12

Setelah baju pengantin Berlyn robek, di buat oleh tangan Brayen, kini mata Berlyn langsung melotot.

"Brayen? Lo gila? Apa yang Lo lakuin hah?" sentak Berlyn penuh dengan amarah.

"Robek baju Lo lah! kita kan mau main enak-enak Lo lupa?" sahut Brayen dengan tersenyum santai.

Berlyn yang mendengar jawaban santai Brayen, kini hanya menatap nya dengan terheran-heran, sungguh Brayen ini sedang kerasukan? Atau apa si? Kenapa jadi gini? Biasa nya, Brayen tidak seperti ini, pikir Berlyn dengan bingung.

"Eh??—lo mau apa anjing?? Lepas! Brayen lepas Brayen!!" Berlyn terlihat begitu kaget dan terkejut, pasalnya tangan Berlyn saat ini sudah di ikat di sisi ranjang oleh Brayen, bahkan bukan hanya tangan, melainkan juga kaki Berlyn yang sudah di ikat dengan cukup kencang oleh Brayen.

"Lo gak tuli kan? Gue bilang kan, kita mau main enak-enak! Jadi kaki sama tangan Lo gue ikat! Biar Lo gak bisa kabur dari gue" jawab Brayen, di barengi dengan smirk di wajah tampan nya.

"BRAYEN LEPASIN GAK?? BRAYEN!! GUE GAK MAU BRAYEN, PLISS!!" Berlyn langsung memohon, sumpah demi langit dan bumi serta seisi dunia! Berlyn tidak ingin di perawanni oleh Brayen saat ini, karena Berlyn belum siap tentu nya.

"Diam sayang, bibir Lo kaya nya menggoda bangat, gue cipok ya?" jawab Brayen.

Brayen kali ini sudah tak bisa berpikir sehat, karena tubuh Berlyn benar-benar membuat Brayen terangsang dan nafsu bersamaan, apalagi gelora panas di tubuh Brayen mulai menjalar, sedikit demi sedikit, saat melihat Berlyn yang saat ini hanya mengenakan tangtop sedada! saat baju pengantin milik Berlyn nya di robek oleh Brayen.

GLEK!

Brayen yang melihat pemandangan indah dan menggoda, kini Brayen langsung menelan air ludah nya sendiri, buah melon Berlyn yang cukup besar dan sedikit menyembul keluar, membuat Brayen benar-benar gila dan kepanasan sendiri, apalagi organ bawah Brayen yang sudah berdiri dan mengacung dengan tegak, bertanda Brayen memang sudah tidak tahan, untuk bermain dengan Berlyn.

"Ini tugas istri memuaskan suami! Jadi Lo harus siap, siap gak siap! ya harus gue ngewong, yakan?" kata Brayen, dengan bergaya alis yang di angkat ke atas.

Wajah Berlyn tampak memerah, karena menahan amarah kepada Brayen, namun tidak bisa marah, karena semua tangan serta kaki nya, benar-benar di ikat oleh Brayen sialan.

"lepasin gue Brayen! gue belum siap!" pinta Berlyn lagi berulang kali.

"Enak kok sayang, cuma sakit di awal doang, kesono nya! Lo pasti yang minta terus" jawab Brayen.

Wajah Berlyn terlihat bergeleng-geleng, bertanda Berlyn memang tidak mau, melakukan nya sekarang, namun itu tak di gubris sama sekali oleh Brayen.

REMAS!

Tangan Brayen dengan nakal nya, mulai menjalar ke arah buah melon besar milik Berlyn, dan mata Berlyn seketika terpejam, gelora dingin dan panas, tiba-tiba terangsang di tubuh Berlyn, entah gelora apa yang saat ini Berlyn rasakan.

Ini geli! Sungguh Berlyn sangat geli, saat tangan Brayen mulai menyapa milik nya.

"Brayen lepasin tangan kotor Lo sialan! Jangan remas anjing!" maki Berlyn, penuh dengan amarah.

"Shit! Gue gak akan lepasin ini! Punya Lo terlalu kenyal, ini enak sayang" jawab Brayen dengan santai.

"ARGHH—BRAYEN YOU ARE CRAZY! BANGSAT!! SAKIT!!" Berlyn langsung berteriak dengan kencang, saat buah dada nya, di remas begitu kencang oleh tangan sialan Brayen.

