Sebelum aku menceritakan kisahku kenalkan namaku Anastasya Latansya namun nenek senang memanggilku dengan panggilan Tata katanya gampang di ucapan dan gampang untuk di ingat
nenek dan kakek Sangat menyayangiku, setiap pagi kakek akan mengajakku ke kebun dengan memboncengku dengan sepeda tuanya
Namun aku sangat bahagia tapi itu tidak berlangsung lama karena kakek pergi meninggalkanku dan nenek untuk selamanya
Kakek menderita sakit sesak nafas waktu itu aku belum mengerti tentang semuanya yang aku tau saat itu kesedihan yang mendalam karena ditinggalkan oleh sang kakek cinta pertamaku
Mengapa aku mengatakan jika kakek adalah cinta pertamaku bukan papaku karena papa dan mamaku tidak pernah menganggapku ada
Sekarang ini usiaku baru delapan tahun dan aku sekarang duduk di kelas 2 Sekolah dasar sama seperti kakak perempuanku kak Aisyah Rani namun aku di sekolahkan di sekolah biasa yang ada di kampung sedangkan ketiga kakakku bersekolah di sekolah favorit yang ada di daerah kami
Kakak pertamaku bernama Alfiansyah dia sekarang duduk di kelas 6 sekolah dasar sedangkan kakak ke-duaku bernama Aldiansyah duduk dikelas 4 sekolah dasar
Ketiga kakakku selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan mama dan papa selalu menurutinya sedangkan aku menyentuh mainan mereka saja pasti langsung kena marah
pernah sekali nenek menitipkan aku di rumah papa dan mama karena nenek harus kerumah keluarga yang sedang kemalangan nenek nginap disana
Nenek di rumah keluarganya seminggu lamanya dan seminggu itu juga aku di rumah mereka
"kamu tidur disini " ucap mama membuka sebuah kamar kecil yang serupa dengan gudang
"tapi disini banyak barang-barangnya ma"jawabku
"kalau kamu tidak mau tidur disini kamu pulang saja kerumah nenek dan kamu tinggal di sana sendirian " ucap papa
"tapi kan tata bisa tidur bareng kak Aisyah " jawabku
"enak aja aku nggak mau ma , nanti kamarku bau kalau dia ikut tidur di kamarku" jawab kak Aisyah
"tidak usah banyak membantah kamu bersihkan saja tempat itu"ucap papa berkacak pinggang
Mau tidak mau aku pun membersihkan kamar itu Disana ada ranjang kecil
Dengan susah payah menggeser benda-benda yang ada di dalam kamar itu
"dek sini abang bantu" ucap kakak pertamaku kak Alfian
Aku tersenyum bahagia karena kakakku yang terlihat tidak peduli mau membantuku
"makasih bang" jawabku
"iya cepetan abang mau pergi kerumah teman ini" jawab abangku
Dan kami pun saling bahu membahu menata ruangan itu sampai rapi dan layak di sebut kamar
Di dalam kamar itu ada sebuah lemari dua pintu tapi pintunya sudah rusak sebelahnya
"dek ini pintunya di lepas aja ya takut nanti terlepas dan mengenaimu"ucap bang alfi
"iya bang,tapi apa abang bisa melepaskannya !?" tanyaku
"ya kamu bantu dong" jawabnya ketus
Kami pun melepaskannya dan daun pintu lemari itu bang alfi simpan di belakang lemari karena katanya mama atau papa mencarinya aku tidak perlu repot lagi mencarinya keluar
"alfi apa yang kamu lakukan disini!?" tiba-tiba saja mama datang dan Untung saja semua sudah selesai kami rapikan
"lagi cari mainan alfi ma kata si didot ingin meminjamnya " jawab bang alfi berbohong pada mama
"trus kenapa kamu berkeringat seperti ini!?" tanya mama lagi
"ya berkeringatlah ma kan disini hawanya panas mana tidak ada kipas angin lagi" jawab bang alfi lagi
"jangan-jangan kamu bantu si tata untuk rapikan tempat ini" ucap mama seperti tidak percaya dengan ucapan bang alfi
