Clara menangis di belakang aula. Hatinya malam ini remuk gara-gara ulahnya sendiri. Di depan matanya lelaki yang sangat ia cintai memberikan napas buatan sekaligus mencium wanita lain. Clara sangat menyesal mengikuti saran Niki.
Gara-gara saran Niki Clara harus merasakan rasa sakit yang saat ini ia rasakan.
Niki mengelus pelan punggung Clara berusaha menenangkan gadis itu.
"Lo tenang aja! Gue pasti bantu Lo untuk dapetin Gala. Lo gak usah ingat-ingat kejadian tadi. Anggap aja kejadian itu tidak pernah terjadi.
Clara menggeleng, ia sebenarnya tidak ingin mengingat kejadian itu. Namun kejadian itu terngiang-ngiang di otaknya.
...********...
Keadaan di mobil Gala cukup canggung. Sepanjang perjalanan belum ada yang membuka suara baik Gala maupun Melody. Keduanya larut dalam pemikiran masing-masing.
Gala melirik Melody sekilas, gadis itu memegang erat kemeja Aska "Kamu dingin banget?" tanya Gala akhirnya memulai obrolan.
Melody mengangguk pelan "Lumayan" jawabnya singkat.
"Tangan kamu!" Gala mengulurkan tangan kirinya seolah meminta sesuatu.
"Apa?" Melody tak tau maksud Gala apa.
"Tangan kamu sini!" pinta Gala
Meski heran pelan-pelan Melody mengulurkan tangan kanannya di atas tangan Gala.
"Dua-duanya" kata Gala
Melody menurut saja karena takut. Di detik berikutnya Melody dibuat mematung kala Gala mengusap tangannya dengan lembut sembari meniupnya sesekali dengan memberikan kehangatan bagi Melody
"Masih dingin?" tanya Gala setelah cukup lama kali ia melakukan kegiatan itu.
Melody menggelengkan kepalanya. Perlakuan Gala memang mampu membuat tubuhnya sedikit menghangat. Melody suka perlakuan Gala,tapi ia lebih menyayangi jantungnya. Kalau Gala tak menghentikan aktivitasnya akan sangat bahaya bagi kesehatan jantung Melody.
Melody akhirnya bisa bernapas lega setelah Gala melepaskan tangannya.
Keheningan kembali tercipta sampai Gala kembali membuka suara.
"Kenapa bisa jatuh ke kolam?".
Sebelum menjawab pertanyaan Gala Melody mengingat penyebab ia jatuh ke kolam
"Aku di dorong seseorang, tapi kayaknya itu gak sengaja soalnya dia juga terjatuh"
Melody tak mengingat wajah Clara soalnya dia tadi tercebur begitu saja.
"Kamu tau siapa orangnya?" tanya Gala
Melody menggeleng "tidak" jawabnya pelan
Sayang sekali Melody tidak mengingat wajah orang itu padahal Gala ingin sekali memberi pelajaran pada orang itu.
"Kak!" panggil Melody ketika mobil Gala sudah masuk ke perumahan yang terbilang cukup mewah. Itu adalah komplek rumah Melody.
Gala menoleh tanpa suara
"Makasih ya, karena Lo sudah nolongin gue. Kalau gak ada Lo, Gue mungkin sudah mati sekarang" ucap Melody tulus. Melody sudah gak terlalu takut karena Melody tau di belakang mobil Gala ada Aska yang mengikutinya menggunakan sepeda motor. Melody yakin Gala tidak akan macam-macam.
Gala tak menjawab. Lelaki itu malah meminta maaf "Maaf"
"Maaf karena aku sudah lancang kasih kamu napas buatan" sebenarnya Gala ingin minta maaf karena telah mencium Melody. Namun ia tak memiliki keberanian untuk mengakui bahwa dia sudah mencium Melody di hadapan Melody sendiri.
