Fukuzawa langsung pergi tepat setelah aku berjanji untuk menemuinya saat pulang sekolah nanti. Pembicaraan antara aku dengannya berlangsung singkat, tapi lumayan penting. Kupikir dia cukup terganggu dengan rumor yang ada, apalagi itu menyinggung tentang dirinya sendiri.
Sepertinya rumor adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Menurutku, ada dua cara untuk menghentikannya. Yang pertama, waktu. Biarkan saja rumor itu berlalu, tergantung seberapa parah, pastinya nanti akan hilang sendiri. Untuk yang kedua, jelaskan. Jelaskan pada mereka tentang rumor itu, setidaknya mereka akan mendapat gambaran dan rumornya bisa menghilang secara perlahan.
Yah, harusnya aku ada di pihak yang menikmati rumor, bukannya malah terlibat. Semua ini jelas karena Fumiko, tapi aku tidak menyesalinya.
Satu-satunya penyesalanku adalah menjadi siswa pendiam yang terlihat gampangan, karena itulah aku jadi diincar oleh Time Loop.
"(Haruto, sudah selesai dengan Fukuzawa?)"
Baru saja dibicarakan, Time Loop kembali bicara padaku. Kuharap dia tidak memberi omong kosong kali ini.
"(Ya, ada apa?)"
"(Ada yang ingin aku tunjukkan, kembalilah ke kantin!)"
"(Memangnya kenapa?)"
"(Jangan banyak tanya, datang saja!)"
"(Ah, aku mengerti.)"
Suara Time Loop terdengar lebih serius. Dia memaksaku untuk kembali ke kantin, yang berarti dia menyuruhku untuk menemui Fumiko.
Perasaan ini, ada apa sebenarnya? Kenapa aku jadi gelisah? Rasanya jantungku berdetak tak karuan. Dengan segera, aku mempercepat langkah kakiku untuk menuju ke kantin.
"Fumiko?!"
Yang benar saja! Kenapa mejanya penuh? Aku melihat Fumiko dikelilingi tiga perempuan yang ikut duduk di meja itu. Seharusnya meja itu kosong sebelumnya.
Siapa mereka? Jika itu teman sekelasku, harusnya aku masih mengenal mereka. Walaupun sama sekali tidak punya teman, aku tidak sebodoh itu untuk melupakan teman sekelasku. Karena dalam beberapa kasus, aku harus menyelesaikan tugas secara berkelompok.
"(Inilah sebab akibat, kau mengerti maksudku?)"
"(Tidak juga, tapi sepertinya mereka sedang makan bersama.)"
"(Bagus sekali, Haruto. Akhirnya aku bisa melihat sisi bodohmu.)"
Eh?! Sisi bodohku? Apa asumsiku salah? Tidak, bukan begitu. Aku tidak berasumsi sama sekali, yang ada aku hanya menyimpulkan secara singkat.
"(Seperti yang kau lihat, mereka tampak seperti berteman dan makan bersama. Tapi, nyatanya tidak seperti itu.)"
"(Apa maksudmu?)"
"(Maaf baru mengatakan ini, tapi sebenarnya secara diam-diam, Fumiko sedang dirundung.)"
"(Hah?! Dirundung?)"
Apa aku tidak salah dengar? Fumiko dirundung? Perempuan sepertinya mengalami perundungan? Aku terpaksa berpikir sejenak untuk memproses informasi ini.
"(Ah, begitu ya?)"
"(Apa kau kepikiran sesuatu?)"
"(Ya, karena itulah dia sengaja mendekatiku.)"
Dari penjelasan Time Loop tadi, aku jadi tahu kenapa Fumiko berusaha untuk mendekatiku. Dia dirundung karena selalu menarik perhatian orang-orang, baik itu lelaki maupun perempuan.
Ini hanya asumsiku. Mungkin saja, Fumiko dianggap sebagai pencuri hati lelaki, dan beberapa perempuan pasti tidak senang karena Fumiko terkesan selalu cari perhatian. Kemungkinan, untuk lelaki yang sudah memiliki pacar sekalipun, dia akan tetap tertarik pada Fumiko.
Untuk menghindari perundungan lebih lanjut, Fumiko dengan sengaja mendekati salah satu lelaki agar dia dianggap memiliki seorang pacar. Dengan begitu, perhatian orang-orang di sekitarnya jadi berkurang, dan dia akan terbebas dari perundungan.
Yah, tidak buruk, Fumiko. Tapi, kau tahu? Karena pemikiran simpel seperti itu, kau pasti akan kesulitan jika rencananya gagal.
"(Haruto, akan lebih baik jika kau menolongnya.)"
"(Aku mengerti, akan kutolong sekarang.)"
Tidak ada pilihan lagi, aku memang harus menolongnya. Jadi ini maksud dari perasaan aneh tadi? Pantas saja aku merasa gelisah, ternyata Fumiko sedang dalam masalah.
Aku harus bersiap dengan tatapan mata dan suara bisik-bisik nanti. Untuk sekarang, mereka mungkin sibuk dengan urusan masing-masing, tapi apa yang akan terjadi setelahnya pasti berbeda.
"(Berjuanglah, Haruto. Kau pasti bisa!)"
"(Berisik, lebih baik kau isi kekuatan saja!)"
