Setelah latihan yang melelahkan dan menguras tenaga, serta mengerjakan beberapa hal. Akhirnya Aga menyelesaikan jadwalnya hari ini. Saat ini Ia sedang menuju ke tempat mobil terparkir.
" Lo pulang aja dulu Kir di antar Andi. Gue ada urusan bentar."
" Ya udah..... Lo naik apa?.... Kan mobil Lo kita bawa."
" Tuh ada mobil, tadi Gue nyuruh Andi buat ambil mobil. Andi Lo anter Akira pulang ya... Inget langsung pulang ke rumah, jangan mau kalau Akira nyuruh mampir-mampir dulu." ucap Aga.
" Oke... Siap Boss!" ucap Andi dari dalam mobil.
" Ya udah Gue pulang dulu."
" Hmmm.... Hati-hati by....!!" Mobil yang ditumpangi Akira pergi meninggalkan Aga sendirian. Aga masuk kedalam mobilnya. Sebelum menyalakan mobilnya Ia mengirim pesan ke seseorang. Lalu Ia menyalakan mobilnya. Dan pergi.
...****************...
Sesampainya ditempat yang Ia tuju Aga menepikan mobilnya, Ia turun dari mobil dan menelepon seseorang.
📱" Halo.... Gue udah nyampek di depan."
📱" Oke, bentar lagi Gue sampai depan." Aga pun mematikan teleponnya. Selang beberapa saat, Ia melihat Ainsley datang.
" Udah lama nunggunya?....." tanya Ainsley.
" Nggak, barusan. Ayo Gue traktir makan, sebagai permintaan maaf. Karena, udah bikin Lo kesel." ucap Aga, karena kemarin membuat Ainsley sedikit kesal.
" Minta maafnya cuman nyogok makan?...."
" Ya udah, Lo minta apa? Nanti Gue kasih."
" Beneran yaaaa...."
" Hmmm...."
Ainsley mengepalkan tangan kegiranngan. Dia akan memoroti Aga kalau begitu, hitung-hitung kasih pelajaran karena sudah bikin Ainsley kesal.
" Ya udah ayok...." Aga membukakan pintu untuk Ainsley. Saat Ainsley mau masuk mobil. Tiba-tiba......
" Ainsley Kamu mau kemana?..." suara bariton dari Ebrar menyelonong tanpa permisi. Membuat Ainsley dan Aga reflek menoleh. Disana juga ada Disty. Mungkin tadi Ebrar dengan Disty sedang membicarakan beberapa hal pekerjaan untuk besok. Namun, tanpa sengaja mereka bertemu dengan Ainsley di depan Perusahaan.
" Eh, Pak Ebrar. Mau pulang pak, kan udah jam pulang kantor." ucap Ainsley.
" Siapa?..." tanya Aga ke Ainsley.
" Itu CEO Gue. Dan yang satunya sekertaris nya Disty, sahabat Gue." jelas Ainsley.
" Hai.... Gue Disty, sahabatnya Ainsley." ucap Disty menjabat tangan Aga.
" Aga..."
" Ouh... Ternyata Lo Aga Sirius, yang di idolain temen Gue. Ganteng siiih... Pantes Ainsley kek orgil kalau lagi liat Lo."
" Mana ada...." Ainsley menatap Disty tajam, berharap Disty diam. Namun, bukan Disty namanya kalau menurut pada Ainsley.
" Lo tau....? Dia marah-marah pas Lo bilang kakinya gede. Dia ngomel-ngomel di rumah."
" Iya Gue tahu. Makanya mau Gue ajak makan malam, sebagai permintaan maaf." Ebrar yang mendengar percakapan mereka hanya diam, tidak tahu harus merespon apa.
" Oh ya Aga kenalin Dia Pak Ebrar." potong Ainsley.
