"Suami?" Tanya Alea bingung.
"Yah, apa kau tak mengingatnya sayang?" Tanya Leon penasaran.
Di sela pembicaraan mereka, Ayla baru saja keluar dari butik dan melihat Alea sedang berbincang dengan seorang pria.
Ayla membulatkan matanya melihat sesosok pria itu, Ayla kemudian mendekat dan memeluk pria itu dari belakang.
"Kakak!!" Panggil Ayla memeluk tubuh Leon.
"Ayla" Seru Leon melihat ke belakang.
Leon Dan Ayla adalah saudara sepupu, tapi mereka sangat dekat. Sudah begitu lama Ayla tidak bertemu dengan Leon karena tugas yang harus ia jalani di negara yang berbeda, bahkan ia tak tahu kalau Leon sudah menikah.
"Kakak mengapa kakak ada di sini?" Tanya Ayla.
"Kau sendiri." Tanya balik Leon.
"Cih kebiasaan ditanya lain di jawab lain." Ucap Ayla sinis.
"Oh ya kak, kenalkan ini teman ku namanya Alea." Ucap Ayla menarik tangan Alea.
"Aku sudah tahu." Jawab Leon menatap Alea.
"Eh, darimana kakak tahu?" Tanya Ayla bingung.
"Karena dia istri ku." Ucap Leon membuat Ayla hampir mengeluarkan matanya.
"Apa istri????"
Sedangkan di sisi restoran Vino segera menyelesaikan pertemuannya agar bisa menyusul tuan nya.
Berbeda dengan sekretaris wanita tadi yang bernama Rachel itu, ia mengepalkan tangan nya ketika melihat saat Leon memeluk wanita lain.
"Kau adalah milik ku dan tetap akan menjadi milik ku, tak ada yang bisa merebut mu atau memiliki mu selain aku. Jika ada maka orang itu harus siap untuk menemui ajalnya." Batin Rachel geram
********
Masih dalam kebingungan, kini Alea tengah duduk di antara dua orang yang sedang berdebat, itu tak lain adalah Ayla dan Leon. Sedangkan Vino hanya mendengarkan perdebatan antara dua orang itu.
"Jadi maksud kakak kak Alea adalah istri kakak, dan kalian baru saja menikah sekitaran dua bulan yang lalu?" Tanya Ayla memperjelas.
"Yah." Ucap Leon masih menatap Alea yang tengah meminum minumannya.
"Apa buktinya kalau kakak adalah suaminya.?" Ucap Ayla masih tak percaya.
"Apa kau pernah melihat ku bercanda ? Aku tidak suka main-main apalagi sampai melakukan hal bodoh." Ucap Leon tegas.
Ayla mulai berfikir, Memang benar kakaknya tak suka main-main,tapi tetap ia belum bisa percaya.
"Aku hanya meminta bukti dan tak lebih kak, apa susah nya kau memberikan satu bukti padaku kalau semua yang kau katakan itu benar." Ucap Ayla.
Leon menatap Alea yang tengah asik dengan ice krim nya, ia sangat gemas melihat tingkah istrinya yang seolah-olah baru pertama kali melihat ice krim.
Lalu Leon mengeluarkan handphone nya dan memberikannya pada Ayla. Mata Ayla membulat melihat wallpaper hp Leon yang tak lain adalah foto pernikahan Leon dan Alea.
Ayla belum merasa puas dan akhirnya membuka galeri Leon yang sengaja Leon buka, ia melihat begitu banyak foto-foto kemesraan mereka.
"Tapi kak bisa saja Alea yang ini hanya mirip dengan Aleanya kakak." Ucap Ayla memastikan.
"Kau lihat kalung itu, kalung itu hanya ada satu di dunia di desain khusus untuk Alea seorang." Ucap Leon memperjelas.
Ayla menghela nafas berat dan menoleh pada Alea.
"Kakak tahu aku menemukan Alea di pinggir pantai yang sedang di kerumuni para preman."
"Dia bilang dia tak mengingat apa-apa, kak, alias Amnesia."
Leon begitu terkejut mendengar kalau Alea amnesia. Pantas saja Alea tak mengenalnya tadi.
"Dan aku sudah membawanya ke dokter dan katanya kak Alea amnesia secara permanen."
