GODAAN TEMAN SANG KAKAK

Gala salah tingkah. Lelaki itu menggaruk ujung alisnya yang tidak gatal. Sial, ini gara-gara Dion yang mengintip ponselnya.

"Jawab, woy!" titah Aska yang sudah sangat penasaran. jangan sampai Gala sudah benar-benar punya pacar dan dia tidak memberitahukan hal itu kepada teman-temannya, tapi yang lebih parah adalah masa Gala sudah punya pacar tapi dia mendekati Melody.

Aska tidak bodoh ia tau jika diam-diam Gala mendekati Melody. Aska hanya tidak ingin Melody terluka. jangan sampai gadis itu yang sudah baper tapi Gala sudah punya pacar.

"Apaan sih? Dion salah baca kali" komentar Gala.

"Enak aja! Gue gak salah baca kok" ucap Dion penuh keyakinan. Bahkan dia berani taruhan bahwa yang ia baca adalah benar. Dion membaca kontak di HP Gala dengan sangat jelas, ia tidak mungkin salah

"Kalau Lo tidak mau jujur, jangan pernah Lo temui Melody lagi!" kata Aska datar. Lelaki itu tengah berbicara dengan serius.

Gala langsung menatap Aska tajam. Bisa-bisanya Aska bicara seperti itu, Gala baru saja memberanikan diri mendekati Melody. masa iya Aska langsung melarangnya mendekati Melody.

"Kenapa kayak gitu?" protes Gala, rahangnya sedikit mengeras.

"Karena Gue gak mau adik Gue di deketi sama orang yang sudah punya pacar. Kalau adik gue baper sama Lo gimana?" tanya Aska.

Beberapa hari ini Aska memang memperhatikan gerak gerik Gala ketika berhadapan dengan Melody. Dari situ dia tau kalau Gala sedang mendekati Melody.

"Gue akan tanggung jawab" jawab Gala tanpa ragu.

"Trus bagaimana dengan pacar Lo?" tanya Aska.

"Gue gak pernah bilang kalau gue punya pacar anjir ".

"Trus yang Lo kasih nama di HP Lo sweet heart itu siapa, nyet?" tanya Aska pada Gala.

Gala menghela napas, ia membuka sandinya ponselnya lalu melempar ponselnya ke hadapan Aska.

"Lo lihat aja sendiri!" titah Gala. dia membiarkan ponselnya di obrak Abrik oleh Aska.

Ares dan Dion segera mendekat ke arah Aska. Mereka sama-sama penasaran seperti Aska.

"Tuh kan gue gak bohong, penglihatan gue gak salah" ucap Dion heboh ketika dia membuka aplikasi berwarna hijau dengan logo telepon di HP Gala.

"Iya, anjir ternyata si Gala sudah punya punya pacar" timpal Ares.

Aska masih belum berkomentar apa-apa matanya tertuju pada foto profil gadis yang nama kontaknya di beri nama sweet heart oleh Gala.

"Ini kan wa nya Melody" ucap Aska membuat Dion dan Ares kembali menatap layar ponsel Gala.

"Hah, iya kan ini foto profilnya Melody," ucap Ares.

"Iya, ya" timpal Dion, ia kemudian menatap Gala curiga "Jangan-jangan Lo sama Melody pacaran ".

"Lo pacaran sama adik gue?" tanya Aska

"Belum" jawab Gala seadanya. Ia kemudian merebut ponselnya dari Aska. Jangan sampai Aska melihat foto Melody yang begitu banyak di ponsel Gala.

Aska menatap Gala tajam "Tapi Lo suka sama dia?"

Gala mengangguk mantap. Akhirnya terbongkar sudah kalau diam-diam dia suka Melody.

"Pantesan ni orang membelikan Melody buah-buahan banyak banget dan juga HP baru. Ternyata ada maunya" batin Aska

"Sejak kapan Lo suka sama Melody?" tanya Aska lagi.

"Sejak pertama kali Gue liat dia" ucap Gala enteng tak ada kebohongan sama sekali dari matanya.

Aska, Dion dan Ares sontak membulatkan matanya "Hah, berarti udah lama dong?" tanya Ares.

