Drama Fadli

Fadli P.O.V

Ketika cahaya bersinar, menembus celah celah kecil jendela. Udara sejuk menyentuh hingga ke raga. Hembusan angin terdengar mendesah berirama. Bunga pagi serentak merekah merona. Ketika bunga tidur terbuyarkan oleh mata. Mata yang awalnya terpejam, kini terbuka nyata. Aroma sarapan menggugah selera. Ingin rasanya Gue segera bangun, lalu cepat cepat menikmatinya.

“Hooooaaammmm ...” Gue terbangun, lalu menyibak selimut, setelah shalat shubuh tadi, Gue rebahan lagi, soalnya Gue baru saja tiba di rumah, setelah sebelumnya, Gue nginep di rumah nenek. Tiap hari libur tiba, nenek Gue selalu aja maksa Gue, buat nginep di rumahnya. Apalagi Nenek Maya, huh ... Nenek gue dari Ibu itu, selaluuuuu aja, maksa Gue buat nginep di rumahnya. Kadang, Nenek juga yang jemput kesini. Kadang, Nenek dan Ibu bertengkar, hanya karena memperebutkan Gue. Jadi Cucu tunggal dari kedua belah pihak keluarga, membuat Gue jadi bingung. Kadang, Gue di hadiahi banyak barang, sebagai bentuk sogokan. Ya agar supaya Gue mau nginep di rumah mereka. Ampun dah!

“Pagi Ayah, Ibu ...” Gue menghampiri Ayah yang tengah membaca koran di meja makan, sambil nemenin Ibu yang lagi masak. Hal yang paling gue kagumin dari Ibu, salah satunya ya ini, meskipun Ibu di fasilitasi banyak materi oleh Ayah. Tapi, Ibu tetaplah perempuan lembut, yang mengurus segala kebutuhan keluarga dengan tangannya sendiri. Bahkan Gue pernah bermimpi, suatu hari nanti, jika Gue punya istri. Gue mau nyari yang akhlaknya

seperti Ibu.

“Pagi sayang, masih capek??” Tanya Ayah sambil mencium pipi Gue. Yah ... begitulah Ayah dan Ibu. Selalu menunjukkan cinta dan kasih sayangnya pada Gue, gak hanya lewat materi, tapi juga lewat sentuhan fisik. Any way Gue bersyukur banget, karena di anugrahi keluarga yang sempurna.

“Masih Yah, masa Nenek ngajakin Fadli berkebun” Keluh Gue, sambil duduk di kursi di samping Ayah

“O ya?? Seharian kamu nanam apa aja di sana??” Tanya Ibu menoleh pada Gue

“Ya banyak Bu, banyaknya Fadli nanam sayuran” Jawab Gue sambil cemberut

“Ya, cowok harus gituh dong, bantuin Neneknya yang lagi rindu, hhee” Ayah menutup mulutnya, menahan tawa. Mungkin Ayah ingat, bagaimana cerewetnya Nenek kalau dia sedang rindu sama Gue.

Sementara Ibu hanya tersenyum mendengarkan setiap keluhan Gue, sambil menata makanan di meja makan.

“Pagi semuaaaaaa!!” Tiba tiba aja suara perempuan yang sudah tak asing lagi di keluarga Gue terdengar, kami semua menoleh ke arahnya. Terlihat dia sedang tersenyum, sambil melambaikan tangannya.

“Pagi sayang ...” Ibu membalas senyuman manisnya. Sementara Gue hanya memutar kedua bola mata Gue. Cewek manja satu ini datang kerumah, pasti selalu bikin rusuh.

“Pagi Mamih” Dia menghampiri Ibu, mencium tangannya, lalu mencium pipinya. Dan di balas oleh Ibu.

“Pagi sayang, sama siapa kesini??” Tanya Ibu

“Aku kesini sendirian Mih, naik taksi online” Jawabnya sambil berlalu menghapiri Ayah

“Pagi Papih ...” Dia mencium tangan Ayah, lalu mencium pipinya juga. Ish ... gue yakin, ni cewek bersikap kayak gitu, pasti ada maunya.

“Pagi sayang ... sini ikut sarapan bareng” Balas Ayah

“Iya Pih, aku belum sempat sarapan soalnya” Ucapnya sambil menyambar roti bakar yang sudah tersaji, tanpa menyapa Gue

“Cih ...” Gue memalingkan wajah

“Eh, lupa, pagi Abang sayaaaannngg ...” Serunya ceria

“Pagi” Jawab Gue ketus

“Pagi pagi, jangan jutek gituh dong, kemaren aja ya, ayam tetangga mati, karena judes” Candanya, sambil tertawa, di ikuti tawa dari Ayah dan Ibu Gue. Dia memang begitu, tiap datang mesti aja, ngerusuh.

