"HUAAA—SAKITT BRAYEN SAKIT! BERENGSEK LO-HIKSSS" Berlyn kali ini menangis lebih kencang, karena rasa perih yang sudah mendominasi di area kewanitaan nya, baru satu jari saja itu sudah membuat Berlyn kelabakan, apalagi langsung milik Brayen yang menusuk? Apa gak teriak makin kencang?
"Jangan nangis, Lo tahan ya? Ini sakit nya cuma sebentar, nanti juga kelamaan enak kok" Brayen yang merasa tidak tega, langsung mengusap air mata milik Berlyn, dan langsung berkata sedikit lembut kepada Berlyn, tetapi tangan nya tetap nangring di bawah kewanitaan milik Berlyn, karena tangan Brayen Masi setia mengobok-obok milik Berlyn, yang sudah mengeluarkan susu putih kental dan sedikit lengket, Brayen juga sempat menjilat nya tadi, dan rasa nya enak bagi Brayen.
"Hiksss—hiksss sak-sakit hikss" Berlyn tak mendengar kan penuturan Brayen, dan Berlyn terus menangis tampa henti, pakaian nya sudah tak lagi tersisa, karena ulah Brayen yang sudah merobek nya semua, kaki tangan Berlyn Masi di ikat, jadi membuat Berlyn tak bisa memberontak sama sekali, apalagi Brayen mengikat nya bukan pakai tali biasa, melainkan pakai Borgo langsung, jadi membuat Berlyn benar-benar tak bisa apa-apa, selain menangis saat ini.
.
"Ini Lo udah basah bangat, gue masukin ya?" tubuh Brayen menggerayang ke atas tubuh Berlyn, dan Berlyn hanya terdiam dengan sorot mata yang sembab.
"Ga-gak hikss—ga-gak ma-mau hikss" jawab Berlyn di barengi sesegukan yang kuat, bahkan Berlyn hampir tak bisa berbicara, karena sesegukan.
"Gue udah gak kuat Lyn!" kata Brayen dengan nada suara yang amat sangat serak dan berat.
"Gu-gue le-lebih ga-gak ku-kuat Yen!—sa-sakit hikss" sahut Berlyn dengan Isak tangis yang memilukan.
.
Berlyn yang terus menangis, dan itu membuat Brayen tak tega, namun rasa tak tega itu tersingkir kan, oleh nafsu besar milik Brayen, dan Tampa banyak kata, Brayen langsung membuka celana milik nya serta celana dalam milik nya yang bermerk Calvin Klein.
Setelah semua celana Brayen kebuka, disitu lah pisang Brayen sudah berdiri dengan tegak dan kokoh, bahkan urat-urat nya begitu menggoda jika di lihat, Brayen benaran sudah tak kuat, untuk tidak masuk kedalam mis v milik Berlyn yang amat begitu menggoda dan enak!
"Sorry gue gak kuat" Rancau Brayen penuh dengan rasa gila dan nekat, untuk mengambil sisi perawan milik istri nya.
Berlyn langsung menggeleng dengan cepat, bertanda Berlyn benar-benar tidak mau.
"Please jangan!" mohon Berlyn berkali-kali, namun Brayen seakan tuli di pendengaran nya kali ini.
"ARGHHH SA-SAKIT HIKSS!!" satu kali hentakan, senjata berotot milik Brayen kini sudah masuk dengan sempurna didalam mis v milik Berlyn, dan itu seketika membuat Berlyn kembali menangis lebih histeris, bahkan Berlyn langsung meronta dan seakan nyawa nya di ambil paksa oleh Brayen.
Ini sangat menyakitkan! Tolong ini sungguh sakit demi apapun itu, raga Berlyn seakan di cabut paksa!
"Lo gigit gue, jangan nangis" kata Brayen sambil menyodorkan punggung milik nya ke arah mulut Berlyn, namun Berlyn langsung membuang muka, dengan tangan yang langsung mencengkram erat kasur.
Mata Berlyn terpejam, merasakan kesakitan yang sungguh luar biasa sakit nya, darah nya berdesir, rasa perih kembali menguasai milik kewanitaan Berlyn, sia-sia Berlyn berteriak dan memohon kepada Brayen, karena pada akhirnya keperawanan milik Berlyn di ambil oleh Brayen.