Aku lalu berjalan perlahan mendekati Fumiko. Baguslah jika orang-orang tidak sadar akan keberadaanku, tapi tetap saja, aku pasti akan diperhatikan lagi setelah ini.
"Sebaiknya kau jangan terbawa suasana, Fumiko Reina!"
"Itu benar, seharusnya kau bersyukur karena kami tidak merundungmu."
Tidak merundung?! Apa kalian serius? Astaga, sepertinya aku datang disaat yang tepat.
Mereka mengeluarkan ekspresi tidak senang, lalu melontarkan kata-kata yang bisa saja membuat Fumiko sakit hati. Walaupun tampaknya, dia sudah merasa tidak nyaman dengan kehadiran mereka.
Fumiko hanya bisa diam, pandangannya menunduk ke bawah. Aku tidak bisa melihat wajahnya, apalagi senyumannya yang begitu manis. Dengan kata lain, dia sedang takut sekarang.
"Perempuan seperti mu past—"
"Fumiko, maaf membuatmu menunggu. Aku kembali."
Tentu saja, aku harus menyela mereka. Dengan begitu, mereka pasti akan berhenti dan teralihkan padaku.
"Hah?! Siapa kau?"
"Berani juga lelaki suram sepertimu datang ke sini!"
Wajah mereka penuh intimidasi, dan mereka tampak kesal dengan intervensiku. Tatapannya begitu tajam, tapi aku tidak akan kalah dan berbalik menatap mereka.
"Haruto-kun, selamat datang kembali!"
Ini dia yang ingin aku lihat. Walaupun terkesan sedang memaksa, Fumiko tetap tersenyum padaku. Dengan matanya yang sedikit berkaca, kurasa dia hampir menangis berkat tiga perempuan ini.
Jika saja mereka semua adalah laki-laki, aku pasti akan menghajar mereka di tempat. Namun, sangat disayangkan kalau mereka ini perempuan.
Ngomong-ngomong, makananku belum habis, begitu juga dengan minumanku. Tapi, aku tidak lagi melihat Omurice dan jus jeruk di meja ini.
Kedengarannya sedikit konyol. Sepertinya aku memang tidak dianggap penting di dunia ini. Bahkan, orang tuaku lebih memilih untuk bekerja lembur ketimbang menghabiskan waktu bersama anaknya.
Yah, terserahlah. Untuk apa memikirkannya lebih lanjut? Aku harus fokus pada situasi sekarang, mungkin menggunakan cara Fumiko sebelumnya tidak buruk juga.
"Apa kau sudah selesai makan, Fumiko?"
Pertama, abaikan saja ketiga perempuan ini. Karena yang pasti, aku lebih menikmati pembicaraan dengan Fumiko.
"Ya, tapi, maaf.. makananmu sudah tidak ada."
Ah, sial! Fumiko jadi terlihat semakin sedih. Kurasa aku harus menghiburnya.
"Jangan dipikirkan, bagaimana jika kita kembali ke kelas sekarang?"
"Hei, brengsek! Jangan abaikan aku!"
BRAK!!
Astaga, perempuan ini malah membuat keributan. Dia menendang meja dengan cukup keras, tentu saja itu akan menarik perhatian orang-orang disekitar.
Apa yang harus kulakukan? Memangnya masih perlu ditanyakan? Sebisa mungkin, aku hanya perlu mengabaikan mereka.
"Ayo pergi, Fumiko."
"..."
Eh? Kenapa Fumiko hanya diam?
Oh, benar juga. Seperti yang dikatakan Time Loop, Fumiko dirundung secara diam-diam, yang pasti dia terkejut karena pelaku perundungan tiba-tiba melakukannya secara terang-terangan.
Jika sudah begini, aku harus lebih berani, bahkan aku juga harus siap dibenci oleh Fumiko.
"Eh? Hah?! Haruto-kun? Apa ini?!"
"Sudah kubilang, ayo kita pergi!"
Tanpa ragu, aku memaksa Fumiko untuk berdiri, lalu memegang tangannya, mengajaknya untuk segera menjauh dari kantin ini.
"Tunggu, brengsek! Kenapa kau memegang tangannya?! Memangnya kau siapa?"
Padahal dia ini perempuan, tapi mulutnya begitu kasar. Namun, bagaimanapun itu, ini adalah momen yang tepat. Setelah mengabaikannya beberapa saat, aku akhirnya menghadapi ketiga perempuan ini.
"Siapa aku? Hmm.. agak malu mengatakan ini. Tapi, aku pacaran dengan Fumiko."
Tepat sekali, aku menggunakan cara Fumiko di alur waktu sebelumnya, yaitu berpura-pura pacaran. Walaupun aku tidak pernah pacaran, tapi paling tidak aku tahu tentang apa yang harus kulakukan.
"Hah?! Kau—"
"Kalian pacaran?! Ti-tidak mungkin, kan?"
Seperti yang sudah kuduga, mereka langsung bingung. Sebenarnya tidak hanya mereka, tapi orang-orang yang ada di sekitar kantin juga bingung dengan kata-kataku barusan.
Yah, ini adalah kesempatan untuk kabur. Jadi, aku membawa Fumiko pergi secara paksa, dengan tangan kami yang masih menyatu satu sama lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
☆White Cygnus☆
nah gitu, harus tegas.
2024-08-01
1