Mengetahui rencana Calista, Xero akhirnya memikirkan rencana juga.
Xero tidak boleh menyerah. Berdasarkan apa yang dilihatnya di pesta dansa, Naina tak akan kesulitan mencari jodoh. Terlihat dari banyaknya bangsawan laki laki yang mengerubungi Naina seperti semut bertemu gula. Dia tidak tahan membayangkan Naina menjadi milik orang lain. Karena memikirkannya saja sudah membuat Xero kesal bukan main.
Xero telah melihat begitu banyak wanita bangsawan berpakaian cantik, termasuk Calista, dan mereka hanya membuatnya kesal. Umumnya mereka hanya akan mengincar status dan hartanya saja, semuanya sudah bisa ditebak, bahkan Tabit lady ibukota sudah diketahui Xero semua.
Untuk pertama kalinya, seseorang menarik perhatiannya.
Naina bahkan jika Xero memang tampan, tapi dia tidak mencoba mendekatinya atau mencoba merayunya. Dia terlihat pemalu, meskipun risih dengan lelaki yang terus mencoba berdatangan di hadapannya, Naina tetap mempertahankan kesopanannya dan menolaknya dengan cerdik. Sungguh gadis yang menarik.
Dengan demikian, Naina Simont terpilih sebagai tunangannya karena memenuhi tiga syarat yang akhirnya diajukan Xero untuk calon tunangannya.
Itu juga kabar yang sangat menggemparkan masyarakat kalangan bangsawan kelas atas. Seorang pangeran yang akan menjadi raja memilih pasangan perempuan desa.
Tak lama setelah pertunangan diputuskan, diadakanlah upacara pernikahan akbar antara adik raja, Xero, dan gadis desa yaitu Naina Simont. Mengenakan gaun putih bersih yang dihiasi banyak sulaman benang emas, dia perlahan berjalan menuju altar tempat Xero menunggu. Kilas balik itu terlihat jelas di benak Xero.
Saat pendeta memberikan berkatnya kepada mereka, keduanya saling berhadapan. Saat ia membuka cadar tipisnya dan menatap mata Naina, Xeon begitu terpesona dengan kecantikannya hingga ia lupa bernapas.
'Sungguh, jika boleh aku jatuh cinta, itu hanya akan kepada dirimu saja Naina.' Batin Xero
“Nah, ciuman sumpah.”
Xero mencium Naina, menjanjikan cinta abadinya kepada Tuhan sekaligus bersumpah untuk melindunginya dari si wanita ular, Calista.
Acara Akbar itu tergolong meriah dan itu sama melelahkan ya bagi Naina dan Xero tentunya. Naina harus menyapa para tamu dan delegasi yang datang.
Malam harinya tiba, malam pertama mereka menjadi malam yang paling tak terlupakan bagi Xero. Saat memasuki kamar tidur mereka, ia menemukan Naina yang hanya mengenakan pakaian tipis sedang duduk di atas tempat tidur. Para pelayan telah bersusah payah menyiapkan kamar dan pengantin perempuan untuk malam pertama mereka tentunya.
Naina sedang menunggunya, dan itu saja hampir membuatnya gila, tapi ada sesuatu yang Xero ingatkan pada dirinya sendiri sejak pernikahan diputuskan.
Naina tidak boleh menyangka bahwa dirinya dicintai oleh suaminya. Xero tau itu akan melukai Naina, tapi untuk saat ini, untuk menjaga Naina, Xero harus tega kepada istrinya.
Jika Naina sedikit saja menunjukkan rasa cintanya, Calista pasti sangat ingin menyingkirkannya. Xero tahu persis seperti apa tindakan Calista.
Meskipun Xero ingin berpikir bahwa Calista tidak akan berani melakukan apa pun terhadap istri saudara laki-laki raja di depan umum, jauh di lubuk hatinya, dia tahu bahwa wanita bernama Caliata bisa melakukan tindakan berbahaya di balik layar lebih dari itu.
Di dalam kamar pengantin tersebut, Xero
membaringkan Naina di tempat tidur, sebelum membungkuk di atasnya. Menanggapi hal tersebut, Naina memejamkan mata, menunggu dengan nafas tertahan. Setelah melihat itu, tekadnya goyah. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah mendekat, hendak menciumnya.