Gue memalingkan wajah, sebal dengan candaannya

“Abang, aku mau minta tolong doooonngg ...”

Tuh kan, dugaan gue tepat ternyata ”Apa sayang?? Clara uang jajan yang dari Papih udah habis??” Sahut Ayah.

“Ih ... bukan Pih, aku mau minta tolong sama Abang” Ucapnya sambil mengedipkan matanya

“Gak, gue sibuk!” Tandas Gue, meskipun Gue tau, penolakan Gue, gak akan berguna buat gadis ini.

“Yah ... Mamih” Clara meminta perlindungan pada Ibu. Dasar tukang ngadu

“Abang, jangan gitu dong, Clara jauh jauh mau minta tolong sama Abang, coba bilang sama Mamih, Clara mau minta tolong apa hum??” Tanya Ibu sambil membelai rambutnya. Okeh, Gue suka cemburu, kalau lihat Ibu udah bersikap kayak gitu sama Clara, anak dari Tante gue. Tante Indah.

“Mih, bilangin sama Abang dong, Clara mau minta anter ke acara pesta ulang tahun temen Clara mih” mohonnya

“Gak!” Cela Gue tegas

“Abang, jangan gitu dong, anter Clara yah, kapan berangkatnya sayang??” Tanya Ibu, lembut

“Siang ini Mih” Jawabnya sambil mengunyah roti bakarnya

“Iya, Abang pasti bisa kok, anak perempuan gak baik pergi sendiri, harus di antar sama keluarganya” Jawab Ibu, sambil duduk di samping Ayah, setelah sebelumnya mengelus rambut gue, sementara Ayah hanya jadi penyimak.

“Jam berapa??” Tanya Gue akhirnya. Percuma juga nolak ajakan cewek ini, pasti gagal selama masih ada Ibu.

“Jam sembilan Bang, kita berangkatnya jam delapan aja yah ...” Jawabnya, yang membuat Gue tercengang.

“Hah?? Acara apaan di jam segituh??” Tanya Gue sambil mengerutkan dahi

“Acara ulang tahun Bang” Jawabnya santai

“Iya tau, tapi masa iya acara ulang tahun di jam segitu sih??”

“Ya soalnya keluarganya mau pada langsung berangkat ke luar negri sore harinya Bang” Jelasnya lagi

“Ah, aneh banget sih? Gue kan belum siap siap, sekarang aja udah jam tujuh” Sekilas, Gue ngelirik jam tangan yang Gue kenakan

“Masih ada sejam lagi Bang, lagian Abang gak dandan juga udah cakep kok, ya kan Pih??” Ucapnya sambil melirik Ayah.

“Iya dong, siapa dulu Ayahnya” Dengan bangga Ayah menepuk dadanya. Emang bener bener ni cewek.

“Udah Bang, jangan protes lagi, Gue itu pasti menang” Ucapnya sambil tersenyum jahat

“Huhhh ... cewek licik” Jawab Gue, sambil berlalu. Bersiap untuk mendatangi acara aneh yang di adakan jam sembilan pagi.

Jam delapan tiba ...

“Ayo!” Seru Gue pada perempuan yang sebelumnya udah di rias sama Ibu. Mereka suka gitu memang, Ibu mungkin rindu, pengen punya anak perempuan juga. Eeemmmhhh ... Gue juga sih, Gue juga pengen banget punya adik. Meskipun Gue seneng berantem sama Clara, tapi sejujurnya Gue sayang banget sama doi. Dan dia tau itu. Makanya, dia gak akan nyerah kalo punya keinginan sama Gue.

“Bang, naik motor aja sih, biar cepet, jangan pake mobil” Protesnya

“Heh, Ibu aja gak pernah Gue bonceng, apalagi elu??” Jawab Gue sambil memasuki mobil

“Gue, jadi penasaran, kira kira cewek beruntung mana yang bakalan pertama kali naik motor kesayangan Elu ini Bang?” Clara menepuk jok motor, lalu masuk kedalam mobil di samping Gue. Gue mengedikkan bahu. Entahlah ... Siapa dia???

Bersambung .............

Hay readers, jangan lupa tinggalkan jejaknya yaaa ... like, komentar, bintang lima, dan vote juga. Terimakasih ............

