Bab 10. Salah Sangka

"Aw..pelan-pelan tuan tidak usah terlalu terburu-buru."

"Aku akan meniupnya pelan-pelan supaya tidak terlalu sakit."

"Terserah anda saja."

Beres akhirnya hidung amanda bersih dari darah, namun zack yang sementara sedang berada diluar pintu.

"Apa sudah beres apa aku boleh masuk?."

Baru saja ia ingin memegang knop pintu tiba-tiba..

"Uwekk.. apa-apaan anda tuan?."

"Apa kenapa kau memuntahkannya?."

"Ini tidak enak dan pahit sangat kecut dilidah."

"Ya mana saya tahu."

"Tuan sebaiknya anda bilang dulu sama saya jika ingin memasukinya kedalam mulut saya anda tidak tahu kan rasanya seperti apa?."

"Maaf saya terlalu kasar padamu ini silahkan diminum dulu air hangatnya."

"Tidak ada bedanya tuan masih terasa pahit."

"Terus bagaimana apa perlu aku menyuruh zack untuk membuatkan teh hangat untukmu."

"Tidak usah tuan nanti saya merepotkan anda sekaligus zack."

"Sudah jangan membantah aku akan menyuruhnya membuatkan teh untukmu."

Zack yang sedang berada diluar pintu mendengar boss nya yang ingin menyuruhnya membuatkan teh dengan tergesa-gesa dia pergi kedapur untuk membuatkan teh yang baru karena minuman yang barusan saja dia buat sudah dingin.

"Amanda itu perutmu kelihatan."

"Apa?." Dengan cepat amanda berdiri merapikan bajunya yang tidak ada terbuka sedikitpun.

Sementara itu ryan tersenyum karna berhasil mengerjai asistennya tersebut.

"Apa anda sedang bercanda tuan?."

"Hahaha maaf aku hanya sedikit mengerjaimu."

"Ini tidak lucu sama sekali tuan."

"Benarkah?."

Hening..

"Segaring itukah diriku?" Tanya ryan dalam hati.

Tok tok tok..

"Masuklah".

"Tuan ini saya kebetulan membuatkan teh siapa tahu anda mau tuan?."

"Wah kebetulan sekali dari mana saja kau aku meneleponmu dari tadi namun kau tidak mengangkatnya apa kau sengaja menghindar dariku?."

"Tidak tuan maafkan saya."

"Sudahlah berikan teh itu kepada amanda."

"Bagaimana kabar anda nona?."

"Saya sudah membaik zack."

"Ini untuk anda nona."

"Terima kasih zack tidak perlu repot-repot."

"Saya tidak merasa direpotkan oleh anda nona."

"Apa sudah tidak pahit amanda?."tanya ryan.

"Sudah tidak tuan ini sudah lebih baik dari sebelumnya."

Terlintas dipikiran zack kejadian yang barusan saja ia dengar ia pun menelan ludahnya dengan berat.

"Itu mungkin efek dari benda yang dimasukkan kedalam mulut anda nona."

"Iya kau benar zack."jawab amanda dengan polos.

"Benda?"

"Anda tidak usah pura-pura bingung tuan saya tahu semuanya."

"Apa yang kau tahu?."

"Bukankah anda sudah memasukkan sesuatu yang sangat pahit kedalam mulut nona amanda tuan, dan apakah tuan tahu karena benda yang anda berikan ke nona membuat dia mual dan memuntahkannya benarkan apa yang kukatakan ini tuan?." Tanya zack tersenyum smirk sembari berbicara panjang lebar.

Dahi ryan mengkerut dia masih belum mengerti dengan perkataan sekretarisnya itu namun setelah beberapa detik dia menyadarinya kalau sebenarnya sekretarisnya itu sudah dari tadi menguping pembicaraannya dari luar pintu dan mengira kalau dia dengan asisten pribadinya melakukan hal yang tidak senonoh.

"Kau berpikiran yang tidak-tidak tentangku zack kau sudah salah sangka gila."

"Anda yang gila tuan kalau saya salah sangka kenapa resleting celana anda terbuka."

"AP APAAAAA??."

"Sial, kenapa sampai bisa terbuka segala resleting celanaku dasar ceroboh kenapa aku tidak memperhatikannya dari tadi pasti si zack tersenyum penuh kemenangan dari tadi, awas saja kau zack aku akan memotong gajimu."

