ANAK EDAN.

Berlyn pun kini langsung masuk kedalam rumah nyonya bella, dan ternyata didalam rumah nyonya Bella sangat lah sepi.

"Bi? Bibi pembantu baru ya?" tanya Berlyn, setau Berlyn pembantu nyonya bella bukan lah yang ini, dan ini baru Berlyn lihat.

"Iya nona, saya anak nya bi Ejum" jawab pembantu tersebut.

***

"Nona mau mencari siapa sebenarnya?" tanya bibi pembantu itu, yang bernama bi Sinta, pembantu yang Masi muda karena menggantikan bi Ejum ibu nya.

"Anak edan bi, saya lagi cari itu anak edan! Dimana ya dia?" jawab Berlyn, Berlyn yang sedari tadi terus berputar-putar di rumah besar nyonya Bella, namun tak menemukan Brayen sama sekali, sehingga membuat Berlyn bingung.

"Hah anak edan? Siapa non? Bibi gak tau" tanya bi Sinta dengan bingung, emang nya? Nyonya Bella punya anak yang nama nya, anak edan ya? Pikir bi Sinta.

"Yailah itu bi, yang nama nya bayam, masa gak kenal si" jawab Berlyn yang sambil berkacak pinggang dengan malas.

"Oh den Brayen toh non?" ujar bi Sinta yang langsung paham.

"Nah iya itu, dimana dia bi?" jawab Berlyn langsung.

"Ada di kamar nya non, saya kira bayam sayuran" jawab bi Sinta.

"Bukan lah bi! Bayam sayuran mah bagus, kan ini bayam edan" sahut Berlyn.

Bi Sinta hanya bisa melongo tak percaya, baru kali ini ada cewek yang berani mengatakan nama Brayen dengan bayam, karena biasa nya cewek-cewek pada tergila-gila dengan Brayen, lah ini si Berlyn? Dengan santai nya malah bilang Brayen jadi bayam, di sembur anak nya tau rasa tuh.

"Yaudah deh! Aku mau ke bayam dulu ya" ucap Berlyn kepada bi Sinta, dan bi Sinta kini hanya mengangguk singkat.

.

.

.

TOK!TOK!TOK!

Berlyn yang sudah tau dimana kamar milik Brayen, kini Berlyn dengan tidak tau dirinya malah mengetuk pintu kamar Brayen dengan sangat kencang.

"APANSI ANJING?" sahut orang yang berada di dalam, yang tak lain adalah Brayen.

"Woi Lo yang anjing atau gue hah? Enak aja Lo, buka woi" ujar Berlyn tak terima dikatakan anjing, enak aja cantik gini dikata anjing.

Clek!

Pintu kamar Brayen kini akhirnya langsung terbuka dan menampilkan sosok Brayen yang hanya menggunakan celana boxer dengan rambut yang acak-acakan, apalagi wajah nya yang datar, membuat nya seperti anak berandalan.

"Woi ANJENG! Lo telanjang itu, IWW gak malu Lo sialan?" ucap Berlyn yang sambil berteriak heboh, saat melihat penampilan Brayen, dan Brayen yang melihat nya, hanya menatap nya dengan malas.

"Ngapain Lo cewek hutan kesini? Gak ada sembako" ucap Brayen dengan wajah yang Masi datar dan nada yang sangat ketus, seperti biasa nya jika bersama Berlyn.

"Bangke Lo! Gue kesini mau kasih susu nih, dari nyokap Lo sialan! Najis amat minta sembako? Gue orang kaya keless" jawab Berlyn dengan nada tak terima.

"Gak terima susu bekas" jawab Brayen yang menolak nya.

"Eh tai? Susu bekas apa nya, ini baru ya!" ucap Berlyn tak terima, mana ada susu bekas?

"Bawa pulang aja, dan Lo pulang sana! Ganggu aja" usir Brayen, Brayen ini Masi emosi dengan bunda nya, dan ini bukan nya di bujuk, malah di titipin susu ke cewek udik macam Berlyn, nambah emosi tentu nya Brayen ini.

"Songong bangat Lo hah? Gue udah capek-capek ya kesini buat bawain Lo susu, yang Masi kaya anak kecil, dan loh malah ngusir? Kurang asem loh" ucap Berlyn yang langsung mengeluarkan jurus silat abal-abalan nya kepada Brayen.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!