Tiba-tiba terjadi guncangan besar yang membuat jiwa Ningrum terbangun. Ketika dia melihat apa yang terjadi, Ningrum terkejut dengan perubahan pada pohon tempat jiwanya bersemayam. Akibat terlalu banyak menyerap energi sihir membuat pohon itu tumbuh lebih besar, seluruh baginya memancarkan cahaya keemasan. Ningrum segera menghentikan penyerapan energi sihir, tetapi usahanya belum cukup untuk menghentikan kekacauan yang sebenarnya.
Energi sihir yang terserap dikumpulkan di bagian akar pohon, mengakibatkan kristal magis terbentuk di dalam tanah seperti umbi-umbian. Akar pohon yang terus tumbuh dan menghasilkan kristal magis tanpa henti membuat terjadinya pergeseran permukaan tanah, menyebabkan pulau mulai bergerak. Keadaan diperparah oleh efek dari kristal magis apung yang memiliki kemampuan untuk melayang, akibatnya pulau itu mulai terpecah menjadi beberapa bagian.
“Tidak! Ini bencana.” dengan panik Ningrum segera menggunakan akar pohon untuk mengikat semua bagian pulau yang terpisah. Usahanya bisa dibilang berhasil, meskipun sekarang pulaunya telah terbelah menjadi beberapa puluh yang semuanya terhubung oleh akar pohon.
“Itu hampir saja. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika bagian pulau melayang bebas ke luar angkasa. Mungkin itu akan menjadi komet.” karena kejadian ini, Ningrum berencana membuat sebuah kubah pelindung yang berfungsi sebagai penahan agar pulau yang terpisah tidak terbang bebas ke luar angkasa.
***
Jiwa Ningrum kembali ke dalam tubuh fisiknya. Setelah usahanya menciptakan kristal magis berhasil, sekarang yang tersisa hanyalah logam ajaib sebagai bahan terakhir membuat item sihir Helios Light. Membuat logam ajaib bisa dibilang cukup mudah untuk Ningrum, dia hanya perlu menyuntikkan energi sihir ke dalam tanah dan menunggu proses pencampuran mineral dan energi sihir yang berlangsung selama jutaan tahun.
“Aku pasti akan menjadi gila jika harus menunggu selama itu!.” Ningrum berteriak setelah membaca keterangan tentang proses pembuatan logam ajaib.
Mempelajari lebih jauh bagaimana logam terbentuk, Ningrum menyadari jika yang dia butuhkan hanyalah suhu ekstrim dan tekanan. Dia tertarik untuk membuat logam ajaib sintetis, dengan menggunakan sihir gravitasi dan api neraka. Akibatnya tempat yang nantinya akan dia gunakan untuk menciptakan logam ajaib pasti akan memiliki medan gravitasi yang sangat berat dan cuaca yang sangat panas.
“Sepertinya aku harus menciptakan area khusus untuk penambangan,” Ningrum menatap sebuah gunung yang terletak di pecahan pulau, dia berpikir jika tempat itu adalah area sempurna untuk dijadikan sebagai wilayah pertambangan.
Kembali menggunakan teknik Ragasukma, jiwa Ningrum terbang menuju pulau anakan. Dengan sihir tanah Ningrum merubah geografis pulau menjadi seperti yang dia inginkan. Gunung yang dianggap terlalu tinggi dia belah menjadi empat bagian, bagian tengah tiap puncak gunung dilubangi lalu di dalamnya berikan mantra sihir api tingkat tinggi yang dalam sekejap merubah suhu disekitarnya menjadi sangat panas.
Akibat dari empat mantra sihir api tingkat tinggi membuat gunung yang awalnya hanya gundukan tanah berukuran besar kini menjadi gunung berapi aktif. Bahkan cuaca di dalam pulau menjadi sangat panas seperti berada di tungku perapian. Selanjutnya Ningrum membuat Rune sihir ditengah keempat gunung berapi buatannya. Rune sihir yang dia gunakan adalah Gravitybane Enchantment yang dapat memanipulasi medan gravitasi di sekitar menjadi lebih berat.
Semua pohon di pulau yang mulai terbakar seketika berjatuhan karena tarikan gravitasi yang semakin meningkat. Setelah selesai menciptakan area khusus, Ningrum hanya perlu menyuntikkan energi sihir pada pulau melalui akar pohon. Selanjutnya dia hanya perlu menunggu.
Untuk menghabiskan waktunya, Ningrum belajar membuat item sihir Helios Light menggunakan bahan seadanya. Logam ajaib yang tidak ada diganti menggunakan besi biaya yang didapat dari melebur peralatan miliki warga desa. Hasilnya Ningrum berhasil membuat item sihir yang berfungsi layaknya mata hari seperti yang Ningrum inginkan. Tetapi bencana terjadi ketika kerangka besi yang tidak dapat menahan panasnya cahaya akhirnya meleleh.
Item sihir itu hampir saja meledakkan seluruh pulau jika Ningrum tidak segera melemparnya ke luar angkasa. Ledakkan besar terjadi begitu mengerikan, seakan Ningrum baru saja melihat kematian sebuah bintang tepat di depan matanya. Karena kejadian itu Ningrum tidak lagi berani menggunakan bahan seadanya untuk membuat item sihir tingkat tinggi.
