chapter 07

Setelah berkeliling, Jenk bertanya kepada pria yang menuntun dia tadi,

"Siapa nama anda? tanyanya formal karena dia tidak mengetahui siapa dia sebenarnya (yaelah gimana sih lu jenk, masa orang sudah mau satu hari berkeliling bersama, baru lu tanya namanya?🙄🙄🙄 ka ga asyik lu)

" Xiao Yan panggil saja hamba Yan yang mulia" jawabnya dengan sopan

"ya Saya Jenk Bright, panggil saja jenk" jawab jenk memperkenalkan diri

"Hamba tidak bisa memanggil yang mulia dengan nama saja, itu kurang ajar bagi kaum hamba karena yang mulia adalah junjungan hamba" jawab yan dengan sopan

" Baiklah terserah kau saja" ucap jenk mengalah.

Lalu yan membawa mereka ke sebuah gedung, ketika mereka memasuki salah satu ruangan yang tidak sembarangan orang masuk kecuali pemilik dari Dunia itu, Yan menyuruh jenk untuk masuk keruangan itu

"Yang mulia silahkan masuk keruangan itu, hamba tidak bisa menemani yang mulia masuk" pintanya kepada jenk

Lalu jenk masuk dengan tenang meninggalkan Jo dan yan di luar, ketika Ia masuk langsung di sambut dengan ruangan yang begitu mewah batu kristal menghiasi ruangan itu menyinari seluruh ruangan itu bagai siang, di tengah ruangan terdapat meja bundar dan di atasnya terdapat sebuah kotak kayu dan itu menarik perhatian Jenk, Dia berjalan pelan sambil memperhatikan kotak kayu itu karena terdapat ukiran unik di sisi kotak dan terdapat tulisan kecil yang berinisial JB, jenk berpikir sejenak kek dia familiar dengan inisial ini, mungkin nanti dia akan bertanya sama yan, lalu dia melanjut membuka kotak kayu itu dengan hati-hati tenyata di dalamnya terdapat sebuah kertas dan kalung berliontin batu permata dengan inisial JB juga, lalu Ia beralih ke sebuah kertas yang isinya

"selamat datang kembali sang titisan"

"Isi dunia ini ada dalam kendalimu JB (Jenk Bright)""

Jenk kaget dengan tulisan yang terukir itu karena di dalamnya terdapat namanya, dia bertanya-tanya siapa yang menulis ini? itulah yang dia pikirkan. Setelah membaca isi surat dia beralih ke pojok surat karena terdapat tulisan kecil yang berbunyi "teteskan darahmu di atas permata kalung" lalu dia menoleh ke arah kalung sambil menimang dan berpikir haruskah saya meneteskan darahku?

"ah coba sajalah, Mungkin tidak apa kali ya" gumamnya pelan, lalu menggigit jari kelingking dengan keras karena tidak terdapat jarum atau pisau disitu, setelah jari kelingkingnya mengeluarkan darah langsung dia arahkan ke kalung tidak lama kemudian sebuah cahaya keunguan bercampur putih melingkupinya tampaklah pemuda tampan berdiri dengan kokoh kulit sehalus sutra😁 hidung mancung dengan rahang kokoh alis tebal berbentuk pedang, bulu mata lentik dengan bola mata tajam ah kesempurnaan yang tiada tara para readers membayangkan sendiri saja e sesuai imajinasi para readers pecinta pria tampan bagi kalangan saudari dan ketampanan ideal bagi para saudara

Ya pemuda itu adalah jenk dengan sebuah kalung bertengger manis di lehernya kalung itu tidak dapat di lihat oleh orang lain kecuali Jenk itu sendiri, lalu dia melanjutkan untuk melihat isi ruangan itu, selang beberapa menit jenk tidak menemukan apa yang menarik perhatiannya lalu dia segera keluar dari ruangan itu dan di depan pintu masih berdiri Yan dan Jo yang menatapnya cemas mereka segera menghampiri

" Selamat yang mulia anda telah berhasil" ucap Yan dengan senang melihat jenk baik-baik saja

" Apa anda tidak apa-apa tuan? tanya Jo

"Terimakasih Yan, dan yah saya baik-baik saja Jo" ucapnya santai

"Apa yang terjadi di dalam Tuan? tanya Jo

"hanya menemukan sebuah kotak kayu yang berisi sebuah kertas dan kalung berliontin batu permata"jawab jenk

"dan oh ya Yan kenapa terdapat inisial nama saya di kotak kayu dan kalung dan apa maksudnya sang titisan? tanya Jenk pada Yan

" Benda itu memang milik yang mulia, dan untuk titisan yang mulia adalah orang yang terpilih yang akan menyeimbangkan kekacauan dunia ini dan suatu saat yang mulia akan mengerti" Yan menjawab pertanyaan jenk, jenk mau bertanya lebih lanjut sudah di arahkan ke jawaban yang membuat Jenk naik darah tingkat dewa " suatu saat yang mulia akan mengerti". Kalimat apa itu? kalimat yang membuat dia mati penasaran.