Amanda yang saat itu sedang minum tampak menyemburkan teh yang baru saja masuk kedalam mulutnya dia sangat terkejut melihat kearah celana bossnya dan sangat disayangkan dia melihat hal yang seharusnya tidak dilihat yaitu celana dalam berwarna abu-abu milik ryan.

"Amanda tutup matamu."

"Maaf tuan saya tidak melihat apa-apa kok."

"Bohong."

"Tidak saya tidak berbohong tuan."

"Kalau begitu apa warna celana ku?."

"Abu-abu tuan saya tidak berbohong, kan?."

"Pfttt... hahahahahah nona anda lucu sekali anda bilang tidak melihatnya tapi anda tahu celana dalam yang dipakai oleh tuan ryan."

"Sial, kenapa dia bisa tahu dan makhluk satu ini dia terus-terusan saja menertawakanku dasar sekretaris bereng**k bahagia sekali dia melihat penderitaanku."

"Amanda kau berbohong padaku."

"Maafkan saya tuan tolong jangan pecat saya."

"Sudahlah kembali ketempat kalian semula aku sedang sibuk hari ini."

"Baik tuan, mari nona saya bantu."

"Tidak apa zack saya sudah bisa berdiri sendiri."

"Saya akan tetap menemani anda sampai keruangan anda nona."

"Hah baiklah-baiklah kau sangat keras kepala zack."

"Mari nona."

Zack pun mengantar amanda sampai depan ruangannya.

"Sudah sampai sini saja kau bisa kembali keruanganmu terima kasih sudah membantuku zack."

"Iya nona sama-sama apa saya boleh pergi?."

"Iya silahkan zack."

Amanda duduk dikursi dan ingin melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda tadi namun tiba-tiba ia teringat kalau ia lupa berterima kasih kepada bossnya yang telah repot mengurusnya sejak tadi tanpa berfikir panjang akhirnya dia memutuskan untuk membuatkan secangkir kopi berniat memberikannya kepada ryan.

"Tuan bolehkah saya masuk."

"Siapa?."

"Asisten anda tuan."

"Amanda?."

"Siapa lagi kalau bukan saya tuan."

"Kau boleh masuk."

"Tuan.."

"Ada apa kau kemari amanda, apa ada masalah dengan pekerjaanmu?."

"Tidak tuan begini saya kesini hanya ingin memberikan anda secangkir kopi tuan."

"Tumben sekali untuk apa repot-repot bukannya kau baru saja sembuh."

"Saya tidak keberatan tuan ini silahkan diminum tuan saya permisi ingin melanjutkan kerjaan saya tuan."

"Baiklah, terima kasih."

"Hmm tuan jangan lupa diminum."

"Ini mau kuminum amanda."

"Hemm satu lagi tuan."

"Ada apa lagi amanda?."

"Sebelumya saya ingin mengucapkan banyak terima kasih tuan karena anda sudah menolong saya tadi."

"Tidak masalah lagian kamu sedang sakit sudah seharusnya saya menolong kamu."

"Iya tuan terima kasih banyak untuk hari ini saya pergi dulu tuan." Jawab amanda sambil menunjukkan senyumannya yang sangat manis.

"Iya amanda." Ryan yang melihat senyuman tulus yang diberikan oleh amanda untuknya ia tampak sedikit salah tingkah bagaimana tidak senyuman itu benar-benar manis meskipun wajahnya agak sedikit pucat karena baru saja sembuh tetapi kemungkinan tidak mengurangi kadar  kecantikannya sedikitpun.

"Dia sangat manis,senyumannya itu membuat hatiku sedikit tidak karuan dengan ia menampilkan deretan giginya yang rapi dan putih alami disertai oleh wajahnya yang tampak sangat mulus tanpa noda dan jerawat apalagi ditambah dengan lesung pipi nya yang sangat dalam membuat dia sangat manis benar-benar manis, amanda kau sangat cantik dan kau wanita yang benar-benar maniss."

"Sruppp.. Hmmm uwekk..apa ini apa dia ingin membunuhku ini sangat panas dan rasanya benar-benar pahit sekali apa dia tidak mencicipinya terlebih dulu dasar wanita payah padahal baru saja aku memuji kecantikannya tetapi dia malah membalasku dengan cara seperti ini memang benar kata orang-orang wanita tidak bisa terlalu dipuji."

