Brayen yang berterik karena kesakitan, kini membuat keluarga Brayen serta keluarga Berlyn, yang berada di ruang tamu, langsung berlari ke arah belakang, karena mendengar suara teriakan yang cukup kuat dan menggema.
"Astaga ada apa ini?" tanya nyonya Bella, yang terlihat panik, karena terkejut mendengar suara teriakan.
"Bun! Ini aku sakit Bun! Di pencet sama Berlyn" adu Brayen dengan sengaja, dan tentu nya Brayen berbohong tentang di pencet.
"Apa yang di pencet Brayen? Astaga?" tanya nyonya Alleta, yang tak kalah terkejut.
"Ini burung aku, sakit bangat Tan! Dia pencet nya kencang, tadi tuh dia mau ngajak enak-enak! Terus aku nya gak mau, dia malah pencet burung aku, kaya nya lecet ini" jawab Brayen, yang terus berbohong Tampa henti, bahkan Berlyn yang mendengar nya, kini sudah melotot dengan mata yang terbuka begitu lebar.
"Enggak Tan! Mah! Aku gak lakuin itu sumpah! Woy Lo??" timpal Berlyn dengan kesal kepada Brayen, lagian bisa-bisa nya nih! Cowok macem Brayen, malah ngarang! Manaan ngarang nya kejauhan.
.
Sedang kan para orang tua, hanya menganga dengan mulut yang terbuka lebar, seperti nya para orang tua lebih percaya omongan Brayen, karena melihat epresi wajah Brayen, yang betul-betul kesakitan.
"Kalian itu memang sudah tidak tahan ya? Kalian harus cepat di nikah kan!" ucap nyonya Alleta.
"Mah astaga? Aku gak gitu! Brayen sialan Lo ya??" ujar Berlyn dengan panik, karena semua orang yang ada disini, malah percaya kepada Brayen.
Sumpah! Berlyn tidak mau di nikahkan dengan Brayen, si cowok tengil yang sok cool! tapi rusuh.
*
*
*
Acara ribut-ribut tadi, akhirnya sudah terhenti, dan Brayen juga kini sudah di angkat oleh tuan Arga selaku papah nya Berlyn, dan di bantu oleh ayah nya Brayen ke sofa, karena Brayen beralesan tidak bisa jalan, jadi mau tak mau, orang tua cowok langsung menggendong nya.
"Berlyn! Tante Bella dan mamah, sudah sepakat untuk menjodohkan kalian berdua, karena kalian main nya sudah kejauhan!" ucap nyonya Alleta kepada Berlyn, dengan tegas.
"Mah harus berapa kali si aku bilang? Aku gak lakuin itu? Brayen itu ngomong asal aja! Lagipula kalo mamah maksa! Jatuh nya malah perjodohan terpaksa mah! Dan aku gak mau itu" Berlyn terus membela diri, karena Berlyn memang tidak melakukan hal yang di tuduh kan! Jadi Berlyn terus berusaha, agar kedua orang tua nya, dan orang tua Brayen tidak memaksa nya, untuk segera menikah, karena Berlyn dan Brayen memang tidak melakukan apa-apa, jadi mana bisa langsung di nikahkan begitu saja?
"Mamah gak mau dengar alasan lagi! Udah cukup, semua bukti sudah akurat Berlyn! Sudah lah, kamu terima aja! Lagipula kalian kan sudah kenal sedari kecil, apalagi umur kalian juga sudah pas untuk menikah! Jadi siap gak siap! Kamu harus siap! Dan mau gak mau, ya kamu harus mau! Karena ini salah kamu sendiri" jawab nyonya Alleta yang tak memberikan toleransi sama sekali, dan tetap kekeh memaksa Berlyn dan Brayen menikah, sebenarnya nyonya Alleta mau Berlyn melakukan itu atau tidak nya dengan Brayen, nyonya Alleta akan terus memaksa Berlyn untuk menikah dengan Brayen, karena nyonya Alleta tau, bahwa Brayen adalah laki-laki yang terbaik untuk Berlyn.
