Pshycophat (part 1)

Mengandung konten kekerasan, harap bijak dalam membaca.

Alea sesegera mungkin keluar dan berlari menuju taman belakang lalu duduk di bawah sebuah pohon besar nan rindang. Ia menghela nafas lega karena tak ada yang melihatnya. Sungguh sulit kabur dengan tubuh yang lemah seperti ini, dulu ketika ia masih di tubuhnya Selena ia sangat lihai dalam pelarian diri.

Didalam rumah Leon dengan emosi dan ke khawatir yang besar mengobrak-abrik seisi rumah karena pelayan dan penjaga belum ada yang menemukan Alea.

"Bodoh." Bentak Leon melempar vas bunga jatuh hingga pecah berserakan.

"Dasar tidak berguna! Cepat cari istri ku kalau kalian masih ingin hidup." Ucap Leon dingin.

Semua pelayan dan penjaga merasa takut dan kembali berpencar mencari keberadaan Alea.

Sedangkan di belakang Alea yang sudah menstabilkan tenaganya kembali ke dalam rumah dan betapa terkejutnya ia ketika melihat seisi rumah yang berantakan dan hancur.

Alea berjalan menyusuri ruangan dan melihat sosok Leon tengah di depan laptop yang seperti sedang memantau.

"Leon." Ucap Alea.

Leon langsung berdiri dan mendekat pada Alea dan langsung memeluk Alea dengan erat.

"Kau dari mana sayang? Aku sudah mencari mu kemana-mana tapi tidak ketemu. Kau tahu aku hampir memecahkan tempat ini karena tak menemukan mu." Ucap Leon memegang pundak Alea dengan nada khawatir

"Aku dari belakang tadi karena di belakang sangat sejuk aku tertidur di bawah pohon yang besar itu." Ucap Alea mencari alasan.

Leon tampak menghela nafas lega hampir saja ia gila.

"Leon aku mau jalan-jalan." Ucap Alea penuh harap.

"Jalan-jalan? Kemana?"Tanya Leon.

"Yang ada lautnya." Ucap Alea

"Untuk apa ke laut?" Tanya Leon tegas.

"Aku tidak bilang kita langsung ke laut, aku hanya minta kita pergi ke pinggir laut untuk bersenang-senang." Ucap Alea kesal.

Tampak Leon menghela nafas lega ia sangat trauma yang namanya laut karena ia pernah melihat orang yang ia cintai melompat ke lautan.

"Baiklah ayo kita pergi." Ucap Leon.

******

Leon membawa Alea pergi ke sebuah pantai yang indah dimana banyak orang-orang yang sedang menikmati suasana pantai juga.

"Leon aku mau eskrim." Pinta Alea.

"Hmmm letak eskrim sangat jauh dari sini. Apa kau mau ikut atau tunggu di sini saja?" Tanya Leon.

"Aku tunggu di sini saja." Ucap Alea.

Leon mengeluarkan sebuah ponsel dan memberikannya pada Alea.

"Pegang ini, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku." Ucap Leon.

"Tapi bagaimana caranya.?" Tanya Alea bingung dengan benda pipih yang ada di tangannya ini.

Leon tersenyum geli, hampir saja ia melupakan kalau istrinya ini amnesia. Leon langsung mengajarkan cara mengunakan handphone pada Alea dengan santai.

"Sudah mengerti?" Tanya Leon.

"Sudah." Ucap Alea mengangguk kan kepalanya.

"Baguslah kalau begitu jadi tunggu di sini aku akan membelikan eskrim untuk mu." Ucap Leon mengecup kening Alea.

"Baiklah." Ucap Alea.

Leon langsung pergi meninggalkan Alea yang masih memandangi handphone yang ada di tangannya.

"Hebat juga yah, apa benda ini mempunyai kekuatan sihir?" Batin Alea.

Alea mengedarkan pandangannya menyapu pemandangan indah pantai. Tak sengaja ia menangkap sesosok wanita yang sedang berada di pantai dengan seorang laki-laki tua.

"Oh bukankah itu wanita yang bernama Rachel?" Tanya Alea pada dirinya sendiri.

"Hehehe ternyata seleranya sangat rendah. Masih muda tapi suka yang tua-tua" Ucap Alea .

"Hmmm aku bosan, sepertinya aku ingin bermain. Lagi pula Leon masih lama beli eskrim nya." Ucap Alea berdiri dan berjalan mendekat secara sembunyi-sembunyi.

Di sisi lain

"Sayang uang bulanan ku habis." Rengek Rachel bergelut di lengan seorang pria tua.