Terpopuler

Comments

🍇🍇selllaa🍇🍇

🍇🍇selllaa🍇🍇

tteh naha jdi betawi bhs na fadly😂😂😂

2021-02-18

1

maura shi

maura shi

yg pertama pelangi,yg d kira tukang ojek

2020-08-27

1

Firchim04

Firchim04

Semangat author😊

Salam dari "Dosenku Sahabatku"

Jangan lupa mampir ya, terima kasih

2020-08-24

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Drama Fadli
3 Jahilnya Clara
4 Awal Pertemuan
5 Kiss Me
6 Si Cengeng
7 Jangan Malas
8 Nomor Palsu
9 Murid Baru
10 Barbeque
11 Pedeeesss!!!
12 Kesiangan
13 Kesiangan Berjamaah
14 Sedih
15 Pembalasan Daddy Zain
16 Botak
17 Berhijab
18 Boleh Kita Bertukar Nyawa?
19 Barang Haram!
20 Sakit
21 Di Antar Fadli
22 Di Begal
23 Kalah!
24 Di Antar Ibu
25 Baku Hantam
26 Club!
27 Tau Dari Mana??
28 Peringatan!
29 Rindu?
30 Mimpi!
31 Persiapan
32 Kebenaran Itu Apa?
33 Hilang!
34 Di Klinik
35 Dinner
36 Di Culik Fadli?
37 Pelaku Sebenarnya
38 Pelecehan
39 Aku Akan Bertanggung Jawab
40 Tidak Di Izinkan!
41 Calon Suami (~.~)
42 Penyerangan Abin!
43 Hallooooo ... Calon Istri
44 Panggil Namaku Dengan Benar!
45 Jangan mengatur hidupku!
46 Lamaran
47 Cinta Itu Sederhana
48 Shopping Time!
49 Hari H
50 Malam Pertama
51 Sarapan Bersama
52 Pindah
53 Gara - Gara Baju Seksi (21+)
54 Test!
55 Pengkhianatan
56 Acuh
57 Menjadi Asing
58 Pergi ( 21+ )
59 Kamu di Mana?
60 Ibu Mertua
61 Mengingatnya
62 Maaf
63 Hukuman
64 Tak Bisa Melupakan
65 Aku Sayang Bunda
66 Timbal Balik
67 Pengakuan
68 Bertemu
69 Remaja
70 Ayang Cemburu???
71 Hijrah
72 Pestisida
73 Jalan - Jalan
74 Marah
75 Salah Faham
76 Happy Birthday Pelangi
77 Pesta
78 Final
79 Q&A ( Pamit Author )
80 PROMO BISIK-BISIK CINTA
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Prolog
2
Drama Fadli
3
Jahilnya Clara
4
Awal Pertemuan
5
Kiss Me
6
Si Cengeng
7
Jangan Malas
8
Nomor Palsu
9
Murid Baru
10
Barbeque
11
Pedeeesss!!!
12
Kesiangan
13
Kesiangan Berjamaah
14
Sedih
15
Pembalasan Daddy Zain
16
Botak
17
Berhijab
18
Boleh Kita Bertukar Nyawa?
19
Barang Haram!
20
Sakit
21
Di Antar Fadli
22
Di Begal
23
Kalah!
24
Di Antar Ibu
25
Baku Hantam
26
Club!
27
Tau Dari Mana??
28
Peringatan!
29
Rindu?
30
Mimpi!
31
Persiapan
32
Kebenaran Itu Apa?
33
Hilang!
34
Di Klinik
35
Dinner
36
Di Culik Fadli?
37
Pelaku Sebenarnya
38
Pelecehan
39
Aku Akan Bertanggung Jawab
40
Tidak Di Izinkan!
41
Calon Suami (~.~)
42
Penyerangan Abin!
43
Hallooooo ... Calon Istri
44
Panggil Namaku Dengan Benar!
45
Jangan mengatur hidupku!
46
Lamaran
47
Cinta Itu Sederhana
48
Shopping Time!
49
Hari H
50
Malam Pertama
51
Sarapan Bersama
52
Pindah
53
Gara - Gara Baju Seksi (21+)
54
Test!
55
Pengkhianatan
56
Acuh
57
Menjadi Asing
58
Pergi ( 21+ )
59
Kamu di Mana?
60
Ibu Mertua
61
Mengingatnya
62
Maaf
63
Hukuman
64
Tak Bisa Melupakan
65
Aku Sayang Bunda
66
Timbal Balik
67
Pengakuan
68
Bertemu
69
Remaja
70
Ayang Cemburu???
71
Hijrah
72
Pestisida
73
Jalan - Jalan
74
Marah
75
Salah Faham
76
Happy Birthday Pelangi
77
Pesta
78
Final
79
Q&A ( Pamit Author )
80
PROMO BISIK-BISIK CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!