Tuuutttt ... tttuuuttt ... ttuuuttt ...
Terdengar suara jawaban operator dari nomor telpon yang Gue tuju. “Hah ... gila, jual mahal juga tuh anak” Gue bergumam. Heran aja, kenapa Pelangi gak jawab panggilan telpon dari Gue.
“Hay ...” Akhirnya Gue putuskan buat kirim chat via aplikasi hijau. Gue lirik foto profilenya. Kok dia gak pake foto profile nya sendiri ya?? Malah pake foto profile kosmetik. Apa dia jualan juga yah??
Trriiinngg ...
Suara balasan chat terdengar “Hay, ada yang bisa di bantu Kak??”
Gue mengerutkan dahi, kenapa juga balasan chatnya kayak gitu yah?? Aneh banget.
“Pelangi??” Gue kembali kirimkan chat selanjutnya.
Terlihat ‘sedang mengetik’ tertera di layar ponsel Gue, pada nomor Pelangi.
“Silahkan Kak, kami menyediakan berbagai kosmetik dengan merek ternama, kami menyediakan cosmetic dengan berbagai rasa dan varian, jika Kakak berminat, kami juga menyediakan layanan pijat plus plus”
“Astagfirullah ... Astagfirullah ... Astagrirullah ...Pelangiiiiii!!!!” seketika Gue melempar ponsel, karena setelah chat balasan tadi masuk, tiba tiba aja ada yang menelpon dengan foto profile perempuan yang menggunakan baju kekurangan bahan.
“Gila tuh cewek, bisa bisanya dia ngasih Gue nomor palsu, kalau gak mau ngasih nomor ya gak usah ngasih aja sih, bilang aja gak mau, kenapa juga harus ngasih nomor palsu, mana nomornya nomor layanan pijat plus plus lagi, eh, apa Pelangi juga langganan sama tukang pijat plus plus itu ya?? Atau jangan jangan langganan Bapaknya lagi?? Iiihhhh ...” Berkali kali gue bergidik. Gak nyangka aja si cewek rese ternyata cerdik juga.
Hampir semalaman suntuk, Gue gak bisa memejamkan mata, gara gara ciwi ciwi yang menggunakan foto profile seksi itu terus nelponin, sampai akhirnya, terpaksa Gue harus mematikan ponsel demi bisa tertidur.
“Huh ... Pelangiii!!! Awas aja kalau ketemu besok!!” Geram Gue.
Dan akhirnya, setelah mematikan ponsel, Gue bisa tertidur dengan nyenyak.
***
Pagi hari ............
Hari ini ada jadwal kuliah pagi, sebagai anak baru, Gue mesti datang lebih awal, jangan sampai Gue yang di tunggu oleh dosen. Apalagi, sekarang jadwalnya Dosen galak, yang terkenal gak berprikemanusiaan dan berprikeadilan.
Tiba di kelas, mata Gue menyapu seluruh ruangan, beberapa temen temen Gue udah dateng, termasuk Pelangi, dia tengah duduk sambil membolak balik buku, sesekali dia membenahi rambut bergelombangnya. Dengan terpaan angin yang semilir, dia semakin terlihat fresh pagi ini. Gue berjalan mendekati bangku tempat Gue duduk, dengan penuh percaya diri, di samping si cewek rese tapi cantik ini. Dia menatap Gue sambil tersenyum penuh mistery. Gue udah natap dia dengan tatapan yang tak kalah tajam. Sejurus kemudian dia malah jadi cengengesan. Mungkin dia lagi ngebayangin, gimana repotnya Gue semaleman matiin telpon.
“Pagi ...” Sapanya dengan suara nyebelin, sambil melambaikan tangannya.
“Emang, lo sengaja banget ya?? Ngasih Gue nomor tempat pijat plus plus???” Tanya Gue, setengah berbisik.
“Eeehhheee ... maaf yaa, aku fikir kamu butuh itu” Jawabnya tanpa dosa.
“Apaaahhh???, Astagfirullah ...” Gue mengelus dada, kalau gak inget pesen Ibu, bahwa pria harus memperlakukan perempuan dengan lembut, udah Gue gibang juga ni cewek.
“Eeeehhheee ...” Lagi lagi dia cengengesan.
Kkrriinngg ... kkrriinngg ... kkrrrriiinnggg ...
Tiba tiba kembali terdengar suara ponsel Gue. “Astagfirullah ...” Gue kembali beristighfar, kala ngelihat nomor berbeda, tapi dengan foto profile yang sejenis kembali menelpon Gue
“Lihat, semua ini gara gara Loe!” Teriak Gue sambil mengacungkan ponsel yang tengah Gue pegang.
