Bab 17. Kejahilan Ryan

"Ohh jadi ternyata mommy menikah dengan papi begitu?."

"Iya amanda,papi saat itu jatuh cinta pada pandangan pertama kepada mommy mereka satu perusahaan yang sama seperti yang kita tempati sekarang ini."

"Kau tahu amanda mommy adalah cinta pertama sekaligus cinta terakhir papi."

"Benarkah?." Tanya amanda.

"Papi yang mengatakannya langsung kepadaku mereka saling mencintai dan pada akhirnya mereka menikah dan melahirkan anak yang tampan seperti aku ini."

"Dia terlalu percaya diri tapi yang dikatakan dia ada benarnya juga dia memang tampan sih tapi seenaknya saja menyuruh orang ini itu." Batin amanda dia tampak tercengang mendengar pernyataan yang dilontarkan oleh boss nya itu.

Kembali ke topik.

"Lalu dimana papi sekarang aku tidak pernah melihatnya apa papi anda sedang mengurus perusahaan diluar negeri?."

"Tidak amanda papi sudah tidak ada dia..

"Ma maaf tuan saya tidak bermaksud membuat anda bersedih hmm kalau begitu kita lanjut kebahasan yang lain saja tuan atau kita langsung bersihkan saja tempat ini."

"Iya kau benar amanda mari kita kerjakan."

"Apa tuan membantu saya membereskan semua ini?."

"Tentu saja."

"Tapi kan anda tadi menyuruh saya sendiri lalu untuk apa anda juga ikut berpastisipasi sudah anda duduk saja disebelah sana tidak usah ngapa-ngapain lagian kalau anda juga ikut beberes nanti saya tidak jadi dapat laptopnya tuan dan nanti..."

"Husttt..". Ryan meletakkan jari telunjuknya pada bibir amanda.

"Apa kau sudah siap berbicaranya amanda,lagian aku tidak merasa direpotkan disini sudah ayo mari kita kerjakan sekarang agar bisa cepat selesai."

Amanda yang tampak terkesiap sekaligus terkejut dengan tindakan bossnya yang tiba-tiba itu.

Setelah mereka membersihkan ruangan kerja mommy alexa mereka pun istirahat duduk disofa sambil melihat-lihat ponselnya masing-masing namun ketika amanda sedang asik bermain dengan ponsel miliknya tiba-tiba ada seekor kecoa yang lewat di kakinya dan dia pun berlari ketakutan.

"Astagaa! KECOAAA ADA KECOAAAAA TOLONGG!!".

"Hey hey tenanglah itu hanya kecoa dia tidak menggigit kau tenang saja jangan takut aku akan mengusir." Kata ryan sambil melihat amanda yang tampak berdiri ketakutan dibelakangnya.

Akhirnya kecoa pun pergi dan setelah mengusir hewan tersebut mereka pun yang tadinya tampak lega dan hendak duduk baru saja mau menuju ke sofa tiba-tiba ada makhluk lain yang muncul tetapi kali ini ada hewan yang berbisa sangat berbahaya amanda yang langsung melihatnya langsung melompat kearah ryan.

"Huwaaa ularrr ada ularrr.." teriak amanda.

Ryan yang langsung sigap menangkap tubuh amanda langsung terkejut dan keheranan tidak hanya itu mereka juga saling bertatap-tatapan selama 3 menit lamanya.

"He ehmm..amanda apa yang kau lakukan?."

"Tuan maafkan saya jika anda mau menghukum saya nanti silahkan tapi kali ini biarkan saya disini saya sangat takut tuan benar-benar takut tolong mengertilah tuan." Jawab amanda dengan badan yang bergetar dan yang ia tidak sadar ia juga memeluk leher ryan yang dimana membuat jantung sang empu berdetak tak karuan.

Setelah menetralkan jantungnya yang tampak tidak stabil ryan pun berjalan menuju ketempat dimana amanda berteriak dan sambil menggendong tubuhnya ala bridal style.

