Bab 20. Masa Lalu Amanda

"Hustt sudahlah.. (sambil menutup mulut amanda dengan telapak tangannya ia pun mendekatkan diri dan berbisik ditelinganya) saya jamin tidak ada wanita lagi yang saya kenal selain kamu saat ini dan soal marissa itu hanya masa laluku kau tenang saja takkan ada yang berani mengusik hidup kita berdua lagi."

Setelah mengatakan hal itu ryan tampak mengedipkan sebelah matanya ia terlihat seksi saat itu juga lalu iapun menjauhkan telapak tangannya dari mulut amanda.

"Jadi, maukah kau pergi denganku sekarang juga?." Tanya ryan keamanda.

"Apa tuan tidak malu membawa saya tuan?." Sambil menatap ryan.

"Untuk apa aku malu aku kesini membawa dirimu untuk pergi bukan membawa seekor monyet."

"Ma..maksud anda saya monyet begitu?."

"Saya tidak bilang kamu monyet."

"Ahh sudahlah kalau gitu siap-siap dulu tuan."

"Aku akan menunggumu diluar? ,kau tidak mempersilahkanku untuk masuk amanda?."

"Ahh iya tuan saya lupa maafkan saya silahkan masuk anda bisa menunggu diruang tamu tuan."

Amanda masuk kedalam kamarnya sambil mempersiapkan dirinya.

Sedangkan ryan yang berada diruang tamu tampak melihat sekelilingnya dan pandangan matanya menuju ke sebuah lemari lalu dia membuka lemari tersebut dan melihat ada sebuah album foto.

"Sepertinya ini punya amanda,bolehkah aku membukanya akhh biarlah lagian dia pasti sedang memakai baju didalam lihat sedikit tidak masalah bukan?."

Ryan pun membuka lembaran-lembaran yang ada di album tersebut dia tidak menemukan apapun disana tetapi saat hendak menutupnya dia melihat sebuah foto yang terdapat seorang wanita sedang memegang bunga mawar dan disamping wanita tersebut ada beberapa anak-anak lainnya dia melihat dibelakang foto tersebut bertuliskan nama seseorang yaitu ibu eren,doni,bimo dan amanda bukan hanya nama mereka saja yang ada tetapi masih ada banyak yang lainnya.

"Apa sewaktu kecil amanda tinggal dipanti asuhan?,berarti selama ini dia dibesarkan disana juga,kasihan sekali dia dimana orang tuanya berada?." Batin ryan menerka-nerka.

Setelah membersihkan seluruh tubuhnya dan memakai baju untuk pergi amanda lalu keluar kamar dia melihat ryan yang sedang melihat-lihat album kecilnya sewaktu dulu dan ia tidak mempermasalahkan itu.

"Tuan, anda sedang apa?."

Ryan kepergok secara tiba-tiba pun ia terkejut dan menjatuhkan album yang sedang ia pegang tadi.

"Amanda apa kau sudah siap?."

"Saya sudah selesai tuan, apa kita bisa pergi sekarang?."

"Tentu, ayo mari kita pergi."

Mereka pun menuju kemobil dan menaikinya dalam perjalanan ryan bertanya satu hal yang ada didalam pikirannya.

"Amanda apa aku boleh bertanya padamu?." Sambil melirik nya sekilas.

"Boleh, memangnya apa yang ingin anda tanyakan kepada saya tuan?."

"Hmm begini amanda tadi saat kau sedang bersiap-siap aku membuka lemarimu dan melihat album foto yang ada

didalamnya itu aku melihat foto-foto yang ada disitu tapi, ada satu foto yang aku lihat tadi foto itu menunjukkan ada seorang wanita bersama anak-anak dan kau tahu maksudku mmm...

"Itu foto saya tuan bersama ibu panti dan teman-teman saya dulu."

"Jadi apa benar kau dulu dibesarkan disana, maaf aku mengatakan hal ini rasa penasaranku sangat besar."