" Hai, Ebrar. Ainsley ini sudah diluar kantor jadi panggil Aku Ebrar. Sama kayak dulu Kamu panggil Aku Ebrar. Panggil Pak kalau di kantor aja. Oke cantik....!!" ucap Ebrar. Aga yang mendengar perkataan Ebrar hanya menganga. Siapa orang ini datang-datang ngomong pakai segala Aku Kamu, terus apalagi itu Dia manggil Ainsley cantik?... Oh No!!... Big No!!... Tidak boleh dibiarkan.
" hmmm..... Playboy nya kumat. Aisshh......" Disty menggelengkan kepala melihat tingkat Ebrar yang sedang kumat.
" Aga..." membalas jabatan Ebrar. Mereka saling mempererat jabatan mereka. Rasanya mereka sedang perang adu tatap. Hingga membuat Ainsley dan Disty saling heran.
" Haha.... Udah yuk Aga, Kita pergi!..." ucap Ainsley melerai jabatan mereka.
" Gimana kalau Kita makan berempat bareng. Kata Disty Dia lagi nginap dirumah Kamu kan? Biar nanti sekalian Aku anter Kamu pulang. Hitung-hitung buat reunian Kita. Gue traktir."
" Eh.... Gimana yaa...." Ainsley bingung menjawab.
" Udahlah gpp Ly... Jarang-jarang kita makan bareng. Boleh kan Aga?.." tanya Disty.
" Oke gpp."
" Oke... Good.... Ayok Brar, nanti lokasinya Kita kirim." Disty pergi masuk ke mobil Ebrar, Dan Ainsley tentunya semobil dengan Aga.
" Kenapa Lo mau sih?..." tanya Ainsley, pasalnya Ainsley sedikit tidak nyaman saat berada di dekat Ebrar. Karena tiba-tiba menyatakan perasaannya tadi.
" Emang kenapa?.... Udahlah yuk pergi." Aga menyuruh Ainsley masuk ke mobil, dan melajukan mobilnya ke alamat restoran yang sudah dikirim Disty.
...****************...
Sesampainya restoran yang mereka tuju, Mereka memesan makanan. Disty membooking 1 lantai atas permintaan Ebrar. Emang dasarnya Ebrar kaya, jadi suka-suka Ebrar.
" Lo mau pesan apa Ainsley" ucap Aga dan Ebrar secara bersamaan. sama-sama menyerahkan buku menu ke Ainsley.
" Kompak banget Lu pada." ucap Disty.
" Aku mau pesan carbonara pasta with sliced tenderloin." ucap Ainsley melihat buku menunya sendiri. Membuat Aga dan Ebrar meletakkan buku menunya. Kemudian saling menatap tajam.
" Gue samain aja kayak Ainsley." ucap Aga tidak mau ribet.
" Gue spaghetti Alfredo." ucap Disty.
" Gue spaghetti Aglio olio. Sama dua porsi susi. Terus minumnya apa?" tanya Ebrar.
" Samain aja." ucap Ainsley, Disty dan Aga mengangguk setuju.
" Oke, minumnya caramel macchiato 4." ucap Ebrar pada pelayan. Tak menunggu lama makanan siap. Mereka berbincang ringan sambil menyantap makanan.
" Lo udah lama kenal Ainsley?...." tanya Ebrar ke Aga.
" Udah lama. Kenapa?..."
" Oh ya.... Kok Gue nggak kenal Lo. Gue temen kuliahnya Ainsley dulu."
" Mana Gue tau."
" Kapan Lo kenal Ainsley? Perasaan Lo baru deket sama Ainsley baru-baru ini." ucap Disty. Membuat Ebrar tersenyum.
" Disty.... Temenin Gue yuk ke toilet." ajak Ainsley yang tiba-tiba kebelet.
" Ya udah yuk. Kebiasaan banget sih Lo" ucap Disty yang sedang menghafal kebiasaan Ainsley yang suka beser. Meninggalkan Ebrar dan Aga.
" Kenapa Lo bohong? Padahal Lo baru kenal Ainsley." ucap Ebrar.