“Eeehhheee ...” Dia cengengesan sambil mengedikkan bahunya. Sementara Gue, dengan kesal, segera Gue kembali mematikan ponsel. Bertepatan dengan itu, dosen yang kami tunggu pun masuk ke dalam kelas.
“Pagi ...” Sapa Pak dosen.
“Pagiiiiiiiiiii Pak!!!” Balas kami kompak
“Pagi ini, kalian kedatangan teman baru, dia pindahan dari kampus lain” Ucap pak dosen, seketika suasana kelas menjadi riuh.
“Tenang semuanya! Senja, ayo masuk kelas!” Seru Pak Dosen, mempersilahkan seseorang yang dari tadi berdiri di pintu, untuk memasuki kelas.
Terlihat seorang perempuan cantik, tinggi, putih, langsing, dengan rambut lurus sebahu, tengah berjalan, semua mata tertuju padanya. Tanpa terkecuali Gue. Gue juga cowok normal, kalo ada pemandangan indah di depan mata, Gue suka lihat, tapi, ya untuk sekali tatapan aja, kalau udah ngedip satu kali, gue, baru tundukin pandangan. Hheee ... modus emang!
Tapi, kenapa ya??? Kok kayaknya cewek itu gak asing banget di mata Gue, kayaknya Gue pernah lihat cewek itu. Tapi, kapan?? Di mana ya?? Kok Gue lupa sih??
“Selamat pagi ... nama saya Senja Binar Arrasya, mohon bantuannya temen temen” Senja memanggutkan kepalanya. Lalu tersenyum manis.
“Pagiiii ... Senjaaaaa!!” Teriak temen temen dengan semangat, apalagi temen temen cowok.
“Senja, silahkan duduk” Ucap Pak Dosen, mempersilahkan Senja duduk, dan mencari bangku kosongnya sendiri.
“Hay!! Nama kamu, Senja kan??” Tiba tiba makhluk di samping Gue berdiri sambil menjulurkan tangannya, so akrab.
“Iya” Jawabnya sambil menjabat tangan Pelangi
“Kamu, duduk di sini aja, sama aku yah ...” Tawarnya, seketika mata Gue membulat, kalau Senja duduk di bangku Gue, terus Gue duduk di mana coba??
“Loh?? Tapi, ini temen kamu duduk dimana??” Tanya Senja bingung
“Udah, gak usah anggep dia, gak penting, lagian aku gak suka duduk sama cowok, dia bukan muhrim aku” Jawabnya sambil mengulum senyum. Ish ... di kira, Gue seneng apa duduk di samping dia?? Yang ada malah berisik!
“Eh, tapi ...” Senja terlihat semakin bingung
“Udah, gak apa apa, Fadli bakalan pindah kok dari bangku ini, iya kan??” Tanyanya, menatap Gue dengan tatapan memerintah, sekaligus menuntut.
Tanpa aba aba, Gue langsung pindah, mencari bangku lain yang kosong, yang kebetulan ada di belakang mereka.
“Oh iya, nama aku Pelangi” Ucapnya kemudian setelah Senja duduk di kursi tempat bekas Gue duduk tadi.
Gue, memutar kedua bola mata Gue. Ni anak ngeselin tapi kok nyenengin ya?? Senyumannya meruntuhkan iman. eh???
“Oh iya, kamu nanti kalau mau makan di kantin sama aku aja yah ...” Lagi lagi dia so akrab. Senja tersenyum, lalu mengangguk. Jika sekilas di perhatikan, Senja itu lebih ke pendiam. Dan calm, juga senyumnya penuh dengan mysteri, beda sama Pelangi, dia cerewet, manja, cengeng, tapi juga nyenengin, segala cerianya bisa membuat orang lain bahagia.
“Baik kita mulai materinya ya!” Terdengar Pak Dosen mulai menjelaskan materi pagi ini.
Seketika kelas menjadi hening, lalu kami mulai fokus dan konsentrasi pada materi yang di sampaikan Dosen.
Bersambung .............
Jangan lupa tinggalkan jejaknya untuk Kakak Pelangi dan Abang Fadli ya readers, like, komentar, bintang lima, dan juga votenya. Aku tunggu yaaaa ... terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
skyy
wuah... udah mulai nih....
2021-03-12
0
ᵇᵃˢᵉ™ҽᏞíɳ
next
2020-08-07
2
Mila hana Mila hana2018
hahaha fadli di kerjain.
2020-08-07
1