BAB 6 PACAR?

"Kalian kenal Aga?" tanya Ainsley terkejut.

" Aaaahh....... Benaar.... Kalian pasti mengenalnya. Lagian Dia kan seorang Idol terkenal kan?... Kalian pasti melihatnya di tv atau semacamnya" tebak Ainsley. Mengetukkan jari di bibirnya.

" Hahaha....... Iya bener kak, Kita pernah lihat bang Aga di tv. Jadi agak kaget pas lihat bang Aga, kok bisa tiba-tiba ada di rumah?" ucap Zidan menuruni tangga bersama sang Ayah.

" Iya.... Biasanya cuma lihat di tv, eeehh.... Sekarang bisa lihat secara langsung, ya kan Bun?" Ayah ikut menyambung, Bunda merespon dengan anggukan.

" Sudah-sudah ayo makan?" ajak Bunda. Mengambilkan nasi untuk Ayah. Dan Aga.

" Bagaimana kabarmu Aga?" tanya Bunda memberikan sepiring nasi ke Aga.

" Kenapa Bunda nanya kabar Aga?" Ainsley keheranan mendengar pertanyaan Bunda.

" Ya nggak apa-apa dong, bebas-bebas Bunda lah. Nggak salah juga kan pertanyaan nya. Bunda kan cuma nanya kabar" terang Bunda.

" Baik Tan, Tante gimana? Sehat?" tanya Aga balik.

" Tante mah Alhamdulillah sehat. Gimana masakan Tante enak nggak?"

" Masakan Bunda mah pasti enak lah... Yakan Bang?" saut Zidan bangga.

" Ngawur banget Zidan manggilnya. Emang dia Abang-abang penjual bakso. Lagian, sok akrab banget sih...." omel Ainsley ke Zidan.

" Ya nggak apa-apa dong, kita mah bestie wleee...." Aga hanya tersenyum mendengar perkelahian manis mereka.

" Iya, masakan Tante emang selalu enak" pasalnya Aga hanya tinggal sendiri setelah ke dua orang tuanya meninggal dunia sewaktu ia kecil. Jadi ketika ada seseorang yang memasakkan dirinya, dia akan sangat senang akan hal itu.

" Terimakasih lhooo.... Nanti kalau kangen masakan rumah, dateng aja kesini. Nanti Tante masakin" ucapnya dengan bibir yang melengkung keatas.

" Sudah-sudah..... Makan dengan tenang dulu." ucap Ayah yang hanya mendengarkan percakapan mereka.

Setelah makan siang yang hidmat, mereka memutuskan untuk menonton televisi. Aga yang tadinya ingin pulang dicegah Zidan. Katanya Zidan ingin main game dengan Aga. Berakhirlah, mereka di kamar Zidan. Dan Ainsley sedang menonton televisi bersama sang Ayah.

"Ainsley, antar camilan ini ke kamar Zidan" suruh Bunda. Membawa beberapa Snack dan minuman kaleng untuk Aga dan Zidan.

"Siap Bunda" membawa nampan.

" Zidan, Kakak masuk" mengetuk pintu, lalu membukanya dan langsung masuk tanpa disuruh.

" Asik bener mainnya" meletakkan nampan dan duduk disamping Zidan.

" Nih camilan makan dulu" melihat permainan game yang dimainkan Aga dan Zidan, karena bosan ia bertanya pada Aga.

" Kapan Lo konser Aga? Album Lo kan udah keluar?" tanya Ainsley.

" hemmm.... Nanti tapi masih rahasia. Kenapa? Lo mau Dateng?" masih fokus menatap layar.

" Datenglah, masa enggak ya kali. Oh iya, kok Lo mau Gue ajak kesini. Kan Lo belum kenal Gue"

" Kenal, kata siapa nggak kenal. Lo Ainsley, dia Zidan, diluar Tante Rini sama Om Reno." Tadi setelah makan Ainsley memperkenalkan keluarga mereka satu persatu.

" Bukan gitu maksudnya, Lo kan baru tadi kenal sama keluarga Gue."

" Shuuut..... Berisik banget sih Kak, diem dulu ngapa. Ganggu Zidan sama Bang Aga aja" ucap Zidan menyuruh Ainsley diam, karena Ia merasa terganggu dengan kakaknya yang terus bertanya. Sedang Ainsley dia tetap acuh dan kembali bertanya Aga.

" Apaan sih dek, Kakak kan nanyanya sama Aga bukan sama kamu." sewotnya.

" Aga, Lo udah punya pacar?" tanyanya lagi.

Aga menoleh " Belum, kenapa? Emang Lo mau jadi pacar Gue?..." tersenyum menatap Ainsley. Ditatap seperti itu Ainsley menjadi seperti ulat bulu.

" Apaan sih...." memukul pelan lengan Aga, merapikan rambutnya tersenyum malu. Bahkan pipinya memerah seperti kepiting rebus.

" Mau sih kalau Aganya mau hihihi.... Mayan lah punya pacar Idol. Bisa Gue pamerin tiap hari ke Disty sama temen temen Gue wkwk"

" Bang Aganya yang nggak mau punya pacar kayak kakak" saut Zidan yang jengah melihat Kakaknya yang kegatelan.

