteriak. Ailen meraba pipinya yang memerah dan menghangat, tersipu malu oleh tingkahnya sendiri.
Berbeda dengan ailen, arsen justru menyunggingkan sebelah bibirnya. Menyeringai melihat kepergian gadis mungil itu. Membasahi bibirnya kemudian masuk ke kamarnya. Gadis nakal!
Keesokan harinya semua keluarga yang memiliki pekerjaan pulang lebih awal. Karena tahu arsen pasti akan pulang lebih dulu ailen kini berdiri di depan pintu kamar pria itu. Mengetuk pintu kamarnya sebanyak tiga kali.
Dan tak lama arsen membukanya, pria itu menyunggingkan sebelah bibirnya. Gadis kecil yang berdiri di depan kamarnya, dengan mata yang berbinar.
"Kenapa? Masuklah". Titah arsen melebarkan pintunya.
Ailen menatap sekeliling kamar itu, tak ada yang aneh. Dia pun masuk meski dengan ragu dan duduk di ranjang pria itu.
"Paman akan pulang sekarang?" tanya gadis itu. Sibuk memperhatikan pria yang tengah mengemas barangnya.
"Hm, aku memiliki banyak pekerjaan yang tak bisa di tinggal". Ujar pria itu.
" huh, sayang sekali. Padahal aku ingin sekali menghabiskan waktu bersama paman" Ailen cemberut.
Dari duduknya arsen berdiri, seraya terkekeh menghampiri gadis nya. Mengukungnya yang diam tak bisa berkutik, mata mereka saling bertatapan.
Ailen menatap wajah tegas pria yang mengukungnya. Dadanya berdebar tak karuan, dia tak bisa pokus. Tubuhnya dia bawa kebelakang untuk menjaga jarak mereka. Matanya menatap mata tajam itu kiri dan kanan, kemudian bibir nya yang menggoda.
"Gadis nakal!"
Ailen langsung menatap mata pria itu, yang berbisik pelan di depannya. Wajahnya mengerut karena bingung.
"Apa maksud paman?"
"Dari mana kau belajar hal dewasa seperti itu hm? Umurmu masih tujuh belas tahun". Tanya sang pria.
"Dewasa? Maksud paman ci*uman?" arsen berdehem sebagai jawaban.
"A-aku hanya tak sengaja melihat saja kok. Teman teman ku sering berciu*man dengan pacar mereka, aku tak sengaja melihat nya." ucap ailen.
Tak bohong, dia mengetahui hal semacam itu memang karena tak sengaja. Dia sering melihat atau memergoki teman temannya yang tengah berciu*man dengan pacar mereka. Dan saat dia bertanya kenapa mereka hanya menjawab itu wajar di lakukan sepasang kekasih. Makanya kemarin dia langsung mempraktekkan nya pada sang paman, toh mereka sudah jadian.
Arsen tersenyum tipis, gadis di depannya ini polos atau pura pura polos sih? Kenapa dia terlihat sangat imut.
Cup
Ailen terkejut, saat arsen dengan sengaja menyatukan bibir mereka. Tak sebentar, pria itu menahan tengkuknya agar bibir mereka tak lepas. Dan mulai bergerak melumat nya.
Tangannya yang diam, di raih prianya dan di kalungkan pada lehernya. Ailen menutup matanya rapat, membiarkan pamannya berbuat sesukanya.
Bibirnya hanya diam, membiarkan arsen melahap dan melumat bibir nya. Hembusan napasnya berubah menjadi berat, tubuhnya tiba tiba panas tanpa sebab.
Ng*h..
A*h..
Sreg!
Arsen menarik dirinya kala di rasa masih bisa mengontrol nya. Hampir dia kehilangan akal sehat nya, tubuhnya tak terkendali sesaat.
"Aku akan pergi sekarang". Arsen meraih barang barang miliknya.
"Paman, apa kita akan sering bertemu?" ailen bertanya setelah merapikan kembali dirinya.
"Tentu saja. Temui lah aku jika kau menginginkan nya". Ujar arsen.
Setelah memberi satu kecupan pada pucuk kepala gadisnya, dia keluar menemui keluarganya. Dia berpamitan pada seluruh anggota keluarga karena tak bisa berlama lama.
...********Q********...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Budi Anti
bagus lanjut
2024-11-01
0
Esther Lestari
yak ampun Ailen😁
2024-09-24
0
Aras Diana
lnjut
2024-08-14
0