"ogah banget bantu-bantu dia, emangnya aku nggak punya kerjaan lain?!" jawab bang alfi lagi
Aku hanya menundukkan kepala dan mengucapkan kata terima kasih dalam hati untuk bang alfi
"sudah ah ma alfi mau kerumah didot" ucap bang alfi lalu keluar dari kamarku ini
"eh dengar ya sekarang kamu kedapur buat makan siang ini sudah jam berapa membenahi kamar kecil saja lama banget " ucap mama
"tapi ma tata masih capek" jawab ku
"alah itu alasan kamu saja "ucap mama menoyor kepalaku
Tidak mau mama semakin marah aku segera kedapur dan membuka kulkas dan melihat apa saja yang bisa aku masak
Untung saja aku sering membantu nenek memasak dan saat nenek kekebun aku akan buatkan makan siang dan membawakannya kekebun
Aku memasak apa yang aku tau saja
Kulihat di kulkas ada ikan dan juga sayur kangkung juga sayur tauge
Ku buatkan saja tumis kangkung dan tauge dan ikannya aku goreng saja
Ku buatkan juga sambel terasi untuk pelengkapnya
"emmm aku jadi lapar mencium bau masakanku sendiri " ucapku terkekeh sendiri karena perutku sudah berbunyi tanda sudah diminta untuk segera di isi
"em apa sudah masak semua !?" tanya mama saat masuk kedapur menemuiku
"iya ma" jawabku
"pa ,aish ,aldi alfi ayo makan" teriak mama Dengan suara kencannya
Papa dan ketiga kakakku pun datang kemeja makan mereka mengambil tempat duduk mereka masing-masing
"mau apa kamu!?" tanya mama saat aku menarik kursi untuk duduk
"enggak enggak sana kamu" jawab mama mengusirku
"tapi tata juga lapar ma" ucapku
"kamu makan setelah kami selesai makan" jawab mama
Aku hanya menundukkan kepala lalu berjalan ke kamarku
Ku rebahkan tubuhku yang sangat lelah dan menahan rasa lapar tapi apa boleh buat aku tidak bisa segera makan karena mama melarangnya
"nenek kakek tata kangen,kapan nenek pulang" gumamku
jika saja aku bersama nenek aku tidak akan merasa lapar seperti ini karena jika aku lapar dan nenek tidak ada aku akan masak untuk diriku sendiri atau nenek menyimpankan makanan sebelum dia pergi bekerja di kebun
"mungkin lebih baik aku pel lantai kamar aja ini masih sangat berdebu " ucap ku pada diriku sendiri
Aku pun keluar dari kamar dan berjalan kebelakang kedapur untuk mengambil alat pel yang aku lihat tadi ada di dekat kamar mandi
Aku melewati meja makan dan aku melihat mereka masih makan
"he tata sini bereskan meja makan" ucap mama lalu meninggalkan meja makan di ikuti oleh papa dan ketiga kakakku
Aku pun mendekati meja makan berharap bisa segera makan
Sampai di meja makan aku melihat disana yang tersisa hanya kuah sayur itupun tidak banyak dan juga tulang ikan dan kepalanya
Ada juga sisa sambelnya
Aku menitikkan air mata karena begitu banyaknya makanan yang aku masak namun yang tersisa hanya itu saja
Aku menghapus air mataku lalu mengambil nasi di pemanas
Tidak mungkinkan aku tidak makan
setelah mengambil nasi kutuangkan kuah sayur ke mangkuk sambel lalu mengaduknya lalu menuangkannya kedalam piring nasiku
Kuaduk nasiku agar merata dengan kuah sayur dan sambel
setelah membaca doa ku suapkan makananku,air mataku menetes tanpa permisi
Kulihat piring bekas makan bang alfi ternyata ikannya masih banyak dagingnya yang tersisa juga ada sambelnya
Kutarik piring makan bang alfi dan mulai memakan ikan yang ada di piring bang Alfi
"apa kebiasaan bang alfi jika makan selalu nyisain makanannya !? "tanyaku pada diriku sendiri karena hanya piring bang Alfi yang ada sisa makanannya sedangkan yang lain piringnya bersih yang tersisa hanya tulang ikan saja
