asal usul buah dewa

Buah dewa adalah sebuah artefak yang diciptakan oleh leluhur-leluhur klan Phoenix di masa lampau, digunakan sebagai alat untuk menguasai dunia.

Dikatakan bahwa buah dewa tersebut mampu memberikan kekuatan tertinggi kepada seseorang dari klan Phoenix yang memakannya, namun dengan risiko yang sangat tinggi.

Kekuatan dari buah itu begitu dahsyat sehingga siapa pun yang memakannya dan tubuhnya tidak mampu menampung kekuatan dari buah dewa, maka mereka yang memakan buah dewa hanya akan menemui kematian dengan tubuh yang meledak seperti balon yang terlalu banyak diisi udara.

Dari sekian banyak buah dewa yang diciptakan oleh leluhur-leluhur klan Phoenix di masa lalu, hanya ada satu buah dewa yang berbeda dari yang lainnya dan menjadi salah satu faktor kemunduran klan Phoenix.

Sebelumnya, klan Phoenix adalah klan dengan kekuatan terbesar di dunia dan menjadi puncak kekuatan di daratan Dao, salah satu perwujudan dari keberhasilan melahirkan orang-orang kuat klan Phoenix yang tak lain karena buah dewa yang dibuat leluhur pada saat itu.

Buah dewa menjadi sebuah benda yang dapat secara instan meningkatkan kekuatan dan tingkat mereka tanpa harus berusaha keras, sehingga buah dewa terus dikembangkan oleh klan Phoenix sebagai aset klan.

Namun, karena keserakahan mereka akan kekuatan, orang-orang dari klan Phoenix melakukan pencampuran banyak bahan suci untuk membentuk buah dewa yang lebih kuat, dan akhirnya terbentuklah buah dewa berwarna biru yang lahir dari dalam kelopak teratai.

Kelahiran buah dewa yang lebih sempurna segera menarik semua orang kuat dari klan Phoenix untuk mengambil dan memakannya, akibatnya saling membunuh antara saudara terjadi.

Akhirnya, hanya ada satu orang tersisa yang berhasil mengalahkan kompetitor kuat dari klan Phoenix.

Namun, mayat, darah, semuanya menumpuk di sekeliling buah dewa yang membuat buah dewa tampak bukan seperti namanya, melainkan seperti buah iblis.

Leluhur klan Phoenix yang terakhir segera datang ke arah buah dewa, tangannya sudah satu langkah sampai di buah dewa, namun sebelum itu darah segar mengalir dari jari yang menetes tepat di buah dewa.

Tetesan darah membuat buah dewa tiba-tiba bereaksi dengan mengeluarkan cahaya biru kuat yang mampu melemparkan leluhur klan Phoenix.

Cahaya biru tampak menyebar ke segala arah, namun yang tak diduga adalah cahaya itu tampak seperti menyerap darah segar yang ada di sekelilingnya sehingga membuat cahaya biru berubah menjadi merah darah, begitu juga dengan buah dewa.

Warna buah dewa yang berubah menjadi merah darah seketika meledak menghasilkan sebuah gelombang yang membentang kubah yang sangat besar transparan.

Tak banyak orang yang bisa melihat kubah yang terbentuk dari buah dewa, namun berbeda untuk mereka yang memiliki hati yang kotor.

Leluhur klan Phoenix yang berhasil mengalahkan saudaranya sendiri mendapatkan sebuah karma yang menakutkan.

Tubuhnya tiba-tiba saja terbakar tertelan oleh api biru bercampur merah darah yang membuatnya berubah menjadi abu dalam hitungan detik.

Tak hanya dia, ratusan orang dari klan Phoenix yang memiliki hati kotor mendapatkan nasib yang sama seperti yang dialami oleh leluhur klan Phoenix di masa lalu.

Akibatnya, klan Phoenix mengalami kemunduran yang sangat signifikan, namun mereka masih bisa bertahan selama ratusan tahun dengan bantuan buah dewa generasi pertama yang hanya terbatas, akibat cara pembuatan buah dewa itu yang hanya diketahui leluhur klan Phoenix yang telah mati karena buah dewa generasi kedua (serakah).

Tidak hanya dampak negatif, namun terdapat dampak positif dari buah dewa generasi kedua yang memiliki pengaruh besar, kubah dari buah dewa itu membuat semua orang yang memiliki hati kotor tak akan bisa hidup di lingkungan kubah, dan menyisakan mereka yang memiliki hati bersih saja yang bisa bertahan hidup di dalam kubah transparan dari buah dewa.

Ribuan tahun setelah kemunduran klan Phoenix, orang-orang dari klan Phoenix saat ini hanya bisa mengandalkan kubah dari buah dewa untuk berlindung dari musuh yang lebih kuat.

Namun jika buah dewa itu sudah tiada maka klan Phoenix tak memiliki pertahanan lagi, akibatnya mereka akan mendapatkan ancaman besar dari luar dan kemungkinan besar jika musuh tahu buah dewa sudah tiada maka mereka tidak akan segan untuk menyerang.

