"Mah ayo pulang, aku malas ketemu ibu-ibu bawel" kata Berlyn sambil mengupil, tepat di depan ibu-ibu heboh yang memakai perhiasan begitu banyak, dan ibu-ibu itu yang tak lain bernama Bu Nena, kini mendengus jutek ke arah Berlyn.
"Astaga Berlyn, kamu ini bikin malu aja si?" nyonya Alleta kini langsung menarik tangan Berlyn, dan langsung membawa nya ke arah belakang.
"Aduh apaansi mah? Aku kan ngajak mamah pulang, bukan malah narik kesini, dan apa yang bikin malu si? orang tuh mulut merecon duluan yang mulai" jawab Berlyn dengan kesal.
"Itu Bu Nena Berlyn, dulu itu kamu memang dekat sama Bu Nena, masa iya kamu lupa?" ujar nyonya Alleta dengan malas kepada anak gadis nya.
"Hah? Iya mah, kok aku bisa lupa si? Dan itu dia ngapain si pake bilang aku berak di celana?" tanya Berlyn dengan mulut yang menganga tak percaya.
"Itu hanya bercanda kali, mamah juga gak tau" sahut nyonya Alleta sambil mengedikan bahu nya acuh.
"Bercanda nya gak lucu, padahal aku gak akrab sama dia, CK! Ibu-ibu jelek dasar" kata Berlyn dengan sangat frontal, dan itu langsung membuat nyonya Alleta menganga tak percaya, astaga mulut anak nya ini benar-benar tidak bisa di jaga.
"Sudah-sudah kamu jangan buat ulah! dan kamu udah diam aja disini" ucap nyonya Alleta.
"Dih mah! Apaansi? Aku gak mau ya! Dikata anak curut kali aku diam disini" tolak Berlyn dengan cepat, masa iya dirinya menunggu mamah nya di belakang? Yang benar saja.
.
.
"Ya ampun jeng Bella, apa kabar? Waduh makin cantik aja nih" para ibu-ibu sosialita kini langsung menyambut kedatangan nyonya Bella, yakni bunda nya Brayen.
"Baik semua, aku telat ya datang nya?" jawab nyonya Bella sambil bertanya.
"Enggak kok jeng, tuh jeng Alleta juga baru datang sama anak nya" sahut ibu-ibu berbadan semok dan montok.
"Alleta membawa anak nya?" tanya nyonya Bella yang kini langsung berbinar mata nya.
"Iya tuh jeng" jawab para ibu-ibu.
"Sebentar ya semua, saya mau ke jeng Alleta dulu" ucap nyonya Bella.
"Iya jeng Bella."
Nyonya Bella pun kini langsung menghampiri nyonya Alleta yang Masi berada di belakang, dengan hati yang senang dan gembira, apalagi saat mendengar nyonya Alleta membawa anak nya, itu membuat nyonya Bella yang ingin menghampiri nya, semakin senang.
"Alleta say hai??" pekik nyonya Bella dengan heboh.
"Eh Bella, kamu baru datang?" jawab nyonya Alleta tak kalah heboh.
"Idih apaan bangat si ibu-ibu?" sini Berlyn yang malah malas melihat mamah nya.
Berlyn kini langsung memperhatikan mamah nya, yang sedang berpelukan dengan nyonya Bella dengan riang, seperti orang yang sudah tidak lama bertemu! Padahal seminggu sekali selalu bertemu, namun ibu-ibu ini sangat lebay dan alay bagi Berlyn.
"Berlyn kamu gak kangen sama Tante sayang?" tanya nyonya Bella yang langsung menghampiri Berlyn juga.
"Enggak dong Tan! Orang setiap Minggu lihat wajah Tante" sahut Berlyn dengan santai.
"Ya ampun iya juga si, tapi bilang kangen dong sayang" ujar nyonya Bella.
"Gak mau ah Tan, pasti Tante belum mandi kan? Jadi aku gak mau" sahut Berlyn, dan kedua kali nya kini nyonya Alleta mamah Berlyn langsung melotot, astaga mulut anak nya ini benar-benar minta di tampol ya?
"Heii enak aja! Tante udah mandi dong" kata nyonya Bella tak terima dikatakan belum mandi, padahal nyonya Bella kalo mandi tiga kali sehari.