Wajah Berlyn semakin cemberut dan bete dalam bersamaan, karena semua ucapan nya tak ada yang di dengar sama sekali, dan mulai saat ini juga, Berlyn akan semakin membenci Brayen, karena cowok sialan itulah! Yang sudah membuat nya seperti ini, apalagi Berlyn ini mempunyai mimpi, ingin menikah dengan orang Korea, tapi sial nya! Mimpi Berlyn akan segera berakhir, karena mau di nikahkan dengan Brayen, si cowok ember.
.
"Arghh!! Kenapa si? Semua cowok itu nyebelin bangat, awas aja Lo! Kalo udah nikah, gue bikin pepes ikan Lo, dasar cowok rese!" Berlyn terus mengumpat didalam hati nya untuk Brayen, bahkan tatapan mata Berlyn begitu tajam, menatap ke arah Brayen.
Namun Brayen yang di tatap tajam oleh Berlyn, malah memasang wajah songong nya, bahkan Brayen dengan sengaja menjulur kan lidah nya ke arah Berlyn.
"Mampus Lo nikah sama gue! Liat aja nanti pas udah nikah! Gak bakal gue kasih ampun, rasain Lo! Hahaha" monolog Brayen didalam hati nya, dengan bersorak senang, saat melihat epresi kesal di wajah Berlyn.
*
*
*
Berlyn dan kedua orang tua nya, kini sudah kembali kerumah mereka sendiri, dan Berlyn Tampa berucap sedikit kata pun, langsung pergi begitu saja, dan langsung masuk kedalam kamar nya, tentu nya Berlyn saat ini sedang marah, kepada mamah dan papah nya.
"Kita gak masalah nih paksa mereka menikah mah?" tanya tuan Arga kepada nyonya Alleta istri nya.
"Enggak lah pap! Mana ada masalah? Lagipula ini kan kesalahan mereka sendiri, jadi mau gak mau! Kita harus ambil jalur ini" jawab nyonya Alleta.
"Tapi kasian tau mah, papah jadi gak tega liat Berlyn, soalnya anak itu kaya benar-benar gak mau" ujar tuan Arga lagi, dengan suara yang lirih.
"Sudah lah pah! Ini memang awal, nanti juga kalo sudah terbiasa, rasa cinta mereka akan timbul! Lagipula Berlyn itu sudah sepantasnya menikah, karena umur nya juga sudah pas!" jawab Nyonya Alleta sambil menggulir kedua bola mata nya malas.
.
.
.
Srot!
"Hiksss—oppa! Gue gak mau nikah oppa! Huaaa, gue harus apa ini? Manaan nikah nya, sama cowok sialan setan itu! Huaaa gak mau! Gak mau!!!" Berlyn yang sudah berada didalam kamar nya, kini tampak menangis dengan kencang, untung nya saja kamar Berlyn kedap suara, jadi tak terlalu terdengar, dan bukan hanya itu saja, Berlyn sudah menghabiskan banyak tissue, karena ingus nya yang terus keluar, bersama air mata nya.
Berlyn juga sempat-sempatnya mengadu kepada bias KPop nya, yaitu Jay enhypen, iya! Berlyn itu sangat menyukai enhypen, terutama Jay, jadi Berlyn langsung mengadu dan menangis kepada Jay enhypen.
"Oppa gue gak mau nikah sama pria lain! Jadi Lo harus bantuin gue dong! Datang gitu kerumah gue, dan Lo yang harus ngelamar gue duluan!!—hikss!" tangis Berlyn lagi, yang terus mengadu Tampa henti, kepada Jay enhypen.
*
*
*
"Coba bunda lihat burung kamu nya, merah tidak? Tadi di pencet Berlyn nya kuat gak?" tanya nyonya Bella, yang penasaran karena burung Brayen di pencet oleh Berlyn.
"Bunda astaga! Jangan dong! Anak kita itu sudah besar! dan burung nya pasti besar! masa iya? Bunda mau melihat nya?" timpal tuan Leonard selaku ayah Brayen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
leedonghyuk
bias kita di enhypen sama
2024-07-03
0
Aina Ashafa
bun, bun,, usah bangkotan anaknya😂masa mau liat aja🤦♀️
2024-06-24
2