Episode 5 berkemas

Tata tidur memakai seprei tua milik nek asih karena selimutnya dipakai orang tua dan ketiga kakaknya

"nenek kakek Tata kangen"gumam tata menutup tubuhnya dengan seprai yang di gunakan sebagai selimutnya

Ke esokan harinya seperti yang papa firman katakan jika mereka akan pulang ke kampung Durian

Tata menghela nafas panjang karena disangat yakin hidupnya akan semakin tersiksa karena beberapa hari yang lalu sebelum sang nenek meninggal Tata sudah tinggal bersama ayah dan ibu serta ketiga kakaknya

Sikapnya tidak pernah baik pada Tata kecuali kakak sulungnya yang masih sedikit peduli padanya

Setelah memasak sarapan Tata membersihkan rumah karena orang tua dan ketiga kakaknya masih tidur

Setelah semua selesai Tata bergegas mengambil sarapannya dan membawa kebelakang rumah dimana dia dan sang nenek sering duduk kala Sore hari setelah sang nenek pulang berkebun

"nek Tata kangen sama nenek,mungkin ini hari terakhir Tata duduk disini karena kata papa rumah nenek ini sudah di jual

Nek maafkan Tata tidak bisa menjaga rumah ini

Dirumah ini Tata di besarkan,nenek dan kakek sering menggendong Tata dan memberikan Tata makan di balai-balai ini

Nenek juga sering tata pijat kakinya sepulang dari kebun di balai-balai ini" ucap Tata dengan deraian airmata

Tata memakan nasi goreng buatannya dengan kuah air mata karena mamanya hanya membeli 5 biji telur dan iti cukup untuk kedua orang tuanya dan juga ketiga kakaknya

Setelah selesai makan Tata kembali masuk dan mencuci piring bekas makan nya tata mengemas beberapa piring,panci dan peralatan dapur kesayangan sang nenek tata memasukkannya kedalam sebuah kardus yang dulu pernah Tata simpan katanya untuk di buat sebuah prakarya tapi tidak jadi karena sang nenek pergi kerumah keluarganya

Setelah semua di kepak dengan susah payah menarik kardus itu dengan memakai alas karung

Tata berniat menitipkannya di rumah mak Serpiah tetangga sebelah rumah sang nenek

Tata tidak ingin peralatan dapur sang nenek yang masih baru dan bagus dijual oleh ibunya apalagi peralatan dapur kesayangan sang nenek

"assalamualaikum,mak piah ini Tata"ucap Tata mengetuk pintu rumah mak piah

Mak piah tersenyum pada tata yang terlihat ngos-ngosan

"waalaikumsalam,eh Tata ada apa nak!?" tanya mak piah yang melihat wajah kelelahan Tata

"mak Tata bisa tidak menitipkan punya nenek disini !?" tanya Tata menunjuk kardus besar yang penuh dengan peralatan dapur dan piring serta barang pecah belah milik nek Asih lainya

"itu apa nak!?" tanya mak piah

"ini punya nenek mak,tata tidak ingin mama juga menjualnya karena cuma ini punya nenek yang tata punya" jawab tata dengan wajah sedihnya

"ya Allah nak kamu yang sabar ya,ini kamu bawa sendiri kemari nak!?" tanya mak piah lagi

"iya mak, "jawab tata

"gimana caranya kamu bawa kardus sebesar dan seberat ini kemari nak!? Ya Allah Tata" tanya mak piah penasaran karena kardus yang di bawa tata lumayan besar dan terlihat penuh dengan barang sedangkan tubuh tata yang masih kecil karena baru berusia 7 tahun

"Tata tarik mak pakai karung" jawab tata

"Ya Allah nak kamu kuat sekali,ya sudah Mak panggil abah dulu ya biar bapak yang angkat kedalam " jawab mak piah

Tata hanya mengangguk dan tersenyum memperlihatkan gigi susunya

Mak piah pun masuk mencari suaminya,tak berapa lama mak Piah kembali keluar di belakangnya ada pak sukirman suaminya

"mau angkat apa mak??" tanya pak sukirman pada istrinya

"ini bah,kata tata ini barang-barang peninggalan nenek Tata tapi tata tidak mau jika ini semua ikut di jual oleh Rima" jawab mak piah

