" teknik berperang yang sangat menakjubkan ,namun sayangnya teknik mu itu masih banyak yang harus kamu perbaikan. aku tidak mau basa basi lagi denganmu jadi biar ku tunjukkan teknik berpedang aliran angin sebenarnya!"
pemimpin pembunuh turun dari atas atap sambil menarik pedang bermata dua .pedang itu nampak tidak terlalu tajam namun memiliki kekuatan yang hampir baik.
" lihat baik-baik teknik berperang aliran angin ,gaya pertama !"
ucap pembunuh sambil bergerak dengan cepat ke arah wanita muda . gerakan pembunuh itu dapat di katakan sangat cepat sampai-sampai wanita muda itu tak bisa melihat pergerakan musuh.
" bagaimana bisa aku tidak bisa melihat pergerakannya,aku tidak boleh lengah sama sekal..."
ding...
Desiran dua logam saling bertemu, nampak serangan yang di lancarkan pembunuh itu hampir saja menebas leher wanita muda .
" reflek yang baik ,tapi bagaimana dengan tebasan ini!" ucap pembunuh sambil memberikan serangannya kembali ,namun kali ini tebasan yang di lancarkan seolah-olah terdapat dua pedang sekaligus yang bergerak secara bersamaan.
melihat tebasan mengarahkan kepada secara membabi buta membuat wanita itu tampak cukup panik, wajahnya terlihat suram dengan nafas tak beraturan.
dia mencoba menangkis semua tebasan yang mengarah ke arahnya ,namun gerakan yang di lakukan pembunuh itu tak bisa di imbangi.
satu persatu tubuhnya tergores pedang tajam,darah segar mulai mengalir dengan nafas yang semakin tak beraturan .
Tawan senang terdengar dari mulut pembunuh yang meremehkan wanita muda itu. banyak celah yang terbuka akibat wanita itu panik sehingga peluang itu segera di gunakan oleh pembunuh untuk memberikan serangan.
Brak...
Tendangan kuat melemparkan wanita itu jauh ke belakang. Tubuhnya menghantam tembok dengan kerasnya sampai terdengar suara tulang rusuknya yang patah
"ugh... " wanita itu memuntahkan darah segar dari mulutnya, tubuhnya nampak hampir tak bisa berdiri setelah luka dan serangan yang cukup fatal di bagian vital dada.
" hahahaha...aku sudah mengatakan dari awal untuk menyerah ,tapi karena kamu sudah memilih sebaliknya maka aku tidak akan ragu. sekarang matilah di pedang cantiku !"
Pembunuh itu mengayunkan pedang di kepala wanita muda,Sao ji yang melihat itu segera maju untuk menolong ,namun lagi-lagi dia di buat kaget dengan apa yang di lakukan wanita itu.
Sao ji dengan jelas melihat tubuh wanita itu sudah lemah dan tak bisa bergerak dengan leluasa ,namun tanpa di duga pada saat-saat terakhir wanita itu tiba-tiba berpindah dari tempatnya dan berdiri di samping pembuluh dengan pedang telah menusuk jantung pembuluh.
" terimakasih telah membuatku menyadari kesalahan ku dalam teknik berpedoman aliran angin gaya pertama. meskipun kau kuat,tapi pemenangnya adalah aku!" ucap wanita itu sambil menarik pedang yang tertanam di jantung pembunuh.
" uak...teriak kesakitan pembunuh sebelum tersungkur ke tanah dan terbunuh .
meskipun wanita itu menang,namun luka yang dia derita cukup serius hingga membuatnya tak mampu mengangkat tubuhnya sendiri.
di saat yang sama luka Tanpa senang Sao ji menginjak rantai pohon di atas atas yang membuat keberadaan soa ji terekspos.
Wanita itu dengan cepat mengambil pedangnya dan dia hunuskan ke arah Sao ji meskipun tangannya bergetar hebat setelah mengangkat pedangnya.
