Pelangi P.O.V
Hari ini, adalah hari minggu, setiap hari minggu, semua keluarga biasanya akan ada dirumah, sekedar menghabiskan waktu bersama, atau lebih tepatnya sering di sebut dengan Quality time. Biasanya Daddy dengan semangatnya akan dengan sengaja mengatur acara untuk acara di rumah kita, meskipun hanya berempat, tapi, tetep aja, Daddy suka heboh sendiri.
Berbeda dengan kebanyakan gadis lain di luaran sana yang seneng banget ngabisin waktu dengan cara menonton drama korea, maka berbeda denganku. Tontonanku bukan drama korea, drama taiwan, ataupun drama china. Tapi, tontonanku, Daddy dan Abin adalah serial kartun dari negeri jepang. Yes! Doraemon! Kita suka dengan tontonan itu. Rasanya menonton kartun itu sangat menghibur, dan membuat fikiran kita jadi positif.
Meski kadang sering kali, Mommy protes dengan tontonan kita. Tapi, jelas Mommy kalah dong. Kan satu banding tiga. Jelas Mommy kalah dan kalau udah kalah biasanya Mommy suka ngacak ngacak bantal yang lagi kita tidurin lho.
Daddy bilang, “Untung aja, Mommy cuman ngacak ngacak bantal, gak ngacak ngacak tempat sampah” Gitu katanya.
Tawa kita sering pecah membahana, kalau ada Daddy di rumah. Hheee ... Daddy itu, Ayah paket komplit, bisa jadi Ayah yang bijak, Ayah yang humoris, Ayah yang penyayang banget sama keluarganya. Ah, pkoknya Daddy itu is the best deh.
Oke, kalau orangtua lain, menyarankan anaknya agar berpacaran dengan pria yang tampan, tubuhnya tinggi dan atletis, tapi tidak dengan Daddy. Daddy bilang, lebih enak pacaran sama cowok yang badannya gak terlalu jauh tinggi badannya sama aku, yang imut imut gituh kayak Daddy katanya. Dasar Daddy, hhee.
“Pelangi, ini sosis bakarnya udah mateng, bawa ke sana!” Teriakan khas dari Mommy, membuyarkan tawa kita yang tengah asyik nonton.
“Iya Mommy” Aku berdiri, lalu membawa sepiring sosis bakar yang sudah tersaji di atas meja makan.
“Jangan rebutan!” Peringat Mommy sambil membolak balik jagung bakar dari panggangan.
Aku mengangguk, lalu beranjak menuju ruangan tempat menonton tv.
“Asyyiiikkkk ...!!!” Abin langsung bangun, dan meraih satu buah sosis bakarnya.
“Iiiihhhh !!!! Abin, itu punya Kakak!” Teriakku, sambil menepuk tangannya.
“Gak bisa, ini milik aku!!!” Teriak Abin, sambil memeletkan lidahnya.
“Daddy ...” Aku menatap Daddy, yang masih asyik menonton Doraemon.
“Udah, jangan berantem, nanti Daddy akan dirikan pabrik sosis, jika kalian suka makan itu!” Jawab Daddy sambil tersenyum, mengelus kepalaku dan kepala Abin.
“Bagus yaaaa ... yang punya acara siapa? Yang harus terus geberin sosis sama jagung siapa???!!!!” Terdengar teriakan Mommy melengking dari arah dapur
“Hhhiii ...” Daddy menutup mulutnya, lalu berdiri
“Jangan berantem lagi, Daddy buatin sosis bakar buat kalian, sebanyak banyaknya ya” Daddy tersenyum lalu berlalu menuju dapur.
“Bagguuusss ya, Daddy malah enak enakan nonton Doraemon, sementara Mommy udah kepanasan kayak ginih!” Nah, terdengar lagi omelan dari Mommy, hhii ... sekarang Daddy pasti lagi sibuk ngipasin Mommy, bukan ngipasin jagung bakarnya. Hhiii
Kring .... ( Notifikasi chat masuk )
Aku segera membukanya, terlihat sebuah chat masuk via inboks di facebook.
“Kenapa sih?? Dia sering banget inboks aku??” Ku buka sebuah pesan yang ternyata dari si cowok nyebelin. Ya siapa lagi kalau bukan dari Muhammad Fadli Anwar. Itu nama akunnya.
“Lagi apa??”
“Lagi barbekyuan” Jawabku cepat. Feelingku tiba tiba saja menjadi tidak enak. Apa mungkin Fadli sedang menyiapkan rencana busuk lainnya untukku ya?? Secara kemarin kan aku udah ngerjain dia. Dengan memberikan nomor tukang pijat plus plus, yang kudapatkan dari google. Wkwkwk. Emang enak? Di telponin ciwi ciwi aneh?.
