siksa

Tanpa basa basi Brian menyuruh aldo untuk membawa bret ke ruang tahanan bawah tanah .

" Kenapa? ada apa? bukankah dia pelayan yang sangat patuh padamu? " aldo mencecar pertanyaan.

" Bawa dia ke tahanan sekarang.! " murka Brian.

Tanpa bertanya lagi walaupun sangat penasaran , namun aldo tetap bergerak melakukan perintah! . tak butuh waktu lama Bret sudah berada di sebuah kursi pesakitan.

Dia meraung bertanya kenapa dia di bawa ke ruangan itu, tetapi dia hanya dianggap melolong oleh semua penjaga.

Tap,,,, tap,,, tap...

Langkah gagah Brian terdengar menakutkan untuk semua yang ada di sana. semua menunduk tak ada yang berani menatapnya .

" Tuan! tolong aku tuan! aku di bawa mereka kemari tanpa memberi alasan" raung Bret ketika melihat Brian.

Bret menganggap kalau Brian pasti akan membantunya . karena dia selama ini sangat patuh dan baik pada Brian. karena di balik itu semua karena dia mengagumi bahkan sangat menyukai Brian.

Dengan tatapan yang menghunus Brian semakin mendekat, Bret yang merasa di dekati sangat senang, " cepat tolong aku tuan! " dengan percaya diri Bret bicara seperti itu.

Setelah didepan Bret Brian hanya diam dengan aura iblis yang menguar. awalnya Bret sangat bahagia, tapi setelah melihat dengan jelas bagai mana cara brian menatapnya, dia menjadi ciut .

" Apa kamu yang telah menyuruh dia keluar mansion? " tanya Brian singkat.

Di sini Bret mulai gelabakan , karena dia sudah tahu siapa yang di maksud oleh Brian.

" Ma,,, ma,, maksud tu,, u,, an siapa? " Bret belagak bodoh.

Brian semakin menatap tajam. " siksa dia! sampai dia sendiri yang meminta untuk kematiannya! " kata Brian tanpa mengalihkan tatapannya.

Bret langsung melotot mendengar perintah Brian untuk penjaga di sana. " tuan,, saya tidak bersalah tuan,, tolong ampuni aku tuan,, TUAAAAN! "Bret masih menjerit meminta ampun pada Brian.

Setelah itu para penjaga di sini langsung mendekat ke arah Bret, dengan bengis para penjaga itu menyiksanya. tapi Bret belum menyerah dan tetap bertahan.

Setelah itu Brian kembali ke kamar, pandangan yang di tuju pertama kali adalah gadis manis yang sedang berbaring di ranjangnya .

Setelah itu dia ke balkon, menyesap rokok sambil melihat bintang. tapi pikiran Brian tidak setenang malam saat ini. dia memikirkan tentang dalang yang telah menyerang markas yang di sebelah timur .

Brian berada di teras sampai dia merasa tenang, dan tanpa sadar dia hampir tertidur sambil duduk.

" Ma,. mama! tolong salsa ma! " jerit salsa dalam gelisah dengan mata yang masih rapat.

Brian yang mendengar langsung melangkah lebar menuju ranjang. dia melihat salsa yang gelisah sambil meminta tolong pada mamanya.

Salsa masih sangat ketakutan karena kejadian tadi siang. "bangunlah buka matamu! " kata Brian. hanya sebuah ucapan tak membuat salsa sadar . dan malah semakin gelisah.

Brian kemudian membungkuk sambil menggoyangkan lengan salsa, namun tak di sangka respon salsa ternyata begitu cepat . dia langsung memeluk Brian dengan sangat kuat.

Setelah itu salsa langsung menangis terisak-isak, mendengar tangisan salsa Brian langsung menepuk-nepuk pelan punggung salsa memberi ketenangan.

" Ma,,, mereka mau membunuhku, mereka memukuli salsa ma? ! " racau salsa dengan mata yang masih terpejam. Brian masih setia mendengarkan racauan salsa.

Tapi sorot mata Brian sudah seperti seekor singa, karena dia melihat salsa yang sepertinya trauma. "ku pastikan kematian kalian tak akan mudah ! " batin Brian untuk orang yang sudah membuat salsa ketakutan sekarang.

" Tidurlah kembali! " kata Brian setelah salsa di rasa sudah tenang.

Salsa yang mendengar suara Brian dengan cepat melepaskan pelukan " maaf tuan, aku tidak tahu kalau yang ku peluk ternyata anda.! " kata salsa dengan takut dan menunduk.

Brian hanya melihat tak menjawab kemudian berlalu, salsa turun dari ranjang, dengan langkah gontai dia berjalan ke arah pintu.

