Apa-apaan ini?!
Dunia di sekelilingku masih terlihat putih, ini seperti aku terjebak dalam ruang tanpa batas. Tidak, lebih tepatnya ruangan hampa udara, karena rasanya agak sulit bernapas disini.
"Dimana ini? Apa yang terjadi?" gumamku, mencoba menenangkan diri.
Saat tersadar sepenuhnya, aku mencoba melihat sekeliling.
Ini.. yang benar saja?! Apa aku sedang bermimpi? Ruangan di sekitarku dipenuhi dengan berbagai simbol dan perangkat yang berhubungan dengan waktu.
Jam dinding besar menempel di tiap sudut, berdetak dengan ritme yang tidak sinkron. Ada juga jam pasir raksasa di satu pojok ruangan, pasirnya mengalir dengan kecepatan yang tak terduga, kadang cepat, kadang lambat.
Tidak hanya itu, sebuah kalender elektronik menampilkan tanggal yang berganti-ganti dengan cepat. Sementara di atas kepalaku, ada sebuah pendulum besar berayun perlahan.
Bisakah kalian menebak perasaanku saat ini? Ya, benar sekali. Rasanya banyak emosi negatif bercampur aduk, seperti bingung, cemas, kesal, dan banyak lagi.
Jujur saja, karena semuanya bercampur aduk, aku jadi merasa sedikit tenang. Namun, itu ketenangan yang aneh, bahkan mengerikan.
STEP! STEP!
Suara langkah kaki mendekat, menggema di ruangan yang seolah penuh dengan waktu ini. Suaranya membelakangi ku.
Aku berbalik dan melihat Fumiko, tidak.. Time Loop, yang muncul dengan senyum anehnya lagi. Astaga, wajah Fumiko jadi tampak jelek jika senyumnya seperti itu.
"Selamat datang di antara ruang dan waktu, Haruto-kun!"
Dia menyambutku, tapi entah kenapa, aku merasa kalau nadanya terdengar sedikit mengejek.
"Antara ruang dan waktu? Apa maksudmu?"
Tentu saja, satu-satunya pilihanku saat ini hanyalah bertanya, dan terus bertanya.
"Waktuku tidak banyak untuk menjelaskan ini, kuharap kau bisa lebih kooperatif."
Hah... Aku menghela napas, berusaha menenangkan pikiranku yang bergejolak.
"Baiklah, katakan saja. Apa tujuanmu membawaku kesini?"
"Tidak perlu terburu-buru, kita bisa duduk dan bersantai dulu."
Bersantai? Di ruangan ini? Dan juga, duduk dimana? Konyol sekali. Bahkan lebih konyol lagi saat dia menyuruhku untuk tidak terburu-buru, padahal dia sendiri yang berkata kalau waktunya tidak banyak.
TAK!
Eh?! Yang benar saja!
Tepat setelah suara jentikan jari terdengar, ada sebuah meja dan dua kursi muncul di hadapanku.
"Akhirnya aku bisa bersantai."
Time Loop menarik salah satu kursi, lalu mendudukinya. Sementara aku sendiri, masih merasa bingung dengan semua ini. Rasanya aku perlu sesuatu untuk memulihkan kewarasanku.
Entah sesuatu seperti apa, tapi aku memang memerlukannya. Jika saja semuanya hanya kebetulan, maka aku hanya perlu kabur.
"Duduklah, Haruto-kun! Kau akan lelah jika terus berdiri."
"Aku mengerti."
Tidak memiliki pilihan lain, aku ikut menarik kursi yang tersisa, kemudian mendudukinya.
Kami pun duduk berhadapan. Jika dilihat-lihat, meja di antara kami penuh dengan angka-angka digital yang terus berputar dan berubah.
Disini aku sama sekali tidak mengerti. Memikirkan dengan logika pun rasanya percuma, karena semuanya tidak masuk akal. Satu-satunya yang bisa kuandalkan adalah terus berasumsi.
Sejak dulu, aku memang tipe orang yang terlalu banyak berpikir, bahkan untuk hal tidak penting. Saat aku mengaitkan banyak hal dengan beberapa detail, mengasumsikan sesuatu jadi terasa mudah.
Yah, setidaknya aku sudah melakukannya saat berhubungan dengan Fumiko. Walaupun terkesan begitu percaya diri, tapi asumsiku tentang dia yang ingin berpura-pura pacaran denganku adalah kebenaran.
Sekarang, aku harus mencari informasi lebih banyak tentang Time Loop, lalu terus berasumsi. Tidak masalah jika itu tidak benar, karena semuanya memang terkesan rumit.
"Langsung saja. Apa kesepakatan yang ingin kau tawarkan?"
Aku berusaha untuk tegas, menatap mata Time Loop yang berkilat penuh teka-teki.
"Singkatnya, aku ingin berpindah tubuh."
"Hah? Berpindah tubuh?"
"Ya, izinkan aku masuk ke dalam tubuhmu, lalu kau bisa bebas menggunakan Time Loop."
"Jangan bercanda! Memangnya ada orang yang ingin kekuatan aneh itu?"
