Hari sudah menjelang malam, Leon dan Alea kini berada di dalam mobil menuju pesta jamuan tersebut. Leon tak bisa lepas dari istrinya yang begitu cantik malam ini, ia terus memandang kagum pada wanita yang berhasil mengambil hatinya itu.
Sedangkan Alea merasa risih dengan dandanan seperti itu, sungguh ini sudah begitu mencoreng nama baiknya sebagai pembunuh bayaran.
Di tambah lagi dengan tatapan kagum Leon yang tak bisa lepas semakin membuat emosi Alea mendidih.
"Apa lihat-lihat?" Gertak Alea membuat Leon terkejut. Belum ada yang berani menggertak nya selama ia hidup, tapi kini wanita yang ada di depan nya ini menggertak nya dengan mata yang melotot.
"Memang salah yah kalau aku memandang istriku sendiri?" Tanya Leon.
Alea tak menjawab dan memilih membuang mukanya. Leon pun menghela nafasnya kasar.
Untung kau istri ku.
******
Sesampainya di hotel tempat pesta berlangsung Leon langsung mengajak Alea turun dan menggandeng tangan Alea mesra sepanjang jalan membuat orang-orang yang melihat menjadi iri.
Sesampainya di ruangan Leon langsung di sambut dengan sapaan dari para pejabat-pejabat tinggi. Mereka datang dengan senyuman dan keramahan.
Cih, dasar penjilat.
"Selamat datang tuan Leon." Ucap Tuan Wiliam dan di ikuti oleh Rachel. Rachel melihat ke arah Alea dengan tatapan tidak sukanya.
Perempuan itu, bukannya dia perempuan yang di depan butik?. Cih, ingin merebut Leon dari ku, tunggu saja nanti. Batin Rachel.
"Hmmm." Leon tak mengubris dan hanya fokus dengan istrinya saja yang masih memasang muka datar.
Mengapa sekarang istriku ini sudah seperti tembok. Datar!!
"Tuan Leon siapa wanita cantik yang ada di samping anda.?" Tanya Tuan Wiliam.
"Kau tak perlu tahu." Ucap Leon menuju tempat duduk nya. William yang diabaikan hanya bisa tersenyum kecut.
Di tempat duduk
"Mengapa kau tak mengakui kalau aku ini istri mu?" Tanya Alea dengan tatapan sengit.
Leon tampak menghela nafas berat dan menatap lekat mata Alea.
"Pernikahan kita sangat tertutup Alea, hanya keluarga kita yang tahu. Aku sengaja menyembunyikan status kita untuk melindungi mu." Jelas Leon.
"Melindungi dari apa?" Tanya Alea. Selama ini ia hidup dengan melindungi diri sendiri dan tak bergantung dengan orang lain. Apa lagi ia juga tak takut akan mati.
"Perusahaan ku adalah perusahaan terbesar dan aku memiliki banyak musuh yang akan siap menjatuhkan ku kapan pun itu. Aku tak mau mereka melibatkan mu sayang." Ucap Leon
"Jadi kau tak bisa melindungi ku secara jantan dan memilih menyembunyikan ku." Ucap Alea tak suka. Sungguh laki-laki yang pengecut.
"Aku bisa melindungi mu Alea, tapi tidak menutup kemungkinan kau akan terluka di saat aku tak di sisi mu. Aku tak mau kau pergi lagi untuk ke dua kalinya." Ucap Leon meyakinkan Alea.
"Dengar kan aku baik-baik! Kalau kau tak mengakui ku di depan banyak orang kalau aku adalah istri mu. Maka bersiaplah untuk tak melihat ku besok." Ucap Alea.
Deg
Deg
Deg
Ada apa dengan istrinya ini? Mengapa sangat berbeda. Sedari dulu Leon tahu bahwa Alea sangat tertutup dan tak ingin pernikahan mereka di publikasi kan.
"Tapi aku tak ingin kau kenapa-kenapa." Ucap Leon tegas.
"Kau mungkin berfikir kalau aku seorang wanita lemah Leon. Tapi satu yang ingin ku katakan aku bisa melindungi diri ku sendiri tanpa bantuan siapapun. Dan aku juga bisa membunuh mu." Ucap Alea dengan tatapan tajamnya.
Leon tampak menghela nafas berat. Istrinya memang banyak berubah.
"Baiklah aku akan memberitahu mereka nanti." Ucap Leon pasrah sungguh ia memang tak berdaya kalau sudah berhadapan dengan istrinya ini.
"Hmmm terimakasih." Ucap Alea tersenyum.
