“Aku menyayangi temanku!”
“Aku menyayangi temanku!”
Sorot matanya tajam, menatap Gue yang tengah menggandeng pundaknya. Sambil meneriakkan yel yel yang di suruh dosen.
“Aku menyayangi temanku!”
“Aku menyayangi temanku!”
Tatapan mata Gue, gak kalah tajam. Sambil melirik tangannya yang memegang bahu Gue.
Yups ... kita dihukum oleh dosen kiler tadi, dengan hukuman mengelilingi lapangan sebanyak sepuluh kali putaran. Sambil saling mengeratkan tangan di bahu masing masing, agar kami tidak terpisahkan. Berjalan sambil berjongkok, membuat kaki Gue terasa pegal. Sumpah! Apalagi yel yelnya??? “Aku menyayangi temanku!” hadeuuuhhh ... kata kata itu, membuat teman teman yang lain mengejek Gue dan dia tentunya.
“Hhhuuuuu ...!!!!”
“Hati hati, awalnya benci ujungnya bisa jadi cinta lho!!”
“Hhuuuhhhuu ...!!!”
“Semangat Kak Fadli!!” Beberapa cewek berbaris ngasih Gue semangat
“Kak Pelangiiiii semangaaattt!!” Tak kalah hebohnya, cowok cowok ganjen itupun, ikut memberikan semangat untuk Pelangi
Dan segala teriakan lainnya, terdengar saling bersahutan. Sial!, kejadian ini, ngebuat pamor gue yang calm dan cool jadi luntur dan memudar seketika. Semuanya gara gara cewek berisik ini.
“Semua ini gara gara Loe!” Dengan gemas gue mengeratkan gigi
“Gara gara kamu juga!” Sanggahnya tak terima
“Loe jadi cewek gak usah cerewet bisa kan??” Tanya Gue sarkis
“Gak bisa ... wweee” Lagi lagi dia menjulurkan lidahnya, biar apa coba kayak gituh?
“Ih ... dasar loe yah ...!!!” Dengan gemas Gue menatapnya kian tajam.
“Apa???” Dia mengedikkan wajahnya menantang Gue
“Apa??” Gue gak mau kalah
“Apa??” Tatapannya semakin menantang
“Apa??? Nantangin Loe??” Gue menatap matanya tajam. Eh, astagfirullah ... segera Gue tundukkan pandangan. Kalo Ibu tau, Ibu bisa murka sama Gue.
Ppprrriiittttt ....!!!!!
Tiba tiba teriakan pluit menyadarkan Gue, dari ke khilafan Gue, karena menatapnya.
“Aku menyayangi temanku!!!!!” Teriak dosen kiler dengan menggunakan toa. Pandangan mahasiswa lainpun otomatis hanya tertuju pada kami. Huh ...
Mau tidak mau akhirnya kami harus menuntaskan hukuman.
Keringat menjalar dari dahi kami masing masing. Udara cukup menyengat siang ini. Hingga pada akhirnya kami selesai menjalani hukuman, dengan nafas terengah engah.
Brrruuukkkk ...!!!!
Dia terjatuh sambil memegang lututnya. Wajahnya memerah, hidung mancungnya kembang kempis. Keringat terus menjalar dari dahinya.
“Dasar lemah!!!” Gue berlalu meninggalkannya sendirian. Yang tengah menatap Gue, dengan tatapan membunuh
“Dasar cowok gak punya hati!” Sempet Gue denger, dia mengomel. Biarin!
Secepat kilat, Gue berjalan menuju kantin, dengan tak lepas dari tatapan teman teman yang lain. Huh ....
Setibanya di kantin Gue segera meraih minuman dingin dari dalam show case. Sempat terlintas di fikiran Gue. Gimana nasibnya si cewek cerewet tadi? Tapi, biarin lah. Kaki Gue pegel banget. Kayaknya Gue harus ke UKS deh.
