17.

"Apaansi bund?" Brayen menjawab nya dengan malu-malu, serta dengan wajah yang langsung berubah merah, seperti kepiting rebus.

"Bunda dengar loh teriakan Berlyn, kamu main nya jangan kasar dong, terus sekarang Berlyn mana?" tanya nyonya Bella.

"Dia dikamar" sahut Brayen singkat.

"Gak makan di sini?" tanya nyonya Bella lagi.

"Gak! Brayen sama dia, mau makan dikamar aja" jawab Brayen.

"Oh yaudah, pasti capek ya? Habis main kuda-kudaan" goda Nyonya Bella lagi, sedang kan tuan Leon hanya terkikik kecil melihat istri nya, yang terus menggoda Brayen sang putra.

"Apaansi bund! Udah lah, aku mau ke Berlyn" kata Brayen dengan kesal, karena nyonya Bella yang terus meledek nya.

"CK! Yaudah Sana! Abong-abong punya istri sombong sama bunda nya nih" ujar nyonya Bella dengan malas, dan Brayen langsung menanggapi dengan lenguhan kecil nya.

"Biarin aja! Kan emang harus puas-puasin, main sama istri nya, udah lah bye" sahut Brayen yang langsung cepat-cepat, pergi ke arah kamar nya kembali, dengan Brayen yang juga membawa makanan untuk nya dan Berlyn sang istri.

*

*

*

Brayen sudah tiba dikamar nya, dan Brayen juga langsung menghampiri Berlyn, dengan Brayen yang sudah membawa makanan untuk Berlyn, sedang kan Berlyn didalam kamar tengah bersandar, di sandaran kasur sambil bermain handphone, bahkan Berlyn bermain handphone nya sambil senyum-senyum, membuat Brayen yang melihat nya, langsung memincing kan kedua mata nya.

"Ngapain dia senyum-senyum? Kaya chatan sama pacar aja, pake senyum-senyum segala!" ucap Brayen didalam hati nya.

.

"Ehem!" Brayen berdeham dengan singkat, ke arah Berlyn, namun Berlyn tak melihat nya sama sekali, justru Berlyn terus fokus kepada handphone milik nya.

"BERLYN!" tiba-tiba saja Brayen yang kesal, karena di abaikan oleh Berlyn, Brayen pun langsung berteriak dengan keras, di hadapan Berlyn, sehingga membuat Berlyn langsung terkejut seketika.

"Apaansi Lo? Pake teriak-teriak segala! Lo pikir ini hutan?" ketus Berlyn yang langsung memarahi Brayen.

"Lo nya aja conge! Gue udah manggil Lo dari tadi, tapi Lo gak jawab-jawab!" jawab Brayen dengan ketus, karena kesal kepada Berlyn yang malah sibuk bermain handphone.

"Gue lagi chatan" ketus Berlyn.

"Chatan sama siapa Lo? Sampai senyum-senyum kek orang gila?" tanya Brayen dengan posesif, tentu saja Brayen harus tau, istri nya ini sedang chatan dengan siapa saja.

"Kepo Lo!" sahut Berlyn singkat.

Rahang Brayen mengeras, serta tangan Brayen yang langsung mengepal jari-jemarinya dengan kuat.

"Gue suami Lo! Gak ada suami yang kepo! sama siapa chatan nya?" tanya Brayen lagi, kali ini Brayen terlihat begitu menyeramkan.

"Apaansi? Gua chatan sama temen gue, kita itu nikah hanya sebuah kesalahpahaman ya! Gak usah Lo anggap serius!" jawab Berlyn.

"Jangan buat gue marah Berlyn Alisyar!" tekan Brayen kepada nama Berlyn, apalagi saat Berlyn mengatakan ini hanya sebuah pernikahan salah paham, disitu lah hati Brayen mulai panas.

"Lo yang selalu buat gue marah Brayen! Apa Lo gak ngaca? Lo selalu maksa gue akhir-akhir ini! Padahal gue gak mau, Lo tau? Gue benci sama Lo anjing! Kita nikah itu emang hanya kesalah pahaman! Jadi gak usah Lo anggap serius pernikahan gila ini! Karena sampai kapan pun! Gue gak akan Sudi punya suami yang manja dan ngeselin kaya Lo!" sentak Berlyn penuh dengan rasa emosi nya, bahkan dada Berlyn sampai naik-turun, karena saking kesal nya dengan Brayen.

Deg!

Hati milik Brayen mencelos dengan perih, saat mendengar kata-kata Berlyn, apa Berlyn segak-mau itu menikah dengan nya? Brayen kurang apasi? Ganteng iya! Kaya iya! Serba sempurna Brayen ini, tetapi kenapa Berlyn seakan tak suka pada nya?