"Amanda dimana ular yang kau bilang tadi aku tidak melihatnya."

"Tadi disitu tuan dibawah sofa saya lihat kepalanya tampak gerak-gerak nasib baik saya tidak digigit."

"Mana ada ular menggigit mereka mematuk amanda

bukan menggigit."

"Iya tuan itu maksud saya tadi."

"Sebentar biar saya check." Sambil menurunkan amanda dari gendongannya.

"Tuan hati-hati awas kena patuk." Khawatir amanda.

"Tenang saja." Jawab ryan santai.

Setelah mengecek kebawah ryan langsung memberitahu amanda bahwa tidak ada apa-apa di bawah sofanya namun ia tampak seperti mengenggam sesuatu.

"Tidak ada apa-apa amanda."

"Tidak mungkin tuan saya melihatnya secara langsung tadi."

"Kalau kau tidak percaya lihatlah kesini."

Amanda yang tampak gemetar melihat secara pelan-pelan kebawah sofa dan yang dikatakan oleh boss nya itu benar apa adanya tidak ada hewan semacam ular disana.

"Iya yah tidak ada ular atau apapun tapi apa tadi yang barusan saja kulihat tidak mungkin kan hanya halusinasi."

"Sekarang apa kau percaya padaku,amanda?."

"Iya tuan saya percaya tapi." Sesaat amanda ingin menghadap kearah belakang tiba-tiba ryan memperlihatkan sesuatu berbentuk seperti ular kecil ditangannya dan ternyata itu hanya mainan ular-ularan yang dimana amanda kaget langsung melompat keatas sofa dan secara tidak sengaja kepalanya terbentur kuat mengenai ujung dari sebuah cermin kaca yang membuat keningnya tergores dan mengeluarkan darah.

"Amanda apa kau baik-baik saja." Tanya ryan yang terlihat panik.

"Tu tuan kepala saya sangat sakit dan ini sangat perih."

Setelah mengatakan hal itu mata amanda tampak berputar-putar lalu secara mendadak iapun pingsan dan ryan yang melihatnya langsung menangkap tubuh amanda agar tidak jatuh kelantai namun disatu sisi ia juga sangat khawatir sekaligus menyesal karena kejahilannya membuat orang lain terluka.

Beberapa jam kemudian amanda pun terbangun dari tidurnya.

"Aduhh kepalaku.."

"Amanda apa kau baik-baik saja,apa masih sakit kita kedokter saja ya?."

"Tidak usah tuan saya disini saja kepala saya sangat pusing ini semua gara-gara anda."

"Maaf aku tidak sengaja amanda."

"Sudahlah aku ingin kembali kekamar ku."

"Hey tunggu apa kau sanggup berjalan."

"Tentu saja tuan disini dikepala yang sakit bukan kaki."

Amanda yang hendak pergi menuju kamarnya tampak berjalan lunglai dan hampir terjatuh kalau saja ryan tidak sigap menahannya.

"Lihatlah dirimu kau bilang bisa berjalan tapi baru melangkah sedikit saja badanmu sudah oyong sini biar aku bantu."

Mereka pun menuju kamar yang ada disebelah kamar mommy nya ryan ya kamar mereka memang bersebelahan itu makanya amanda tampak seperti mengenal kamarnya tadi.

"Lambat sekali aku gendong saja."

"Tuan apa yang anda lakukan turunkan saya sekarang juga."

"Hustt diamlah kau lambat sekali amanda lagian aku tidak bisa menopang badanmu tadi,apa kau tidak lihat badanmu lebih kecil dari badanku otomatis aku akan menunduk lebih rendah darimu jika ingin membantu."

"Apa tidak merepotkan tuan?."

"Tentu tidak karna aku lah yang menyebabkanmu seperti ini amanda."

"Kalau anda merasa bersalah melakukannya tidak masalah tuan saya sudah memaafkannya anda boleh menurunkan saya sekarang juga."

"Ya aku akan menurunkanmu tapi setelah sampai dikamarmu,zack buka kan pintunya kami ingin masuk."