***
Satu Minggu berlalu setelah Ningrum membuat pulau vulkanik yang sangat panas. Setiap hari tidak ada kegiatan lain selain makan sayuran dan membaca buku. Ningrum mulai merasakan kebodohan, meskipun belajar sihir dan membaca cerita dari buku terasa sangat menyenangkan, tapi dia tidak bisa mengabaikan keinginannya untuk bertemu dengan orang lain dan berinteraksi sosial.
“Andai saja aku memiliki jiwa nolep semua ini pasti akan menjadi lebih mudah.” Ningrum memperkirakan logam ajaib akan siap Minggu depan, tapi sekarang dia hampir mati karena tekanan mental.
“Sihir penciptaan? Oh sesuatu yang baru.” Ketika sedang membolak-balik halaman buku dengan malas, Ningrum menemukan bab yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Buku miliknya memang sangat aneh karena memiliki banyak hal yang bisa dibaca, setiap hari Ningrum menghabiskan waktu untuk membacanya tetapi dia merasa jika masih sangat jauh untuk menamatkan buku tersebut.
Mata Ningrum terbuka lebar ketika membaca beberapa mantra sihir dari bab sihir penciptaan. Setelah menghabiskan beberapa jam untuk mempelajari sihir penciptaan, Ningrum segera keluar dari goa untuk melakukan praktek. Sihir pertama yang dia gunakan adalah Summon Golem. Setelah Ningrum menyelesaikan rapala mantra lingkaran sihir mulai bersinar di atas permukaan tanah, kemudian tanah mulai berkumpul di atas lingkaran sihir lalu membentuk sebuah sosok setinggi 2 meter.
Ding!
[Berhasil mempelajari sihir Summon Golem]
Ningrum begitu senang saat dia berpikir akhirnya tidak akan hidup sendirian lagi. Tetapi kegembiraannya tidak bertahan lama karena begitu Ningrum melepas sihirnya Golem tanah itu seketika hancur berkeping-keping.
“Tidaaak! Gotan-kun tidaaak!,” Ningrum berteriak keras ketika melihat Golem tanah yang dia beri nama Gotan kini telah menjadi tumpukan kerikil. Ningrum kembali melihat buku, dia mencari kenapa Golem ciptaannya langsung hancur begitu selesai dibuat.
Ningrum dengan hati-hati membolak-balik halaman buku sihir, mencari jawaban mengapa golem ciptaannya tidak bertahan lama. Dia kemudian menemukan kebenarannya jika sihir pemanggilan Golem yang baru dia pelajari memang sebenarnya adalah sihir bertipe serangan yang bersifat sementara, Golem yang dibuat dengan sihir Summon Golem akan kembali menjadi tanah dalam jangka waktu tertentu.
Hampir saja Ningrum menyerah, tetapi dia kembali bersemangat saat melihat keterangan tentang cara mempertahankan keberadaan golongan yang telah dibuat. Di sana tertulis bahwa Ningrum perlu menambahkan unsur energi tambahan untuk menjaga golem tetap stabil.
"Ah, ini dia!" seru Ningrum dengan semangat. "Aku harus menggunakan kristal magis untuk menjaga stabilitas golem yang aku buat." Tanpa menunggu lama Ningrum segera mengeluarkan jiwanya mengundang kemampuan Ragasukma, lalu jiwanya masuk kembali ke dalam pohon untuk menciptakan kristal magis.
Setelah melalui proses yang amat pendek, kini Ningrum kembali memulai lagi proses penciptaan golem dengan Kristal magis bertipe air yang dia buat. Ningrum mengulang sekali lagi rapalan mantra dengan teliti, memastikan tidak ada yang terlewat.
Kali ini, lingkaran sihir tidak hanya bersinar, tetapi juga memancarkan cahaya biru yang memukau. Tanah kembali berkumpul dan membentuk sosok yang sama, setinggi 2 meter, namun kali ini lebih solid dan stabil. Kristal energi yang dipegang Ningrum mulai bergetar dan perlahan-lahan terangkat dari tangannya, menyatu dengan golem tersebut.
Ding!
[Berhasil mempelajari sihir Golem Creator]
Ningrum melangkah mundur dan mengamati golem tanah itu dengan penuh harap. Gotan, golem tanahnya, berdiri tegak dan stabil.
"Gotan-kun, kau hidup!" Ningrum bersorak gembira.
Gotan hanya diam layaknya patung. Meskipun begitu Ningrum merasa sangat bahagia. Dia akhirnya memiliki teman yang bisa membantunya dalam banyak hal, dan tidak akan merasa sendirian lagi.
Ningrum lalu menghabiskan waktu bersama Gotan, mengajarinya tugas-tugas sederhana dan berbicara dengannya seakan-akan golem itu bisa menjawab. Meski Golem tanah tidak bisa berbicara, keberadaannya sudah cukup membuat rasa kesepian yang Ningrum rasakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
rachmat hidayat
makin seru
2024-09-27
0