BRAK!!

"Brayen Lo gila?? Apa yang Lo lakuin hah?" Berlyn tersentak kaget saat Brayen tiba-tiba saja membanting piring yang sedang ia bawa, dan makanan pun langsung terjatuh kebawah, dengan piring kaca yang sudah terpecah kemana-mana.

"Pikir omongan Lo bangsat!!" jawab Brayen dengan kasar, setelah nya Brayen langsung pergi ke arah kamar mandi.

"Kenapa sama omongan gue? Itu benar kan? bahwa pernikahan ini memang gak serius! Ini juga salah Lo Brayen!" jawab Berlyn yang juga semakin kesal.

.

Brayen adalah laki-laki yang sangat tidak bisa mengontrol emosi nya, Brayen bisa dibilang kasar jika sedang emosi, bahkan Brayen tak pernah memandang bulu jika Brayen sudah emosi, tetapi dengan Berlyn Brayen tidak mau kasar, sehingga membuat Brayen langsung pergi ke kamar mandi, untuk langsung menenangkan diri, karena diri Brayen sekarang tengah di penuhi oleh rasa marah, karena ucapan Berlyn barusan, padahal Brayen ingin berubah menjadi suami yang baik untuk Berlyn, tapi Berlyn malah menganggap pernikahan ini hanya sebuah kesalah pahaman, membuat Brayen marah dan emosi.

"BANGSAT! SALAH GUE APA SI LYN? KENAPA LO SEGAK-MAU ITU SAMA GUE?? KENAPA LYN??" Brayen berteriak didalam hati nya, hati milik Brayen sakit, saat mendengar ucapan Berlyn barusan.

"Apa gue salah? Udah jatuh cinta sama musuh kecil gue sendiri? Apa iya gue salah? Gue selalu lihat Lo dari jauh, dan selalu berpura-pura kesal dan benci sama Lo! Tapi nyata nya gue gak benci Lyn! Gue justru sayang dan cinta sama Lo! Gue gak mau Lo dimiliki orang lain, selain gue sendiri! Mangkanya ini gue bikin skenario ini! Tapi kenapa Lo gak seterima ini! Nikah sama gue? Why?" Brayen menyelam kan wajah nya yang penuh dengan amarah, di dalam bathtub, sungguh perkataan Berlyn barusan, membuat Brayen emosi.

*

Sedangkan Berlyn yang Masi berada didalam kamar Brayen, kini hanya terdiam membisu, sambil memandang kosong ke arah piring makan yang sudah pecah, dan sudah berhamburan kemana-mana pecahan kaca nya.

"Ucapan gue benar kok! Kenapa Lo harus semarah itu?" ucap Berlyn pelan.

"Gue gak salah kan? Gue bahkan pantes membenci dia! Karena pada awal nya, gue emang gak pernah suka sama Lo Yen! Gue benci Lo!" ucap Berlyn terus-menerus, namun Berlyn juga merasakan hati nya yang sesak, saat melihat Brayen yang membanting barang.

.

Dengan jalan yang tertatih-tatih, dan sangat pelan, Berlyn langsung membersihkan area pecahan piring yang di buat oleh Brayen, sampai tiba-tiba, tangan Berlyn terkena pecahan kaca itu.

"Awww, yah berdarah" ringis Berlyn, saat pecahan beling menggores sedikit jari milik nya.

"Tangan Lo berdarah? Kenapa harus Lo yang bersihin? Biar gue aja! Lo kan gak bisa jalan saat ini" Brayen yang sudah keluar dari kamar mandi, dan langsung menghampiri Berlyn, dan tak sengaja melihat tangan Berlyn yang malah mengeluarkan darah.

Mata Berlyn dan Brayen kini saling beradu, karena Berlyn kaget, tiba-tiba ada brayen di dekat nya.

"Tangan gue gapapa" kata Berlyn.

"Gapapa gimana? Ini berdarah nya banyak, Lo tuh gak hati-hati ya!" omel Brayen ketus, walaupun sambil mengomel, Brayen kini langsung memasukan jari Berlyn kedalam mulut nya, karena Brayen ingin menghentikan darah yang terus keluar dari jari Berlyn.

"Lo di kasur aja! Ini biar gue yang bersihin!" ucap Brayen, dan Berlyn sedari tadi hanya terus terdiam, Tampa menjawab Omelan Brayen.

"Sorry gara-gara gue, tangan Lo luka!"

Terpopuler

Comments

Revana Azkafa

Revana Azkafa

ealah baper bngt sama si brayen,,,demi apa Thor😭

2024-06-30

2

Airinn

Airinn

harusnya jalo emang cinta sayang jangan kasar sama wanita ingat wanita itu seperti tisu bersih tapi rapuh!!

2024-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!