Akhirnya, Gue berjalan menuju UKS. Setibanya di sana, Gue segera duduk di atas kasur tempat orang sakit beristirahat.
“Huh ... Gila, ini bengkak kayaknya” Gue meraba betis yang sudah mulai menimbulkan biru lebam.
“Kiss me ... out of the bearded barley”
“Nightly beside the green, green grass”
“swing, swing, swing the spinning step”
“You’ll wear those shoes and i will wear that dress”
Tiba tiba terdengar suara nyanyian cewek dari samping kasur Gue, yang tertutupi tirai. Siapa dia?? Suaranya cukup merdu juga.
“Oh, kiss me ... beneath the milky twilight”
“lead me out on the moonlit floor”
“lift your open had”
“strike up the band, and make the fireflies dance”
“silvermoon’s sparkling”
“So kiss me”
Terdengar lagi suara merdu itu, ‘Siapa sih??’ Batin Gue bermonolog
Akhirnya rasa penasaran itu, mengalahkan akal sehat Gue, buat gak gangguin privasi orang. Perlahan, Gue mengintip orang yang memiliki suara bagus itu.
“Hah??? Dia lagi??” Gue menganga tak percaya, setelah Gue intip, ternyata Pelangi tengah rebahan sambil dengerin music menggunakan headset.
“Heh!!!” Teriak Gue, sambil menyibak tirainya cukup keras. Hingga dia mengerjap, dan segera bangun.
“Lo lagi???? Kenapa sih?? Dimana mana selalu ada Loe??” Tanyanya sarkis
“Hidih!!! GR banget si loe??” Gue mencebikkan bibir
“Pasti Loe yang ngikutin Gue kan??” Tanyanya lagi sinis. Tapi kok dia jadi tambah imut ya?? Oh ... Fadli come on ... sadar!!!
“Enak aja ... mana ada Gue ngikutin loe??, Gue ini mau ngambil obat pegel, nih lihat! Semuanya gara gara loe juga kan tadi?? Dasar cewek berisik!!” Tegas Gue sambil membuka laci nakas yang ada di samping tempat tidur. Buat nyari obat pegel. Apa kek, balsem mungkin. Ini pegelnya makin kerasa soalnya.
“Waduh??? Gue berisik?? Terus loe apa??!!!” Teriaknya makin tak terima
“Loe itu ...” Belum Gue selesai nuntasin ucapan Gue
“Eeehhh ada apa ini ribut ribut??” Tiba tiba aja, seorang petugas UKS datang menghampiri
“Eeehhh ... gak apa apa Kak, ini Fadli nyari obat pegel ya kan?? Fadli??” Dia cengengesan menatap Gue
“Hmmhhtt ...” Jawab Gue calm
“Ya udah Fadli, ini obat buat kamu, cepet sembuh ya??” Dia menarik laci, lalu memberikan setoples obat, tanpa di lihat dulu
“Makasih” Jawab Gue datar. Malu di lihatin petugas UKS soalnya
“Sama sama, aku duluan ya” Pintanya sambil turun dari ranjang, dan berlalu begitu saja
“Eh, i iya” Jawab Gue agak gugup
Secepat kilat dia berlalu meninggalkan Gue, sementara itu petugas UKS duduk di sebuah kursi, sambil mengecek file. Yang entah file apa
Sementara Gue, membuka tangan yang tadi sempat di jejali setoples obat. Setelah Gue buka tangan Gue, seketika dahi Gue mengerut.
“Hah??? Obat cacing???”
Bersambung ..............
Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya readers, like, komentar, bintang lima, dan vote juga. Terimakasiiihhh ............
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Ana Mahbubah
🤣🤣🤣🤣🤣
2021-02-23
1
Efan Zega
awas cacingan beneran😄😄😄
2021-02-16
1
Beby Ainun
rang pegel dikasih obat cacing😂😂
2021-01-15
1