.
Detik demi detik, Brayen mulai menggoyang kan sedikit pinggul nya, rasa perih Masi menjalar di kewanitaan milik Berlyn, Brayen juga memejamkan mata nya, merasakan nikmat yang tiada tanding di dunia ini, milik Brayen yang berotot dan kekar, terasa terjepit dengan nikmat didalam sana, alora kelakian Brayen terasa terguncang dan terhempas ke surga dunia.
"Gue gas ya?" izin Brayen terlebih dahulu, walau nyata nya, Berlyn tak mengizinkan nya, namun bagi Brayen sepenting Brayen sudah izin.
"Shhh" Brayen mulai mendesah, merasakan nikmat yang berkali-kali nikmat, inilah yang Brayen tunggu di hari pernikahan, karena Brayen melihat film dewasa, dan itu sangat nikmat dan enak, dan akhirnya Brayen saat ini, sudah merasakan kenikmatan tersebut.
"Aduh Lo Yen, kalo udah masuk, pasti ketagihan deh! Soalnya itu enak bangat, apalagi pas punya kita di jepit sama mimiw nya—uhhh anjing! Nikmat Cok."
Ucapan Alex teman laknat nya, tiba-tiba berputar didalam benak Brayen, pada Minggu lalu, Alex memang sempat bercerita tentang yang di alami nya, Alex memang sudah sering memakai banyak cewek-cewek, jadi Alex tau mengenai rasa tentang berhubungan badan, dan benar saja ucapan Alex tersebut, bahwa berhubungan antara fisik itu, benar-benar enak dan nikmat Tiada Tara dan tiada tandingan nya.
.
"GUE BENCI LO—HIKSSS" kata Berlyn kembali berteriak di bawah Kungkungan Brayen, walau nyata nya, Berlyn sudah mulai merasakan kenikmatan yang tak pernah Berlyn rasakan ini, namun di lain hati, Berlyn sudah membenci Brayen kali ini, Berlyn seakan tak mengenali musuh kecil nya ini, Brayen sangat beringas seperti binatang buas!
"Sorry, gue gak kuat, untuk gak lakuin ini! Moments ini yang paling gue tunggu" jawab Brayen, dengan suara yang begitu berat dan sedikit tertahan, di bawah sana Brayen terus menghujami milik Berlyn dengan goyangan sensasi yang sedikit pelan, namun tidak terlalu pelan.
BYUR!
Entah kebetulan atau apa, tapi malam ini tiba-tiba saja hujan turun, dimana Berlyn dan Brayen sedang memadukasih, seakan ini moments yang begitu pas untuk sepasang kekasih ini, rasa dingin dan panas, bercampur di area tubuh mereka masing-masing, rasa kenikmatan juga semakin menjalar.
Berlyn mengigit bibir nya, karena merasakan nikmat yang baru kali ini Berlyn rasakan, desahan dari mulut Berlyn tertahan, karena Berlyn tidak ingin mendesah di hadapan Brayen, jadi bibir milik Berlyn, terpaksa Berlyn gigit, namun Brayen langsung menotice nya.
"Jangan di gigit, keluarin aja! Gue tau ini nikmat kan?" ucap Brayen dengan suara lembut nya, Brayen juga mengusap wajah keringat Berlyn, dan setelah nya wajan Brayen maju untuk kembali menjilat bibir tipis menggoda Berlyn.
"Shitt!“ Berlyn mendesih kuat, dikala tangan Brayen meremas buah melon nya, yang sudah memuncung kedepan, apalagi puting milik Berlyn yang sudah memancung ke depan, dan membungsung ke depan, membuat puting Berlyn berciuman dengan puting Brayen, yang juga ikut menegang.
"Stop—please!" pinta Berlyn kepada Brayen, dengan tangan yang terus mencengkram erat kasur milik Brayen.
"Ga-gak bi-bisa sa-sayang" rancau Brayen, di penuhi oleh rasa nikmat yang begitu membara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
ningsihaulya
Sailah😭
2024-06-27
1
chakii_02
lanjutt
2024-06-26
0
_.Dillecesa❄
Other ga main2 klo bikin alur yg ekhm2, jadi cinta 😆
2024-06-26
1