Siapa itu

Malam sudah berganti pagi yang sejuk nan cerah. Alea baru saja bangun dan duduk di atas ranjang melihat seisi kamar yang kosong.

Alea merasa lelah setelah kejadian semalam, biasanya dulu ia tak pernah lelah ketika melakukan aktivitas berdarah itu, tapi karena tubuh yang di tempati nya ini sangat lemah dan lembut jadi melakukan aktivitas berdarah seperti semalam cukup membuat tenaga Alea terkuras.

Alea berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia sudah terbiasa dengan alat-alat mandi setelah beberapa hari di jelaskan oleh Leon.

Setelah membersihkan diri Alea langsung berpakaian dan keluar dari kamar, ia memilih untuk berjalan-jalan keluar dan mengabaikan teriakan pelayan yang memaksanya untuk sarapan.

Sedari dulu Alea tidak suka yang namanya makan pagi karena itu tidak nyaman. Alea berjalan mengelilingi rumah mencari apa ada sesuatu yang menarik atau tidak.

Karena lelah Alea memilih berhenti di depan sebuah pintu besi dan bersandar di dinding. Alea melihat sekitarannya yang memuakkan.

Alea melirik pada pintu yang terbuat dari besi itu, ia penasaran mengapa pintu itu terbuat dari besi sedangkan pintu lainnya terbuat dari bahan yang sama.

Alea mencoba membuka pintu itu yang ternyata terkunci.

"Ck, terkunci." Gerutu Alea.

Lalu sebuah senyuman licik tersungging di bibirnya.

"Dulu selain pembunuh aku juga seorang pencuri jadi pintu seperti apapun itu bisa ku buka dengan mudah." Ucap Alea mengambil jepit rambut yang ada di rambutnya. Jepit rambut itu di berikan Leon ketika mereka pergi ke pesta. Alea tidak peduli dengan jepit rambut itu mau rusak atau tidak yang ia pedulikan bagaimana rasa penasaran nya ini terpuaskan.

Alea mencoba membuka pintu tersebut dengan hati-hati supaya tidak memancing kedatangan orang.

Ceklek

"Berhasil." Ucap Alea senang karena pintu sudah terbuka. Alea mulai membuka pintu itu dan berjalan pelan-pelan menelusuri ruangan remang-remang itu.

"Tidak ada apapun di ruangan ini, lalu mengapa tempatnya sangat rahasia?" Tanya Alea dalam hati.

Alea mengeluarkan sebuah pisau lipat yang ia simpan di saku celananya. Untuk berjaga-jaga Alea mulai menajamkan pendengaran dan penglihatannya.

"To tolong aku!" Ucap seseorang di balik kegelapan membuat Alea menghentikan langkahnya.

"Siapa di sana?" Tanya Alea pelan.

"Tolong aku!" Ucap orang itu dan jelas ini adalah suara seorang wanita, tapi siapa? Apa ini selingkuhan Leon? Kalau benar Alea berjanji akan memotong alat vital Leon dan memberikannya pada anjing di jalan.

Alea pun mendekat dan mencoba melihat siapa wanita yang ada di balik kegelapan itu.

Tap

Tap

Tap

Derap langkah kaki Alea mendekat ke sebuah jeruji besi yang ada di dalam kegelapan itu.

Alea melihat seorang wanita sedang meringkuk dengan baju yang berantakan dan luka cambukan dan sayatan di sekitar tubuhnya.

"Siapa kau?" Tanya Alea berjongkok.

Wanita itu menatap Alea dengan sendu dan mata yang berkaca-kaca.

"Tolong aku!" Ucap wanita itu lirih.

"Coba katakan apa alasan ku untuk menolong mu?" Tanya Alea untuk memastikan siapa tahu wanita itu adalah musuh yang hanya berpura-pura.

"Karena kita sama-sama wanita." Ucap Wanita itu penuh harap.

"Cih, alasan itu tidak cukup karena aku tak akan memandang jenis kelamin untuk menolong atau membunuh orang." Ucap Alea dan nampak wanita itu terkejut dan mengeluarkan air mata.

"Aku adalah seorang pelayan." Ucap wanita itu.

"Lalu mengapa kau bisa di penjara?" Tanya Alea.

"Karena aku orang miskin dan tak bisa bayar hutang makanya aku di tahan dan mereka menyiksa ku dan keluarga ku." Ucap wanita itu.

Tidak masuk akal. Keluarga ini adalah orang kaya tak mungkin bagi mereka menyiksa seseorang hanya karena hutang semata. Pasti ada motif lain dari wanita ini.

"Benarkah? Tapi aku tidak percaya." Ucap Alea.

"Hiks hiks hiks aku kira yang datang tadi adalah orang-orang yang akan menyiksa ku, tapi ketika melihat kalau itu dirimu aku berharap bisa di selamatkan, tapi ternyata aku terlalu banyak berharap hiks hiks." Ucap wanita itu terisak.