"dasar mereka serakah, Untung saja kebun meilik kakeknya tata sudah di jual duluan sama nek asih pada pak Haji dan di nikmati oleh nenek tata sendiri

Seandainya nggak mungkin mereka juga akan menjualnya dan belum tentu juga mereka mau kasi tata paling mereka menikmati sendiri tanpa peduli sama tata" ucap abah suki geram dengan kelakuan ke-dua orang tua Tata

Tata hanya menundukkan kepala karena merasa sangat sedih Neneknya kini sudah pergi untuk selamanya

"sudah-sudah bah,kok malah ngomel-ngomel " jawab mak piah lalu menunjuk tata dengan dagunya

Abah suki menoleh dan lihat tata menunduk

Abah suki merasa tidak enak hati karena mengucapkan kata-kata yang mengenakan tentang kedua orang tua anak itu

"maafkan abah ya ta" ucap abah suki mengelus kepala Tata

Tata mendongakkan kepalanya menatap Abah Suki lalu memaksakan tersenyum dengan mata penuh kaca-kaca

"ayo bah itu kardusnya di bawah kedalam" ucap mak piah

"taruh dimana mak!?" tanya abah suki

"taruh di gudang aja bah biar aman" jawab mak piah

Abah suki pun mengangkat kardus itu kedalam rumah mereka lalu menyimpannya di gudang seperti yang istrinya katakan

"makasih banyak y bah mak, karena sudah mengizinkan tata menyimpan barang-barang milik nenek disini" ucap Tata

"iya nak sama-sama " jawab mereka

Setelah itu tata pun berpamitan pulang karena takut kedua orang tuanya mencarinya

Benar saja mama rima sudah berdiri di pintu dengan berkacak pinggang

"bagus ya masih pagi-pagi sudah keluyuran entah kemana,dari mana kamu hah !?" tanya mama rima dengan mata melotot

"tata habis buang sampah di lapangan sana ma" jawab tata gugup

Rima memperhatikan anak bungsunya itu dan melihat Tata membawa karung di tangan kecilnya

"ya sudah cepat masuk dan bersihkan piring-piring kotor di meja makan lalu bereskan semua peralatan yang bisa di bawa pulang " ucap mama Rima

Tata pun berjalan kesamping rumah lalu menyimpan karung yang dipakainya tadi dan masuk kedalam dapur lewat pintu belakang

Tata menghela nafas panjang melihat meja makan yang berantakan

ada sebuah piring yang tersisa sedikit nasi goreng dan sepotong telur

Tata yakin itu piring makan sang kakak sulung

Tata bergegas mencuci tangannya lalu memakan sisa sarapan sang kakak tanpa mengganti piringnya

Tata makan si piring bekas makan kakaknya

Sebenarnya tata masih kenyang tapi tata tidak ingin kakaknya kecewa karena tata tidak memakan makanan yang kakaknya simpan untuknya

Tata tersenyum tipis saat memakan makanannya itu tanpa tata sadari ada sepasang mata memperhatikannya makan

"maafkan abang dek selalu memberikanmu sisa makanan abang karena abang tidak ingin mama dan papa marah-marah jika melihatku memberikanmu makanan namun dengan cara ini mama dan papa tidak akan marah karena mereka pikir itu adalah sisa makananku tapi Abang sengaja memisahkannya terlebih dahulu sebelum Abang makan"ucap orang itu dan itu adalah kakak sulung Tata bang Alfian

Setelah makan tata segera membersihkan meja makan lalu mencuci semua piring kotor

tata juga menyapu lantai yang ada di bawah meja makan karena Disana ada nasi yang berserakan seperti nasi goreng yang sengaja di taburkan dan di injak-injak agar lengket kelantai

Setelah semua bersih Tata kebelakang rumah untuk mencari kardus bekas yang bisa di tempati untuk semua peralatan yang ibunya ingin bawa pulang

Tata bekerja sendirian tanpa ada yang membantunya

Mereka semua bersantai di ruang tamu karena di ruang keluarga tivi milik nenek abah sudah jual

Dengan susah payah tubuh kecil tata bergerak kesana-kemari mengatur semuanya sendirian

Setelah selesai tata memberi tahukan ibunya

Tata masuk kedalam kamarnya lalu memasukkan pakaiannya kedalam kardus karena dia tidak punya tas besar

