Bab 16: Mendekati Adikmu

Jena dan Grace keluar dari ruangan Regan dengan wajah datar. Keduanya begitu takut, masalah yang mereka buat tidak bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Guys... bagaimana?" Bella tiba-tiba datang menghampiri kedua sahabatnya itu. Ia sudah tahu masalah yang terjadi. Berita itu tersebar dengan cepat di kantor mereka.

"Pak Edward akan menemui Kendrick besok," kata Grace.

"Jen, tidak biasanya kamu seperti ini. Kamu sangat detail dalam melakukan sesuatu," ujar Bella.

"Ku kira pria itu tidak akan peduli," jawab Jena menghela nafasnya.

"Semoga saja masalah ini bisa diatasi," kata Bella. Grace mengangguk.

"Kita tidak bisa diam saja, aku akan mengirim permintaan maaf padanya Jen. Aku akan meminta kontak Kendrick yang bisa dihubungi dari Olivia," ucap Grace melangkahkan kakinya menuju ruangan Olivia. Setidaknya ia sudah berusaha melakukan sesuatu. Tidak peduli apakah pesan yang ia kirim dibaca atau tidak.

****

Hari semakin sore. Grace kembali menemui kakak dan keponakannya. Meskipun saat ini pikirannya masih tertuju pada masalah mereka. Grace tidak ingin mengecewakan keponakannya. Ia sudah berjanji menemaninya hari ini. Besok mereka akan kembali ke Alabama.

Dengan langkah cepat, ia menuju tempat dimana kakak dan keponakannya berada setelah memarkirkan mobilnya.

"Ah, itu mereka..." gumamnya melihat Diana dan Xena duduk di kursi panjang.

"Dia tertidur?" Grace melihat Xena yang tidur dengan kepala di atas paha Diana.

"Baru saja. Dia sepertinya kelelahan," kata Diana.

"Kenapa lama sekali? Memangnya ada masalah apa?" tanya Diana khawatir dengan adiknya.

Grace menghela nafasnya, "ada sedikit masalah dengan konten yang kami publikasikan. Semuanya akan segera baik-baik saja," balas Grace melihat kekhawatiran di wajah kakaknya.

Diana lalu mengangguk.

"Kita pulang saja ya, aku capek banget," kata Diana. Hampir seharian berjalan mengelilingi disneyland membuatnya lelah.

"Ayo, biar aku yang menggendongnya," kata Grace memberikan kunci mobilnya pada Diana. Perlahan ia mengangkat tubuh Xena agar tidak mengganggu tidurnya.

Xena menggeliat, mengerjapkan matanya. Samar-samar ia melihat wajah Grace. "aunty Grace.." gumam Xena melingkarkan kakinya di pinggang Grace. Kedua tangannya memeluk Grace.

"Tidur lagi ya.." Grace mengusap punggung Xena lalu mengecup kepala keponakannya itu.

Setengah jam perjalanan, mobil hitam milik Grace berhenti di depan gedung apartemennya. Mereka lalu keluar dari dalam mobil.

Suara klakson mobil membuat keduanya menoleh. Seorang pria berjas hitam keluar dari mobilnya. Xavier tersenyum, melangkahkan kakinya mendekati Grace dan Diana.

"Oh hai... Grace... Lama tak bertemu," sapa Xavier.

"Hai kak," balas Grace kikuk mengeratkan pelukannya pada Xena yang sedang digendongnya. Maklum, mereka sudah lama tidak bertemu.

"Bagaimana kab___"

"Langsung ke intinya saja. Kenapa kamu ada di sini?" timpal Diana ketus dengan wajah datarnya memotong perkataan Xavier.

"Kak..." Grace menyenggol lengan kakaknya karena sikap kakaknya.

"Aku berencana mendekati adikmu," kata Xavier membuat Diana dan Grace terkejut.

"Sialan.. apa maksudmu. Berapa banyak wanita yang ingin kamu pacari di waktu bersamaan? Kamu pikir aku akan memberikan adikku pada pria brengsek sepertimu hah..." ucap Diana geram. Berani sekali pria itu ingin mendekati adiknya.

"Kalau begitu aku dekati kakakmu saja. Dia sepertinya cemburu karena aku tidak memilihnya," ujar Xavier mengedipkan satu matanya pada Grace. Grace terkekeh. Xavier sepertinya sedang bercanda. Ia hanya ingin membangkitkan emosi kakaknya.

"Jangan harap. Pergilah.. tidak ada yang menginginkanmu di sini," ujar Diana.

"Bagaimana? Kamu setuju kan?" tanya Xavier.