Jujur saja, tawarannya cukup aneh. Time Loop ingin berpindah tubuh, yang berarti, Fumiko akan terbebas. Tapi sebagai gantinya, akulah yang akan terkekang.
Ah, bagaimana ini? Jika terus mengikuti alurnya, maka aku akan semakin tersiksa.
Aku ingin pulang dan bersantai di apartemenku, tapi kenapa sesulit ini?! Time Loop, sialan kau!
"Haruto Keita, setiap orang pasti memiliki penyesalan. Apa kau setuju dengan kata-kataku ini?"
"Ada apa tiba-tiba?"
"Jawab saja!"
Tatapan Time Loop semakin tajam, dan itu seolah-olah terus menusuk kepalaku, membuatku terpaksa mengikuti perkataannya.
"Ya, aku setuju. Terus kenapa?"
"Aku juga memiliki penyesalan, kau tahu? Sebenarnya, rencana awalku adalah memanfaatkan pengaruh Fumiko untuk mencapai tujuanku. Dia gadis yang populer dan memiliki banyak koneksi. Dengan mengendalikan tubuhnya, aku bisa mempengaruhi banyak hal."
"Hmm.. itu tidak menjawab apapun."
"Setidaknya dengarkan aku sampai habis. Mungkin kau sudah menebaknya, tapi kau langsung tahu tentang rencana awalku yang hancur berantakan."
"Ya, tentu saja. Walaupun aku tidak tahu tujuanmu, biarkan aku menebaknya. Penyesalanmu adalah menjadikanku sebagai target pertama. Apa aku salah?"
"Tepat sekali. Karena pemikiranmu yang merepotkan itu, aku terpaksa beralih ke rencana cadangan, yang bahkan baru saja aku pikirkan."
Sudah kuduga, sedari awal, Time Loop berniat untuk memanfaatkan ku melalui Fumiko. Dengan kata lain, sebenarnya Fumiko tidak ada hubungannya. Time Loop hanya mengincar dan menjadikanku sebagai targetnya, entah untuk apa.
Asumsiku itu semakin diperkuat dengan momen awal saat aku mengalami Time Loop. Seharusnya dia memberiku sedikit petunjuk tentang apa yang harus kulakukan. Namun nyatanya, aku dibiarkan mengalami Time Loop secara terus menerus, seolah-olah sedang diuji.
Di momen ini, aku jadi sedikit prihatin dengan Fumiko. Karena ulah Time Loop, privasinya jadi sedikit mengendor, tapi untungnya tidak ada rumor aneh tentang perubahannya.
"Kau kira dengan adanya Fumiko, aku jadi mudah dipengaruhi? Sayang sekali, Time Loop, kau salah dalam memilih orang."
"Ya, karena itulah aku menyesal."
Jika saja aku adalah orang yang malas berpikir, dan mudah terpikat dengan seorang gadis cantik, maka kemungkinan rencana Time Loop akan berjalan lancar. Tapi sayangnya, rencananya berantakan karena aku bukanlah orang yang seperti itu.
"Jika sudah begini, katakan saja tujuanmu!"
Aku kembali menegaskan tentang tujuannya, karena Time Loop sendiri yang bilang kalau waktunya tidak banyak.
"Itu.. aku tidak bisa melakukannya, sebelum berpindah ke tubuhmu."
Ah, dia mengungkitnya lagi. Sebenarnya apa yang ingin dilakukannya? Kenapa aku yang dijadikan target?
"Rumit sekali, apa memang harus berpindah tubuh?"
"Tentu saja, kan. Memangnya kau kepikiran cara lain? Bukankah kau ingin membebaskan gadis ini? Aku juga merasa bersalah karena mengambil banyak informasi tentangnya."
"Entah seperti apa wujud aslimu itu, tapi bagaimana bisa kau merasa bersalah?"
"Kau mengejekku?!"
"Tidak, bukan itu. Hanya saja, aku jadi kepikiran satu hal."
"Apa itu?"
Aku tidak tahu apakah ini bisa dilakukan atau tidak, jadi akan lebih baik jika membicarakannya dengan Time Loop lebih dulu.
"Kupikir aku bisa membiarkanmu tinggal di tubuhku, tapi sebelum itu, bisakah kita menjelajahi ruangan ini?"
"Untuk apa? Tidak ada yang spesial disini."
"Kau tidak menjawab apapun. Aku hanya bertanya, apakah itu bisa atau tidak?"
"Ah, begitu? Kurasa bisa saja."
"Baiklah, sudah diputuskan."
Seperti yang sudah kukatakan di awal, aku akan terus menggali banyak informasi tentang apa yang kualami sekarang. Dan tentu saja, detail-detail tentang ruangan ini tidak kalah penting agar aku bisa berasumsi dengan lebih tepat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
☆White Cygnus☆
Besar kecil, besar kecil. Mimpi pas lagi demam.
2024-07-31
1
☆White Cygnus☆
Latar tempat di nya dipisah bang. Di mana. Di sini.
2024-07-31
1
Acumalaka Sir
anjayy dingin kali🥶🥶 salah pilih orang katanya sheshhh🥶
2024-07-09
1