" siapa di sana?" teriak wanita itu ke arah Sao ji.
wajah wanita itu tampak pucat dengan jantung berdebar dua kali kilat dari sebelumnya. Dia mengira Sao ji adalah salah satu dari pembunuh yang mengincarnya sehingga dia melakukan defensif kepada dirinya sendiri meskipun dia tau jika memang benar Sao ji adalah musuh dia tidak akan bisa melakukan apapun .
di sisi lain soa ji yang telah ketauan,pada akhirnya dia juga menujukan dirinya sambil mengangkat tangannya.
" kamu jangan salah sangka aku bukan bagian dari pembunuh yang mengincar nyawamu!" ucap soa ji yang tak ingin wanita itu salah sangka.
meskipun soa ji Telah memberitahu bahwa dirinya bukan dari dari orang-orang pembunuh itu,tetapi tak mungkin wanita itu akan Percaya begitu saja terlebih mereka adalah orang asing yang tak saling mengenal.
tatapan mata wanita itu menujukan kewaspadaan namun di sisi lain luka yang dia derita cukup membuatnya tersiksa.
" apa kamu kira aku akan percaya dengan kamu, kamu pasti orang yang mengirim komplotan pembunuh untuk mengincar nyawaku bukan? siapa kamu dan dari klan mana kamu berasal." ucap wanita muda yang tak percaya dengan Sao ji.
" aku sudah mengatakan bahwa aku bukan dari komplotan pembunuh . namaku low ziyan,aku berasal dari wilayah barat dan baru tadi siang aku aku sampai di kota pedang ini . terserah percaya atau tidak,tapi yang pasti jika aku ingin aku sudah membunuhmu sedari awal," jawab sao ji berniat meninggalkan wanita itu sendiri di sana .
Sao ji sudah berniat akan meninggal wanita itu ,namun di saat yang sama terdengar suara langkah kaki orang-orang yang kemungkinan besar dari keadaan kota pedang .
jika keamanan kota pedang menemukannya di sini dengan banyak jasat tergeletak di tanah maka tak mungkin dirinya bisa saja dalam masalah ,terlebih berurusan dengan klan harimau sayap emas pasti tidak akan mudah.
" sebaiknya kamu pergi dari sini sekarang,jika tidak mungkin saja kamu akan di tangkap oleh keamanan kota pedang Karen Telah membunuh pembunuh ." ucap soa ji sambil melihat ke arah wanita itu.
Di dalam hati soa ji tersirat rasa ingin membantu namun karena wanita itu Sendiri yang tak mau di tolong membuat Sao ji akhirnya tak jadi membantu wanita itu.
Suara orang-orang dari klan harimau sayap emas terdengar berniat akan memasuki jalan tempat mereka saat ini .
Wanita muda yang awalnya tak mempercayai Sao ji pada ahlinya menurunkan ke kewaspadaannya karena melihat tak ada niat jahat atau membunuh di dalam diri Sao ji.
"hey... bisakah kamu menolongku untuk pergi dari sini, aku kehabisan tenaga saat ini ," jawab wanita itu meminta tolong.
Sao ji menghela nafas dan segera datang ke arah wanita itu ,dia segera mengendong wanita itu dan melompat ke atas atap dan pergi meninggalkan jalan berumur darah itu.
wanita muda itu yang di gendong Sao ji dia nampak tak berbicara apapun dan hanya menundukan wajahnya,namun tampak sengaja wajahnya memerah .
sesaat kemudian padangan wanita itu mulai redup dan pada akhirnya tak sadarkan diri di pelukan Sao ji .
" oy...jangan pingsan di sini ,apa kamu mau merepotkan pria yang baru kamu kebal ini. Oy...oy..." ucap soa ji mencoba membangunkan wanita itu .
" ah... merepotkan !" jawab Sao ji sambil membawa wanita itu masuk kedalam dalam penginapannya.
Di sisi lain di tempat pembunuhan di bunuh
" cari siapapun yang telah membuat onar di kota pedang ku ini !"ucap seorang pria yang gagah dan berotot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Akhirnya minta tolong juga wanita itu
2024-07-14
0