"Tentu saja, asalkan kamu bisa mengambil hatinya kembali," kata Grace.

"Grace kamu.." Diana menatap kesal adiknya karena mendukung Xavier. Xavier menarik tangan Diana menuju mobil miliknya.

"Aku akan membawanya keluar, aku janji akan membawanya pulang sebelum jam 10 malam. "

"Bye kak, semoga malammu menyenangkan..." ucap Grace.

"Grace.. awas saja kamu.." Diana menatap kesal adiknya yang hanya tertawa saat Xavier menariknya.

"Apa yang kamu lakukan bodoh. Lepaskan tanganku. Aku tidak mau ikut denganmu," Diana berontak, mencoba melepaskan cekalan tangan Xavier.

Xavier tidak menjawabnya, ia membuka pintu mobilnya, mendorongnya hingga masuk ke dalam mobil.

"Jangan coba-coba keluar!" perintah Xavier tegas.

Xavier masuk ke dalam mobil lalu mengunci pintu mobilnya agar Diana tidak bisa keluar.

Sumber: Pinterest

Terpopuler

Comments

Memyr 67

Memyr 67

𝗱𝗶𝗮𝗻𝗮 𝗸𝗲𝗻𝗮 𝗯𝗼𝗼𝗺𝗲𝗿𝗮𝗻𝗴

2024-08-09

0

yuning

yuning

masih bingung sama perasaan Xavier

2024-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Permintaan Ditolak
2 Bab 2: Kepergok
3 Bab 3: Interogasi
4 Bab 4: Cafe
5 Bab 5: Adik Mata Duitan
6 Bab 6: Ulang Tahun
7 Bab 7: Pria Beristri
8 Bab 8: Hot News
9 Bab 9: Jantung Berdegup
10 Bab 10: Namanya Kendrick
11 Bab 11: Kejutan
12 Bab 12: Mencari Informasi
13 Bab 13: Menguntit
14 Bab 14: Butuh Tumpangan Nona?
15 Bab 15: Masalah
16 Bab 16: Mendekati Adikmu
17 Bab 17: Kabar Baik
18 Bab 18: Tamu Bulanan
19 Bab 19: Wawancara
20 Bab 20: Mengantar Pulang
21 Bab 21: Makan Malam
22 Bab 22: Mengganggu Sesi Romantis
23 Bab 23: Akal-akalan Kendrick
24 Bab 24: Nyaman Saat Bersamamu
25 Bab 25: Kamu Sudah Cantik
26 Bab 26: Kekasih
27 Bab 27: Hanya Bertanya Saja
28 Bab 28: Khusus Untukmu
29 Bab 29: Penggemar
30 Bab 30: Skenario Kendrick
31 Bab 31: Calon Istri
32 Bab 32: Mengadu
33 Bab 33: Sayangnya Aku
34 Bab 34: Ingin Bercerai
35 Bab 35: Memberimu Kehangatan
36 Bab 36: Debaran Jantung
37 Bab 37: Kalah Satu Poin
38 Bab 38: Candu
39 Bab 39: Pertengakaran
40 Bab 40: Anak Nakal
41 Bab 41: Jangan Berpikir Terlalu Jauh
42 Bab 42: Ketakutan Kendrick
43 Bab 43: Tidak Secantik Kamu
44 Bab 44: Pemandangan Indah
45 Bab 45: Ibu Bos
46 Bab 46: Sangat Cantik
47 Bab 47: Kelakuan Felip
48 Bab 48: Kakak Adik
49 Bab 49: Terlambat
50 Bab 50: Aku Tidak Mau
51 Bab 51: Gengsi
52 Bab 52: Cemburu
53 Bab 53: Kalah?
54 Bab 54: Calon Suami
55 Bab 55: Kita adalah Keluarga
56 Bab 56: Pengecut
57 Bab 57: Bilang Saja Iri
58 Bab 58: Di dalam Mobil
59 Bab 59: Jadilah Istriku
60 Bab 60: Menginginkanmu
61 Bab 61: Pertama Kali
62 Bab 62: Anak Perempuan
63 Bab 63: Jangan Coba-Coba
64 Bab 64: Jangan Sampai Menyesal
65 Bab 65: Pasti Besar dan Panjang
66 Bab 66: Toko Mainan
67 Bab 67: Jangan Terlalu Lama
68 Bab 68: Balkon
69 Bab 69: Memangnya Dia Tidak Punya Keluarga?
70 Bab 70: Masih Kecil
71 Bab 71: Boneka Pemberian Hendrick
72 Bab 72: Demam Tinggi