"Tidak apa tuan saya bisa memakluminya anda jangan khawatir tentang itu dan soal yang anda tanyakan tadi itu memang benar saya dari kecil tinggal disana dan juga dibesarkan dipanti asuhan."

"Kalau boleh tahu orang tuamu dimana kenapa mereka menitipkanmu disana?."

"Saya tidak tahu tuan apakah mereka menitipkan saya atau sengaja membuang saya ketempat itu tetapi dari cerita yang saya dengar waktu itu ibu panti bilang kalau orang tua saya tidak menginginkan anak perempuan mereka ingin anak laki-laki karena yang mereka pikir anak perempuan tidak bisa diharapkan saat besar nanti itu saja tuan yang saya ketahui dari ibu panti."

"Aku tidak habis pikir mengapa mereka tega membuangmu begitu saja apa mereka tidak sadar melahirkanmu kedunia ini juga sebuah rezeki bagi mereka.sudahlah lebih baik tidak usah membicarakannya,apa jadinya sewatu saat mereka bertemu denganmu aku ingin tahu apa reaksinya melhat anak perempuan mereka yang sudah ditelantarkan tumbuh besar hingga mempunyai wajah secantik ini." Kata ryan panjang lebar ia tidak menyangka tentang hal ini.

"Tuan sedang memuji saya?." Tanya amanda dengan heran.

"Sial,apa tadi yang kukatakan barusan aku sedang memujinya tapi memang benar sih dia cantik hanya saja aku tidak ingin dia terlalu percaya diri iya itu saja."

"Tuan, tuan apa anda baik-baik saja?." Amanda heran kenapa disaat dia sedang bertanya bossnya malah berbicara sendiri tidak jelas.

"Ekhemm.. (berdehem sambil batuk) saya baik-baik saja amanda."

"Tapi anda batuk tuan kalau begitu kita berhenti saja dulu cari apotik disekitaran sini tuan." Terlihat raut wajah kekhawatiran dari diri amanda.

"Hey dengarkan aku."

Mereka berhenti di pinggir jalan,ryan melepaskan seatbeltnya memutarkan badannya hingga menghadap kearah amanda mereka terlihat sangat dekat jantung mereka berdetak lebih cepat sebelumnya.

"Tuan ada apa,kenapa kita berhenti?." Amanda bertanya dia sangat gugup karna wajah boss nya hanya berjarak satu centi dari wajahnya.

"Kenapa aku tiba-tiba begini tidak seperti biasanya aku begini (sambil menaik-turunkan jakunnya) dan kenapa dia terlihat sangat menggoda saat ini wajahnya merah seperti kepiting rebus dan pipinya yang gembul bulu matanya yang lentik (dan dia pun menurunkan pandangannya kebibir amanda yang tampak merah alami) apa dia tidak memakai pewarna bibir tadi dan sial, kenapa dia menggigit bibirnya."

Tanpa disadari oleh ryan sendiri tangannya bergerak memegang bibir amanda dan ia menarik sedikit dagunya agar tidak memiliki jarak diantara keduanya.

"Tuan apa yang anda lakukan kenapa anda menyentuh bibir saya?." Amanda bertanya dengan sedikit takut

Ryan pun tersadar dari kegilaannya dan dia pun langsung menyadarkan dirinya sebelum semuanya semakin tak terkendalikan dia tampak menetralkan pikirannya yang berkecamuk tidak jelas.

Hening.....

"Amanda,maafkan aku."

"Kenapa tuan?."

"Maafkan aku,aku tidak sengaja tadi aku benar-benar minta maaf tidak bisa mengendalikan diriku sendiri hampir saja aku kelepasan."

"Tidak apa-apa tuan saya maafkan?."

"Kau tidak marah padaku kan amanda?."

"Tudak tuan."

"Dendam?."

"Hmm tidak juga tuan."

"Kalau begitu tersenyumlah,aku belum melihat senyummu dari tadi pagi." Sial,dia kelepasan lagi memang mulut ini tidak bisa diajak berkompromi terlebih dahulu.

Amanda pun tersenyum hingga menampilkan lesung pipinya yang dalam itu rayan yang melihatnya pun juga ikut tersenyum.