Untuk memendam rasa kesalnya jenk langsung keluar dari ruangan itu. Dia menuju ke sebuah rumah yang pekarangan nya di penuhi berbagai jenis bunga dan di halaman belakang rumah terdapat sebuah gazebo yang berdiri di atas kolam teratai, pemandangan di sekitar situ cocok untuk bersantai.

Jenk melangkah naik di gazebo dan duduk merenung apa yang telah Ia alami selama sampai di situ, jujur dia masih bingung dengan semua ini, dia berpikir bahwa dia masih bermimpi, sementara dia masih berkutat dengan lamunannya, tiba-tiba hp nya berbunyi seseorang menghubungi dia, bunyi dering telepon tidak berlangsung lama, dia langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang telpon.

"Halo dengan siapa? kalau tidak ada yang penting tidak usah telpon" ketusnya tanpa mendengar ocehan dari seberang sana

" hei prince apakah kau sudah lupa kakakmu? saut seseorang dari seberang sana

" ya siapa kau? sautnya masih dalam mode kesal belum menyadari siapa yang telpon

" jangan mengaku sembarangan sebagai ka...." ucapnya tersadar lalu melihat layar hp siapa yang telpon dan menyadari kalau sang kakak kesayangan yang telpon

" eh? hai my dearest sista yang paling cetar membahana, yang melebihi kecantikan yang ada di bumi" ucapnya dengan cepat sebelum mendengar suara dingin dari seberang sana.

" Kau sudah melupakan kakakmu ya? bagus" ucap jenny dengan nada yang sangat dingin,

"oh ti...dak kakak, maksud aku..." jenk belum selesai, ucapannya sudah di potong

" Kapan kau balik? tanya jenny langsung pada intinya karena masih kesal dengan sang adik

" eh? mungkin besok" jawabnya asal karena baru sadar ternyata pesta ulang tahunnya tinggal 3 hari lagi

" Ya cepat pulang" tanggap jenny langsung tutup telpon tanpa menunggu jawaban dari jenk.

" hufffft kalau dearest sista marah langsung tutup telpon sepihak" keluhnya sambil menghembuskan nafas kasar, setelah dia mematikan telpon dia beranjak dan mencari keberadaan Yan dan Jo.

Tidak berlangsung lama dia menemukan keberadaan mereka sedang melatih para pengawal berpedang, Jenk cukup tertarik dengan cara mereka mengayunkan pedangnya, dia cukup kagum dengan para prajurit kerajaan yang gagah berani dengan baju zirah mereka, kalau di dunia modern mungkin cocok untuk ikut menjadi anggota kemiliteran. Yan dan Jo yang melihat tuan mereka mendekat, menghentikan latihan mereka,

"Salam Yang Mulia/Tuan" ucap Yan, Jo, dan para pengawal serentak yang di angguki oleh oleh jenk,

" Yan, besok saya dan Jo akan kembali ke China" ucap Jenk menyampaikan maksudnya

"Mungkin akan lama baru berkunjung kembali" lanjutnya lagi

"Yang mulia tidak usah kuatir, yang mulia bisa berkunjung kapan saja, karena tempat ini selalu ada di manapun yang mulia berada" jawab Yan dengan sopan.

" Baiklah" saut Jenk yang tidak menyadari maksud kata terakhir dari Yan

"Nanti di lanjutkan lagi ya"