" Gue nggak bohong"
" Oh ya?.... Kata Disty Lo baru kenal Ainsley."
" Terserah Gue lah, urusan Gue itu mah. Ngapain Lo tanya?...."
" Hmm.... Pembohong...!!" Aga mengepalkan tangannya.
" Apa urusannya sama Lo?..... Dari kapan Gue kenal Ainsley itu urusan Gue." ucap Aga dengan dingin.
" Jelas ada urusannya sama Gue. Ainsley calon pacar Gue."
" Emang Dia mau? " ucap Aga tersenyum sinis.
" Jelas mau lah...." ucap Ebrar dengan percaya diri, walaupun keadaan yang sebenarnya Ia baru saja ditolak oleh Ainsley
" Oh ya?....." ucap Aga menggenggam gelas dengan erat.
" Kalian lagi ngomongin apa?......" ucap Disty yang datang bersama Ainsley.
" Biasalah urusan pria." ucap Ebrar, " Ya kan Ga?"
" Hmm...."
" Ya udah abisin gih makanannya, abis itu kita pulang." ucap Ainsley melanjutkan makannya. Dan mengambil beberapa sushi untuknya.
" Abisin sushinya, mubazir kalau dibuang" ucap Ainsley.
" Gue udah kenyang. Nggak sanggup Gue." Disty mengangkat tangan. Padahal hanya tersisa 3 potong sushi saja.
Potongan Sushi pertama diambil Aga, sushi kedua diambil oleh Ebrar. Hanya tinggal satu sushi lagi. Namun Aga dan Ebrar saling berebut menggunakan sumpit. Ainsley dan Disty hanya menatap heran mereka berdua.
Sepertinya mereka sedang menonton perang sumpit. Lihatlah mata Aga dan Ebrar sangat berambisi untuk mendapat sepotong sushi itu. Sampai-sampai dentingan sumpit mereka terdengar diseluruh ruangan.
" Ya udah Lo makan gih sushinya. Anak kecil harus makan banyak. Biar cepet gede." ucap Aga dengan gaya yang meledek. Tersenyum penuh kemenangan, menyudahi perang sumpit.Membuat Ebrar menatap nyalang Aga, sedang Ainsley dan Disty menahan tawa karena ucapan Aga.
" Enak aja Lo... Ngatain Gue anak kecil." mengarahkan ujung sumpit ke Aga.
" Udah-udah Kalian ini kayak anak kecil." ucap Ainsley, Ebrar langsung menyuapkan sushi ke dalam mulutnya.
Setelah makan malam mereka mengantarkan Ainsley dan Disty pulang. Disty masih menginap dirumah Ainsley, karena orang tuanya belum pulang. Setelah sampai dipekarangan rumah Ainsley mereka menurunkan Disty dan Ainsley.
" Makasih ya Ebrar makanannya." ucap Ainsley, Ebrar mengangguk. " Aga Lo masih ada janji ya sama Gue"
" Iya, Gue nggak lupa."
" Ya udah, Kita masuk dulu. Kalian hati-hati di jalan." ucap Disty, mengajak Ainsley masuk ke rumah. Setelah kepergian dua gadis itu. Ebrar menghampiri Aga.
" Lo, jangan deketin Ainsley." ucap Ebrar.
" Lo bukan siapa-siapanya kan? Suka-suka Gue lah."
" Udah Gue bilang Gue calon pacarnya Ainsley."
" Dan udah Gue bilang juga, emang Dia mau?... Dari pada Lo ribut disini, nggak jelas. Gimana kalau kita bersaing secara sehat, Siapa yang duluan berhasil buat Ainsley suka. Yang kalah mundur jangan ganggu Ainsley lagi. Gimana?...." tawar Aga.
" Oke, penawaran yang bagus. Deal," ucap Ebrar menjabat tangan Aga.
" Deal...." ucap Aga smirk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Hiatus
ku kasih iklan
2024-06-08
0