" Emang kenapa? Kakak mah caaaantik.... Bodynya baaagus.... Independen woman lagi.... Siapa yang nggak mau..." selorohnya dengan percaya diri. " Aku cantik kan Aga? Yakan?" ucapnya dengan suara yang dibuat lucu dan jangan lupakan mimik wajahnya yang di imut-imutin.

Aga melihat Ainsley " Hmmm.... Cantik" ucapnya. Membuat Ainsley tersenyum malu-maluin.Sedangkan Zidan bergidik ngeri melihat mereka berdua.

" Kalian berdua Aneh" tunjuk Aga pada mereka berdua. Ditengah percakapan mereka Aga mendapat telepon dari seseorang. Kemudian Aga mengangkatnya.

📱" Halo.... Agaa" ucap seseorang ditelepon.

📱 " Ya kenapa Lo nelepon Gue?" tanya Aga. Masih memainkan Game.

📱" Lo dimana? Gue ke Rumah Lo, kok nggak ada. Lo nggak pergi sendiri kan?" suara diseberang telepon yang terdengar cemas.

📱" Gue pergi sendiri tadi ke Supermarket. Buat belanja tap_"

📱 " Lo waras?.... Kalau Lo kenapa-kenapa gimana?" dengan suara meninggi, membuat Zidan dan Ainsley ikut kaget. Karena, Aga membuat panggilan loud speaker. Sehingga dari tadi kakak beradik itu bisa mendengarkan percakapan Aga.

" Astaghfirullah.... Kenceng banget suaranya" ucap Ainsley mengelus dada.

" Hahaha..... Sama kayak Kak Ainsley kalo marah"

📱"Itu suara siapa Aga? Lo dimana?"

📱" Pelan-pelan Akira kalau ngomong nggak usah ngegas, lagian Gue baik-baik aja. Tadi ada wonder woman yang nyelametin Gue haha" Ya sedari tadi Aga sedang berbicara dengan Akira managernya.

📱" Lo pulang sekarang juga Aga. Bahaya tau kalau diluar. Gue jemput"

📱 " Nggak usah, lagian Gue lagi dirumah temen. Bentar lagi Gue balik. Gue naik taksi aja " ucap Aga, tanpa menunggu persetujuan Akira Aga langsung mematikan teleponnya.

" Siapa itu tadi yang telepon?" tanya Ainsley kepo.

" Akira, manager Gue. Dia nyuruh Gue pulang. Pamit ya."

" Ouh.... Iya" ucap Ainsley dengan wajah lesu. Pasalnya Ia masih ingin melihat wajah tampan Aga. Mumpung gratis kan haha

" Kok gitu mukanya? Kapan-kapan Gue kesini lagi" ucap Aga.

" Beneran?" ucap Ainsley dengan semangat.

" Iya, Gue minta no hp Lo. Boleh?" menyodorkan hp ke Ainsley. Ainsley dengan senang hati memberikan nomornya. Siapa juga yang nggak mau nomornya di save seseorang yang selama ini ia kagumi.

" Nih, nanti kalau mau kesini kabarin"

" Bang Aga nggak minta nomor Zidan juga?"

" Iyaaa.... Nih ketik aja" memberikan hpnya ke Zidan. Setelah itu Aga turun kebawah berpamitan ke orang tua Ainsley.

" Om Tante, Aga pamit pulang dulu.... Terimakasih udah ngizinin Aga makan, sama main sebentar disini" ucap Aga

" Sudah mau pulang? Kok cepat kali Aga" ucap Reno

" Iya Om, lagian udah sore juga"

" Yasudah kalau gitu hati-hati." ucap Reno.

" Naik apa Aga? Kamu kan nggak bawa mobil" tanya Rini

" Naik taksi Tan, udah pesan tadi. Paling udah nyampek depan taksinya"

" Yasudah hati-hati " ucap Rini, Aga menyalami orang tua Ainsley. Dan berpamitan ke Ainsley dan Zidan. Lalu masuk kedalam taksi.

" Bang nanti main game lagi ya sama Zidan" teriak Zidan dari balkon. Aga mengacungkan jempolnya, sang sopir taksi pun mengantar Aga pulang ke rumahnya.

Sesampainya Aga tiba dirumah, dia masuk kedalam ternyata tidak terkunci. Tandanya Akira masih didalam karena hanya Akira yang tau sandi rumah Aga. Rumah Aga memakai sandi sebagai kuncinya. 090713 sandinya.

" Aga Lo dari mana aja?" tanya Akira yang duduk diruang keluarga.

" Dari rumah temen" berlalu mengambil air minum, kemudian menenggaknya sampai tak tersisa.

" Dari rumah Ainsley?" tebak Akira.

" Kok Lo tau Gue dari rumah Ainsley"

" Tadi Gue denger ditelepon, Ainsley yang mana yang Lo datengin rumahnya bukan Ainsley yang itu kan?" tanya Akira karena merasa familiar dengan suara yang Ia dengar ditelepon.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!