" Kamu mau kemana? " suara bariton Brian mengagetkan salsa, salsa menunduk hormat sambil menghadap ke Brian.

" Maaf tuan aku harus kembali ke kamar saya! " ucap salsa sopan.

" Kembali! " perintah seorang Brian pada salsa agar kembali ke ranjangnya.

Mendengar perintah Brian salsa langsung menatap Brian, salsa melihat wajah seram Brian dengan tatapan yang sangat menakutkan. setelah memastikan salsa kembali, Brian berlalu ke kamar mandi.

Tak mau membantah, salsa langsung menuju ke dalam lagi. dia tidak berani naik ranjang tapi ke sofa panjang di kamar Brian .

Lama salsa duduk sambil mengantuk. Brian yang baru keluar dari kamar mandi melihat salsa yang tidur sambil duduk.

Tanpa bersuara Brian langsung ke arah salsa, di gendongnya gadis manis itu sampai ke ranjang.ketika hendak di letakkan ke ranjang ternyata salsa terbangun. "ah,, tuan mau apa? " salsa panik. tapi Brian hanya diam.

Sampai akhirnya Brian kembali menidurkan salsa di atas ranjang. dengan lembut Brian merapikan tidurnya , juga menyelimutinya sampai sebatas dada.

Salsa sangat terharu sekarang, dia mengingat mamanya, dulu mamanya selalu memperlakukan salsa seperti ini sebelum tidur hingga malam terakhirnya.

" Hiks,,,, " sekali isakan akhirnya keluar.salsa tak bisa menahan tangisnya.

Brian yang mendengar salsa menangis langsung melihat ke arahnya. salsa yang tahu kalau Brian menatapnya langsung takut, tapi tangisnya tetap sulit untuk ditahan.

Salsa memberanikan menatap Brian. " ma,, af tuan,, apa ak,, aku boleh menangis? " kata salsa terbata. dia benar-benar mau menangis sekarang.

Brian hanya diam tak menjawab hanya melihat dengan tatapan penuh " boleh,,, kan tu,, an? aku sud,, dah tak bisa menahannya lagi! " sambung salsa.

Tetap dengan diamnya, Brian melangkah dan kembali ke balkon lalu menutup pintu.

Salsa langsung terisak dan tersedu dalam tangisnya . Brian mendengar tangisan salsa yang begitu menyayat hati. hingga membuat Brian hampir meneteskan air mata.

Brian mengira kalau salsa menangisi kejadian yang baru menimpanya. padahal salsa menangis karena dia merindukan ibunya.

Lama Brian di balkon sendirian, dia menunggu salsa sampai berhenti menangis , setelah tak terdengar suara tangisan lagi , barulah Brian kembali masuk kamar.

Brian menutup kembali pintu balkon. setelah dia menghadap ke arah dalam kamarnya pandangan pertama yang dituju Brian adalah ranjangnya, dia melihat kalau salsa ternyata sudah tertidur sambil setengah duduk .

Brian menuju ranjang lalu menata kembali tidur salsa, Brian menatap lama wajah sembab yang masih menyisakan beberapa isakan dalam lelapnya.

Brian mengepalkan tangannya , menandakan kalau dia sangat marah sekarang.

Kemudian Brian memutuskan ke penjara bawah tanah. semua penjaga kaget dengan Brian yang datang di jam setengah tiga pagi.

Sesampainya di dalam , Brian langsung menuju ke penjara yang mengurung Bret . " tu,, an,,! " Bret terbata ketika melihat Brian yang di depannya dengan tatapan mematikan.

Kali ini Bret ciut mental karena dia tahu kalau Brian sedang murka terhadapnya. " apa dia belum meminta kematian? " tanya Brian pada penjaga di sana.namun tatapannya tak lepas dari bret.

" Tidak bos dia masih bertahan walau tubuhnya sudah tak berbentuk! " jawab penjaga yang mengawal Brian.

" Siksa dia sampai meminta mati, dan jangan berhenti kalau dia tak memintanya.! " kata Brian.

" Baik bos! " jawab pengawal kemudian Brian keluar untuk kembali ke kamarnya.

Brian tidur dengan salsa yang sudah terlelap. Brian memiringkan tubuhnya, dia menatap ke salsa lama , sampai akhirnya ikut tertidur.

Paginya salsa terbangun lebih dulu dari Brian, salsa menatap Brian dengan tatapan yang mendalam , salsa meneliti setiap jengkal wajah Brian.

" Sangat tampan Tuhan memberikan wajah padamu! " monolog salsa yang terdengar jelas oleh Brian. karena Brian sebenarnya ikut terbangun ketika mendengar pergerakan salsa. namun dia tetap memejamkan matanya.