"Nanti akan ku kirim kan setelah ini yah, tapi kau harus melayani ku malam ini " Ucap pria tua itu.

"Tentu saja apapun untuk mu." Ucap Rachel menciumi pipi pria tua itu.

"Kalau begitu aku mau ke toilet dulu. Tiba-tiba aku ingin buang air kecil." Ucap Rachel mengambil tasnya dan berdiri.

"Baiklah aku tunggu di sini sayang, hati-hati yah jangan lama-lama nanti aku rindu." Ucap Pria tua itu. Hampir saja Alea ingin muntah mendengar percakapan murahan mereka.

Dasar pasangan laknat.

Rachel tampak pergi ke toilet umum yang tidak terlalu jauh dari posisi pria tua itu. Dari belakang Alea mengikuti Rachel secara diam-diam.

Di dalam toilet Rachel sedang membereskan rambutnya dan merapikan penampilannya serta memakai kan make up nya yang sudah lumayan pudar.

"Mau ku bantu?" Tanya Alea dari belakang membuat Rachel terkejut dan berbalik.

"Ka kau?" Tanya Rachel coba menormalkan keterkejutannya.

"Masih ingat aku?" Tanya Alea santai.

"Tentu, kau adalah istri tuan Leon kan?" Tanya Rachel.

"Yah, ternyata ingatan mu bagus juga. Aku harap kau juga mengingat tentang kejadian di pesta tersebut." Ucap Alea dengan seringaian liciknya.

"A apa maksud mu?" Tanya Rachel gugup.

"Tadi ingatan mu sangat bagus, tapi sekarang sudah buruk. Apa perlu aku ingatkan lagi?" Tanya Alea mengeluarkan sebuah pisau lipat.

"Apa yang ingin kau lakukan?" Bentak Rachel berjalan menuju pintu, tapi pintunya sudah terkunci.

"Aku ingin kau merasakan bagaimana kalau sampai aku terluka karena anak buah mu itu. Untungnya aku tidak kenapa-kenapa jadi aku hanya memberi sedikit peringatan pada mu." Ucap Alea mendekat

"Ja jangan mendekat!" Ucap Rachel gemetar.

"Kau sudah gila. Monster." Ucap Rachel semakin gila karena tangan nya sudah di genggam Alea.

"Suara mu sangat jelek." Ucap Alea menekan tubuh Rachel sampai terduduk, lalu Alea mengikat tangan Rachel dengan tali yang sudah ia sediakan alias ia temukan di pantai tadi.

Setelah mengikat kaki dan tangan, Alea menyetarakan posisinya agar bisa berhadapan langsung dengan Rachel.

"Lidah mu yang beracun itu sepertinya harus di beri pelajaran agar kau menjadi wanita yang tahu diri." Ucap Alea membuka paksa mulut Rachel dan menarik keluar lidah Rachel.

Sebelum beraksi Alea sudah mengantisipasi terlebih dahulu. Pertama ia tak punya baju ganti bila nanti baju terkena cipratan darah oleh karena itu Alea mencuri salah satu sweater milik wanita yang ada di pantai dan sedang berenang.

Alea juga mengambil kantong plastik untuk membungkus tangannya karena ini adalah pekerjaan yang menjijikan.

Alea menarik paksa lidah Rachel yang terus memberontak. Alea mendekatkan pisau lipatnya yang tajam itu ke arah lidah Rachel.

"Lidah ini sudah melakukan kejahatan maka harus di adili." Ucap Alea menaruh pisau di lidah Rachel dan mulai memotong secara pelan.

"Aeuukkkhh hiks huh huh." Raung Rachel. Untung saja toilet itu lumayan jauh jadi jarang orang pergi kemari untuk buang air kecil. Bagusnya buang saja ke laut kalau mereka sedang berenang tak perlu buang jauh-jauh ke toilet.

Alea terus memotong dengan pelan tanpa menghiraukan raungan dan air mata Rachel.

Setelah lidah terputus. Alea mulai meneliti bagian mana pula yang harus di adili.

"Aha. Sepertinya wajah mu ini sangat berbahaya. Dengan wajah seperti ini kau berusaha menggoda suami orang dan merusak rumah tangga orang lain. Karena sudah berbuat jahat maka wajah mu ini pantas untuk di adili." Ucap Alea dengan senyuman manis.

Bisa di bilang ia memang pshycophat.

_

_

_

_

Penasaran?