Deg
Baru tadi istrinya seperti malaikat maut, tapi sekarang sudah seperti bidadari saja.
Di sisi lain Rachel sangat geram melihat kedekatan Leon dan wanita lain. Sebenarnya apa hubungan mereka sampai sedekat itu.
Ini tak bisa di biarkan.
Leon adalah milik ku dan hanya aku yang pantas untuk menjadi pendampingnya.
Sebuah seringaian licik terukir tak kala memikirkan sebuah rencana busuk.
Kita lihat saja nanti.
********
"Leon aku ingin itu." Ucap Alea menunjuk pada Cake Strawberry.
Hah, ini adalah pertama kalinya Leon pergi mengambil makanan begitu banyak. Biasanya Leon tak pernah menyentuh makanan yang ada di pesta selain air putih.
Semua pejabat yang melihat seorang raja pebisnis memborong makanan menahan senyum sebisa mungkin. Jangan sampai senyuman itu terlihat kalau mereka masih menginginkan mulut mereka terbuka.
Mereka melihat ke arah Alea yang duduk menunggu Leon. Siapa wanita itu?
Sepertinya sangat spesial. Apa dia kekasih Leon? Yang mereka tahu Leon itu adalah seorang pria berwatak keras dan dingin, tak memandang jenis kelamin. Kalau salah yah hancurkan.
Leon mengambil semua makanan yang di ingin kan Alea. Padahal ada Vino hanya saja Alea tak mau makan kalau bukan Leon yang mengambilnya.
Sedangkan Alea terkekeh geli karena berhasil mengerjai pria itu.
Ternyata tidak buruk juga.
"Sayang ini makanan nya." Ucap Leon meletakkan makanan yang sudah ia ambil.
"Terimakasih suami ku tercinta." Ucap Alea tersenyum manis.
Deg
Jantung Leon serasa copot, seakan terbang ke angkasa. Senyuman Leon mengembang tak kala mendengar panggilan suami dari Alea. Ini adalah yang pertama kalinya setelah Alea hilang ingatan.
"Sayang apa kau suka makanan nya?" Tanya Leon.
"Emmmm semua makanan itu enak dan aku menyukainya." Ucap Alea masih menyantap makanan nya.
"Apa kau tak takut gendut karena makan terlalu banyak.?" Tanya Leon.
"Memangnya kalau aku gendut kau akan mencampakkan ku.?" Tanya Alea dengan mata tajamnya.
"Hehehe malah aku sangat menginginkan kau gendut, biar pipi mu menjadi bulat dan aku bisa mencubitnya setiap hari." Ucap Leon terkekeh geli ketika membayangkan istri tercintanya menjadi gendut.
Alea tersenyum mendengar ucapan Leon. Sungguh itu sangat lah konyol.
"Tuan Leon senang bertemu dengan anda." Ucap seorang pria muda seusia Leon mendekat.
"Hmmm senang juga bertemu dengan mu, Danish." Ucap Leon. Danish adalah salah satu sahabat baik Leon sedari kecil. Hanya saja Danish tidak mengetahui tentang pernikahan sahabatnya itu
Pria yang bernama Danish itu mengganti tatapan nya ke pada Alea yang masih makan dan cuek akan keadaan.
"Siapa nona cantik ini Leon?" Tanya Danish menatap kagum pada Alea.
"Cih, jaga matamu danish. Dia ini istri ku" Ucap Leon memelototi Danish.
"Apa? Istri? Kapan kau menikah?" Teriak Danish berlebihan dengan mata yang melotot.
Semua orang menoleh karena terkejut, siapa yang di sebut istri? Mengapa harus berteriak? Itulah pikir mereka.
"Karena kau tidak penting." Ucap Leon membuat Danish terpukul.
Wah siapa istri tuan Leon?
Apa benar tuan Leon sudah menikah?
Kalau iya sudah menikah. Berarti harapan kita menjadi calon mertuanya sudah pupus.
Bisik-bisik yang lainnya.
Di satu sisi ada yang sedang mengepal tangannya dengan kuat dan menahan amarah yang ingin meluap.
"Ingin memiliki pria ku.?"
"Maka bersiaplah untuk menemui ajal mu "
_
_
_
_
_
tbc
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Tita
duh rachel gali kuburan sndri 🤣🤣🤣🤣
2020-12-05
1
you
visualx dong thorr
2020-11-06
2
Elisabeth Sousa
aku sukaaa karnaa Agk berbeda Darii novel lainn yg teruss ke jaman Kunooo
2020-08-10
12