Tata juga masuk kedalam kamar sang nenek tata melihat pakaian sang nenek berserakan di lantai karena tempat tidurnya papa firman sudah bongkar

Tata kembali kebelakang rumah mengambil karung bersih dan masih baru di tempat penyimpanan karung sang nenek

Tata kembali kedalam kamar sang nenek dan memasukkan semua pakaian sang nenek dan Kakek kedalam karung

Tata mengambil beberapa lembar pakaian yang neneknya senang pakai semasa hidupnya

"tata akan minta tolong mak piah lagi untuk membagikan baju-baju nenek ini pada tetangga-tetangga yang mau memakai pakaian nenek dan kakek " guman tata

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

enaknya orang tua begini di apa kan thor 🤔🤔 dibikin sekarat kayaknya menyenangkan,,

2024-11-27

0

Elena Sirregar

Elena Sirregar

Ya Allah sedih nya. yg sabar ya Tata
lanjut thor

2024-05-31

1

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat

2024-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Bagai Anak tiri
2 Episode 2 aku juga anak mama kan?
3 episode 3 Kabar kematian nenek
4 Episode 4 Tangisan pilu Tata
5 Episode 5 berkemas
6 Episode 6 Ditinggalkan
7 Episode 7 Rezeki Anak Sholehah
8 Episode 8 Tata bukan pembantu
9 Episode 9 Tidur di kebun
10 Episode 10 Sebenarnya Tata anak siapa?
11 Episode 11 Baju bekas
12 Episode 12 Tata Demam
13 Episode 13 Tata demam 2
14 Episode 14 Tata dirawat
15 Episode 15 Terbuat dari apa hati mereka
16 Episode 16 Tata pulang
17 Episode 17 kenapa kalian taga
18 Episode 18 Tata sang juara
19 Episode 19 kado istimewa dari Alfi
20 Episode 20 kebahagiaan Tata
21 Episode 21 Menjadi orang asing
22 Episode 22 Tata nggak sengaja
23 Episode 23 Tata kecewa lagi
24 Episode 24 Rencana pindah
25 Episode 25 pindah
26 Episode 26 Rumah baru
27 Episode 27 Bahagia itu sederhana
28 Episode 28 keluarga satu-satunya
29 Episode 29 Hari pertama sekolah
30 Episode 30 Cerita Tata
31 Episode 31 Pulang Bareng
32 Episode 32 Aisyah bikin ulah
33 Episode 33 Bertemu Mantan
34 Episode 34 Papa Berubah
35 Episode 35 Mama rima curiga
36 Episode 36 Kemarahan Alfian
37 Episode 37 Rina keguguran
38 Episode 38 Kenyataan yang pedih
39 Episode 39 jangan bangunkan macan betina
40 Episode 40
41 episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 episode 48 Jika ada kesempatan
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54 Kita kan BESTie !!
55 Episode 55 Gagal di culik
56 Episode 56
57 Episode 56
58 Episode 58 Lamaran
59 Episode 59 Menikah
60 Episode 60Bulan Madu
61 Episode 61
62 episode 62 di usir
63 Episode 63 Pergi
64 Episode64 Tempat tinggal baru
65 Episode 65 teringat masa lalu
66 Episode 66 mulai jualan
67 Episode 67
68 episode 68
69 Episode 69
70 episode 70
71 Episode 71 Aditya dan Raditya
72 Episode 72 Bertemu mama Rima
73 Episode 73 Radit di rawat
74 Episode 74 Siapa Raditya?
75 Episode 75 membujuk Raditya
76 Episode 76 keputusan mama rima
77 Episode 77 ke kota X
78 Episode 78 Bahagia itu sederhana
79 Episode 79 Ngidam bakso
80 Episode 80 Panik
81 episode 81 Melahirkan
82 Episode 82 Lot Nama baby girl
83 Episode 83 Baby Aghnia Giani Sudewo
84 Episode 84 Bertemu Bang Alfian
85 Episode 85 melepas Rindu
86 Episode 86 kejutan
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89 Doa Baby Nia
90 Episode 90 Zahra Melahirkan
91 Episode 91
92 Episode 92 Pulang kampung
93 Episode 93 mengusut kebenarannya
94 Episode 94 Tertangkapnya Harun