Brian pun yang di puji salsa tersenyum walau sangat tipis, hingga salsa tak bisa menyadarinya. Brian yang selalu di kagumi kaum hawa tak pernah merasa sesenang ini.

Ada apa dengan Brian , apa dia sedang jatuh hati dengan seorang salsa sahilva. entahlah Brian belum berani menyimpulkan sekarang.

Episodes
1 pertemuan
2 datang
3 bertemu kembali
4 takut
5 menolong
6 panggilan
7 melihat
8 luka
9 sakit
10 siksa
11 di culik
12 murka
13 pelampiasan
14 lupa marah
15 mulai nyaman
16 lebih dekat
17 meminta sekarang
18 menikah
19 khawatir
20 sudah tua
21 akhirnya
22 pergi
23 benar-benar takut
24 menyesal
25 putus asa
26 hilang
27 kenyataan
28 terluka
29 kecewa
30 panik
31 kembali hilang
32 kembali terluka
33 trauma
34 hancur
35 kembali manja
36 ternyata
37 21+ pemanasan
38 lanjut 21+
39 sakit
40 cemburu
41 di bohongi
42 mual
43 mafia
44 sebuah cerita
45 KEHILANGAN
46 ternyata tahu
47 salah paham
48 balas dendam
49 tumbang
50 kedua kalinya
51 maaf
52 kakek
53 kaget
54 membujuk
55 rindu
56 merajuk
57 surat
58 dia ayahmu
59 pergi tanpa pesan
60 aku bukan yuma
61 mencari tahu
62 kembalilah
63 begitu menginginkan
64 kabar baik
65 bunuh diri
66 ketakutanku
67 saudara kandung
68 kebenaran yang pahit
69 tidak sanggup
70 pingsan
71 kami sedarah
72 tidak mampu
73 tewas
74 di culik
75 berulang
76 antara senang dan sedih
77 papa salsa
78 mencari tahu
79 bukan anak papa
80 manjakan padaku
81 aku mencintaimu
82 ayah kandung
83 masa lalu
84 apa yang terjadi
85 mulai menerima
86 lupa
87 ayah
88 bermain sampai puas
89 gendut
90 kembali mencari tahu
91 siapa ayahmu
92 menenangkan
93 kembali perang
94 permainan
95 sangat malu
96 mesum
97 paha mulus
98 cemas
99 kembali mencari tahu
100 hasutan
101 benar-benar benci
102 lapang dada
103 happy ending
Episodes

Updated 103 Episodes

1
pertemuan
2
datang
3
bertemu kembali
4
takut
5
menolong
6
panggilan
7
melihat
8
luka
9
sakit
10
siksa
11
di culik
12
murka
13
pelampiasan
14
lupa marah
15
mulai nyaman
16
lebih dekat
17
meminta sekarang
18
menikah
19
khawatir
20
sudah tua
21
akhirnya
22
pergi
23
benar-benar takut
24
menyesal
25
putus asa
26
hilang
27
kenyataan
28
terluka
29
kecewa
30
panik
31
kembali hilang
32
kembali terluka
33
trauma
34
hancur
35
kembali manja
36
ternyata
37
21+ pemanasan
38
lanjut 21+
39
sakit
40
cemburu
41
di bohongi
42
mual
43
mafia
44
sebuah cerita
45
KEHILANGAN
46
ternyata tahu
47
salah paham
48
balas dendam
49
tumbang
50
kedua kalinya
51
maaf
52
kakek
53
kaget
54
membujuk
55
rindu
56
merajuk
57
surat
58
dia ayahmu
59
pergi tanpa pesan
60
aku bukan yuma
61
mencari tahu
62
kembalilah
63
begitu menginginkan
64
kabar baik
65
bunuh diri
66
ketakutanku
67
saudara kandung
68
kebenaran yang pahit
69
tidak sanggup
70
pingsan
71
kami sedarah
72
tidak mampu
73
tewas
74
di culik
75
berulang
76
antara senang dan sedih
77
papa salsa
78
mencari tahu
79
bukan anak papa
80
manjakan padaku
81
aku mencintaimu
82
ayah kandung
83
masa lalu
84
apa yang terjadi
85
mulai menerima
86
lupa
87
ayah
88
bermain sampai puas
89
gendut
90
kembali mencari tahu
91
siapa ayahmu
92
menenangkan
93
kembali perang
94
permainan
95
sangat malu
96
mesum
97
paha mulus
98
cemas
99
kembali mencari tahu
100
hasutan
101
benar-benar benci
102
lapang dada
103
happy ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!