Tidak… aku tidak boleh melakukannya! Rasionalitasnya mengaburkan pikirannya.
Dia tidak bisa mencium bibirnya.
'Aku takkan bisa!'
Selama mereka saling kenal, Xero dan Calista tidak memiliki keintiman fisik apa pun karena Xero sendiri sedikit menjaga batasan, namun mereka saling berbagi ciuman. Calista akan memintanya disaat saat tertentu. Ketika dibutuhkan, Xero juga akan menciumnya untuk mempertahankan sandiwaranya. Dia tidak pernah berpikir akan tiba suatu hari dimana dia akan menyesal melakukan semua itu.
Dia kotor. Jika dia mencium Naina dengan mulut itu, dia hanya akan menodainya. Sungguh perasaan menyesal yang tak tertahankan itu akhirnya menghampiri dirinya. Dia kesal dengan dirinya sendiri yang tidak berdaya.
“Naina…”
Namun, dengan sedih, dengan suara serak, dia memanggil namanya.
Dia sangat ingin menciumnya, perasaan yang menggebu gebu itu terus datang dan akhirnya, dia menyerah. Dengan ringan, dia menempelkan bibirnya ke bibir Naina. Bibirnya yang kecil dan lembut menghilangkan rasionalitasnya, dan Xero membenamkan wajahnya di antara lekukan badan Naina.
Xero kehilangan akal sehatnya. Dia membantunya melepaskan pakaian tipisnya, memperlihatkan bentuk tubuh Naina yang menggoda. Xero merasa candu dengan hadirnya Naina. Rasanya dia akan gila. Gila karena menggilai istrinya sendiri, Naina.
Rasa manis akan ciuman itu membuat Xero menuntut meminta lebih. Dan Naina hanya bisa pasrah akan hal tersebut.
Pelajaran malam pertama yang dulunya teori saja kini bisa dia praktikkan. Di depan wanita yang Ia kagumi sekaligus dia cintai. Xero ingin melepaskan semua hasrat terpendam itu di tubuh Naina, merasakan keintiman pasangan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.
Melihat Naina yang berusaha menahan erangannya hanya membuatnya semakin bersemangat.
Mungkin Naina hanya merasa harus memenuhi kewajiban nya sebagai seorang istri saja. Tapi bagi Xero, malam itu adalah kesempatan dirinya bisa mencicipi Naina. Naina kini telah menjadi miliknya. Miliknya seorang. Dengan statusnya itu, Xero yakin tidak akan ada serangga yang berani menempeli bunga manis seperti Naina.
'Istriku, Naina.'
.. .Saya kira ini sudah waktunya.
Tiba-tiba dia menatap Naina. Napasnya lambat dan menyakitkan. Air mata mengalir dari matanya yang tertutup. Naina seperti merasa kesakitan, buka secara fisik, tapi mungkin lebih ke emosional. Melihat itu, Xero mulai bekerja kembali ke tubuh Naina.
Setelah jatuh cinta padanya pada pandangan pertama, dia menjadikannya istrinya. Karena cintanya, dia menyeretnya ke dalam hal ini.
Seolah ingin merenungkan kejahatan tersebut, dan menyesali situasi yang menanti Naina mulai saat ini, ia begitu saja mengukir dirinya ke dalam dirinya.
— Naina! Naina, aku cinta kamu! Aku mencintaimu!
Xero mengakhiri malam pertamanya untuk terakhir kalinya dan menuangkan benihnya ke Naina.
Malam pertama itu selesai dengan cara yang menyakitkan bagi keduanya. Tapi juga menyenangkan untuk menyalurkan hasrat cintanya yang terpendam. Xero merasa putus asa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Akbar Razaq
seorang penguasa yg sibuk dg pemikirqn bodohnya.menyesalpun siapa yg peduli.
2025-03-12
0
kalea rizuky
heleh lu munafik bilang aja lu jg nafsu ama tu jalang
2025-03-12
0
Ayu Dani
dasar bodoh
2024-11-10
0