Deg
Deg
Deg
Jantung Leon berdetak tak karuan, ini pasti akibat terjatuh dari tebing itu. Ini semua adalah salahnya.
"Dan yang parah nya lagi, kak Lea bukan saja amnesia dengan masa lalunya tapi juga dia melupakan bagaimana cara hidup di zaman sekarang. Jadi kakak harus bersabar menghadapinya."
Alea yang mendengar itu mencibir kesal dalam hatinya.
"Orang-orang ini menceritakan ku seolah-olah aku tak ada di sini, dasar menyebalkan." Batin Alea.
"Aku akan selalu sabar padanya." Ucap Leon tersenyum tulus.
"Jadi kakak harus menceritakan mengapa kakak tak memberitahukan ku tentang pernikahan kalian, apa hanya aku yang tak tahu?" Ucap Ayla.
"Kau sangat sibuk dengan tugas mu jadi untuk berbicara saja padamu susah apalagi mengundang mu dan hanya kau yang tak mengetahui pernikahan ku meski pernikahan ku tertutup semua keluarga tahu aku menikah." Jelas Leon.
"Lalu mengapa kak Lea bisa berada di pinggir pantai dengan luka-luka dan baju yang basah. Apa kakak menyiksanya?."
Pertanyaan itu berhasil membuat Alea menatap Leon. Ia juga penasaran akan hal itu.
"Itu karena..."
Drrrttt
Drrrttt
Suara handphone Ayla berdering, Ayla segera mengangkatnya dan mulai berbicara.
"Baiklah kak, kau berhutang penjelasan pada ku. Aku tiba-tiba ada tugas mendadak jadi aku akan menagih hutang mu lain kali."Ucap Ayla berdiri lalu di ikuti Alea
"Kak Alea, aku pergi dulu yah nanti kalau ada waktu aku akan melihat mu. Jadi berbahagialah!" Ucap Ayla lembut.
"Kau akan meninggalkanku?" Tanya Alea khawatir. Kalau Ayla meninggalkan nya kemana ia akan berlabuh?.
"Mulai sekarang kakak akan tinggal di rumah kak Leon suami kakak." Ucap Ayla.
"Tapi."
"Sampai jumpa lagi kak." Ucap Ayla berlari menuju mobilnya.
Alea begitu bingung. Sekarang apa yang harus ia lakukan?
Leon melihat wajah kebingungan Alea pun mengerti dan mulai mendekat lalu memegang tangan Alea.
"Ayo kita pulang, kau pasti sangat lelah. Atau ada tempat yang ingin kau kunjungi?" Ucap Leon lembut.
Vino tersenyum senang melihat sikap Leon yang sudah berubah kembali, hanya pada Alea lah Leon akan berbicara lembut.
"Pulang saja." Ucap Alea pelan.
"Haaa ini sangat canggung. Mengapa aku harus mempunyai suami. Aku bahkan belum berpengalaman, dulu aku tak terlalu memikirkan soal laki-laki karena keasikan membunuh orang. Huffff merepotkan sekali."
Leon menuntun Alea masuk ke dalam mobil tepatnya di kursi penumpang dan Vino di kursi pengemudi.
Di dalam mobil Alea hanya memandang keluar jendela sedangkan Leon terus memandang Alea dan memegang tangan Alea.
Leon menarik tubuh Alea ke dalam pelukannya, ia sangat rindu dengan wanita yang sangat ia cintai itu.
Alea merasa canggung, ini kedua kalinya ia di peluk setelah di depan butik tadi.
"Sayang jangan tinggalkan aku lagi yah." Ucap Leon lirih.
"Aku sangat mencintaimu" Ucap Leon mengecup pucuk kepala Alea.
Alea merasa semakin gila karena situasi genting dan sangat menghimpit ini. Bagaimana tidak Leon begitu erat memeluknya.
"Em, aku sangat sesak." Ucap Alea di dalam pelukan Leon.
Leon yang baru saja menyadari kalau istrinya sesak pun segera melepaskan pelukannya.
"Kau tak apa-apa?" Tanya Leon khawatir dan diangguki oleh Alea.
Leon kembali memeluk Alea, kali ini Leon memeluknya pelan.
"Hah apa-apaan ini, ini sungguh gila."
-
-
-
-
-
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Tita
cerita.y menarik
2020-12-05
3