"Alhamdulillah ya Allah hari ini masih bisa makan"ucap ku setelah makananku habis di piring
Setelah makan aku membersihkan meja dan mencuci piring bekas makan juga peralatan dapur yang aku pakai tadi
Setelah cuci piring aku segera membersihkan ruangan makan karena di bawah meja makan banyak nasi yang berjatuhan
Setelah menyapu dan mengepel lantainya aku lanjut membawa alat pel ke kamarku dan mulai mengepel lantai kamarku
"lelahnya" ucapku merebahkan tubuhku yang terasa Lelah seharian bekerja membersihkan kamar
"astaghfirullah aku belum sholat dhuhur " aku bergegas bangun dan kekamar mandi yang ada di samping kamarku
Aku membersihkan diri dan berwudhu
Aku menjalankan kewajibanku,nenek tidak akan menerima alasan dan akan marah jika aku lupa kewajibanku
Mampir disini juga ya di karya baru ku
Aku menuangkan semua saat ada ide di kepalaku takutnya hilang begitu saja idenya
Doakan mak othor ya bisa lanjutkan cerita ini sampai tamat🙏🏻🙏🏻
Jangan lupa like komen dan dukungannya ya🥰🥰😘😘
Setelah sholat Dzuhur aku merebahkan tubuh Rasanya tubuhku Sangat lelah
tak butuh waktu lama aku akhirnya tertidur
Saat terbuai dalam mimpi indah bertemu dengan kakek tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya dan aku rasanya seperti tenggelam
Saat membuka mata ternyata mama dan kak Aisyah berdiri di samping ranjangku dan berkacak pinggang mama memegang gayung entah apa maksudnya mama memegang gayung
Kuraba wajahku ternyata benar-benar basah
Setelah sadar ternyata mama menyiramiku dengan air dari gayung yang di bawanya
ya Allah setega itukah mama padaku
Aku ingin berteriak jika aku ini anak mama juga kan??!
Tapi semua ucapan itu hanya ku ucapkan dalam hati karena aku takut mama akan Semakin marah padaku
"kamu tau ini sudah jam berapa hah!? Enak-enakan tidur kamu ya" ucap mama dengan kencangnya di dekat telingaku sehingga telinga ku ini terasa pengang
Kak Aisyah menoyor kepalaku dengan kencang Hingga kepalaku terbentur ke kepala ranjang yang terbuat dari kayu
rasanya sangat sakit tapi kutahan rasa sakit ini
"nenek aku kangen nenek" teriakku dalam hati
Aku menangis dalam diam,sebisa mungkin kutahan isakan tangisku
"aku bertanya sama kamu ini sudah jam berapa hah!?" tanya mama lagi
"tata nggak tau ma" jawabku jujur karena aku memang tidak tau sekarang jam berapa
"ini sudah hampir jam lima tata " jawab kak Aisyah
"maaf tata tadi ketiduran " Jawabku
Baru sadar dia ma" ucap kak Aisyah lagi
"ma tata boleh sholat ashar dulu ya setelah itu tata masak" pintaku pada mama karena sebentar lagi waktu Azhar akan habis kata nenek tidak baik sholat di akhir waktu
"alah sholat ,sholat itu tidak akan buat kita semua kenyang tata
Sholat itu buang-buang waktu saja, sholat tidak akan membuat kamu cepat kaya
Ngerti kamu!? Sekarang cepat kamu masak nanti setelah semua masakan untuk makan malam selesai baru kamu bisa sholat sampai kamu mampus !" ucap mama
"astaghfirullah " hanya itu yang bisa ku ucapkan
"kamu itu nggak usah sok alim kamu itu masih kecil,nyeka ingus aja masih belepotan ini sok sok-an mau sholat
cepat sana masak nanti keburu malam nanti papa pulang" ucap mama lagi lalu keluar dari dalam kamarku
Kak Aisyah hanya tertawa melihat mama memarahiku
"rasain kamu emang enak!!!" ucap kak Aisyah lalu mengikuti mama keluar dari dalam kamarku
"ya Allah maafkan tata,nek maafkan tata tidak sholat tepat waktu " hanya itu yang bisa ku ucapkan
