Bab 13. Nathan Edward

Saat di kantor amanda bertabrakan dengan seseorang yang tak dikenal.

"Aduhh.."

"M m maaf nona saya nggak sengaja,nona tidak apa-apa kan? Apa ada yang terluka?."

"Eh gak apa-apa kok mas maaf,mungkin saya gak ngelihat jalan jadi malah nabrak mas lagi.maaf ya mas saya buru-buru tadi."

"Nggak masalah nona mungkin saya juga tadi terlalu fokus dengan ponsel saya jadi andanya tidak kelihatan."

"Ooo begitu kalau gitu saya permisi dulu ya mas."

"Tunggu dulu mbak saya boleh kenalan gak?."

"Perkenalkan nama saya amanda ameliya mas saya asisten pribadinya tuan ryan."

"Ryan,asisten pribadinya ryan?."

"Iya mas kenal?."

"Ryan itu sepupu saya mbak mommynya ryan adiknya mama saya jadi kami sangat dekat."

"Ohh kalau boleh tahu mas ada keperluan apa kemari mas ada yang bisa saya bantu?."

"Nggak usah nona kebetulan saya seorang CEO tapi diperusahaan lain saya kesini mau ketemu ryan karena sudah lama kami tidak bertemu jadi sekalian melepas rindu."

"Begitu ya mas eh pak maaf kalau saya tidak sopan."

"Tidak usah berlebihan perkenalkan nama saya Nathan edward panggil saja saya Nathan atau edward mungkin."

"Tidak baik kalau saya hanya memanggil dengan embel-embel nama saja saya panggil pak edward saja ya."

"Panggilan yang tadi juga bagus untuk saya."

"Yang mana pak ?."

"Mas edward misalnya."

"Apa boleh?."

"Tentu saja boleh tidak akan ada yang melarangmu memanggilku dengan sebutan itu."

"Baik saya mengerti kalau begitu saya permisi dulu ya mas edward nanti saya dicariin lagi sama boss ryan."

"Kamu mau kemana?."

"Keruangan boss ryan mas edward."

"Saya juga ingin bertemu dengannya tapi saya tidak tahu dilantai berapa dia berada,kalau kamu tidak keberatan bolehkah aku ikut denganmu?."

"Bo boleh mas edward ikut saya saja."

"Baiklah ayo."

Sesampainya mereka diruangan ryan.

Tok tokk..

"Boss ini saya amanda boleh saya masuk?."

"Silahkan."

Ryan melihat amanda dengan seseorang lelaki berbadan tinggi tegap dibelakangnya tampak ia seperti mengenal orang tersebut.

"Siapa yang ada dibelakangmu itu amanda?."

"Ohh ini tuan perkenalkan tuan edward."

"Edward??."

"Hai bro how are u today?." Sapa edward.

Ryan pun menghampirinya dan mereka pun berpelukan layaknya seorang saudara yang baru saja bertemu sekian lamanya.

"Sialan kau rupanya edward sedang apa kau kemari dan kapan kau sampai kesini dan bagaimana dengan pekerjaanmu apa disana baik-baik saja apa ada masalah diperusahaanmu?."

"Wait wait bro kau memberikanku terlalu banyak pertanyaan bagaimana aku bisa menjawabnya bodoh."

"Ohh sorry ngomong-ngomong bagaimana kabarmu edward?."

"Aku baik-baik saja ryan bagaimana denganmu?."

"Seperti yang kau lihat edward."

"Yang kulihat perusahaanmu semakin berkembang pesat aku bingung kapan kau bangkrutnya ryan?."

"Berengsek,kau mendoakanku bangkrut begitu?."

"Hahaha aku hanya bercanda ryan perusahaan sebesar ini mana mungkin bangkrut kalau ada orang yang bekerja didalamnya seperti asisten pribadimu ini."

"Maksudmu?."

"Kau lihat saja asisten pribadimu bukankah dia tampak seperti seorang pekerja keras aku yakin dia juga yang membuat kantormu semakin berkembang pesat hingga saat ini."

"Dia maksudmu?,Sambil menunjuk kearah amanda Dia baru bekerja 3 hari edward."

