Penyamaran yang gagal

Pagi pun tiba sekarang Alia sudah bangun terlebih dahulu dari pada Loxim. Sekarang Alia tengah sibuk memasak sarapan di dapur, akan tetapi saat ia sedang sibuk ada tangan kekar memeluknya dari belakang. "Sayang..kenapa tinggalin aku sendirian di kamar hem..." Loxim saat ini sudah seperti anak kecil yang menempel manja pada sang ibu.

"Habisnya daddy masih tidur mangkanya mommy tinggalin deh" Loxim yang saat ini sedikit kesal terus mempererat pelukannya.

"Lepas dulu pelukannya mommy mau masak daddy.." Dengan paksa Alia melepas pelukan Loxim, karena ia sedikit sulit untuk bergerak.

Loxim tersenyum sekarang ia pun pergi ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya terlebih dahulu sebelum sarapan. Setelah beberapa menit Loxim pun keluar dan duduk di ruang tamu. "Nah.. Sekarang ayo kita sarapan" merekapun sarapan bersama pagi ini.

"Sayang, hari ini daddy harus pergi ke istana karena ayah masih membutuhkan bantuan daddy saat ini" Alia pun terdiam ia merasa sedikit sedih karena Loxim akan pergi lagi hari ini.

"Apa tidak bisa minta bantuan orang lain daddy? Mommy tidak bermaksud untuk mencegah daddy untuk pergi kesana tapi, mommy merasa sangat kesepian sendirian di rumah ini" Cicit Alia karena saat ini ia takut Loxim akan memarahinya.

Loxim tersenyum ia faham kenapa istrinya ini mencegahnya untuk pergi. Akan tetapi saat ini Loxim tidak bisa membantah perintah sang raja.

"Sayang...daddy paham selama beberapa hari ini daddy terus sibuk di istana, dan juga membuat mommy merasa bosan di dalam rumah. Tapi saat ini daddy minta mommy mengerti karena daddy tidak mungkin membantah perintah ayah untuk membantunya" jelas Loxim supaya istrinya paham akan keadaan saat ini.

"Hem...Baiklah maaf mommy mencegah daddy untuk membantu ayah hari ini" Loxim terdiam ia tau saat ini Alia sedikit kecewa karena ia masih memilih untuk pergi ke istana.

"Baiklah.. kalau begitu daddy akan mengatakan kepada ayah bahwa untuk kedepannya daddy tidak bisa terus membantunya di dalam istana" Alia pun tersenyum ternyata Loxim lebih memilih bersamanya di dalam rumah.

"Daddy pergi dulu yah.. mommy hati-hati di rumah, dan juga jangan lepas kalung ini apapun yang terjadi" Loxim pun menghilang sekarang ia sudah berada di depan istana brouns.

"Salam pangeran" Para prajurit itu pun menunduk saat Loxim masuk kedalam istana.

Tap

Tap

Suara langkah Loxim saat menaiki tangga menuju ruangan sang ayah di lantai atas istana. "Kau sudah datang Loxim? Hari ini ayah membutuhkan bantuanmu untuk membungkam mulut para penghianat ini" Loxim pun tersenyum ia akan membuat para penghianat itu merasakan hukuman darinya.

"Serahkan semua itu pada Loxim ayah, tapi setelah urusan ini selesai Loxim ingin istirahat di rumah bersama Alia. Karena jika Loxim terus sibuk membantu ayah cucu kalian akan lama hadir di istana ini" Sontak raja pun tertawa saat mendengar hal ini.

"Dasar pangeran mesum. Ayah tidak habis fikir kau akan mengatakan semua ini" Loxim pun sedikit malu ketika sang ayah menertawainya.

"Sekarang apa yang harus Loxim lakukan pada para penghianat itu ayah? Apa hari ini Loxim boleh membunuh mereka" Raja pun terdiam. Ia berfikir jika Loxim membunuh mereka apa urusan ini akan selesai.

"Tidak Loxim, ayah ingin melihat apa mereka akan mengaku siapa yang telah memerintahkan mereka untuk berkhianat di dalam kerajaan ini"Loxim pun pergi menuju ruang bawah tanah, dan di sana sudah ada para penghianat kerajaan yang sudah di rantai supaya mereka tidak bisa kabur.

"Pa_pangeran to-tolong lepaskan kami dari hukuman ini, saya berjanji akan mengatakan semuanya kepada anda" pria tua itu terus memohon kepada pangeran karena saat ini ia memiliki cucu yang harus ia jaga.

"Baiklah... Aku akan membebaskan kalian dari hukuman, tapi kalian harus mengatakan siapa dalang semua ini" mereka pun terdiam. Apa hal ini tidak akan mengancam nyawa mereka nantinya.

"Penasehat raja yang telah mengancam kami untuk melakukan semua ini pangeran, ia mengatakan jika kami mengaku maka kami akan di bunuh" pria tua itu pun menunduk ia berharap pangeran bisa melindungi mereka.