95 Episode 95 kehidupan Aisyah
96 Episode 96 Pertemuan tak terduga
97 Episode 97 Cerita Aldiansyah
98 Episode 98
99 Episode 99 Ke Pesantren
100 Episode 100 Bertemu papa Firman
101 Episode 101 Membawa pulang papa firman
102 Episode 102 di rawat
103 Episode 103 pencarian Aisyah
104 Episode 104 anak-anak Aisyah
105 Episode 105
106 Episode 106 Om adit Kecelakaan
107 Episode 107
108 Episode 108 Aisyah di rawat
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Episode 1 Bagai Anak tiri
2
Episode 2 aku juga anak mama kan?
3
episode 3 Kabar kematian nenek
4
Episode 4 Tangisan pilu Tata
5
Episode 5 berkemas
6
Episode 6 Ditinggalkan
7
Episode 7 Rezeki Anak Sholehah
8
Episode 8 Tata bukan pembantu
9
Episode 9 Tidur di kebun
10
Episode 10 Sebenarnya Tata anak siapa?
11
Episode 11 Baju bekas
12
Episode 12 Tata Demam
13
Episode 13 Tata demam 2
14
Episode 14 Tata dirawat
15
Episode 15 Terbuat dari apa hati mereka
16
Episode 16 Tata pulang
17
Episode 17 kenapa kalian taga
18
Episode 18 Tata sang juara
19
Episode 19 kado istimewa dari Alfi
20
Episode 20 kebahagiaan Tata
21
Episode 21 Menjadi orang asing
22
Episode 22 Tata nggak sengaja
23
Episode 23 Tata kecewa lagi
24
Episode 24 Rencana pindah
25
Episode 25 pindah
26
Episode 26 Rumah baru
27
Episode 27 Bahagia itu sederhana
28
Episode 28 keluarga satu-satunya
29
Episode 29 Hari pertama sekolah
30
Episode 30 Cerita Tata
31
Episode 31 Pulang Bareng
32
Episode 32 Aisyah bikin ulah
33
Episode 33 Bertemu Mantan
34
Episode 34 Papa Berubah
35
Episode 35 Mama rima curiga
36
Episode 36 Kemarahan Alfian
37
Episode 37 Rina keguguran
38
Episode 38 Kenyataan yang pedih
39
Episode 39 jangan bangunkan macan betina
40
Episode 40
41
episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
episode 48 Jika ada kesempatan
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54 Kita kan BESTie !!
55
Episode 55 Gagal di culik
56
Episode 56
57
Episode 56
58
Episode 58 Lamaran
59
Episode 59 Menikah
60
Episode 60Bulan Madu
61
Episode 61
62
episode 62 di usir
63
Episode 63 Pergi
64
Episode64 Tempat tinggal baru
65
Episode 65 teringat masa lalu
66
Episode 66 mulai jualan
67
Episode 67
68
episode 68
69
Episode 69
70
episode 70
71
Episode 71 Aditya dan Raditya
72
Episode 72 Bertemu mama Rima
73
Episode 73 Radit di rawat
74
Episode 74 Siapa Raditya?
75
Episode 75 membujuk Raditya
76
Episode 76 keputusan mama rima
77
Episode 77 ke kota X
78
Episode 78 Bahagia itu sederhana
79
Episode 79 Ngidam bakso
80
Episode 80 Panik
81
episode 81 Melahirkan
82
Episode 82 Lot Nama baby girl
83
Episode 83 Baby Aghnia Giani Sudewo
84
Episode 84 Bertemu Bang Alfian
85
Episode 85 melepas Rindu
86
Episode 86 kejutan
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89 Doa Baby Nia
90
Episode 90 Zahra Melahirkan
91
Episode 91
92
Episode 92 Pulang kampung
93
Episode 93 mengusut kebenarannya
94
Episode 94 Tertangkapnya Harun
95
Episode 95 kehidupan Aisyah
96
Episode 96 Pertemuan tak terduga
97
Episode 97 Cerita Aldiansyah
98
Episode 98
99
Episode 99 Ke Pesantren
100
Episode 100 Bertemu papa Firman
101
Episode 101 Membawa pulang papa firman
102
Episode 102 di rawat
103
Episode 103 pencarian Aisyah
104
Episode 104 anak-anak Aisyah
105
Episode 105
106
Episode 106 Om adit Kecelakaan
107
Episode 107
108
Episode 108 Aisyah di rawat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!