Jangan lupa jempolnya kakak👍🙏🙏

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

seruuuu thor lanjutkan

2022-09-12

0

Edi Budiyani

Edi Budiyani

oke tambah menarik aja👍👍👍

2022-06-11

0

Tono Ikbar

Tono Ikbar

kerenn

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan (Revisi)
2 Chapter 01
3 chapter 02
4 chapter 03
5 chapter 04
6 chapter 05
7 chapter 06
8 chapter 07
9 chapter 08
10 chapter 09
11 Pesta ulang tahun Jenk
12 chapter 11
13 Keberangkatan ke Korea
14 chapter 13
15 High school Xx Korea(Revisi)
16 chapter 15 Pesta ulang tahun
17 Keberangkatan ke Korea
18 Janji temu
19 High School Internasional xx Korea
20 Hadiah tunggal
21 Menjalani hukuman dan Fans maniak
22 Rapat Direktur
23 Sedikit masalah
24 Kehebohan para awak media
25 Kedatangan Paman Jery
26 Masalah baru
27 Menolong
28 Identitas wanita itu
29 Roy Anderson
30 Duel basket
31 Pertandingan terakhir
32 Pelajaran berharga
33 Merayakan kemenangan
34 Chapter 30
35 Motor sport baru
36 Usil
37 Pulang
38 Dua Tim
39 Karnaval
40 Konser
41 Kedatangan Jenny
42 Menuju Seoul
43 Pertandingan 30 besar
44 Sepuluh besar
45 Pertandingan terakhir
46 Penyelamatan
47 Pertandingan terakhir 2
48 Pertandingan terakhir 3
49 Kemenangan
50 Penerimaan hadiah
51 Kedatangan Nyonya dan Tuan Bright
52 Penghadangan
53 Kembali
54 Penyelidikan
55 Salah target
56 Paman?
57 Markas baru
58 Min Sik
59 Hyun Ji juga bergabung
60 Meniru hasil desain Jenny
61 Aksi tak terduga
62 Lone Club
63 Menuju Lone Club
64 Traktiran oleh Pangeran es
65 Black shadow
66 62
67 Idola baru
68 Ngobrol santuyyy
69 Kunjungan Tuan Black Shadow
70 Latihan
71 Jenk menghilang?
72 Sinyal baik
73 Memberikan tanda
74 Binatang Iblis
75 salah sasaran
76 Menemukan
77 Sky hotel
78 Kembali ke Busan
79 Tuan Muda Wen
80 76
81 Casting dan Pesta perayaan Lone club
82 Perayaan Lone club
83 Nona Rose
84 Balapan
85 Tuan Muda Lee dan Park vs Laki-laki misterius
86 Akhirnya
87 Membeli perusahaan dengan koin?
88 Perusahaan Teknologi
89 Perjalanan ke Eropa
90 Lukisan Legendaris
91 Perjalanan di Italia
92 Rumah lelang (Kilang anggur)
93 Hasil akhir
94 Rumah kecantikan J'Niang
95 Dr Park
96 Produk pertama
97 J'Niang beauty
98 Seorang misterius
99 Wawancara eksklusif
100 Perkembangan J'Niang beauty
101 Random things
102 Rapat
103 Acara hari perayaan ulang tahun sekolah
104 Penyerangan
105 Kekuatan gabungan para penggemar
106 Rencana Acara Birthday pangeran Es
107 Pesta perayaan ulang tahun Jenk
108 Kejutan
109 Giveaway
110 Hadiah utama
111 Teror?
112 Random
113 Kunjungan
114 Serigala bulan
115 Draft
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Perkenalan (Revisi)
2
Chapter 01
3
chapter 02
4
chapter 03
5
chapter 04
6
chapter 05
7
chapter 06
8
chapter 07
9
chapter 08
10
chapter 09
11
Pesta ulang tahun Jenk
12
chapter 11
13
Keberangkatan ke Korea
14
chapter 13
15
High school Xx Korea(Revisi)
16
chapter 15 Pesta ulang tahun
17
Keberangkatan ke Korea
18
Janji temu
19
High School Internasional xx Korea
20
Hadiah tunggal
21
Menjalani hukuman dan Fans maniak
22
Rapat Direktur
23
Sedikit masalah
24
Kehebohan para awak media
25
Kedatangan Paman Jery
26
Masalah baru
27
Menolong
28
Identitas wanita itu
29
Roy Anderson
30
Duel basket
31
Pertandingan terakhir
32
Pelajaran berharga
33
Merayakan kemenangan
34
Chapter 30
35
Motor sport baru
36
Usil
37
Pulang
38
Dua Tim
39
Karnaval
40
Konser
41
Kedatangan Jenny
42
Menuju Seoul
43
Pertandingan 30 besar
44
Sepuluh besar
45
Pertandingan terakhir
46
Penyelamatan
47
Pertandingan terakhir 2
48
Pertandingan terakhir 3
49
Kemenangan
50
Penerimaan hadiah
51
Kedatangan Nyonya dan Tuan Bright
52
Penghadangan
53
Kembali
54
Penyelidikan
55
Salah target
56
Paman?
57
Markas baru
58
Min Sik
59
Hyun Ji juga bergabung
60
Meniru hasil desain Jenny
61
Aksi tak terduga
62
Lone Club
63
Menuju Lone Club
64
Traktiran oleh Pangeran es
65
Black shadow
66
62
67
Idola baru
68
Ngobrol santuyyy
69
Kunjungan Tuan Black Shadow
70
Latihan
71
Jenk menghilang?
72
Sinyal baik
73
Memberikan tanda
74
Binatang Iblis
75
salah sasaran
76
Menemukan
77
Sky hotel
78
Kembali ke Busan
79
Tuan Muda Wen
80
76
81
Casting dan Pesta perayaan Lone club
82
Perayaan Lone club
83
Nona Rose
84
Balapan
85
Tuan Muda Lee dan Park vs Laki-laki misterius
86
Akhirnya
87
Membeli perusahaan dengan koin?
88
Perusahaan Teknologi
89
Perjalanan ke Eropa
90
Lukisan Legendaris
91
Perjalanan di Italia
92
Rumah lelang (Kilang anggur)
93
Hasil akhir
94
Rumah kecantikan J'Niang
95
Dr Park
96
Produk pertama
97
J'Niang beauty
98
Seorang misterius
99
Wawancara eksklusif
100
Perkembangan J'Niang beauty
101
Random things
102
Rapat
103
Acara hari perayaan ulang tahun sekolah
104
Penyerangan
105
Kekuatan gabungan para penggemar
106
Rencana Acara Birthday pangeran Es
107
Pesta perayaan ulang tahun Jenk
108
Kejutan
109
Giveaway
110
Hadiah utama
111
Teror?
112
Random
113
Kunjungan
114
Serigala bulan
115
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!