"Dasar menyebalkan."

"Semua wanita sama saja."

"Termasuk mommy begitu?."

Terpopuler

Comments

Samuel

Samuel

wkwk

2024-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Perkenalan
2 Bab 2. Diterima?
3 Bab 3. Kedatangan Nyonya
4 Bab 4. Wanita Ular
5 Bab 5. Kekesalan Boss
6 Bab 6. Makan Berdua
7 Bab 7. Kita Akhiri Saja
8 Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9 Bab 9. Jangan Membantahku
10 Bab 10. Salah Sangka
11 Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12 Bab 12. Menyakitkan Hati
13 Bab 13. Nathan Edward
14 Bab 14. Ryan Bimbang
15 Bab 15. Perkara Gaji
16 Bab 16. Curhat
17 Bab 17. Kejahilan Ryan
18 Bab 18. Salah Sangka 2
19 Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20 Bab 20. Masa Lalu Amanda
21 Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22 Bab 22. Menyatakan Perasaan
23 Bab 23. Si Pengacau
24 Bab 24. Meminta Restu
25 Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26 Bab 26. Cium Aku!
27 Bab 27. Bertemu Teman Lama
28 Bab 28. Secepatnya
29 Bab 29. Bertengkar
30 Bab 30. Terlalu Posesif
31 Bab 31. Hari Yang Indah
32 Bab 32. Terlihat Gugup
33 Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34 Bab 34 Menggodanya!
35 Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36 Bab 36. Mommy ingin Cucu
37 Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38 Bab 38.Berita Kehamilan!
39 Bab 39. Faktor Bumil
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67 Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68 Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69 Bab 69. Kisah Mommy
70 Bab 70. Berubah Sikap
71 Bab 71. Tega (Sad)
72 Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73 Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74 Bab 74. Semakin Ditindas
75 Bab 75.Terpuruk
76 Bab 76.Meratapi Nasib
77 Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78 #Pemberitahuan Penting!
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1. Perkenalan
2
Bab 2. Diterima?
3
Bab 3. Kedatangan Nyonya
4
Bab 4. Wanita Ular
5
Bab 5. Kekesalan Boss
6
Bab 6. Makan Berdua
7
Bab 7. Kita Akhiri Saja
8
Bab 8. Memberitahu Nyonya Alexa
9
Bab 9. Jangan Membantahku
10
Bab 10. Salah Sangka
11
Bab 11. Pertemuan Yang Mengejutkan
12
Bab 12. Menyakitkan Hati
13
Bab 13. Nathan Edward
14
Bab 14. Ryan Bimbang
15
Bab 15. Perkara Gaji
16
Bab 16. Curhat
17
Bab 17. Kejahilan Ryan
18
Bab 18. Salah Sangka 2
19
Bab 19. Dia Hanya Masa Lalu
20
Bab 20. Masa Lalu Amanda
21
Bab 21. Bernyanyi Di dalam Mobil
22
Bab 22. Menyatakan Perasaan
23
Bab 23. Si Pengacau
24
Bab 24. Meminta Restu
25
Bab 25. Tidak Ingin Berjauhan
26
Bab 26. Cium Aku!
27
Bab 27. Bertemu Teman Lama
28
Bab 28. Secepatnya
29
Bab 29. Bertengkar
30
Bab 30. Terlalu Posesif
31
Bab 31. Hari Yang Indah
32
Bab 32. Terlihat Gugup
33
Bab 33. Raut Wajah Bahagia Ryan
34
Bab 34 Menggodanya!
35
Bab 35. Perkara Malam Pertama.
36
Bab 36. Mommy ingin Cucu
37
Bab 37. Memikirkan Permintaan Mommy
38
Bab 38.Berita Kehamilan!
39
Bab 39. Faktor Bumil
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66. Hadirnya Sang Pengganti
67
Bab 67. Cepat Sekali Pulihnya!
68
Bab 68 Ceritakan Padaku, Mas!
69
Bab 69. Kisah Mommy
70
Bab 70. Berubah Sikap
71
Bab 71. Tega (Sad)
72
Bab 72.Hancur Sudah (Sad)
73
Bab 73.Perkataan yang Menyakitkan
74
Bab 74. Semakin Ditindas
75
Bab 75.Terpuruk
76
Bab 76.Meratapi Nasib
77
Bab 77.Mommy Sakit, Karma?
78
#Pemberitahuan Penting!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!