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak yah

Agar author makin semangat untuk update setiap hari nya.

typo bertebaran dimana-mana harap tenang dan bijak dalam berkomentar yah

tbc

Terpopuler

Comments

gaby

gaby

Gw suka baca bab ini. Apa gw trmsk Pshycopat jg y?? Seneng aja kalo pelakor di siksa. Coba d dunia nyata ada org yg hobynya mbunuh pelakor dgn cara di siksa perlahan2

2023-04-04

0

Agnia Laila

Agnia Laila

ngeri ah,aku skip aja bagian ini.😱😱 walaupun penasaran tapi tak kuasai.

2021-07-31

0

Anonymous

Anonymous

takuk ah ceritanya seraaaaaam

2021-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 Berpindah tempat
2 Merindukanmu
3 Pertemuan
4 Hilang ingatan
5 Kembali Ke Rumah
6 Tindak kriminal (Part 1)
7 Tindak kriminal (Part 2)
8 Kebenaran
9 Pesta (Part 1)
10 Pesta (Part 2)
11 Siapa itu
12 Pshycophat (part 1)
13 Pshycophat (Part 2)
14 Penasaran
15 Terpuruk
16 Saling berbohong
17 Hiatus
18 Gagal
19 Melarikan diri
20 Pistol
21 Kesepakatan
22 Belajar menembak
23 Kedatangan keluarga Fernandes
24 Ular berkepala dua
25 Kau sudah terjebak.
26 Target baru #1
27 Sangat menarik
28 Merasa puas
29 Target baru #2
30 Jangan Menyentuh ku!
31 Tidak berjudul
32 Rencana Jahat #1
33 Monyet betina
34 Menculik Alea
35 Keluar rumah
36 Rencana Jahat #2
37 Membangunkan monster
38 Masa lalu Glen dan Selena
39 Orang asing
40 Bisakah anda menolong kami.?
41 Terluka
42 Tak tahu berterima kasih
43 Memberikan hadiah#1
44 Memberikan hadiah#2
45 Kabar gembira atau kabar buruk?
46 Gagal
47 Apa kau mencintai orang lain?
48 Aku ingin itu
49 Boo dan Bee
50 Cemburu
51 Salah Paham#1
52 Salah paham#2
53 Salah paham#3
54 Hilang jejak
55 Secuil harapan
56 Ada yang aneh
57 Peristiwa #1
58 Peristiwa #2
59 Peristiwa #3
60 Peristiwa #4
61 Harus memilih !
62 Perjuangan #1
63 Perjuangan #2
64 Perjuangan #3
65 Perjuangan #4
66 Akhir dari perjuangan
67 Ending
68 Terimakasih
69 Bonus Chapter
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Berpindah tempat
2
Merindukanmu
3
Pertemuan
4
Hilang ingatan
5
Kembali Ke Rumah
6
Tindak kriminal (Part 1)
7
Tindak kriminal (Part 2)
8
Kebenaran
9
Pesta (Part 1)
10
Pesta (Part 2)
11
Siapa itu
12
Pshycophat (part 1)
13
Pshycophat (Part 2)
14
Penasaran
15
Terpuruk
16
Saling berbohong
17
Hiatus
18
Gagal
19
Melarikan diri
20
Pistol
21
Kesepakatan
22
Belajar menembak
23
Kedatangan keluarga Fernandes
24
Ular berkepala dua
25
Kau sudah terjebak.
26
Target baru #1
27
Sangat menarik
28
Merasa puas
29
Target baru #2
30
Jangan Menyentuh ku!
31
Tidak berjudul
32
Rencana Jahat #1
33
Monyet betina
34
Menculik Alea
35
Keluar rumah
36
Rencana Jahat #2
37
Membangunkan monster
38
Masa lalu Glen dan Selena
39
Orang asing
40
Bisakah anda menolong kami.?
41
Terluka
42
Tak tahu berterima kasih
43
Memberikan hadiah#1
44
Memberikan hadiah#2
45
Kabar gembira atau kabar buruk?
46
Gagal
47
Apa kau mencintai orang lain?
48
Aku ingin itu
49
Boo dan Bee
50
Cemburu
51
Salah Paham#1
52
Salah paham#2
53
Salah paham#3
54
Hilang jejak
55
Secuil harapan
56
Ada yang aneh
57
Peristiwa #1
58
Peristiwa #2
59
Peristiwa #3
60
Peristiwa #4
61
Harus memilih !
62
Perjuangan #1
63
Perjuangan #2
64
Perjuangan #3
65
Perjuangan #4
66
Akhir dari perjuangan
67
Ending
68
Terimakasih
69
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!