"Ya sudah tas dan bajunya kasi ke tata aja untuk Icha besok mama minta izin digrup biar kita kekota beli baju" jawab mama Rima dan Aisyah kegirangan
"makasih ma,icha sayang mama" ucap Aisyah memeluk sang mama karena rencananya berjalan lancar dia pun memberikan bajunya pada Tata agar mamanya benar-benar membelikannya baju dan tas baru
Tata sudah selesai dengan pekerjaannya, tata masuk kedalam kamarnya dan mengambil tasnya
Tata mengeluarkan semua buku-buku pelajarannya dan memeriksa PR yang di berikan oleh gurunya di sekolah
Tata asik mengerjakan PR Bahasa inggris yang di berikan oleh sang guru
"Mam Sintya hebat bisa mengartikan bahasa inggris,semoga nanti aku juga bisa seperti Mam Sintya
Kalau bisa sampai beberapa Bahasa
Wah pasti seru ya kalau semisal Tata punya pasien orang asing Tata bisa dong ajak mereka berbicara seperti yang di tivi tivi" ucap Tata tersenyum-senyum sendiri membayangkan dirinya bisa berbicara dengan lancar dengan turis yang menjadi pasiennya kelak
"pasti nenek dan kakek bangga pada Tata,tapi apakah papa dan mama juga bangga pada Tata!?" ucap Tata dengan wajah sendunya
Tata kembali mengingat perkataan ibunya yang sama sekali tidak menganggapnya
"enak ya jadi kak Aisyah, apa-apa selalu di turutin sama mama dan papa tapi Tata makan Aja yang dibiarkan
Apalagi minum susu katanya itu punya anak-anak mama trus Tata apa dong!? Apa tata anak pungut ya!?
Apa Tata anak yang dititipkan orang pada mama dan papa tapi mereka nggak mau merawat Tata Hingga tata dirawat oleh kakek dan nenek !? Tapi wajah tata dan Alfian juga Papa sangat mirip mata dan hidung Tata juga mirip mama !?"di kepala kecil Tata banyak pertanyaan mengapa dia di bedakan dengan saudaranya yang lain
Lama berfikir Tata tidak menemukan jawaban apapun dari pertanyaannya
Hingga Tata memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan menyimpan kembali buku-bukunya di rak lemari pakaian yang ada di dalam kamarnya itu
Kalian masih ingat kan!? Lemari yang ada di dalam kamar Tata!? lemari tua yang pintunya sudah rusak Hingga Alfian menyimpan pintu lemari itu di belakang lemari agar tidak membahayakan adik bungsunya yang tak dianggap ada oleh keluarganya yang lain
setelah sholat isya Tata merebahkan tubuhnya yang terasa sangat lelah di tambah ke-dua berisnya terasa perih
Karena daun singkong yang di berikannya sudah mengering Hingga tata melepaskannya saat berwudhu tadi
Tata tidur tengkurap agar kakinya tidak bersentuhan langsung dengan kain seprai tempat tidurnya
Tata menangis dalam diam menahan rasa perih di kakinya
Biar bagaimanapun kuatnya dia,Tata juga masih Anak kecil berusia 8 tahun yang masih ingin di manja oleh orang tuanya apalagi dalam keadaan sakit seperti itu
Tata sengaja tidak memakai selimut karena jika dia memakai selimut maka luka bakar di kakinya akan tergesek di selimut yang di pakainya
Dan itu akan membuat luka tata semakin terasa sakit karena mengelupas
Tengah malam sekitar pukul dua malam ,Tata menggigil kedinginan dan terus mengigau memanggil manggil sang kakek dan neneknya
"kakek Tata ikut, kakek jangan tinggalkan Tata kek Hiks hiks hiks
Tata Janji akan jadi anak yang baik,Tata tidak akan nakal nek hiks hiks hiks
Tata akan rajin belajar nek, nenek tunggu tata nek...... Hiks Tata ikut nek.... Hiks hiks hiks
jangan tinggalkan Tata sendirian nek tata takut hiks hiks hiks hiks "
Tata meringkuk seperti udang,suhu badan Tata sangat panas
Tata demam tapi tidak ada satu orang pun yang tau apa yang tata rasakan
Tak ada orang dewasa yang menjaganya
Lama tata mengigau mengulang ulang ucapannya Hingga Tata tak sadarkan diri
Pukul tujuh pagi keluarga tata sudah bangun dan mereka langsung sibuk bersiap untuk ke aktivitas mereka masing-masing kecuali Aisyah yang masih tidur karena hari ini dia akan ikut kekota bersama ibunya untuk beli baju dan tas baru
Alfian dan Aldi bersiap untuk berangkat ke sekolah
Papa firman bersiap ke toko bahan bangunan nya yang ada di kota
Mama rima juga sudah rapi karena akan menemani Aisyah kekota
Tok tok tok tok
"Aisyah ayo bangun katanya mau kekota!?" teriak mama rima memanggil Aisyah