"Baik tuan."

Zack yang baru saja datang setelah ryan meneleponnya karena panik telah membuat asistennya tersebut terluka.

"Apa kau sudah membeli obatnya tadi."

"Sudah tuan ini kata dokter minum obat ini 3 x sehari agar sakitnya cepat sembuh dan oleskan salep ini dikening nona agar lukanya cepat mengering itu saja tuan yang disampaikan dokter melalui saya."

Terpopuler

Comments

Clarapan

Clarapan

perhatian jugak ni boss 😄

2024-08-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 Bab 2. Diterima?
3 Bab 3. Kedatangan Nyonya
4 Bab 4. Wanita Ular
5 Bab 5. Kekesalan Boss
6 Bab 6. Makan Berdua
7 Bab 7. Kita Akhiri Saja
8 Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9 Bab 9. Jangan Membantahku
10 Bab 10. Salah Sangka
11 Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12 Bab 12. Menyakitkan Hati
13 Bab 13. Nathan Edward
14 Bab 14. Ryan Bimbang
15 Bab 15. Perkara Gaji
16 Bab 16. Curhat
17 Bab 17. Kejahilan Ryan
18 Bab 18. Salah Sangka 2
19 Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20 Bab 20. Masa Lalu Amanda
21 Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22 Bab 22. Menyatakan Perasaan
23 Bab 23. Si Pengacau
24 Bab 24. Meminta Restu
25 Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26 Bab 26. Cium Aku!
27 Bab 27. Bertemu Teman Lama
28 Bab 28. Secepatnya
29 Bab 29. Bertengkar
30 Bab 30. Terlalu Posesif
31 Bab 31. Hari Yang Indah
32 Bab 32. Terlihat Gugup
33 Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34 Bab 34 Menggodanya!
35 Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36 Bab 36. Mommy ingin Cucu
37 Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38 Bab 38.Berita Kehamilan!
39 Bab 39. Faktor Bumil
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67 Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68 Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69 Bab 69. Kisah Mommy
70 Bab 70. Berubah Sikap
71 Bab 71. Tega (Sad)
72 Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73 Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74 Bab 74. Semakin Ditindas
75 Bab 75.Terpuruk
76 Bab 76.Meratapi Nasib
77 Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78 #Pemberitahuan Penting!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
Bab 2. Diterima?
3
Bab 3. Kedatangan Nyonya
4
Bab 4. Wanita Ular
5
Bab 5. Kekesalan Boss
6
Bab 6. Makan Berdua
7
Bab 7. Kita Akhiri Saja
8
Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9
Bab 9. Jangan Membantahku
10
Bab 10. Salah Sangka
11
Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12
Bab 12. Menyakitkan Hati
13
Bab 13. Nathan Edward
14
Bab 14. Ryan Bimbang
15
Bab 15. Perkara Gaji
16
Bab 16. Curhat
17
Bab 17. Kejahilan Ryan
18
Bab 18. Salah Sangka 2
19
Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20
Bab 20. Masa Lalu Amanda
21
Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22
Bab 22. Menyatakan Perasaan
23
Bab 23. Si Pengacau
24
Bab 24. Meminta Restu
25
Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26
Bab 26. Cium Aku!
27
Bab 27. Bertemu Teman Lama
28
Bab 28. Secepatnya
29
Bab 29. Bertengkar
30
Bab 30. Terlalu Posesif
31
Bab 31. Hari Yang Indah
32
Bab 32. Terlihat Gugup
33
Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34
Bab 34 Menggodanya!
35
Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36
Bab 36. Mommy ingin Cucu
37
Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38
Bab 38.Berita Kehamilan!
39
Bab 39. Faktor Bumil
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67
Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68
Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69
Bab 69. Kisah Mommy
70
Bab 70. Berubah Sikap
71
Bab 71. Tega (Sad)
72
Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73
Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74
Bab 74. Semakin Ditindas
75
Bab 75.Terpuruk
76
Bab 76.Meratapi Nasib
77
Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78
#Pemberitahuan Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!