Langit malam yang indah bertabur bintang dalam sekejap berubah menjadi sebuah bencana.

Gunung surgawi bergetar hebat seperti terjadi gempa bumi.

Leluhur klan Phoenix melesat tinggi di atas langit hutan lembah gunung surgawi dengan wajah yang marah.

Keluarnya leluhur klan Phoenix membuat semua orang anggota klan Phoenix segera keluar dari rumah mereka dan menyambut hormat sang leluhur.

Ribuan orang memenuhi langit di atas gunung surgawi.

Mereka menangkupkan tangan sambil menundukkan badan memberikan penghormatan tertinggi kepada seorang pria tua yang tak lain adalah leluhur klan Phoenix.

“Sao Jing, aku memerintahkanmu untuk memimpin penangkapan Sao Yanji sekarang juga. Bawa dia di hadapan hidup-hidup!” ucap leluhur memanggil.

“Baik leluhur! Semua orang klan Phoenix, cari pemimpin klan Phoenix (Sao Yanji) dan bawa dia ke hadapan leluhur sekarang juga!”

Perintah Sao Jing menggema di seluruh gunung surgawi.

“Baik!” Jawab mereka serentak bersamaan dengan berpencarnya mereka mencari Sao Yanji.

Sao Jing juga mulai bergerak dengan langsung pergi ke istana klan Phoenix.

“Sao Yanji, apa kamu benar-benar bodoh sampai melakukan itu. Aku harap kamu belum memberikan buah itu kepada putramu jika tidak aku tidak bisa membantumu sama sekali,” gumam Sao Jing dalam hati.

Dia segera masuk ke dalam istana dan langsung pergi ke dalam ruangan Sao Ji.

Di sana dia segera membuka pintu kamar putra mahkota dan melihat seorang pria duduk di kursi di samping ranjang Sao Ji dengan pakaian lusuh.

“Ternyata kamu di sini, Sao Yanji. Di mana buah dewa yang kamu curi, aku harap kamu belum memberikannya kepadanya!" Ucap Sao Jing sambil mengangkat tangan kanannya meminta.

Namun Sao Yanji tak bergeming dari tempat dia duduk sambil tersenyum kecil.

“Buah itu sudah tiada, sekarang kamu bisa menangkapku dan membawaku ke leluhur klan Phoenix.”

Di wajah Sao Yanji tampak tak ada penyesalan setelah mencuri buah dewa, namun sebaliknya dia tampak menantikan kebangkitan putranya dari kelumpuhannya.

“Bodoh…apa yang kamu pikirkan, jika leluhur tahu apa yang akan dia lakukan kepadamu.”

“Lebih baik sekarang kamu pergi dari hutan lembah gunung surgawi ini. Meskipun kamu sekarang dianggap penghianat tapi kamu tetap kakakku. Sekarang pergilah sebelum aku berubah pikiran!” Seru Sao Jing.

“Tidak perlu, bawa aku ke leluhur sekarang juga. Meskipun aku sudah dianggap pengkhianat tapi aku adalah kesatria yang siap menerima apapun akibat perbuatanku!” Jawab Sao Yanji sambil berdiri dari tempatnya.

“Bagus jika kamu sadar apa kesalahanmu, tapi aku tidak akan mengampunimu!” hembusan suara penuh tekanan terdengar di telinga Sao Yanji.

Kilat merah muncul di depan Sao Yanji.

Tangan tua mencekik leher Sao Yanji dan melemparkannya keluar dari dalam kamar putra mahkota.

Tubuhnya seketika terpental mundur menghancurkan dinding istana dan terus melesat sampai menghantam tebing tinggi.

“Ugh…” ucap kesakitan Sao Yanji muntah darah segar dari mulut.

Garis merah membentuk tangan terlihat jelas di leher Sao Yanji yang dicekik leluhur, dengan nafasnya terengah-engah dengan wajah memerah saat ini.

Meskipun begitu Sao Yanji tampak tak bergeming dari tempatnya dan tampak hanya menantikan apa yang akan dia hadapi ke depannya.

Kilat merah muncul kembali di depan Sao Yanji yang terluka parah.

“Pengkhianat klan Phoenix tak akan bisa hidup di manapun!”

Leluhur mengangkat tangannya tinggi ke atas langit, bola api raksasa berwarna merah terang muncul dari telapak tangannya.

Kekuatan hebat segera menarik perhatian semua orang dari klan Phoenix yang melihat ke arah leluhur yang saat ini tampaknya Sao Yanji akan dibakar hidup-hidup.

Begitu juga dengan Sao Jing yang hanya bisa melihat dari kejauhan tanpa bisa melakukan apapun.

Dia hanya mampu memejamkan matanya, meskipun di dalam hatinya seakan-akan sangat ingin menyelamatkan kakaknya itu, tetapi perbedaan kekuatan di antara dia dan leluhur klan Phoenix terpaut cukup besar dan tak mungkin dia bisa menahan serangan leluhur itu meskipun menggunakan kekuatan penuh.

Boom…

Terpopuler

Comments

Apakah Sao Ji akan sembuh setelah memakan Buah Dewa...

2024-07-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!