Tap

Tap

Tap

Suara derap langkah kaki membuat Alea berdiri dan langsung bersembunyi di balik sebuah meja di sudut ruangan.

Alea melihat ke arah suara itu dengan cermat mengamati siapa yang datang ke ruangan ini dan apa yang akan ia lakukan.?

"Selamat pagi Sierra." Ucap seseorang dan Alea tahu siap itu. Itu adalah Leon.

Apa yang dilakukan Leon disini? Apa mungkin Leon menganiaya wanita itu? Atau malah menjadikan wanita itu budak **** nya.

Leon tampak berjongkok dan menjambak rambut Sierra dengan kuat membuat kepala Sierra maju mendekat di balik jeruji.

"Apa tidur mu nyenyak?" Tanya Leon

"I iya" Jawab Sierra gagap karena takut dan Alea bisa melihat ketakutan Sierra.

"Baguslah kalau tadi kau mengatakan tidur mu tidak nyenyak mungkin aku akan berbaik hati memindahkan mu ke tempat yang lebih nyaman." Ucap Leon melepas jambakannya.

"Benarkah?" Tanya Sierra yang nampaknya senang.

"Yah benar. Kalau kau tidak nyaman di sini aku akan memindahkan mu ke tempat nyaman dan tinggal di sana untuk selamanya. Dan tempat itu adalah KUBURAN hahahahaha." Ucap Leon tertawa mengejek melihat raut wajah Sierra berubah.

"Mengapa jadi sedih hah? Bukankah kematian menjadi pilihan terbaik dari pada di sini." Ucap Leon tersenyum licik.

"Hiks hiks hiks mengapa kau kejam sekali apa salah ku hah?" Ucap Sierra

"Kau bertanya apa salah mu? Hahaha mengapa tiba-tiba amnesia? " Ucap Leon tertawa mengejek.

"Sudah lah Sierra kau harus menerima takdir mu karena kesalahan mu dulu. Seharusnya sebelum melakukan itu kau harus berfikir dahulu apa akibat dari perbuatan mu kelak." Ucap Leon tampak geram.

"Hahaha hahahaha" Tawa Sierra nampak pecah di balik jeruji gelap itu. Alea di buat bingung sebenarnya apa yang terjadi pada mereka berdua.

"Hahahaha aku masih mengingat itu. Mengingat wajah kakak mu yang mati karena menyelamatkan ku hahaha sungguh menyedihkan." Ucap Sierra tertunduk.

Apa ? Jadi Leon punya kakak. Dan wanita itu adalah masa lalu kakaknya Leon. Wah ini menjadi menarik. batin Alea.

"Aku mengingat semua yang ia berikan dengan tulus padahal aku hanya bermain-main dengan nya. Hahahaha bukan kah kakak mu itu bodoh." Ucap Sierra tertawa terbahak-bahak.

Leon tampak terpancing emosi lalu membuka jeruji besi tersebut, ia menjambak rambut Sierra dan mengeluarkan sebuah pisau kecil dari saku celananya.

"Kau mengingat nya yah. Kalau begitu biar aku memberikan sebuah penghargaan pada mu." Ucap Leon mengarahkan pisau itu pada pipi siera menggores pipi yang sudah terdapat bekas goresan yang mengering.

Darah tampak keluar dan Sierra tampak kesakitan dengan air mata nya.

Alea yang melihat itu hanya biasa saja ia malah semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi?

"Maaf tuan." Ucap pak Andi yang masuk dengan terburu-buru.

"Ada apa?" Ucap Leon dingin tapi tak menghentikan goresan pisau itu.

"Kami tak menemukan nona muda dimana pun" Ucap Pak Andi hati-hati.

Alea yang mendengar itu membulatkan matanya. Bagaimana ini ia harus cepat-cepat keluar dari sini sebelum ketahuan.

Leon tampak menghentikan aktivitasnya dan menatap tajam ke arah Pak Andi.

"Tidak becus, menjaga istriku saja tidak bisa." Bentak Leon menghempaskan kepala Sierra hingga terbentur.

"Cepat cari!" Teriak Leon marah, pak Andi pun langsung berbalik dan buru-buru keluar.

Leon tampak mengeram kesal dan mengunci jeruji itu kembali.

"Kali ini kau selamat, berterimakasih lah pada istri ku karena hari ini aku tidak menyiksa mu" Ucap Leon pergi meninggalkan Sierra.

Setelah merasa aman Alea pun keluar an berjalan menuju arah pintu.

"Terimakasih." Ucap Sierra menghentikan langkah kaki Alea dan membuat Alea berbalik.

"Apa maksud mu?" Tanya Alea.

"Terimakasih karena kau Leon tak menyiksa ku hari ini." Ucap Sierra dengan mata berkaca-kaca.

"Cih, itu tidak ada hubungannya dengan ku." Ucap Alea berjalan keluar.

