Berpindah Ke Masa Depan
Zaman kerajaan
"Pengumuman pengumuman! Hari ini pihak kerajaan akan memberikan hukuman mati berupa penggalan kepala kepada seorang penjahat yang di incar-incar selama ini yang telah meresahkan warga dan yang lainnya. Jika kalian ingin melihat penjahat itu di hukum penggal datanglah ke halaman istana Darkness untuk langsung menyaksikannya sebentar lagi," Ucap prajurit kerajaan membuat semua orang terkejut.
"Wah benarkah penjahat itu sudah di tangkap?"
"Bukannya dia itu sangat sulit untuk di tangkap?"
"Itu sangat bagus karena penjahat itu sangat menyusahkan."
"Aku penasaran bagaimana rupa penjahat itu, wanita apa pria yah."
"Aku juga."
Begitulah bisik-bisik warga yang merasa heran dan sekaligus lega.
Semua orang telah berkumpul di halaman istana untuk menyaksikan hukuman penggal kepala pada penjahat atau pembunuh bayaran yang paling sulit untuk di tangkap apalagi di musnahkan.
Raja kerajaan Erkrat sudah duduk di singgasana nya di sertai dengan antek-antek nya.
Semua perhatian tertuju pada seseorang yang berbaju hitam dengan kepalanya yang di tutup. Semuanya begitu penasaran, siapa sebenarnya penjahat itu?
"Dengarkan semuanya!" tegas Raja Erkrat
"Orang ini telah melakukan kesalahan dan tindak kejahatan yang tak bisa di maafkan lagi. Hari ini kalian semua akan menjadi saksi atas kematiannya," lanjut nya.
Orang itu di seret menuju panggung khusus agar semua orang dapat melihat dengan jelas.
"Mari kita lihat sama-sama bagaimana rupa dari seorang pembunuh bayaran ini."
Seorang prajurit mendekat dan membuka topeng orang itu dan alhasil membuat semua orang yang melihatnya menjadi tercengang.
"Ternyata seorang wanita yah."
"Wah dia sangat cantik, tapi sayang nya ia sangat sadis."
Wanita itu tersenyum miring melihat semua orang tengah memandangnya.
"Lakukan segera!" perintah Raja.
Algojo mengambil sebuah pedang yang sudah di pertajam sehingga bila pedang itu menebas besi sekali pun, besi itu pasti akan putus.
Algojo itu mengarahkan pedang tajam itu lurus menuju leher wanita itu hanya tinggal menunggu aba-aba saja algojo itu siap menebas.
"Tebas kepalanya!" perintah Raja.
"Aku Selena tak akan pernah menyesal dengan apa yang telah aku lakukan. Aku Selena begitu bangga dengan apa yang telah aku lakukan, membunuh orang begitu memuaskan bagiku meski hidup ku kini harus berakhir"
"Selamat tinggal dunia."
Sringgg.
Crashh.
Jleb.
Pedang di ayun tepat ke leher Selena dan berhasil membuat kepalanya terputus. Semua orang bergidik ngeri melihat kepala Selena yang terpental dengan mata yang masih terbuka.
Dengan kematian Selena si pembunuh bayaran dan penjahat kejam masyarakat pun sudah merasa aman dari gangguan-gangguan penjahat.
******
Di sisi lain.
Seorang wanita tampak kabur dari sebuah mansion besar dan berlari menuju hutan yang lebat, di sisi hutan terdapat tebing curam yang mengarah ke laut.
"Hiks hiks hiks, mengapa? Mengapa harus seperti ini?" tanya wanita itu sembari menatap laut yang sedang berombak dengan deraian air mata.
"Aku tak ingin hidup lagi hiks hiks hiks."
"Aku membenci mu Leon, aku membenci mu!!"
"Alea!!!!" teriak seorang pria dari belakang dengan wajah khawatir.
Wanita itu berbalik dan semakin histeris melihat pria yang sekarang ada di hadapannya.
"Alea ini salah paham, ayo kita bicarakan baik-baik."
"Tak perlu ada yang di bicarakan Leon, kau telah menghianati ku," lirih Alea mundur ke belakang.
"Aku mohon sayang dengarkan aku, aku di jebak. Aku tak mungkin menghianati pernikahan kita." Leon berlutut sembari memohon dan menangis berharap istrinya mau mendengarkan nya.
Alea menggeleng kan kepalanya dan semakin mundur ke belakang.
"Aku mencintaimu!" lirih Alea dan Akhirnya.
Byurr
"Alea!!!!!"
*******
Di tepi pantai
Angin sepoi-sepoi bertiup di pinggir pantai, langit yang tadinya cerah sudah berganti menjadi redup dengan warna kejingga-jinggaan.
Di bibir pantai, seorang gadis tergeletak dengan wajah yang pucat dan beberapa luka di bagian kening, lengan dan kaki.