Aku bergegas keluar dari dalam kamarku dan menuju dapur yang ada di depan kamar tempatku mengistirahatkan tubuhku yang lelah
aku mengambil beras dan mencucinya Hingga bersih lalu memasukkannya ke dalam rice cooker
Sambil menunggu nasi matang
Ku buka lemari pendingin, untuk melihat apa yang bisa aku masak untuk makan malam didalam kulkas ada ayam wortel dan kentang
"aku buat opor ayam aja deh, seperti yang nenek sering buat untuk kakek semoga aku masih ingat bahan-bahan dan bumbunya" aku mencoba mengingat apa saja bumbu yang nenek gunakan saat nenek membuat opor ayam untuk kakek
Beruntungnya aku sering membantu nenek untuk menggerus bumbu-bumbu untuk memasak opor
Aku mencari tempat penyimpanan bumbu dapur mama dan Alhamdulillah semua yang aku butuhkan ada
Aku segera mengolah semua bahan-bahannya
Dan ternya ayam yang mama beli sudah terpotong-potong Hingga aku tidak usah repot-repot lagi untuk memotong-motong nya karena aku belum begiti pintar memotong-motong daging ayam jika masih utuh satu ekor
Setelah beberapa menit mengolah semua bahan masakan Alhamdulillah semua sudah masak
aroma wanginya opor ayam buatanku tercium menguar kesegala
penjuru rumah
Semoga rasanya juga enak
Aku tidak lupa membuat sambel untuk pelengkapnya
Alhamdulillah semua masakanku telah matang semua aku menyisakan sedikit kuah opor ayam di panci yang masih ada beberapa potong wortel dan kentangnya aku tidak menyimpan daging ayamnya walaupun hanya sepotong kecil karena aku takut mama memeriksanya
tapi pancinya aku tidak simpan di atas kompor aku menyimpannya di dekat Westafel Hingga mama fikir itu mau di bersihkan nanti
Kututup dengan rapat panci opor ayam itu karena takut jika ada kotoran yang jatuh kebawah sengaja aku simpan penggorengan bekas menumis sambel tadi diatasnya
Lebih baik aku menghindari Omelan mama karena rasanya sesak jika mama terus mencaci makiku
Setelah semua sudah terhidang masakan tadi aku tutup dengan tudung saji lalu bergegas membersihkan diri agar bisa segera sholat Ashar sebelum waktunya benar-benar habis
"Alhamdulillah ya Allah akhirnya aku sudah selesai sholat untung saja masih keburu "
Aku merasa bersyukur karena masih punya waktu untuk sholat Azhar karena baru saja selesai shalat
Azan magrib pun berkumandang,aku segera melaksanakan sholat Maghrib karena tidak ingin lagi telat melaksanakannya dan air wudhuku pun belum batal
baru saja aku mengucapkan salam suara mama berteriak memanggilku sudah terdengar
Entah pekerjaan apa lagi yang akan ibu berikan padaku
Aku anak yang baru berusia 7 tahun harus berlaku dan berfikir dewasa sebelum waktunya
"iya ma"jawabku sudah berdiri di samping mama yang terlihat baru saja selesai makan bersama papa dan ketiga kakakku
"ya Allah apa mereka tidak sholat dulu !? "tanyaku dalam hati
Kata kakek kita tidak baik makan di waktu magrib karena kita akan di temani makan oleh setan dan kawan-kawannya ihhhh serem jika mengingat nasehat kakek
ya Allah apa keluarga ku ini tidak takut makan dengan setan dan kawan-kawannya !? Membayangkannya saja aku sudah merinding
"eh malah bengong, cepat kamu bersihkan ini semua " bentak mama menyadarkanku dari lamunanku
"iya ma" jawabku
Semua keluargaku meninggalkan meja makan begitu saja tanpa ada yang berniat untuk membantuku
Sebenarnya aku ini siapanya mereka sehingga aku tidak diperlakukan seperti kak Aisyah dan kedua kakak laki-lakiku
Padahalkan usiaku dan kak Aisyah tidak begitu jauh jaraknya tapi mengapa mereka memperlakukanku berbeda !?