Sebuah seringaian kecil tampak tersungging di bibir Sierra menatap punggung Alea yang menjauh.

"Kau ternyata sudah bahagia Leon dan aku menderita di sini. Hahahaha"

"Tak akan ku biarkan."

_

_

_

_

_

Up 2 hari sekali yah karena author punya kesibukan sendiri.

Tapi author akan ketik lebih dari seribu kata loh.

Jangan lupa vote dan tinggalkan jejak yah

Dan jangan lupa mampir ke karya author yang lainnya.

Typo bertebaran dimana-mana harap tenang dan bijak dalam berkomentar yah

tbc

Terpopuler

Comments

Naya Kunaya

Naya Kunaya

kon leon ga sadarr kalo pi tunya ga d kunci?

2020-11-07

5

vivi

vivi

lanjut thor

2020-08-14

2

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

🤩🤩🤩🤩

2020-08-14

1

lihat semua
Episodes
1 Berpindah tempat
2 Merindukanmu
3 Pertemuan
4 Hilang ingatan
5 Kembali Ke Rumah
6 Tindak kriminal (Part 1)
7 Tindak kriminal (Part 2)
8 Kebenaran
9 Pesta (Part 1)
10 Pesta (Part 2)
11 Siapa itu
12 Pshycophat (part 1)
13 Pshycophat (Part 2)
14 Penasaran
15 Terpuruk
16 Saling berbohong
17 Hiatus
18 Gagal
19 Melarikan diri
20 Pistol
21 Kesepakatan
22 Belajar menembak
23 Kedatangan keluarga Fernandes
24 Ular berkepala dua
25 Kau sudah terjebak.
26 Target baru #1
27 Sangat menarik
28 Merasa puas
29 Target baru #2
30 Jangan Menyentuh ku!
31 Tidak berjudul
32 Rencana Jahat #1
33 Monyet betina
34 Menculik Alea
35 Keluar rumah
36 Rencana Jahat #2
37 Membangunkan monster
38 Masa lalu Glen dan Selena
39 Orang asing
40 Bisakah anda menolong kami.?
41 Terluka
42 Tak tahu berterima kasih
43 Memberikan hadiah#1
44 Memberikan hadiah#2
45 Kabar gembira atau kabar buruk?
46 Gagal
47 Apa kau mencintai orang lain?
48 Aku ingin itu
49 Boo dan Bee
50 Cemburu
51 Salah Paham#1
52 Salah paham#2
53 Salah paham#3
54 Hilang jejak
55 Secuil harapan
56 Ada yang aneh
57 Peristiwa #1
58 Peristiwa #2
59 Peristiwa #3
60 Peristiwa #4
61 Harus memilih !
62 Perjuangan #1
63 Perjuangan #2
64 Perjuangan #3
65 Perjuangan #4
66 Akhir dari perjuangan
67 Ending
68 Terimakasih
69 Bonus Chapter
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Berpindah tempat
2
Merindukanmu
3
Pertemuan
4
Hilang ingatan
5
Kembali Ke Rumah
6
Tindak kriminal (Part 1)
7
Tindak kriminal (Part 2)
8
Kebenaran
9
Pesta (Part 1)
10
Pesta (Part 2)
11
Siapa itu
12
Pshycophat (part 1)
13
Pshycophat (Part 2)
14
Penasaran
15
Terpuruk
16
Saling berbohong
17
Hiatus
18
Gagal
19
Melarikan diri
20
Pistol
21
Kesepakatan
22
Belajar menembak
23
Kedatangan keluarga Fernandes
24
Ular berkepala dua
25
Kau sudah terjebak.
26
Target baru #1
27
Sangat menarik
28
Merasa puas
29
Target baru #2
30
Jangan Menyentuh ku!
31
Tidak berjudul
32
Rencana Jahat #1
33
Monyet betina
34
Menculik Alea
35
Keluar rumah
36
Rencana Jahat #2
37
Membangunkan monster
38
Masa lalu Glen dan Selena
39
Orang asing
40
Bisakah anda menolong kami.?
41
Terluka
42
Tak tahu berterima kasih
43
Memberikan hadiah#1
44
Memberikan hadiah#2
45
Kabar gembira atau kabar buruk?
46
Gagal
47
Apa kau mencintai orang lain?
48
Aku ingin itu
49
Boo dan Bee
50
Cemburu
51
Salah Paham#1
52
Salah paham#2
53
Salah paham#3
54
Hilang jejak
55
Secuil harapan
56
Ada yang aneh
57
Peristiwa #1
58
Peristiwa #2
59
Peristiwa #3
60
Peristiwa #4
61
Harus memilih !
62
Perjuangan #1
63
Perjuangan #2
64
Perjuangan #3
65
Perjuangan #4
66
Akhir dari perjuangan
67
Ending
68
Terimakasih
69
Bonus Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!