“Oh, sama” Jawabnya. Emang aku nanya “Fadli lagi apa gituh??” Perasaan enggak deh.
“Oh” Hanya itu balasanku. Biarin.
“Nomor kamu yang benerannya yang mana??” Tanyanya lagi.
Heran deh, kalau di lihat sekilas, Fadli itu cowok yang kalem, cool, tegas dan berwibawa banget, tapi kenapa dia sering banget chat aku? Isi chatnya gak penting lagi.
“Ada, kamu mau lagi??” Tanyaku sambil tersenyum. Geli membayangkan, kira kira sekarang nomor siapa lagi yang aku kasih?? Apa nomor Daddy aja ya?? Hhii ... Daddy pasti murka.
“Jangan nomor palsu dong” Chat darinya kembali masuk ke inboksku.
“Yang ini beneran kok” Balasku semakin terkekeh.
“Bener lho ya??”
“Iya”
“Send”
“0821xxxxxxxx”
“Oke”
Pesan tidak aku balas lagi, segera aku memtikan telponku. Dia pasti bakalan tersepona, melihat siapa yang akan datang kala dia menekan tombol itu. Hahahha (Ketawa jahat).
Tuk ... tuk ... tuk ...
Aku mendongakkan kepala kala merasakan ada benda padat, tapi dingin mendarat di keningku. Aku melirik orang yang tengah mendaratkan sendok di keningku, yang ternyata adalah Abin. Lalu aku tertawa kikuk kala baru kusadari, ternyata Daddy, Mommy, dan Abin tengah menatapku aneh, karena aku senyum senyum sendirian.
“Kamu chatan sama siapa Kak??” Tanya Mommy menatapku penasaran.
“Eh, temen Mommy” Jawabku tersipu.
“Temen apa demen??” Tanyanya lagi, mengintrogasi.
“Temen Mommy” Jawabku menunduk,
“Kak, temen kamu cakep gak??” Tanya Daddy mulai keppo
“Alah, palingan juga buruk rupa, giginya pasti tonggos, ya kan??” Celetuk Abin, ish ...
“Kok Daddy tau kalau aku chatan sama temen cowok??” Tanyaku polos
“Kamu senyum senyum kayak gitu, semua orang pasti ngira kamu chatan sama pacar” Jawab Mommy, sambil memasukan jagung bakar ke mulut Abin. Please deh, Abin itu udah gede, gak perlu lagi di suapin! Sebel!.
“Kak, jangan lupa yah, kalau pilih temen deket cowok tuh, jangan yang kayak oppa oppa korea, Daddy gak suka” Daddy bergidik, entah kenapa?
“Loh?? Kenapa Daddy?? Anak remaja sekarang kan sedang menggandrungi pria yang seperti itu” Tanyaku.
“Soalnya Daddy kamu gak mau kesaingan, jadi, kamu harus pilih aja cowok yang mirip Doraemon, biar bisa ketawa setiap hari” Celetuk Mommy sambil tertawa, di ikuti tawa jahat dari Abin.
“Ish ... mana ada pria yang bisa menyaingi keimutan Daddy?? Gak ada Mommy, hanya Daddy pria paling tampan di dunia ini” Jawab Daddy menepuk dada dengan bangga.
“Abin juga Daddy” Protes Abin.
“Eh iya, kamu kan pangeran Daddy, jadi kamu adalah pria kedua tertampan di dunia ini setelah Daddy” Jawab Daddy mengelus kepala Abin dengan bangga.
“Apaan sih?? Bapak sama anak sama aja, sama sama tukang halu” Mommy mendelikkan matanya.
“Tapi, Daddy memang imut kan Mommy??” Daddy menik turunkan alisnya.
“Iya lah, iya,” Jawab Mommy sambil tersenyum.
“Tuh kan Kak, nyatanya pria imut itu lebih di cintai dari pada pria tampan” Daddy kembali membusungkan dadanya bangga.
“Yassalaam ...” Mommy tepok jidat
Sementara aku dan Abin hanya tertawa. Itulah hari minggu kami, penuh dengan canda, tawa, hidupku terasa sempurna dan bahagia, aku juga teramat bersyukur, karena memiliki keluarga sehangat keluargaku. I love my family.
Bersambung ..............
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya readers, like, komentar, bintang lima, dan vote sebanyak banyaknya. Terimakasih sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Beby Ainun
daddy zaiiiiiiiinnn i miss u😂😂
2021-01-15
1
Ami💞4hy🥀
senangnya punya ayah yang baik dan pengertian
2020-12-11
1
Andi Eny
keluarga happy😊😊😊
2020-10-01
1