Bab 3

Kehidupan pernikahan Naina dengan Xero sangat bertolak belakang dengan kehidupan orangtuanya, yang ia lihat saat tumbuh dewasa. Meski terbilang bangsawan desa yang hidup lebih sederhana ketimbang bangsawan Ibukota, keluarga Naina tumbuh baik baik saja. Ayah dan Ibu Naina rukun, saudaranya juga guyup. Warga pedesaan juga lebih ramah, mereka biasa menyapa satu sama lain, saling mengandalkan untuk bisa bertahan hidup, dan meskipun hidup mengandalkan pertanian dan hasil hutan, Desa yang dipimpin Baron Simont hidup Damai.

Berbeda sekali dengan hidup yang dijalani Naina kali ini setelah menikah. Pertama-tama, ketika dia bangun di pagi hari dan melihat ke sampingnya, Suaminya Xero sudah pergi. Hanya mengginggalkan sprai kusut bekas dia tertidur. Seperti hubungan mereka yang sama kusut nya.

Sejak awal malam pertama, hal seperti itu sudah terjadi sampai sekarang. Hatinya sering sakit, tapi apa yang bisa dia perbuat? Bertahan dan terlihat baik baik saja, itu juga demia orang tuanya yang begitu khawatir dengan nasib anaknya.

Menjadi anggota keluarga kerajaan tidak menjamin seseorang akan bahagia. Sekarang Naina paham arti dari harta bukanlah segalanya.

Di hidup Naina, tidak ada sedikitpun kehangatannya yang tersisa, dan hanya rasa sakit di tubuhnya yang menjadi bukti bahwa dia pernah ada di sana. Terlepas dari kesepian yang tak terlukiskan, dia tahu untuk apa dia mendaftar. Rasa sakit yang terus berulang membuatnya tersadar seperti apa posisinya saat ini.

Bahkan keesokan harinya, dan lusanya, mereka jarang, ah bukan lebih tepatnya tidak melakukan hubungan seks seperti pasangan suami istri pada umumnya. Mungkin, dia memperhatikannya. Meski begitu, saat dia bangun keesokan paginya, hanya ada jejak sprai kusut lagi yang tertidur di sampingnya. Dia sudah pergi sebelum dia bisa bangun.

Ada kalanya Naina berpikir, 'Apakah dia menghindariku…?'

Sekitar 10 hari setelah malam pertama mereka, Naina mulai merasa risih dengan jarak yang memisahkan mereka berdua. Mereka makan bersama beberapa kali, tetapi suaminya seperti patung yang bergerak, Xero diam sepanjang waktu. Naina bahkan me jadi sulit untuk makan dan menelan makanan. Suasana itu sangat canggung. Bagi Naina hal ini begitu menyesakkan, dia hampir menangis tapi ditahannya rasa sesak tersebut. Hanya derit garpu yang beradu dengan piring lah yang menemani mereka makan. Dan meski banyak makanan yang lezat dan menggugah selera, Naina tidak ingin melanjutkan makanannya. Rasanya dia hanya ingin makanan sederhana seperti kentang kupas rebus yang ditumis dengan sayuran khas seperti di daerahnya.

Suaminya tidak bertanya atau mengatakan apa pun.

Bukan hanya sikap suaminya yang membuat Naina semakin menjalani harinya semakin sesak. Menjadi anggota keluarga kerajaan juga membuatnya terintimidasi. Bangsawan Ibukota melihatnya sebagai gadis desa yang memenangkan lotre undian. Yah, mungkin hidupnya akan terjamin, tapi Naina tak lebih dari boneka atau mainan Sangat Pangeran yang suatu hari akan ditinggalkan.

Naina yang sudah tidak tahan berada di hubungan yang membingungkan itu, suatu hari saat makan malam, mengumpulkan keberanian untuk bertanya kepada suaminya , “Enak bukan?” Naina berkata sambil tersenyum dan menatap suaminya dengan penuh harap. Tapi sekali lagi yang dia dapatkan hanya runtuhnya harga dirinya, lagi. Suaminya kembali mengabaikannya, lagi.

Bukankah seharusnya aku melakukan hal itu?

Setelah itu, jumlah makanan yang mereka makan bersama berkurang. Xero dan Naina jarang bertemu kecuali di kamar tidur. Saat Naina tidak sedang menstruasi, mereka hampir setiap hari berhubungan seks. Naina tak pernah menolak kewajiban perempuan yang sudah menikah. Pendidika tersebut sudah ditanamkan sejak dahulu kala bahwa perempuan memang sudah seharusnya melayani suaminya. Biarpun itu hanya kewajiban dan bukan hubungan hasil cinta.

Kekuatan Naina yang terbatas membuat Naina kalah energi sehingga hubungan tersebut sekarang ada jedanya menjadi setiap tiga hari sekali. Begitu seterusnya. Naina yang khawatir dengan segudang pekerjaan suaminya kadang kadang menulis surat untuk dibaca sangat suami. Naina kadang menuliskan pesannya untuk mereka jaga diri dan kesehatan. Surat surat itu diantarnya ke kantor Xero, tempat dia bekerja.

Pesan pesan itu kadang bertuliskan, 'Apakah Yang Mulia tidak lelah? Tolong jaga diribaik-baik.Aku akan meminta Koki untuk membawakan makan makanan sehat untuk Yang Mulia' Surat yang dia tulis dengan nada perhatian kepada kekasih itu tentu saja berakhir dengan diabaikan, lagi dan lagi. Naina berpikir,ungkin suatu hari hubungan mereka akan berubah menjadi lebih baik, tapi itu hanya angan-angan Naina saja, sebab menunggu suami atau keadaan rumah tangganya berubah itu seperti menunggu kakak berubah, pepatah lama yang dia ingat akhir akhir ini. Tak mengapa dia masih begini, sebab Naina berpikir kalau rasa sakitnya sudah menumpuk, mungkin suatu hari nanti dia akan lelah dan akhirnya menyerah.

***

Baik saat makan, jalan-jalan, atau minum teh, Naina selalu sendirian. Dia tidak punya teman sama sekali. Dunianya terisolasi.

Meskipun dia senang berbicara dengan para pelayannya, ada tembok antara tuan dan pelayan. Sebagai istri dari saudara laki-laki raja, dia terkadang ikut serta dalam pesta teh, tapi dia tidak bisa menikmatinya sama sekali. Meski senyuman para peserta terlihat anggun, namun belum bisa dikatakan sungguh-sungguh atau bebas dari ejekan. Mata mereka selalu menelisik setiap sudut tubuh Naina, dan meski dari pedesaan Naina mendapatkan pelajaran etiket dasar, jadi tahu betul apa yang sedang terjadi di pesta teh tersebut.

Naina hanya harus mengabaikan hal tersebut. Karena itulah satu-satunya pertahanan diri yang bisa dia jalankan. Tak jarang dia harus berpamitan pulang bahkan sebelum pesta teh selesai dilaksanakan. Naina hanya merasa sesak lagi diantara orang orang yang dengan senang hati menertawakan kehidupan malangnya. Seolah itu adalah pertunjukan untuk di konsumsi secara publik.

Naina semakin menutup diri, terisolasi dalam. gedung tinggi dan bertembok tebal. Lagi.

Terpopuler

Comments

Ty Kurniawan

Ty Kurniawan

buku cerita apa dongeng ini ga ada dialog sama sekali

2025-04-03

0

Anna Andriani

Anna Andriani

ini mah bukan novel

2025-03-05

0

Qillah julyan

Qillah julyan

sampai di bab ini,cerita apa sih..ini kek dukumenter..

2024-10-13

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!