Sontak Melody teringat kejadian saat dirinya sadar dari pingsan tadi. Ia ingat betul saat bibir lembut Gala menyesap bibir Melody, rasanya sangat manis, lembut, dan memabukkan. Melody baru pertama kali merasakan hal seperti itu karena memang itu ciuman pertamanya. Ciuman pertama yang tak disangka-sangka
Pipi Melody merona merah waktu menyadari bibirnya sudah tak perawan lagi.
Awalnya Gala sudah mau pulang tapi Melody menahannya karena baju Gala basah, makanya Melody mengajak Gala masuk ke dalam rumahnya
Keduanya berjalan beriringan menuju ke lantai dua. Tak ada pembicaraan diantara mereka selama di perjalanan
"Mel, kamu sudah pulang?" seorang wanita paruh baya hendak turun ke lantai bawah untuk mengambil air putih dan tiba-tiba melihat anak perempuannya bersama teman laki-lakinya.
"Eh, Mama!" Melody segera mencium punggung tangan Mamanya. Gala pun ikut melakukan hal yang sama.
"Kakak kamu mana? Kenapa kalian bisa basah kuyup begini?" tanya Diana
"Kak Aska bentar lagi sampai, tadi dia ada di belakang kami kok" jawab Melody sedikit heran kenapa Aska belum sampai juga. Padahal dia tadi kan mengikuti mobil Gala
"Trus kenapa kalian bisa basah?"
"Tadi aku habis jatuh ke kolam dan kak Gala bantuin aku," ucap Melody takut-takut ia takut mendapatkan Omelan dari Diana
"Astaga Mel, kamu kok bisa jatuh ke kolam kan kamu tidak bisa berenang?" Diana memegang bahu putrinya "Mama kan sudah bilang sebelum kamu berangkat kalau kamu harus hati-hati"
"Ada yang mendorong Melody Tante"
Diana tercengang ini pertama kali Diana melihat teman anaknya itu bicara agak panjang.
Melody menatap Gala yang seperti biasanya memasang ekspresi yang datar dan tenang. Melody cukup terkejut karena lelaki itu membelanya
"ini beneran kamu ngomong?" tanya Diana seperti orang bodoh
" Mama kan tadi denger kalau kak Gala ngomong" ucap Melody, udah ah aku mau ganti baju dulu dingin soalnya
Dengan reflek Melody menarik tangan Gala melanjutkan langkah mereka yang sempat tertunda
Diana melihat tangan Gala yang di genggam oleh Melody " tumben banget, bukanya dia takut banget ya sama Gala?" gumam Diana. Ia jelas tau banget kalau anak perempuannya takut sama Gala.
Tak ingin memusingkan hal itu, Diana terus melanjutkan langkahnya menuju dapur.
...*******...
Melody mendorong pintu kamar Aska tapi sepertinya pintunya dikunci. Ia ingin menyuruh Gala masuk kesana untuk berganti pakaian. Tapi, sepertinya itu akan batal.
"Kak Aska dimana sih?" gerutu Melody ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Aska tapi nomornya tidak aktif.
"Kak Lo tunggu kak Aska dikamar gue aja. Nanti Lo pakai baju Gue aja. Kayanya ada baju Gue yang muat sama Lo"
Sebenarnya bisa saja Melody menyuruh Gala menunggu Aska diruang tamu. Tapi Melody tak tega karena baju Gala basah. Dia pasti kedinginan seperti Melody.
Tubuh Gala menegang, ia tak menyangka bahwa Melody akan mengajak Gala masuk ke dalam kamarnya. Mati-matian Gala menahan debar jantungnya yang berdetak tak karuan .
'"Kak ayo!" ajak Melody. gadis itu melangkah duluan
Gala meneguk ludahnya kasar. Mau tidak mau ia harus mengikuti Melody. Sebenarnya bisa saja sih, Gala menolak tapi dia tidak akan membuang sia-sia moment langka ini . Semoga saja Gala mampu menahan diri
Begitu sampai dikamar Melody menutup pintu kamarnya. Hal itu membuat Gala panas dingin dengan berbagai pikiran kotornya
Melody menarik kursi belajar nya dan menyuruh Gala duduk disana "Kakak tunggu disini dulu, ya! Gue duluan yang ganti baju," ucap Melody
Gala menurut saja ia segera duduk di kursi yang diberikan Melody.