"Apa, mana mungkin."

"Kau tanya saja pada dia apa perkataanku benar atau tidak."

"Apa itu benar nona?." Tanya edward kepada amanda dengan bingung.

"Yang dikatakan tuan ryan benar mas edward."jawab amanda.

"Mas?". Tanya ryan ia tampak geli dengan panggilan yang diberikan amanda kepada edward.

"Aku yang menyuruhnya memanggil dengan sebutan itu ryan."

"Apa kalian saling mengenal sebelumnya?."

"Tidak kami baru saja berkenalan tadi dan dia juga yang membawaku kemari untuk melihatmu kalau tidak bantuan dia aku rasa aku bisa tersesat tadi."

"Kau terlalu berlebihan edward kau bisa saja bertanya pada resepsionis."

"Tidak tidak kalau aku bertanya pada resepsionis bagaimana aku bisa memberikan surprise padamu bruh."

"Ya ya terserah apa katamu yang penting kau kesini memberikan sesuatu hal yang penting bukan,apa itu?."

"Kau tau saja kedatanganku kemari untuk urusan apa."

"Kita bisa bicarakan nanti tapi tidak disini."

"Kenapa?."

"Kau lihat selain kita berdua ada orang lain disini bukan?."

"Oh ya aku lupa,sebentar."sambil berjalan kearah amanda.

Tampak ryan mengerutkan kening karena melihat betapa dekatnya jarak diantara sepupunya dengan asisten pribadinya itu dia tidak suka eh lebih tepatnya bingung apa yang dibicarakan oleh mereka berdua dan kenapa mereka tampak berbisik-bisik pikirnya dalam hati.

"Apa yang kalian bicarakan edward?."

"Itu rahasia bro hanya kami dua yang boleh tahu bukan begitu nona manis?."

Amanda tampak diam tidak bisa berkutik.

"Kau merahasiakan sesuatu dariku amanda?."

"Ti tidak tuan."

"Kalau begitu katakan apa yang dibisikkan sibodoh ini kepadamu?."

"Hemm anuu itu tuan ehmm mas edward mau..

"Kau mau tahu saja ryan sudah kubilang ini rahasia kami berdua kenapa kau sangat ingin tahu."

"Dia asisten ku edward aku berhak tahu apa yang  dilakukan dia diluar jam pekerjaan kantor."

"Calm down bro dia bukan istrimu ada apa denganmu,apa kau cemburu?."

Ryan tampak mengalihkan pembicaraan.

"Amanda apa yang kalian bicarakan tadi katakan padaku sekarang juga aku ingin tahu itu."

"Tuan tadi mas edward mengajak saya untuk bepergian esok hari tuan dan dia juga ingin mengajak saya untuk makan malam dengannya tuan hanya itu saja."

"Kau tidak berbohong kan amanda?." Tanya ryan tampak tidak percaya.

"Tidak tuan saya berkata jujur."

"Sudahkan kau sudah mendengarnya kawan aku tidak membawanya kehotel bukan kau tidak usah takut aku tidak akan membawa kabur asistenmu ini." Jawab edward dengan perasaan kesal.

"Bukan begitu edward aku hanya tidak ingin dia terganggu dengan hari liburnya biarkan dia beristirahat."

"Haaa kacau sudah jadi kau tidak mengizinkannya untuk pergi denganku ryan?."

"Tidak aku tidak mengizinkannya untuk pergi denganmu."

"Kau posesif sekali kau ini bukan suaminya seenaknya saja apa kau takut aku melamarnya besok hari."

"Berhentilah berbicara omong kosong edward kau membuat mood ku kacau hari ini,sudahlah jangan ganggu aku hari ini aku sedang sibuk dan kau amanda sana kembali keruanganmu."

"Baik tuan saya pamit dulu."

Setelah amanda keluar barulah edward mengeluarkan uneg-unegnya yang sempat tertunda tadi.

"Sialan kau ryan dia jadi tidak pergi denganku hari ini apa kau puas?."

Ryan hanya tersenyum menanggapinya.