Setelah dirasa mereka belum juga sampai diperjalanan ryan pun berpikir untuk memecahkan keheningan diantara mereka.

"Ehmm amanda apa lagu favoritmu?."

"Lagu yang mana tuan?."

"Lagu kesukaanmu maksudku."

"Ohh saya tidak tahu tuan."

"Lah kenapa tidak tahu?."

"Ntahlah kepala saya sangat pusing sekarang."

Terpopuler

Comments

Samuel

Samuel

Keren ceritanya 👍👍👍👍👍👍

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 Bab 2. Diterima?
3 Bab 3. Kedatangan Nyonya
4 Bab 4. Wanita Ular
5 Bab 5. Kekesalan Boss
6 Bab 6. Makan Berdua
7 Bab 7. Kita Akhiri Saja
8 Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9 Bab 9. Jangan Membantahku
10 Bab 10. Salah Sangka
11 Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12 Bab 12. Menyakitkan Hati
13 Bab 13. Nathan Edward
14 Bab 14. Ryan Bimbang
15 Bab 15. Perkara Gaji
16 Bab 16. Curhat
17 Bab 17. Kejahilan Ryan
18 Bab 18. Salah Sangka 2
19 Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20 Bab 20. Masa Lalu Amanda
21 Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22 Bab 22. Menyatakan Perasaan
23 Bab 23. Si Pengacau
24 Bab 24. Meminta Restu
25 Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26 Bab 26. Cium Aku!
27 Bab 27. Bertemu Teman Lama
28 Bab 28. Secepatnya
29 Bab 29. Bertengkar
30 Bab 30. Terlalu Posesif
31 Bab 31. Hari Yang Indah
32 Bab 32. Terlihat Gugup
33 Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34 Bab 34 Menggodanya!
35 Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36 Bab 36. Mommy ingin Cucu
37 Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38 Bab 38.Berita Kehamilan!
39 Bab 39. Faktor Bumil
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67 Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68 Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69 Bab 69. Kisah Mommy
70 Bab 70. Berubah Sikap
71 Bab 71. Tega (Sad)
72 Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73 Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74 Bab 74. Semakin Ditindas
75 Bab 75.Terpuruk
76 Bab 76.Meratapi Nasib
77 Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78 #Pemberitahuan Penting!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
Bab 2. Diterima?
3
Bab 3. Kedatangan Nyonya
4
Bab 4. Wanita Ular
5
Bab 5. Kekesalan Boss
6
Bab 6. Makan Berdua
7
Bab 7. Kita Akhiri Saja
8
Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9
Bab 9. Jangan Membantahku
10
Bab 10. Salah Sangka
11
Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12
Bab 12. Menyakitkan Hati
13
Bab 13. Nathan Edward
14
Bab 14. Ryan Bimbang
15
Bab 15. Perkara Gaji
16
Bab 16. Curhat
17
Bab 17. Kejahilan Ryan
18
Bab 18. Salah Sangka 2
19
Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20
Bab 20. Masa Lalu Amanda
21
Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22
Bab 22. Menyatakan Perasaan
23
Bab 23. Si Pengacau
24
Bab 24. Meminta Restu
25
Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26
Bab 26. Cium Aku!
27
Bab 27. Bertemu Teman Lama
28
Bab 28. Secepatnya
29
Bab 29. Bertengkar
30
Bab 30. Terlalu Posesif
31
Bab 31. Hari Yang Indah
32
Bab 32. Terlihat Gugup
33
Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34
Bab 34 Menggodanya!
35
Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36
Bab 36. Mommy ingin Cucu
37
Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38
Bab 38.Berita Kehamilan!
39
Bab 39. Faktor Bumil
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67
Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68
Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69
Bab 69. Kisah Mommy
70
Bab 70. Berubah Sikap
71
Bab 71. Tega (Sad)
72
Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73
Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74
Bab 74. Semakin Ditindas
75
Bab 75.Terpuruk
76
Bab 76.Meratapi Nasib
77
Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78
#Pemberitahuan Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!