"iya ma tunggu " jawab Aisyah Dengan suara khas orang baru bangun tidur
Aisyah keluar dari dalam kamarnya dengan handuk yang tersampir di pundaknya
"cepatan mandi kita sekalian ikut sama papa" ucap mama Rima
"iya ma iya sabar kenapa sih ma" jawab Aisyah menghentakkan kakinya lalu berjalan menuju kamar mandi
Mama rima masuk keruang makan dan betapa terkejutnya karena meja makan masih kosong tidak seperti biasanya tata jam segitu sudah menghidangkan sarapan untuk mereka
Mama rima menjadi sangat emosi, wajahnya memerah
Dia berjalan cepat masuk kedapur menuju kamar Tata
Braaak
Mama rima membuka pintu kamar tata dengan sangat keras namun Tata yang masih tidak sadarkan diri tidak mendengar itu
Mama Rima semakin emosi saat melihat Tata masih meringkuk di atas tempat tidur lusuhnya
Mama rima menggoyangkan tubuh tata dengan Sangat kasar tapi Tata tetap tidak bergerak
Saking emosinya mama Rima tidak merasakan tubuh tata yang sangat panas
Tanpa berfikir panjang mama rima keluar dan masuk kekamar mandi lalu mengambil air setimba dan membawanya masuk kedalam kamar Tata
Tanpa rasa kasihan mama rima menyirami wajah Tata dengan air setimba yang di bawanya
Tata perlahan sadar dari pingsannya dan membuka matanya kepalanya terasa pusing
"bagus kamu ya,jam segini belum juga bangun
Kamu fikir kamu ini siapa hah!? Kamu mau santai santai !? Enak saja kamu ayo bangun siapkan sarapan untuk kami" bentar mama Rima menarik paksa tangan tata agar segera bangun dari tidurnya
"kepala tata pusing ma" jawab tata lemah
"alah alasan aja kamu itu,ayo cepat bangun buatkan kami sarapan cepat ini sudah jam tujuh
Anak-anak dan suamiku akan segera berangkat sekolah dan bekerja " bentak mama rima lagi sambil menoyor kepala Tata
Degg
Hati tata lagi-lagi berdenyut nyeri mendengar ucapan ibu kandungnya itu
Tak terasa air matanya menetes membasahi pipinya dan itu di lihat oleh mama rima
"kenapa kamu menangis kamu tidak terima hah!?" ucap mama Rima lagi
"tidak ma,tata hanya merasa pusing " jawab tata
"ayo cepat saya tidak mau tau" ucap mama rima lalu meninggalkan tata sendirian
perlahan tata berdiri dan turun dari ranjangnya
Tata berjalan terpincang-pincang menahan rasa sakit di kaki dam kepalanya
Tata langsung menuju dapur dan mulai memasak nasi goreng dan telur dadar sosis karena hanya itu masakan yang paling cepat
Setelah memasak nasi goreng dan telur dadar sosis Tata membuat kopi,teh dan susu
Tata sengaja menbahkan sedikit air dingin di minuman yang di buatnya agar tidak terlalu panas dan bisa langsung di minum
"ma sarapannya Sudah siap" kata tata menghampiri mamanya
"hah!? secepat itu!?" tanya mama Rima tidak percaya jika sarapan untuk mereka sudah jadi
Mereka pun masuk kedalam ruang makan dan benar saja di meja sudah tersedia nasi goreng yang wanginya membuat perut kerongkongan
Mama rima sebenarnya heran Anak sekecil tata anak bungsunya bisa memasak makanan yang enak-enak
Rasa masakannya pas di Lidah mereka
Walaupun masakan sederhana seperti itu mereka sangat lahap karena memang rasa nasi gorengnya Sangat enak
Tata kembali kedalam kamarnya duduk di pinggir Kasur memijat kepalanya yang terasa sangat berat
Tata merasa hembusan nafasnya sangat panas
"aku kenapa ya mata dan nafasku terasa sangat panas!! Apa Tata lagi Demam!?"tanya tata pada dirinya sendiri
Tata juga mengelus kakinya yang terasa perih
Tata melihat kakinya mengelupas dan sedikit berdarah
Air mata tata jatuh membasahi pipinya dia kembali teringat sang nenek yang selalu merasa khawatir jika tata terluka
Sang nenek dengan telaten mengobati luka tata
Saat tata mengelus kakinya untuk mengurangi rasa sakitnya
Tata mendengar suara mesin mobil papanya keluar dari pekarangan rumah
Tata yakin papa,mama dan ketiga kakaknya sudah pergi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Rita Riau
ini ibu,,, apa iblis ya ? 🤔🤭 sejahat jahat nya hewan kayak nya masih punya hati. bikin emosi aja si Rima moga dapat karma yg lebih sadis 🤲🤲
2024-11-28
0
Elena Sirregar
kok sedih kali hidup nyaTata
2024-06-11
2
Mamak Santi
ya alloh nyesek banget,yng kuat ya tata
2024-06-10
2