"Mulut nya sayang? minta di cipok, bilang dong!" ujar Brayen.

Brayen langsung berdiri, dan langsung mendekat ke arah sisi kepala Berlyn, tentu nya Brayen ingin mencium bibir Berlyn yang tampak kering, jadi Brayen ingin membasahi nya.

"Gak! Gue gak mau! Brayen anjing ya Lo?? menjauh gak? Mulut Lo bau anjing! Anjing!" ketus Berlyn, berusaha menoleh ke kanan dan kiri, saat Brayen ingin segera mencium nya.

GRAK!

Dengan gerakan cepat, Brayen langsung memegang pipi milik Berlyn, dan kepala Berlyn seketika tak bisa menoleh, ke kanan dan ke kiri lagi, karena wajah Berlyn yang sudah di pegang oleh tangan Brayen.

"Brayen plis! Jangan gini, gue benar-benar belum siap, kenapa si Lo jadi gini?" Berlyn terus memohon, dengan wajah yang di buat memelas mungkin.

"Bukan nya gue udah bilang sama Lo? Gue bakal bikin Lo gak bisa jalan! Jadi ini janji gue, akan gue tepati! Dan asal Lo tau? Suami Lo ini memang begini, Lo nya aja baru tau, jadi langsung di mulai ya sayang?" jawab Brayen sambil tersenyum pongah dan songong di hadapan Berlyn.

"ANJING!! BRAYEN LO BENAR-BENAR MEMUAKAN BANGSAT!" Berlyn yang hanya punya kesabaran setipis tissue di bagi dua, kini kembali memaki dan berteriak kepada Brayen.

"Sabar sayang, minta di cipok kok? Ngegas bangat si hmm?" ujar Brayen, dengan suara legam nan berat nya.

.

Kepala Brayen mulai mendekat ke arah wajah cantik Berlyn, dan mata Berlyn juga semakin membulat, saat melihat wajah Brayen dan wajah nya, begitu dekat! Bahkan seakan tak ada jarak sama sekali.

"Tuhan tolong bawa Berlyn pergi!" Berlyn berteriak didalam hati nya, berharap tuhan bisa baik kepada Berlyn kali ini.

GREP!

Brayen sudah mulai menciumi sisi wajah Berlyn, dan Brayen kini langsung beralih ke bibir Berlyn yang tipis dan menggoda.

"Eummm“ Berlyn langsung meronta, namun sudah tertahan oleh mulut Brayen yang sudah memakan bibir nya, tangan Brayen juga tak tinggal diam, terus meremas buah melon besar Berlyn, yang begitu menggoda dan aduhai untuk di pegang.

"Eugh—gue gak nyangka, buah melon Lo ternyata gede juga, pantes aja gue pegang kenyal, beruntung si gue, dapat istri montok" ucap Brayen di sela-sela ciuman bibir nya, dan setelah nya, Brayen kembali meruap bibir tipis nan menggoda milik Berlyn.

.

Satu menit berlalu Brayen bermain di bibir dan buah melon milik Berlyn, dan saat ini Brayen kembali beralih untuk mencari area sensitifnya wanita.. Yaitu mimiw.

"Shhhh—Bra-brayen fuck!" Berlyn melenguh, di saat tangan Brayen mengobok-obok milik nya di bawah, sensasi perih kini langsung menyelimuti area kewanitaan nya.

"ARGHHH—BRAYEN FUCK! PERIH BRAYEN PERIH!!" Berlyn langsung berteriak, di saat jari jemari milik Brayen, kini bertambah cepat mengobok-obok milik nya, dan di situ lah rasa perih semakin menjalar, membuat Berlyn tak tahan untuk tidak berteriak.

"Ini akan enak sayang" jawab Brayen dengan di barengi napas yang sudah tak beraturan.

"Brayen please! Berhenti, gue gak kuat! Ini sakit" mohon Berlyn dengan sedikit mengeluarkan air mata yang sudah keluar.

Terpopuler

Comments

Aina Ashafa

Aina Ashafa

dikit amat thor 😩,,, tapi g PP lah saya ngertiin,,

2024-06-26

2

ningsihaulya

ningsihaulya

jangan lupa dong komentar nya

2024-06-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!