Gala mengangguk pelan sebagai jawaban. Sebenarnya ia masih belum ingin membocorkan hal itu, tapi daripada Aska melarangnya menemui Melody. Lebih baik dia jujur saja.

"Wah gila Lo, kenapa baru bilang sekarang, anjir. Hampir saja Gue ngedeketin Melody" tutur Dion

"Lo deketin adik Gue, habis Lo sama Gue!" ancam Aska sedangkan Gala menatap Dion dengan tatapan membunuh.

"Jangan coba-coba Lo lakuin itu!"

Mendengar ancaman. Dari dia orang yang sangat sangar membuat nyali Dion menciut "Yaelah kan cuma hampir, Gue gak bener-bener mendekati Melody. Lagian Gue takut sama pawangnya "

"Kalau memang suka sama Melody, kenapa Lo gak tembak dia aja?" usul Ares.

"Lo gak liat dia, selalu ketakutan kalau lihat Gue" Gala selalu ingin meresmikan hubungan dengan Melody, tapi Melody selalu takut sama Gala.

"Ih gila, cemen Lo kalau suka perjuangkan jangan didiamkan. Nanti Melody di rebut orang lain baru Lo menyesal" ucap Dion "Kalau mau belajar mendekati cewek sini gue ajarin, sampai Melody mau nerima Lo" sambung Dion.

"Gue mau mendekati dia pake cara gue sendiri" ucap Gala.

"Awas Lo, kalau Lo nyakitin adik Gue!" tekan Aska.

"Hal itu tidak akan pernah terjadi " ucap Gala penuh keyakinan.

"Awas juga kalau Lo maksa-maksa dia buat Nerima Lo, asal Lo tau! Melody tu takut banget sama Lo" ucap Aska.

"Gue tau, makanya selama ini gue diam, tapi sekarang Gue gak bisa nahan diri lagi. Gue harus berusaha membuat dia gak takut lagi sama Gue."

"Tumben Lo bicara panjang lebar kayak gini" ucap Ares diabaikan oleh Gala.

Aska menepuk pundak Gala "Gue dukung Lo asal Lo gak nyakitin atau maksa-maksa dia untuk Nerima lo"

Gala lega mendengar perkataan Aska. Rasanya dia tambah semangat mendekati Melody setelah mendapatkan dukungan dari Aska.

"Gue bener-bener sayang sama adik Lo" kata Gala

"Gila, bucin juga ini orang" sahut Dion. Baru kali ini Gala mengatakan kalau dia suka sama seorang gadis. Bahkan Dion sempat berpikir kalau Gala itu homo. "ternyata Lo gak homo ya?" gumamnya.

"Ya kali Gue homo?" Gala mendorong lengan Dion membuat lelaki itu jatuh dari ranjang Aska.

Ares langsung mentertawakan Dion "Makanya jangan sekate-kate!"

"Diam Lo! Sakit bokong Gue. Nanti bokong Gue gak seksi lagi, gak ada cewek yang mau sama gue" ucap Dion dramatis

"Ya elah, bokong rata aja, kayak pantat panci" balas Ares.

Mumpung besok hari Minggu, Aska dan teman-temannya sengaja begadang malam ini. Aska, Ares, dan Dion sedang bermain game games online yakni mobile legend. Sedangkan Gala malah sibuk memperhatikan foto Melody yang diambil secara diam-diam.

"Cantik" gumam Gala.

Aska yang mendengar ucapan Gala sontak menoleh "Dari mana Lo ambil foto adik gue?" tanyanya.

Gala menatap Aska dalam diam. Dia menyimpan ponselnya lalu berdiri "Gue haus. Di dapur ada air minum kan?" tanya Gala

"Adalah, ya kali gak ada air minum di rumah Gue?" jawab Aska.

"Ok gue ke dapur dulu!"

"Sialan tu anak, di belum jawab pertanyaan Gue" umpat Aska ketika punggung Gala menghilang di balik pintu.

"Eh, fokus woy tower kita hancur lagi!" Kata Ares.

"Iya-iya" Aska fokus lagi ke permainannya dilayar ponsel.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***