Apa aku anak pungut !? Atau aku ini anak dari anak kakek dan nenek yang lainnya sehingga sedari kecil aku di rawat oleh mereka
Tapi dari cerita nenek dan orang-orang aku ini anak bungsu papa firman dan mama Rima
Bahkan wajahku dan papa juga kak alfi sangat mirip
Ataukah aku ini anak dari istri lain papa sehingga mama begitu membenciku!?
Memikirkan itu semua membuat otak kecilku terasa pusing
Lebih baik aku makan agar aku ada tenaga untuk mengerjakan semua pekerjaanku
Ku ambil mangkuk opor ayam yang sudah bersih tanpa sisa lalu mengisinya dengan kuah opor yang sku simpan tapi sebelum aku makan aku membersihkan piring-piring kotor bekas mereka makan
Lagi-lagi di piring kak alfi ada sisa daging ayam yang sepertinya hanya di makan sedikit Disana juga ada tulang ayam
Apakah kak alfi sengaja menyisakannya untukku tapi karena takut kena marah mama jadi bang alfi memakannya sedikit?
Kalau benar seperti itu aku merasa terharu dengan perhatian kak alfi walaupun dilakukannya secara diam-diam
"Alhamdulillah ya Allah, berikanlah kesehatan untuk keluargaku"ucap ku
Aku mengisi mangkuk kuah oporku dengan nasi dan mulai menyedoknya Hingga habis
Walaupun nasi yang mereka sisakan hanya sedit tapi aku bersyukur karena masih bisa makan dan tidak kelaparan
Setelah makananku habis aku segera membersihkannya agar bisa segera beristirahat
tapi sebelumnya aku kembali memasak nasi untuk sarapan besok karena besok aku harus pergi lebih pagi karena sekolahku jaraknya sangat jauh dari rumah papa dan mama
Tidak mungkin aku meminta papa untuk mengantarkan aku karena sekolahku dan sekolah ketiga kakakku berlawanan arah
Setelah semua bersih aku bergegas membersihkan diri dan berwudhu karena setelah sholat isya aku harus menyelesaikan pekerjaan rumah yang ibu guru berikan lalu kemudian beristirahat agar besok tidak kesiangan
Hari ini Tata berangkat ke sekolah lebih pagi namun saat lewat di depan rumah bu Ayu dan pak adam
Bu ayu memanggil tata
"Tata sini nak"panggil bu Ayu
"iya bu ada apa!?" tanya tata
"kamu jalan kaki nak ke sekolah !?" tanya bu Ayu
"Iya bu" jawab tata
"Kan jauh nak sekolahnya,apa kamu tidak takut terlambat sampai di sana !?" tanya bu ayu merasa iba pada anak kecil itu
Bu ayu memang sedari dulu sangat suka pada tata tapi karena tata tinggal berada sang nenek Bu Ayu jarang melihatnya
"Makanya Tata berangkat lebih pagi bu biar nggak terlambat nanti" jawab Tata tersenyum pada Bu Ayu
"Tata tau nggak naik sepeda !?"tanya pak Adam tiba-tiba Berdiri di samping Tata dan Bu Ayu
"Tau pak" jawab Tata
"Bagaimana kalau Tata pinjam sepeda Kak Andre
"memangnya boleh pak!?" tanya Tata dengan mata berbinar
"tentu saja boleh dong,jadi kalau kamu pulang sekolah kamu balikin lagi kesini trus kalau mau berangkat sekolah pagi-pagi kesini aja ambil sepedanya " jawab Pak Adam
"trus kak Andre tidak akan marah pak kalau tata pakai sepedanya !?" tanya tata ragu-ragu
"ya tentu saja tidak dong sayang ,kak Andre kan sekarang sudah SMA jadi kesekolah itu bawa motor atau mobil bapak" jawab pak Adam terkekeh geli melihat wajah tata yang terlihat ragu-ragu mengambil keputusan
" kalau memang kak Andre tidak marah tata pakai sepedanya tata mau pak bu" jawab tata dengan tersenyum manis
"tunggu ya bapak ambil dulu sepedanya di gudang "ucap pak Adam dan langsung berjalan kebelakang rumahnya