"Jangan di masukin kedalam hati ya bell, anak aku emang suka ngawur" ucap nyonya Alleta sambil terkekeh tak enak kepada nyonya Bella.
"Ah santai saja Leta, lagipula kecil nya makan kecubung kan? Jadi nya begini! Jadi sama lah sama Brayen, kaya nya mereka jodoh" sahut nyonya Bella dengan santai.
Eh—what? makan kecubung? enak aja, dikata Berlyn apaan makan kecubung? Terus juga apaan nih jodoh-jodoh? Sumpah ya ibu-ibu itu mulut nya minta di potong.
"Aduh mamah sama Tante itu satu spesies ya? enak aja! cantik gini masa iya makan kecubung" ucap Berlyn dengan kesal.
"Terus makan apa dong?" tanya nyonya Bella.
"Makan tai!" jawab Berlyn dengan frontal, memang mulut nya nih anak suka asal ceplos, jadi maklum lah, nyonya Bella juga sudah tau, dan itu bagi nyonya Bella lucu.
***
Berada di dalam rumah gedong, seorang pria tampan berwajah dingin bak es 1000 pintu, kini tengah uring-uringan, karena bunda nya tak membuatkan nya susu, dan langsung pergi begitu saja, apalagi dirinya yang sedang marah pun, tak di bujuk sama sekali.
"Awas aja bunda! Aku bakal marah dua bulan" ucap laki-laki itu, yang tak lain adalah Brayen.
"Orang anak nya minta susu! Malah di tinggal" gerutu Brayen lagi.
Dan Brayen yang tak di buat kan susu oleh bunda nya, kini Brayen berakhir mengacak-acak kamar nya, karena saking kesalnya dengan bunda nya, mau keluar dari rumah ini, juga Brayen bingung, karena teman nya lagi pada ada urusan, memang sialan lah!
Drt!
****Bima sakti: "Kue cucur makan rengginang, lagi ngapain nih anak Lanang****?"
tapi seketika ponsel milik Brayen kini bergetar, dan membuat Brayen dengan cepat membuka nya, ternyata itu dari bima, teman somplak yang suka pantun tapi gak jelas.
Brayen: "Kadal makan bekicot, bacot anak kadal" bales Brayen.
Bima: "Astaghfirullah, pak ustadz paling tidak suka berbicara kasar wahai anak muda."
Brayen: "Paan Lo chat gue?" bales Brayen dengan ketus.
Bima: "Gue chat karena gabut, Lo dimana bray? Ngopi lah ayo."
Brayen: "belum minum susu gue, malas."
Bima: "Eh buset dah, udah 2024 Masi aja nyusu Lo, yang benar aja anjir?"
Brayen yang Masi kesal, kini sudah tak membalas pesan dari Bima, dan kini Brayen malah kembali uring-uringan tak jelas lagi di kasur king-size nya, sumpah nih ya! Brayen sekarang ingin meminum susu, karena haus.
.
.
.
"Loh ini siapa?" seorang bibi pembantu yang tak lain pembantu dari keluarga nyonya Bella, kini langsung kaget, saat ada yang mengetuk pintu didepan rumah nyonya Bella, dan bibi pembantu itupun langsung membuka kan pintu untuk orang yang mengetuk itu, dan pas dibuka ternyata ada cewek cantik yang tengah menunggu di depan, entah menunggu siapa.
"Ini bibi rumah ini kan? Kenalin aku Berlyn, gadis cantik yang sering ceplas-ceplos, bikin mental down" ya cewek yang menunggu dan mengetuk rumah nyonya Bella adalah Berlyn, si gadis asal ceplos, Berlyn kesini sebenarnya disuruh oleh nyonya Bella, untuk melihat anak nya, yang kata nya lagi membutuh kan seseorang, jadi Berlyn mau tak mau, langsung kesini, sebenarnya malas si, apalagi Berlyn tau anak nya itu, yang tak bukan dan tak lain adalah Brayen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Aina Ashafa
mm thor ni si brayen suka nyusu kek ergan,,,,
moga gada drama yg se menyedihkan ergan sirena y thorr,, gw kapok sama novel itu, dibuat prank sama author nya tapi gw seneng thor,,, semangat thor,, gw pembaca setia"suami dingin yg manja",,,
2024-06-24
1