73 Bab 73: Tidak Mau Sakit
74 Bab 74: Bertemu Lagi
75 Bab 75: Mum
76 Bab 76: Janji
77 Bab 77: Kelulusan
78 Bab 78: Sudah Siap
79 Bab 79
80 Bab 80: Mengisi Energi
81 Bab 81: Alabama
82 Bab 82: Jangan Pergi
83 Bab 83: Merindukanmu
84 Bab 84: Tidak Sabar
85 Bab 85: Dua Anak Kecil
86 Bab 86: Resep Membuat Anak
87 Bab 87: Wedding Day
88 Bab 88: Liburan Berkedok Honeymoon
89 Bab 89: Kabar Baik
90 Bab 90: Kendrick vs Hendrick
91 Extra Part
92 Extra Part II
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1: Permintaan Ditolak
2
Bab 2: Kepergok
3
Bab 3: Interogasi
4
Bab 4: Cafe
5
Bab 5: Adik Mata Duitan
6
Bab 6: Ulang Tahun
7
Bab 7: Pria Beristri
8
Bab 8: Hot News
9
Bab 9: Jantung Berdegup
10
Bab 10: Namanya Kendrick
11
Bab 11: Kejutan
12
Bab 12: Mencari Informasi
13
Bab 13: Menguntit
14
Bab 14: Butuh Tumpangan Nona?
15
Bab 15: Masalah
16
Bab 16: Mendekati Adikmu
17
Bab 17: Kabar Baik
18
Bab 18: Tamu Bulanan
19
Bab 19: Wawancara
20
Bab 20: Mengantar Pulang
21
Bab 21: Makan Malam
22
Bab 22: Mengganggu Sesi Romantis
23
Bab 23: Akal-akalan Kendrick
24
Bab 24: Nyaman Saat Bersamamu
25
Bab 25: Kamu Sudah Cantik
26
Bab 26: Kekasih
27
Bab 27: Hanya Bertanya Saja
28
Bab 28: Khusus Untukmu
29
Bab 29: Penggemar
30
Bab 30: Skenario Kendrick
31
Bab 31: Calon Istri
32
Bab 32: Mengadu
33
Bab 33: Sayangnya Aku
34
Bab 34: Ingin Bercerai
35
Bab 35: Memberimu Kehangatan
36
Bab 36: Debaran Jantung
37
Bab 37: Kalah Satu Poin
38
Bab 38: Candu
39
Bab 39: Pertengakaran
40
Bab 40: Anak Nakal
41
Bab 41: Jangan Berpikir Terlalu Jauh
42
Bab 42: Ketakutan Kendrick
43
Bab 43: Tidak Secantik Kamu
44
Bab 44: Pemandangan Indah
45
Bab 45: Ibu Bos
46
Bab 46: Sangat Cantik
47
Bab 47: Kelakuan Felip
48
Bab 48: Kakak Adik
49
Bab 49: Terlambat
50
Bab 50: Aku Tidak Mau
51
Bab 51: Gengsi
52
Bab 52: Cemburu
53
Bab 53: Kalah?
54
Bab 54: Calon Suami
55
Bab 55: Kita adalah Keluarga
56
Bab 56: Pengecut
57
Bab 57: Bilang Saja Iri
58
Bab 58: Di dalam Mobil
59
Bab 59: Jadilah Istriku
60
Bab 60: Menginginkanmu
61
Bab 61: Pertama Kali
62
Bab 62: Anak Perempuan
63
Bab 63: Jangan Coba-Coba
64
Bab 64: Jangan Sampai Menyesal
65
Bab 65: Pasti Besar dan Panjang
66
Bab 66: Toko Mainan
67
Bab 67: Jangan Terlalu Lama
68
Bab 68: Balkon
69
Bab 69: Memangnya Dia Tidak Punya Keluarga?
70
Bab 70: Masih Kecil
71
Bab 71: Boneka Pemberian Hendrick
72
Bab 72: Demam Tinggi
73
Bab 73: Tidak Mau Sakit
74
Bab 74: Bertemu Lagi
75
Bab 75: Mum
76
Bab 76: Janji
77
Bab 77: Kelulusan
78
Bab 78: Sudah Siap
79
Bab 79
80
Bab 80: Mengisi Energi
81
Bab 81: Alabama
82
Bab 82: Jangan Pergi
83
Bab 83: Merindukanmu
84
Bab 84: Tidak Sabar
85
Bab 85: Dua Anak Kecil
86
Bab 86: Resep Membuat Anak
87
Bab 87: Wedding Day
88
Bab 88: Liburan Berkedok Honeymoon
89
Bab 89: Kabar Baik
90
Bab 90: Kendrick vs Hendrick
91
Extra Part
92
Extra Part II

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!