"sini dulu sayang tunggu bapak ambil sepedanya " ucap bu Ayu mengajak tata duduk di kursi teras
"kamu sudah sarapan nak!?" tanya bu Ayu
Tata menggelengkan kepalanya karena dia tadi sengaja membuat bekal nasi goreng dan ikan asin untuk dia makan di sekolah saat jam istirahat agar tidak kelaparan
"tapi tata bawa bekal bu" jawab Tata
"memangnya tata bawa bekal apa sayang !?" tanya bu ayu
"nasi goreng dan ikan asin bu" jawab Tata malu-malu
Bu Ayu tersenyum getir mendengar ucapan Tata gadis cilik yang sudah mencuri hatinya dan suaminya juga anak semata wayangnya Andreas
"tapi papa kamu beri uang jajan kan sayang !?" tanya Bu Ayu lagi
Tata menggelengkan kepalanya
Semua warga kampung tau jika Firman dan istrinya tidak mau mengakui Tata sebagai anak bungsunya dengan alasan Tata hadir dalam rahim ibunya saat Aisyah masih usia 6 bulan dan itu membuat Rima sering sakit Hingga keluar masuk rumah sakit karena ngidam sehingga Aisyah tidak terurus
Hingga saat tata lahir Rima mamanya Tata tidak mau menerima kehadiran Tata hingga akhirnya nenek dan kakek tata yang merawatnya Hingga besar
Dan dititipkannya Tata pada ibunya karena sang nenek pergi kerumah keluarganya yang berada diluar kota karena ponakan nenek Tata ada yang meninggal,jadi perbincangan di warga kampung itu
"nah ini sepedanya Ta,kamu suka tidak !?" ucap pak Adam sudah datang mendorong sebuah sepeda berwarna merah
"wah sepedanya bagus pak" ucap Tata dengan mata berbinar-binar
"nak sekarang kamu coba" ucap pak Adam
Tata pun mencoba menaikinya
",wah sepedanya pas kaki tata sampai di tanah" jawab tata
Pak Adam dan Bu Ayu terkekeh melihat kepolosan Tata
"eh ada Tata " ucap Andre sudah rapi dengan pakaian sekolahnya
"kak Andre tidak apa-apa kan kalau Tata pinjam sepeda kak Andre kesekolah Tata janji deh akan menjaganya dengan baik" ucap Tata pada Andre
"iya dek tidak apa-apa kak Andre kan sudah punya motor jadi sepeda itu buat Tata aja" jawab Andre
"makasih banyak ya kak Andre semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian dan memberikan kalian kesehatan serta umur yang panjang juga selalu di lindungi dimana pun kalian berada " ucap Tata dengan mata berkaca-kaca
"Aamiin ya rabbal alaamiin, makasih ya dek doanya " jawab Andre
"iya kak sama-sama " ucap Tata
"Pak Bu ,Andre pamit ya
Ayo dek kak Andre antar Sampai sekolah sambil naik sepeda kakak awasi pakai motor " ucap Andre
"iya kak Ayo" jawab Tata lalu ikut berpamitan pada pak Adam dan Bu Ayu
Bu ayu menyelipkan uang sepuluh ribu di kantong Tata saat tata menyalaminya
Karena Bu Ayu Tau jika di beri langsung Tata akan menolaknya
"oh iya Ta ini bapak kemarin beli Roti saat pulang kerja kamu bawa aja ya untuk bekal" ucap pak Adam memberikan Tata satu buah roti bantal dan satu kotak susu
Pak Adam memasukkan roti dan susu itu kedalam tas Tata
"Alhamdulillah terima kasih banyak ya Pak Bu, semoga Rezeki Bapak dan Ibu terus bertambah " ucap Tata
"Aamiin nak" jawab keduanya
Inilah yang membuat mereka jatuh cinta pada Tata karena setiap perkataan yang keluar dari mulut kecilnya selalu berupa Doa kebaikan
Setiap di berikan sesuatu oleh orang lain Tata akan segera membalasnya dengan doa
Andre pun mengiringi tata yang bersepeda ke sekolahnya
Sesampainya di sekolah Tata turun dari sepedanya dan mendekati Andre