"Kau malah tersenyum fuck you dude senang sekali kau melihat orang menderita."

"Bukankah dia juga tidak ingin pergi denganmu edward kau lihat saja tadi dia langsung setuju dengan apa yang kuperintahkan."

"Akhh terserah kau sajalah lebih baik aku menyusulnya aku akan mengajaknya untuk pergi esok."

"Berhenti edward sebelum kutembak kau."

Terpopuler

Comments

Kiky

Kiky

cemburu ni keknyaa

2024-08-11

1

Clarapan

Clarapan

cemburu dia tuhh

2024-08-05

1

Anonymous

Anonymous

aku bara baca kek nya seruu!!

2024-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 Bab 2. Diterima?
3 Bab 3. Kedatangan Nyonya
4 Bab 4. Wanita Ular
5 Bab 5. Kekesalan Boss
6 Bab 6. Makan Berdua
7 Bab 7. Kita Akhiri Saja
8 Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9 Bab 9. Jangan Membantahku
10 Bab 10. Salah Sangka
11 Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12 Bab 12. Menyakitkan Hati
13 Bab 13. Nathan Edward
14 Bab 14. Ryan Bimbang
15 Bab 15. Perkara Gaji
16 Bab 16. Curhat
17 Bab 17. Kejahilan Ryan
18 Bab 18. Salah Sangka 2
19 Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20 Bab 20. Masa Lalu Amanda
21 Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22 Bab 22. Menyatakan Perasaan
23 Bab 23. Si Pengacau
24 Bab 24. Meminta Restu
25 Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26 Bab 26. Cium Aku!
27 Bab 27. Bertemu Teman Lama
28 Bab 28. Secepatnya
29 Bab 29. Bertengkar
30 Bab 30. Terlalu Posesif
31 Bab 31. Hari Yang Indah
32 Bab 32. Terlihat Gugup
33 Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34 Bab 34 Menggodanya!
35 Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36 Bab 36. Mommy ingin Cucu
37 Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38 Bab 38.Berita Kehamilan!
39 Bab 39. Faktor Bumil
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67 Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68 Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69 Bab 69. Kisah Mommy
70 Bab 70. Berubah Sikap
71 Bab 71. Tega (Sad)
72 Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73 Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74 Bab 74. Semakin Ditindas
75 Bab 75.Terpuruk
76 Bab 76.Meratapi Nasib
77 Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78 #Pemberitahuan Penting!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
Bab 2. Diterima?
3
Bab 3. Kedatangan Nyonya
4
Bab 4. Wanita Ular
5
Bab 5. Kekesalan Boss
6
Bab 6. Makan Berdua
7
Bab 7. Kita Akhiri Saja
8
Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9
Bab 9. Jangan Membantahku
10
Bab 10. Salah Sangka
11
Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12
Bab 12. Menyakitkan Hati
13
Bab 13. Nathan Edward
14
Bab 14. Ryan Bimbang
15
Bab 15. Perkara Gaji
16
Bab 16. Curhat
17
Bab 17. Kejahilan Ryan
18
Bab 18. Salah Sangka 2
19
Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20
Bab 20. Masa Lalu Amanda
21
Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22
Bab 22. Menyatakan Perasaan
23
Bab 23. Si Pengacau
24
Bab 24. Meminta Restu
25
Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26
Bab 26. Cium Aku!
27
Bab 27. Bertemu Teman Lama
28
Bab 28. Secepatnya
29
Bab 29. Bertengkar
30
Bab 30. Terlalu Posesif
31
Bab 31. Hari Yang Indah
32
Bab 32. Terlihat Gugup
33
Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34
Bab 34 Menggodanya!
35
Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36
Bab 36. Mommy ingin Cucu
37
Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38
Bab 38.Berita Kehamilan!
39
Bab 39. Faktor Bumil
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67
Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68
Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69
Bab 69. Kisah Mommy
70
Bab 70. Berubah Sikap
71
Bab 71. Tega (Sad)
72
Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73
Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74
Bab 74. Semakin Ditindas
75
Bab 75.Terpuruk
76
Bab 76.Meratapi Nasib
77
Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78
#Pemberitahuan Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!