Karena Gala tak memberikan jawaban Melody anggap Gala menyetujuinya. Melody segera berjalan ke arah lemari dan mengambil pakaian yang akan ia kenakan sekaligus yang pakaian akan ia berikan ke Gala
Melody kembali mendekati Gala "ini buat Lo, sorry bajunya warna pink. Soalnya baju gue yang warna lain ukurannya kecil-kecil semua. Cuma itu yang cocok sama Lo" Melody menyodorkan kaos over size warna pink juga celana training kebesaran untuk Gala. Melody yakin baju itu pasti cukup untuk tubuh Gala.
Dengan ragu Gala mengambil baju itu, seumur hidup ini pertama kali Gala memakai baju warna pink
Setelah beberapa lama Melody sudah keluar dari kamar mandi dan sudah mengganti bajunya dengan baju yang kering
"Kak buruan ganti baju Lo, Lo pasti kedinginan dari tadi!"
Gala masuk ke kamar mandi dan tak lama Gala selesai dan keluar dari kamar mandi dengan memakai baju pink yang di berikan Melody.
Melody menutup mulutnya ingin tertawa melihat tubuh Gala yang dibalut kaos pink miliknya.
"Kenapa?" tanya Gala, ia tau Melody menertawakannya
Melody menjauhkan tangannya dari mulutnya "tidak apa-apa" ucapnya takut, lagi-lagi Gala menatapnya dengan tatapan tajam yang membuat Melody takut setengah mati.
Tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar . Melody sangat bersyukur karena dirinya terhindar dari Gala.
Dengan cepat Melody membuka pintu kamarnya "Kak Aska! Lo baru sampai? Tanya Melody
"Enggak, gue udah dari tadi" rahang Aska mengeras melihat sahabatnya ada di kamar adiknya.
"kenapa dia ada dikamar kamu" tanya Aska intens
"Tadi gue mau nyuruh kak Gala ke kamar Lo. Tapi, kamar Lo terkunci ya sudah gue ajak aja dia kesini, soalnya dia pasti kedinginan. Jadi, gue pinjamin baju gue deh. Lagian Lo kemana aja sih? Seharusnya Lo kan datang bareng kita "
"Motor gua kehabisan bensin"
"Astaga Kak, makanya jangan pelit-pelit. sama motor sendiri kok pelit!"
"Dibawah ada temen lo!" Aska mengabaikan ucapan Melody
"Siapa? tanya Melody
"liat aja sendiri "
"Ikh, ngeselin banget sih!" Melody berjalan menghentak-hentakkan kakinya berjalan meninggalkan Gala dan Aska.
Aska melirik penampilan Gala dari atas ke bawah. ia tak dapat menahan tawanya melihat baju yang dikenakan Gala. Seumur-umur baru kali ini Aska melihat Gala memakai baju warna pink ketat lagi.
"Lo betah pakai baju gituan?" tanya Aska
"Betah, soalnya ini baju Melody" ucap Gala yang sayangnya hanya diucapkan dalam hati
"Gue tau Lo gak betah. Yuk ke kamar gue ganti baju!" ajak Aska
Gala ikut ke kamar tapi begitu sampai disana ia menjatuhkan tubuhnya di kasur empuk milik Aska
"Ganti baju dulu!" Aska melemparkan kaos warna hitam ke tubuh Gala
"Malas" jawab Gala yang membuat Aska menganga
"Lo serius mau pakai baju itu aja? tanya Aska yang kini sudah duduk di samping Gala yang terlentang
"Hmmm," gumam Gala
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
efvi ulyaniek
va prka ih si aska..gala tuh naksir ama melody
2024-10-02
1
efvi ulyaniek
bukannya yg cinta bgt viona ya kok skrng jd clara
2024-10-02
1
Moh Yasin
iyalah orang bajunya ayang beb gak mau di lepas
2024-09-27
1