"KURANG AJAR! PENGAWAL SERET PRIA TUA ITU SEKARANG" Loxim saat ini sangat emosi. Ia tidak menyangka orang yang sudah di anggapnya sebagai keluarga tega menggelapkan harta kerajaan.

"Sekarang lepas mereka semua, dan lindungi mereka dari ancaman penghianat itu" Pria tua itu sangat berterimakasih kepada pangeran karena sudah membebaskan mereka semua.

"Terimakasih pangeran, saya berjanji tidak akan melakukan kesalahan ini lagi" Loxim pun pergi dari sana karena saat ini ia merasa sangat kesal.

***

"Saat ini adalah waktu yang tepat untuk ku menemui Alia" ya sedari tadi Rey terus memantau pergerakan Loxim. Karena ia tidak ingin rencana ini gagal.

Rey pun mengubah dirinya dan bersikap layaknya Loxim supaya Alia tidak merasa curiga. Saat ini Rey sudah masuk kedalam rumah, dan melihat Alia yang sedang tertidur di dalam kamar.

"Sungguh cantik istriku ini" Rey pun mendekat dan memeluk Alia yang saat ini sedang tertidur pulas.

"Em... Daddy sudah pulang?" Alia pun duduk dan melihat Loxim yang saat ini ada di sampingnya.

"Iyah sayang daddy merindukanmu mangkanya segera pulang kerumah" Rey mendekat sekarang ia pun mencium Alia. Saat Rey ingin membuka baju Alia tiba-tiba kalung itu bercahaya.

"Ah... Panas.." teriak Rey saat cahaya itu mengenai tubuhnya.

Seketika Rey pun berubah. Alia sangat terkejut saat melihat Rey. "Rey... Apa yang telah kau lakukan.." teriak Alia karena ia merasa sangat marah.

Maaf Alia, aku...melakukan semua ini karena aku sangat mencintaimu" Rey pun menunduk sekarang ia merasa sangat malu di hadapan Alia.

"KELUAR..."

Deg

Rey pun merasa sangat sedih ketika Alia membentaknya. "Hhh kau tidak akan aku lepaskan Alia karena kau hanya milikku" Rey pun membuka paksa baju Alia karena saat ini Rey tidak terima Alia bersikap seperti ini kepadanya.

"DASAR PRIA BAJINGAN, AKU SANGAT MEMBENCIMU REY..." Alia berontak saat Rey ingin menyentuh tubuhnya. Dengan sekuat tenaga ia pun menendang selangkangan Rey.

"Ah... Dasar wanita sialan..." Rey menggeram kesakitan karena di tendang oleh Alia.

Saat ini Alia menggigit tali ini untuk melarikan diri. "Ah... Sial kenapa tali ini sulit sekali di lepaskan dari tanganku" ucap Alia dalam hati.

***

Deg

"Alia... Kenapa perasaanku tidak enak seperti ini, aku harus pulang sekarang" ucap Loxim dalam hati.

Loxim pun menghilang, sekarang ia langsung masuk kedalam rumah. "REYNARD! APA YANG TELAH KAU LAKUKAN" bentak Loxim saat melihat Rey ingin mencekik istrinya.

"Lo_Loxim.." Rey saat ini merasa sangat takut melihat taring tajam dari sahabatnya itu.

Loxim pun mencekik Rey hingga pria itu hampir mati di tangannya. "Apa ini yang kau sebut persahabatan Reynard. Apa selama ini kebaikan ku tidak ada artinya di matamu" bentak Loxim karena saat ini ia merasa sangat kecewa.

Rey yang merasa terpojok pun langsung pergi dari rumah ini. Karena ia takut Loxim akan membunuhnya. "Daddy pria itu jahat dia mau melecehkan mommy" saat ini Alia merasa sangat trauma karena Rey ingin memperkosanya.

"Tenang sayang, sekarang ada daddy di sini"Loxim bisa merasakan saat ini tubuh Alia bergetar, dan menangis di dalam pelukannya.

"Aku tidak ingin melihat pria bajingan itu lagi Loxim, sekarang aku ingin kita pindah dari rumah ini" Cicit Alia karena sekarang ia merasa sangat takut.

"Baiklah... kita akan pindah ke mansion yang sudah Ibu siapkan untuk kita sayang, sekarang jangan menangis aku akan membuat perhitungan pada pria brengsek itu" rahang Loxim mengeras sekarang ia merasa sangat marah pada Rey.

...****************...

Terpopuler

Comments

Atha Diyuta

Atha Diyuta

astaga mulut loxim🤭🤭🤭

2024-07-17

1

Irha Hussnain

Irha Hussnain

1 /Rose/untuk Piyo

2024-07-05

0

Bilqies

Bilqies

dasar bodoh sudah tahu Alia milik loxim masih aja pengen kau rebut

2024-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!