"Auuww Sakit sekali," lirih gadis tersebut.
"Emmmm di mana ini?" tanya si gadis berusaha membuka matanya.
"Eh bukannya aku sudah mati karena di penggal, lalu mengapa aku masih bisa melihat langit?" tanya gadis itu menatap langit dengan posisi masih terbaring terlentang.
Gadis itu berusaha untuk duduk dan melihat situasi.
Aneh!
Tempat apa ini?
Dimana aku?
Gadis itu tak lain adalah Selena si pembunuh bayaran yang baru saja di hukum mati dan sekarang ia berada di bibir pantai di tempat yang ia tak ketahui.
Selena melihat penampilannya, ia bingung ketika ia mendapati tubuh nya memakai dress selutut berwarna putih, ia melihat kalung yang ada di lehernya.
"Alea? Siapa itu? Apa mungkin aku berada di tubuh orang lain?"
"Dimana aku?" tanya Selena masih bingung.
Selena memegangi kepalanya yang sakit karena benturan keras.
Selena mencoba untuk berdiri dan memilih berjalan menyusuri tempat itu.
Ia berjalan dengan bertelanjang kaki. Ia tampak bingung harus kemana.
Ketika Selena sedang berjalan menyusuri tempat itu, ada tiga orang pria datang mendekat pada Selena dan mengelilingi Selena.
"Hai gadis manis, mau kemana?" tanya salah seorang pria tadi.
Selena hanya diam dan menatap bingung pada pria-pria itu.
"Apa kau bisu?" tanya pria itu mengejek.
"Siapa kalian?" kini giliran Selena yang bertanya.
"Jodoh mu sayang hahahaha." Gelak tawa mereka pecah padahal tidak ada yang lucu dari ucapan mereka.
Ketiga pria itu mulai mendekat dan membuat Selena menjadi lebih waspada.
"Mau apa kalian?" tanya Selena.
"Mau membawa mu ke surga."
"Surga? Apa maksud mu?" tanya Selena semakin bingung. Mengapa banyak sekali teka-teki di tempat ini.
"Hahaha surga dunia sayang."
Ketiga pria itu mengepung Selena, tapi dengan tenang Selena hanya menatap mereka dengan wajah datar.
"Bersiaplah sayang!"
Dorr
Dorr
Dorr
Tiga suara tembakan membuat Selena membeku karena terkejut, ia melihat ketiga pria itu tumbang dengan darah keluar dari perut mereka.
Selena mencoba untuk mencari dari mana asal suara itu dan ternyata suara itu berasal dari seorang gadis cantik.
"Kau tidak apa-apa nona?" tanya gadis itu mendekat.
"Hmmm apa yang kau pegang itu?" bukannya menjawab pertanyaan, Selena malah kembali bertanya.
"Oh ini namanya pistol."
"Apa benda itu yang membuat mereka seperti ini?" tanya Selena penasaran.
"Yah kau benar."
"Siapa nama mu nona dann mengapa kau ada di sini dengan pakaian yang basah kuyup?" tanya gadis itu.
"Hmmm namaku Selena, kau bisa memanggilku Lena dan aku tak tahu mengapa aku bisa di sini."
"Oh, hai kak Lena! Perkenalkan nama ku Ayla," ucap Ayla mengulurkan tangannya dan di sambut Selena.
"Oh yah kak Lena, dimana rumah mu? aku akan mengantarkan mu pulang," tanya Ayla.
"Hmmm aku tak tahu."
"Benarkah, apa kakak Amnesia?" tanya Ayla.
"Apa itu?" tanya Selena bingung dengan kosa kata Ayla.
"Hmmm, ini rumit. Baiklah ayo ikut aku, kakak boleh tinggal bersama ku sementara sampai keluarga kakak di temukan."
"Apa boleh?"
"Yah tentu saja."
Selena begitu bingung dengan semua ini, dari ia bangun kembali dan sudah menempati tubuh orang lain dan kini ia tak tahu apa tujuannya hidup di tempat baru ini. Semua orang terlihat berbeda dengan orang-orang yang ada di tempatnya dulu.
Mengapa harus hidup kembali?
Tak bisakah waktu diputar kembali dan kehidupan baru ini tak muncul.
Ini sangat membingungkan.
-
-
-
-
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Muhammad Bagus
masa berpindah tubuh tidak petunjuk sama sekali kehidupan tubuh yg ditempati.
setiap manusia diberi petunjuk lahir di dunia bukan di lepas gitu aja
tergantung manusia mau ikut Petunjuk yg diberi Sang Pemilik Tubuh atau tidak.
lha ini pindah tubuh dibuat "buta" sama ssekali kehidupan pemilik tubuh seblm nya?
what the....
2024-03-10
0
Ida Lailamajenun
mampir lagi 😀
2021-11-09
0
Zhnsl
👣jejak mampir👣
2021-09-26
0