Tata mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Andre
Tata mencium punggung tangan Andre dengan takzim
Andre merasa bahagia karena dia merasa punya adik perempuan
Sikap sopan santunnya sangat Andre suka
"kakak hati-hati ya dijalan jangan ngebut- ngebut bawa motornya ya kak!!" ucap Tata mengingatkan Andre
"iya dek,sana masuk nanti kamu telat" jawab Andre
Dan Tata pun kembali ke sepedanya
"dada kak andre tata masuk kesekolah ya" jawab tata melambaikan tangannya pada Andre
"iya dek,kakak pergi ya" ucap Andre dan melajukan motornya meninggalkan halaman sekolah Tata
Hari ini Tata sangat bahagia karena ada orang baik yang peduli padanya bahkan meminjamkannya sebuah sepeda agar dia tidak kelelahan dalam perjalanan pulang nanti
Tata mengikuti pelajaran dengan penuh semangat
Hingga jam istirahat tiba seperti biasa tata akan memakan bekal yang dibawanya dari rumah tapi jika tata bersama sang nenek isi bekal tata bukan ikan adin tapi telur dan mie goreng atau tahu dan tempe kecap buatan sang nenek
Bahkan tata juga sering di Bekali ayam goreng kecap kesukaannya
Sepulang sekolah Tata singgah di rumah bu ayu untuk menyimpan sepedanya
"assalamualaikum,bu Tata pulang" teriak Tata saat berada didepan rumah Bu Ayu
"waalaikumsalam,kamu sudah pulang nak!?" tanya Bu ayu
"iya bu, sepedanya Tata sudah simpan di samping sana"jawab Tata
"nak sini ibu mau menyampaikan sesuatu pada Tata" ucap Bu Ayu dengan wajah sendu
"Ada apa bu!?" tanya Tata pemasaran
"Nak kamu harus sabar ya,nenek kamu saat perjalanan pulang kesini kecelakaan
Bis yang di tumpanginya menabrak trotoar dan terbalik dan......" Bu ayu tidak melanjutkan ucapannya karena melihat Tata yang sudah menangis baru tadi pagi dia melihat senyuman tata tapi sekarang wajah mendukung tata yang di lihatnya
"dan apa Bu hiks hiks hiks " tanya tata sesegukan
"dan nenek kamu meninggal dunia saat perjalanan kerumah sakit nak, kamu yang sabar ya Nak" Bu Ayu melanjutkan ucapannya
"Nenek.......kenapa ninggalin Tata sendirian Nek!? Tata sekarang sendirian Nek Tata tidak punya siapa-siapa lagi hiks hiks hiks " teriak Tata dalam isakan tangisnya yang sangat pilu
Orang yang selalu menyayangi dan melindunginya selama ini juga turut pergi meninggalkannya
"bu Tata mau kerumah Nenek " ucap Tata
"iya nak Ayo ibu Antar kamu ke sana " jawab Bu Ayu lalu mengambil kunci motornya dari dalam saku gamisnya
"ayo nak Naik,tas sekolah Tata taruh disini aja ya" pinta Bu Ayu
"Biar Tata bawa aja bu" jawab Tata
Bu ayu tidak memaksa Tata
Tata pun naik ke atas boncengan motor Bu ayu,tanpa menunggu lama Bu Ayu menjalankan motornya menuju Rumah nenek Tata dimana Tata di besarkan oleh sang kakek dan nenek dengan penuh kasih sayang
Sesampainya disana Tata berlari masuk kedalam rumah sang nenek dengan deraian air mata banyak yang merasa kasihan pada Tata
Karena mereka Tau hanya kakek dan neneknya yang sangat menyayanginya sedangkan kedua orangtuanya tidak menganggapnya ada
"Nenek kenapa nenek meninggalkan tata sendirian nek,katanya nenek mau menemani Tata sampai tata bisa jadi dokter tapi kenapa nenek sekarang ninggalin Tata hiks hiks hiks " yang mendengar tangisan pilu Tata gadis kecil berusia 7 tahun itu juga turut meneteskan air mata
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!